Anda di halaman 1dari 30

Cutaneous Larva

Migrans

Oleh :
dr. Elza Astri Safitri
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. M
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Muara Bulian RT.06
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Keluhan Utama :
ANAMNESIS
- Subyektif gatal dan nyeri pada payudara kiri
- Objektif penonjolan merah yang makin
meluas, memanjang, dan berkelok-kelok
RPS
Onset : 1 minggu yang lalu
Lokasi : payudara kiri
Kualitas : tidak mengganggu
aktivitas
Kuantitas : gatal dirasakan sewaktu-
waktu
Faktor memperberat : malam hari
Faktor memperingan : jika digaruk
Gejala penyerta : terasa nyeri disekitar
Kronologi :

Pasien datang ke Puskesmas Muara Bulian


dengan keluhan terdapat penonjolan kulit
yang berkelok-kelok berwarna merah, gatal,
terasa nyeri dan seperti ada yang berjalan di
payudara kiri sejak 1 minggu yang lalu.

Awalnya muncul berupa benjolan kecil


berwarna kemerahan yang gatal, dan karena
sering digaruk semakin lama semakin
menyebar, berkelok-kelok, dan memanjang.
Gatal semakin hebat dimalam hari.
RPO
Riwayat
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan umum tampak sakit ringan
GCS 15
Tanda vital :
TD : 120 / 80 mmHg
Nadi : 86 x/menit (halus)
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 c
Status Dermatologi

Lokasi : kuadran medial mammae


sinistra
Distribusi : Regional
Bentuk : berkelok-kelok
Susunan : linear
Batas : sirkumskrip
Ukuran : 8-10 cm
Efloresensi : plak eritema seperti
benang berkelok-kelok, menimbul, dan
sedikit erosi.
DIAGNOSA BANDING
Cutaneous

Pemeriksaan Penunjang
Biopsi kulit
IgE
KOH
DIAGNOSA KERJA
TERAPI
Semprot Kloretil pada Lesi + ditusuk
sepanjang lesi

R/ Albendazol 400 mg tab


No. III
1 dd tab I

R/ CTM 4 mg No. X
3 dd tab 1
PROGNOSIS
EDUKASI
Menggunakan sarung tangan saat
berkontak langsung dengan tanah
atau pasir
Jika tidak menggunakan sarung
tangan, setelah bercocok tanam atau
kontak langsung dengan tanah atau
pasir hendaknya langsung mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun
Kontrol setelah obat habis untuk
melihat lesi dan melihat apakah
Tinjauan
Pustaka
DEFINISI
Cutaneous larva migrans (CLM) disebut
juga creeping eruption, dermatosis linearis
migrans, sandworm disease. disebabkan
oleh penetrasi dan migrasi larva
nematoda di dalam epidermis.

Creeping eruption lesi berbentuk linear


atau berkelok-kelok, menimbul, progresif,
oleh invasi larva cacing tambang yang
berasal dari anjing dan kucing.
EPIDEMIOLOGI

Iklim tropis/ subtropis


Anak2 >>,
Petani/
Kontak kulit
tukang
dengan
kebun,
larva
Pemburu,
infektif
Tukang kayu,
pada tanah
dll
ETIOLOGI
Larva yang berasal dari cacing
tambang binatang anjing dan
kucing, yaitu Ancylostoma
braziliense dan Ancylostom
caninum
PATOGENESIS
Enzim
protease
Folikel,
Larva fissura/ kulit
intak

St. korneum

Migrasi antara Inflamasi


Sekresi
stratum setempa
enzim
germinativum t, gatal,
proteoliti
dan stratum progesi
k
korneum lesi
MANIFESTASI
KLINIS

Rasa Gatal dan panas


Timbul papul/ vesikel
Selanjutnya akan
menjalar seperti benang
berkelok-kelok, polisiklik,
serpiginosa, menimbul
dan membentuk
terowongan (burrow)
Lesi bisa tunggal atau
multipel, sangat gatal
dan bisa juga nyeri
.MANIFESTASI
KLINIS

Tempat predileksi di
mana saja yang sering
berkontak dengan
tempat larve berada.
Sering terjadi ekskoriasi
dan infeksi sekunder
oleh bakteri akibat
garukam.
Penyakit ini self
limited dengan
kematian larva dalam
waktu sebulan atau
dua bulan
DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN

Self Limited disease larva mati dalam


beberapa bulan dan diabsorbsi.
Pengobatan rasa gatal yang hebat
dan resiko infeksi sekunder

Obat pilihan utama CLM ivermectin. Dosis


tunggal (200 g/kg berat badan)
Albendazol 400 mg, dosis tunggal, selama
3 hari.
Tiabendazol dosis 50 mg/ kgBB/ hari,
selama 2-5 hari. Dosis maximum 3 g/ hari.
Pengobatan symptomatis ( antihistamin)
PENATALAKSANAAN

Tiabendazol topikal 10-15 % 3x sehari


selama 5-7 hari terbatas pd lesi multipel
luas, tidak dapat digunakan pada folikulitis
Ivermectin dan albendazol topikal
gabungan yang menjanjikan , tu: anak2
Infeksi sekunder antiobiotik topikal.

cryotherapy
CO2 snow (dry ice) dengan penekanan selama 45 detik
sampai 1 menit, dua hari berturut-turut.
nitrogen liquid
penyemprotan kloretil sepanjang lesi
KOMPLIKASI

Ekskorias
Garukan
i

Streptokokkus infeksi
pyogenes sekunder

Selulitis
Prognosis

CLM self-limiting disease larva


mati di epidermis larva tidak dapat
menyelesaikan siklus hidupnya pada
manusia.

Lesi tanpa komplikasi yang tidak


diobati akan sembuh dalam 4-8
minggu, tetapi pengobatan
farmakologi dapat memperpendek
perjalanan penyakit.
TERIMA KASIH
WASSAL
AMU
ALAIKU
M

Anda mungkin juga menyukai