Anda di halaman 1dari 14

EBM

CRITICAL APPRAISAL
The efficacy of TACE combined sorafenib in advanced stages hepatocellular carcinoma

Disusun Oleh :
Witrisyah Putri Pari Cendana (1102010293)
Widya paramita (1102010287)

Blok Neoplasia
Dosen pembimbing : Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2015
Skenario

Seorang laki-laki berumur 51 tahun, berobat ke poli penyakit dalam. Pasien mengeluhkan nyeri pada perut
kanan atas dan nyeri yang dirasakan hilang timbul. Pasien juga merasa mual dan selera makan berkurang
sehingga berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 50kg dengan TB 165cm. Tekanan
darah dan tanda vital lainnya normal. Pemeriksaan abdomen hepatomegali, dengan permukaan hati
bernodul, tepi tumpul dan nyeri tekan (+). Pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan peningkatan serum
transaminase SGPT dan SGOT dengan bilirubin normal, Alpha Feto Protein (AFP) 1000 U/L (normal: <10
U/L), anti-HCV positif. Setelah dilakukan pemeriksaan USG dan biopsi hati dengan gambaran PA: sel berinti
besar, hiperkromatk, dan ukuran tumor 6 cm maka pasien di diagnosis karsinoma hepatoseluler stadium
lanjut. Dokter menyarankan untuk dilakukan TACE + sorafenib. Sebelumnya pasien pernah berobat ke
dokter lain dan mendapatkan second opinion untuk terapi TACE. Pasien pun bertanya terapi mana yang
lebih baik untuk kelangsungan hidupnya.
Pertanyaan (foreground question):
Bagaimana prognosis pasien karsinoma hepatoseluler setelah dilakukan tindakan TACE dan TACE + sorafenib?

PICO
Population : Pasien laki-laki berusia 51 tahun dengan karsinoma hepatoseluler
Intervention : Menilai keadaan pasien setelah tindakan TACE + sorafenib
Comparison : Menilai keadaan pasien setelah tindakan TACE
Outcomes : Terapi TACE + sorafenib memiliki prognosis kelangsungan hidup yang lebih baik pada pasien
penderita karsinoma hepatoseluler
ti ilmiah

site : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/

: Advanced Stages Hepatocellular Carcinoma AND Chemoembolization AND Sorafenib AND Pr

: Juni 2012 April 2015

arian : 10 buah

berjudul:

TACE combined sorafenib in advanced stages hepatocellular carcinoma


REVIEW JURNAL

Latar Belakang

Kelangsunghidup jangka panjang pada pasien-pasien karsinoma hepatoselluler (HCC) setelah Trans
Arterial Chemo Embolization (TACE) tetap suram dikarenakan kekambuhan lokan dan atau daerah
sekitar serta metastasis jauh. Efikasi sorafenib pada HCC tahap lanjutan telah ditunjukkan dan
membaca harapan besar. Akhir-akhir ini, penggunaan sorafenib pada kombinasi dengan TACE untuk
BCLC tahap B dan pasien-pasien HCC C direkomendasikan. Bagaimanapun, data dalam pengobatan
dual-modalitas ini sedikit, dan keuntungan atas TACE sendiri pun belum disampaikan. Penelitian ini
berusaha untuk memahami efikasi pada kombinasi TACE dan sorafenib pada pengobatan HCC tahap
lanjutan.

Metode

Antara Juni 2008 sampai februari 2011, 45 pasien pasien dengan HCC tahap lanjutan terdaftar dan
diobati dengan kombinasi sorafenib dan TACE menurut protocol kelembagaan RS Zhongshan,
Universitas Fudan. Kelompok control dari 45 pasien pasien HCC lainnya dengan karakteristik yang
sama diobati hanya dengan TACE pada periode waktu yang sama di lembaga kami yang di pilih untuk
perbandingan retrospektif pada hasil pengobatan terutama keseluruhan waktu kelangsungan hidup.
Efek samping yang disebabkan oleh sorafenib diamati dan dicatat.
Hasil
Waktu kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata pada pengobatan grup
kombinasi adalah 27 bulan (95% CI: 21,9-32,1) Dan grup yang hanya tace adalah 17
bulan (95% CI: 8,9-25,0) (P=0,001). Secara signifikan, pasien-pasien lebih sering
memerlukan TACE p untuk pengobatan gejala mereka setelah inisiasi terapi
sorafenib. Efek samping umum yang sering terkait dengan sorafenib adalah reaksi
kulit tangan-kaki, rash dan diare. Pada CTCAE toksisitas stadium IV dan V diamati.
Kesimpulan
Kombinasi TACE dan sorafenib secara signifikan memperpanjang waktu
kelangsungan hidup secara keseluruhan pada pasien-pasien dnegan HCC tahap
lanjut.
APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?

