Anemia Def - Besi, Anemia Hemolitik, Hemoglobinopati
Anemia Def - Besi, Anemia Hemolitik, Hemoglobinopati
DASRIL D.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
- kehamilan kembar
2. Laju pertumbuhan
KEBUTUHAN
KEBUTUHANBESI
BESI
- Kadar besi total orang dewasa: 4000 mg
- kadar besi total bayi baru lahir:
75 mg/kg BB 225 mg
Selama pertumbuhan diperlukan: 3775 mg
15 tahun keperluan untuk pertumbuhan/hari:
3775 = 0,7 mg = 700 g
15 X 365
absorbsi
duodenum & proksimal jejenum
100 ml serum:
- transferin 300 - 360 g besi
kemampuan maksimal transferin
total iron binding capacity (TIBC = MIBT)
Normal:
1/3 transferin terikat dengan besi (100 120 g)
saturasi transferin normal 30%
SERUM IRON
450 -
350 -
250 -
150 -
50 -
- makanan lain
menghambat: fosfat, fitat, telur, teh
meningkatkan: asam amino, vit C, monosak
2. Kebutuhan meningkat:
- pertumbuhan pesat
4. Kombinasi
MANIFESTASI
MANIFESTASIKLINIK
KLINIK
1. Gejala-gejala penyebab
2. Gejala-gejala hematologik
sama dengan anemia pada umumnya
3. Gejala-gejala non-hematologik:
- perubahan perilaku
anoreksia, mudah marah, cengeng
- gangguan intelektual/kognitif
persepsi & prestasi menurun
- pika
nafsu makan meningkat benda aneh:
tanah, batu merah dll.
- mudah infeksi:
gangguan imunitas seluler & humoral
fagositosis menurun
- kelainan epitel
def. enzim intraseluler & sitokrom C
stomatitis angularis, glossitis, koilon
LABORATORIUM
LABORATORIUM
- Hemoglobin berkurang
- Hapusan darah tepi:
anisositosis, poikilositosis, hipokromi, mikrosito
- MCV & MCH/MCHC
- Hematokrit
- Retikulosit
- Besi serum (SI)
- MIBT (TIBC)
- Saturasi transferin < 16%
- Feritin serum < 12 g/liter
- FEP (free erythrocyte protoporphyrin) RBC
PENGOBATAN
PENGOBATAN
DASAR PENGOBATAN:
DASAR PENGOBATAN:
1. Koreksi
1. Koreksi faktor
faktor penyebab
penyebab
2. Preparat
2. Preparat Fe
Fe sesuai
sesuai diperlukan
diperlukan
3. Pantau
3. Pantau respon
respon pengobatan
pengobatan
4. Obati
4. Obati komplikasi
komplikasi
PRINSIP PENGOBATAN
PRINSIP PENGOBATAN BESI:
BESI:
1. Dosis
1. Dosis berdasarkan
berdasarkan kadar
kadar elemen
elemen besi
besi
2. Diberikan
2. Diberikan peroral
peroral
3. Lama
3. Lama pengobatan:
pengobatan:
3-4 bulan
3-4 bulan setelah
setelah Hb
Hb normal
normal
SEDIAAN BESI:
SEDIAAN BESI:
Dosis Fe:
Dosis Fe: 33 mg
mg elemen
elemen Fe/kg
Fe/kg BB/hari oral
BB/hari oral
Kandungan Fe:
Kandungan Fe:
1. Ferro-sulfat:
1. Ferro-sulfat: 20%
20%
pilihan
pilihan utama
utama
2. Ferro-fumarat:
2. Ferro-fumarat: 33%33%
3. Ferro-suksinat:
3. Ferro-suksinat: 22%
22%
4. Ferro-glukonat:
4. Ferro-glukonat: 12%12%
5. Ferro-laktat:
5. Ferro-laktat: 36%
36%
Intoleransi Fe
Intoleransi Fe
-- mual
mual
-- muntah
muntah
-- nyeri
nyeri epigastrium
epigastrium
-- diare
diare atau
atau konstipasi
konstipasi
TINDAKAN PADA INTOLERANSI:
1. Dimulai dosis rendah, lambat laun dinaikkan
2. Fe diberikan selama/sesudah makan
3. Bila 1&2 tidak menolong:
stop Fe beberapa hari mulai dosis rendah
4. Bila 3 tidak menolong: ganti sediaan lain
BESI PORFIRIN
Def. Fe Sideroblastik
=
Radang kronik =
Keganasan Timah hitam
HEM+GLOBIN
= Thalassemia
HEMOGLOBIN
ERITROSIT
ERITROSIT MIROSITIK-
MIROSITIK-
HIPOKROM
HIPOKROM
ANEMIA HEMOLITIK
DASRIL D.
ANEMIA HEMOLITIK
penghancuran sel darah merah lebih dari nor
umur sel darah merah (SDM) lebih pendek.
I. Pencetusnya:
A. Intrinsik (intrakorpuskuler)
- SDM lebih rentan mekanisme penghancu
- SDM donor penderita umurnya norma
- SDM penderita orang normal umurnya
memendek.
B. Ekstrinsik (ekstrakorpuskuler)
- SDM penderita normal
mekanisme hemolitik atau lingkungan abnor
- SDM donor penderita lebih cepat hemoli
- SDM penderita org normal umurnya norm
1. Anemia hemolitik imun:
a. Isoimun:
- reaksi transfusi darah (mismathced
- peny. Hemolitik bayi baru lahir
(antagonisme ABO / Rh)
Blood group incompatibili
b. Autoimun:
Idiopatik
Sekunder:
- Obat: PAS, Kina
- Kimia: insektisida
- Infeksi: virus, bakteri
- Peny. Kollagen: SLE
- Keganasan: leukemia, limfoma
- sindrom uremi hemolitik (HUS)
2. Anemia hemolitik non-Imun:
a. Obat: Vit.K, Sulfa, piramidon
b. Kimia: Bensol, naftalen
c. Infeksi:
- virus
- bakteri: sepsis
- parasit: malaria
d. Toksin/racun:
- tumbuhan
- binatang
e. Combustio
d. Hipersplenisme
II. Kejadiannya
- Herediter intrinsik
- Didapat ekstrinsik
Besi + porfirin
Karakteristik BI BII
Normal: - darah
- urin
- empedu
Hiperbilirubinemia (ikterus):
- darah
- urin
Afinitas jaringan otak
PENGHANCURAN
PENGHANCURAN INTRAVASKULER
INTRAVASKULER
HEPAR
Hem+Hemopeksin Hem
Fe Tubulus renalis Hb
GINJAL
Hemosiderin Hemoglobinuri
Hemosiderinuri Methemoglobinuri
GEJALA-GEJALA
GEJALA-GEJALA
- Kerusakan eritrosit
- Katabolisme Hb meningkat
- Regenerasi/kompensasi
eritropoiesis meningkat
Kerusakan Eritrosit:
- Fragmentasi & kontraksi SDM
Fragmen eritrosit skistosit
Mikrosferosit
aktivitas RES splenomegali/hepatomeg
Katabolisme Hb meningkat:
- Hiperbilirubinemia Ikterus
- Urobilinogenuri/urobilinuri
- Hemoglobinemia
- Hemoglobinuri/methemoglobinuri
- Hemosiderinuria
- Haptoglobin
Ikterus:
- kadar bilirubin darah (> 2 - 2,5 mg/dl)
- lamanya peninggian
- permeabilitas vaskuler
- afinitas jaringan
Hiperbilirubinemia:
Bilirubin I meningkat tergantung:
- jumlah Hb dipecah
- fungsi hepar
Regenerasi/kompensasi:
Regenerasi/kompensasi:
Eritropoiesis
Eritropoiesis meningkat
meningkat (6-10
(6-10 kali):
kali):
1. Darah tepi:
- retikulositosis derajat hemolisis
- normoblastemia/eritroblastemia
2. Sumsum tulang:
- hiperplasia eritroid
rasio mieloid : eritroid menurun/terbalik
Hiperplasia sumsum tulang:
Perubahan tulang-tulang (tengkorak & panj
anemia hemolitik kongenital
3. Eritropoiesis ekstramedular
splenomegali, hepatomegali
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS ANEMIA
ANEMIA HEMOLITIK
HEMOLITIK
1. Membuktikan hemolisis
- kerusakan eritrosit
- katabolisme Hb
- Regenerasi/kompensasi
2. Penentuan etiologi
Hemolisis didapat:
- gejala/manifestasi penyakit dasar
Hemolisis herediter/kongenital:
kelainan membran sel, enzim, hemoglo
HEMOGLOBINOPATI
DASRIL D
HEMOGLOBINOPATI
DISTRIBUSI GEOGRAFIK
- Terdapat di seluruh dunia Italia selatan - Yuna
- Asia (Cina, Thai, Filipina, Singapura)
- Indonesia: frekuensi gen thalassemia- 3 - 10
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI THALASSEMIA
THALASSEMIA
A. Molekuler
Jenis rantai globin yg kurang/tidak dibentuk
1. Thalassemia-
2. Thalassemia-
Klinis: Thalassemia- lebih sering
B. Genotip
Konstitusi genetik:
1. Thalassemia Homozigot
2. Thalassemia Heterozigot
C. Klinis
Beratnya penyakit:
1. Thalassemia mayor
2. Thalassemia minor
FETAL ADULT
2 2 2 2 2 2 2 2
HEM HEM
HEM GLOBIN
2 2 2 2 2 2
MIKROSITIK
presipitasi rantai HbA
Anemia
Kelainan tulang
Gambar. Patofisiologi thalassemia
GAMBARAN
GAMBARAN KLINIK
KLINIK
Bervariasi: ringan
Bervariasi: ringan berat
berat
Faktor
Faktor menentukan:
menentukan:
-- Pola
Pola keturunan:
keturunan: heterozigot
heterozigot atau
atau homozig
homozig
-- Jenis
Jenis mutasi
mutasi
-- Kompensasi:
Kompensasi: produksi rantai
produksi rantai
-- Kombinasi
Kombinasi mutasi
mutasi lain
lain (genetik)
(genetik)
THALASSEMIA-
THALASSEMIA-
THALASSEMIA-
MAYOR
PATOFISIOLOGI
Lihat bagan !
- Splemegali
Perut membesar
- hepatomegali
- kelainan tulang-tulang:
1. penipisan korteks
2. facies Cooley (facies thalassemia/mongolo
3. tulang tengkorak:
Hair on end / hair brush appearance
- hipertrofi jantung
Splenomegali
- Penumpukan eritrosit (pooling)
penghancuran eritrosit
- Peningkatan volume plasma
- Hipersplenisme
GAMBARAN DARAH
- Hb rendah anemiaberat
- MCV & MCH/MCHC
- retikulosit
- hapusan darah eritrosit:
anisositosis & poikilositosis
mikrositik, hipokromik
fragmentasi, sel target, leptositosis
normoblas
- resistensi osmotik
- besi serum
- saturasi transferin
3. Mencegah/mengatasi infeksi
4. Splenektomi
5. Pendukung:
- Vitamin C, Kalsium, Asam folat
6. Transplantasi sumsum tulang
7. Induksi sintesis rantai
8. Terapi Gen
PENGOBATAN
PENGOBATAN
1. Transfusi darah
Mempertahankan Hb: 8 9,5 g/dl PRC
- menurunkan akumulasi Fe
- menjamin pertumbuhan & perkemban
- mencegah ekspansi sumsum tulang
- hepatosplenomegali
- kardiomegali
PENGOBATAN
PENGOBATAN
plasma
- Mengurangi frekuensi transfusi
PENGOBATAN
PENGOBATAN
4. Transplantasi sumsum tulang
Mengganti stem cell pluripoten sakit
5. Mencegah/mengatasi infeksi
- vaksinasi
6. Pendukung:
- Vitamin C
meningkatkan efek DFO
- Kalsium
osteoporosis & nyeri tulang
- Asam folat
rutin: 2-5 mg/hari memenuhi kebutuhan
PENCEGAHAN
- Bentuk heterozigot
- asimtomatik
- Ditemukan pada family survey / pemeriksan ruti
- Gambaran darah:
- Hb normal atau anemia ringan
- hapusan darah eritrosit:
mikrositik hipokrom, target cell,
granula basofil
- resistensi osmotik meninggi
- analisis Hb: HbA2 > 3,5%
HbF normal atau sedikit
- Feritin serum & saturasi transferin
TRAIT THAL- TRAIT THAL-
Orang tua
Anak-anak
4 bentuk:
1. THAL- TIPE 2 THAL- + heterozigot
PALING SERING ASIMTOMATIK