Anda di halaman 1dari 12

EFEK SAMPING OAT

Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan


pengobatan tanpa efek samping.
Namun sebagian kecil dapat mengalami efek
samping, oleh karena itu pemantauan selama
pengobatan harus dilakukan.
ISONIAZID (INH)
Ringan : tanda-tanda keracunan pada syaraf tepi,
kesemutan, rasa terbakar di kaki & nyeri otot.
o Terapi : piridoksin dengan dosis terendah 10 mg perhari /
vitamin B kompleks & pengobatan dapat diteruskan
Berat : hepatitis imbas obat
o Terapi : hentikan OAT dan diberikan pengobatan sesuai
pedoman TB.
Reaksi Imunologi : Demam dan ruam pada kulit
sesekali dijumpai
Toksisitas langsung :
o Hepatitis yang terinduksi isoniazid
o Neuropati perifer
RIFAMPISIN
warna jingga pada urin, keringat, air mata dan lensa
kontak (lensa yang lunak dapat terwarnai secara
permanen)
Ringan : demam, menggigil & nyeri tulang, sakit
perut, mual, tidak nafsu makan, muntah, diare,gatal
kemerahan kulit.
o Terapi : pengobatan simptomatik
Berat :
Hepatitis imbas obat / ikterik
o Terapi : OAT dihentikan & penatalaksanaan sesuai pedoman
TB
Purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal
ginjal
o rifampisin segera dihentikan & jangan diberikan lagi
walaupun gejalanya telah menghilang
Reaksi Imunologi :
ruam dan demam

Toksisitas langsung :
o Trombositopenia
o nefritis
o ikterus kolestatik
o hepatitis
PIRAZINAMID
General : Demam, porphyry, dysuria (jarang).
Hiperurisemia (semua penggunanya)tidak
menjadi alasan penghentian terapi.
Gastrointestinal : utama adalah reaksi hati
o Hepatotoksisitas (utama) dapat muncul kapan saja
selama terapi.
o Gangguan GI : mual, muntah dan anoreksia
Hematologi dan limfatik :
Trombositopenia
anemia sideroblastik dengan erythroid hiperplasia,
vakuolasi dari eritrosit
konsentrasi besi serum meningkat
ETAMBUTOL
Okuler
Optic neuropathy (termasuk neuritis optik atau retrobulbar
neuritis), scotoma, dan buta warna.
Retrobulbar neuritis : penurunan ketajaman penglihatan dan
penurunan penglihatan warna merah dan hijau
Neuritis : pemberian dosis lebih dari 15 mg/kg/hari. terapi
sebaiknya dihentikan, ketika didapatkan tanda gangguan
pada penglihatan.
Scotoma : Kerusakan terjadi setelah 2 bulan pemberian terapi
Metabolik.
Hiperurisemia : lebih dari 66% pasien yang menerima
terapi dan tidak tergantung pada dosis.
arthralgia sendi dan gout arthritis : setelah 1 sampai 2
bulan terapi. Gejala menghilang setelah 15 hari obat
dihentikan

Hepatik.
toksisitas liver :
o Jaundice
o Jaundice asimptomatik
o Peningkatan LFT
Hipersensitivitas : reaksi anafilaktik/anafilaktoid.
o demam
o dan reaksi pada kulit (rash, dermatitis exfoliatif),
o lichen-planus reaction, dan
o toxic epidermal necrolysis

Hematologi :
trombositopenia
Leucopenia
neutropenia

Gastrointestinal :
Pseudomembranous colitis dilaporkan terjadi ketika ethambutol
diberikan bersamaan dengan rifampin dan isoniazid.
Sistem saraf :
o sakit kepala,
o pusing berputar
o rasa tebal serta kesemutan pada ekstremitas akibat
peripheral neuritis
Psikiatrik :
gangguan mental
Disorientasi
Halusinasi
Dermatologis :
o dermatitis,
o erythema multiforme
o pruritus
Musculoskeletal :
o gangguan sendi

Renal :
o peningkatan kreatinin serum dan idiosyncratic
interstitial nephritis
STREPTOMISIN
Hipersensitivitas :
o Demam, ruam, kulit, dan manifestasi alergi lainnya.
(paparan lama obat)
Rasa nyeri di tempat suntikan
Efek toksik :
o gangguan vestibular - vertigo dan hilangnya
keseimbangan.
Streptomisin selama kehamilan :
ketulian pada neonatus hingga penggunaannya pada kasus
ini dikontraindikasikan
OAT

Anda mungkin juga menyukai