A. Petunjuk Primer

1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada
kondisi yang sama dalam perjalanan penyakitnya?

Pada jurnal ini, grup dari 45 pasien HCC mempunyai karakteristik yang sama termasuk
usia, jenis kelamin, stadium penyakit BCLC, klasifikasi Child Pugh, dan status
performance ECOG yang di seleksi dan di cocokan pada ratio 1:1 untuk perbandingan
retrospektif pada hasil pengobatan. Hal ini dapat dilihat pada halaman 2 bagian
method.

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

Follow up pada penelitian ini cukup lama, karena bisa dilihat pada figure 1 bahwa
penelitian ini dilakukan selama 50 bulan. Semua sampel pada penelitian ini
mendapatkan pemeriksaan rutin setiap 6 - 8 minggu. Yang diperiksa adalah
pemeriksaan fisik, status performa ECOG, skoe evaluasi Child Pugh dan pemeriksaan
perut CT scan/MRI. Hal ini dapat dilihat pada halaman 3 bagian follow-up, hal ini dapat
dilihat pada halaman 2 pada bagian methods subgroup follow-up
B. Petunjuk Sekunder

1. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?\

Pada penelitian ini dikatakan bahwa hasil yang didapatkan tidak bias. Pasien-pasien ini didiagnosis
berdasarkan histologi, sitology atau peningkatan serum alfa-fetoprotein (AFP > 400 ng/ml) dengan
temuan pencitraan yang khas. Konfirmasi histologi atau sitology untuk diagnosis HCC diwajibkan
pada pasien dengan AFP dibawah 400ng/ml. Karena di jurnal ini terdapat kriteria yang harus
dipenuhi. Kriterianya yaitu 1) operasi HCC tanpa gejala multinoduler yang tidak cocok untuk bedah
reseksi menurut klasifikasi stadium BCLC, 2) Kelas A dan Child Pugh tanpa ensepalopati dengan
status performace ECOG 0-1. Hal ini dapat dilihat pada halaman 2 pada bagian methods

2. Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk
faktor-faktor prognostik yang penting?

Tidak dijelaskan pada jurnal


APA HASILNYA?

1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

Waktu kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata pada pengobatan grup kombinasi adalah 27
bulan (95% CI : 21,9-32,1) dan grup yang hanya TACE adalah 17 bulan (95% CI : 8,9-25,0) (p=0,001). Efek
samping umum yang sering terkait dengan pengobatan sorafenib adalah reaksi kulit tangan-kaki, rash
dan diare.

Penggunaan sorafenib dan TACE secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup secara keseluruhan
pada grup pasien dengan/tanpa thrombosis vena porta dan metastasis jauh di banding hanya
penggunaan TACE. Hal ini dapat dilihat pada halaman 2 bagian result, halaman 3 figure 1 dan halaman 4
pada Tabel 2
2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

Data pada jurnal ini menunjukkan bahwa sorafenib dapat memperpanjang


waktu kelangsungan hidup rata-rata pada pasien-pasien HCC yang diobati
dengan TACE. Peneliti juga mengamati bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam waktu kelangsungan hidup rata-rata antara pasien-pasien
dengan atau tanpa thrombosis vena portal dan metastasis jauh pada grup
terapi kombinasi. Hal ini dapat dilihat pada halan 4 bagian discussion
APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?

1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?

YA

Untuk jenis kelamin, iya penelitian ini serupa dengan scenario, karena dikatakan bahwa
pasien lelaki lebih banyak yang mengalami HCC. Untuk usia sesuai karena rata-rata usia
pasien pada scenario ini 51 tahun. Kriteria ras maupun sosioekonomi tidak dijelaskan pada
penelitian ini.

2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu?

YA

Dalam jurnal penelitian ini dibahas tentang keefektifan terapi hepatoseluler carcinoma

YA, karena pada jurnal ini dikatakan bahwa TACE dengan kombinasi sorafenib lebih efektif
daripada TACE tanpa kombinasi untuk penanganan HCC stadium lanjut. Hal ini dapat dilihat
pada halaman 5 di bagian conclusion.

Di Indonesia, terapi ini sudah ada namun tidak disebutkan nama dokter yang sudah
melakukan ablasi radiofrekuensi.
3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien
saya?

YA

Dalam jurnal penelitian ini disebutkan bahwa terapi TACE + sorafenib lebih
mempunyai kelangsungan hidup yang lebih baik dari pada terapi TACE tanpa
kombinasi pada penderita carcinoma hepatoseluler stadium lanjut. Hal ini
dapat dilihat pada halaman 5 di bagian conclusion.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai