Anda di halaman 1dari 12

Laporan kasus

Non Hemoragik
Stroke
Agitha Billy Laksana Duarsa
Laporan Kasus
Pasien seorang laki-laki 38 tahun datang ke
Rumah Sakit Syekh Yusuf dengan keluhan
lemah separuh badan sebelah kiri sejak
kemarin yang dirasakan secara tiba-tiba saat
sedang istirahat setelah bekerja. Sebelumnya
pasien tidak pernah merasakan keram atau
rasa tebal pada tangan dan tungkai kanan
sebelum mengalami kelemahan. Pada saat
serangan pasien juga mengeluh sakit kepala..
Tidak ada riwayat jatuh dan trauma kepala
sebelumnya. Tidak ada riwayat demam
sebelumnya.
Pemeriksaan neurologis

TTV

TD = 180/100 mmHg P = 20 x/m

N = 80 x/m S = 36,8 0 C

GCS = E4M6V5 FKL = DBN

Nn. Cr. = Pupil bulat isokoR

Nn. Cr. L = DBN


Motorik =

Sensorik = hipostesi kaki kiri

SSO = BAB dan BAK lancar


Pemeriksaan Penunjang
GDS = 143 mg/dl
Trigliserida = 60 mg/dl*
Kolesterol Total = 167 mg/dl*
Kolesterol HDL = 39 mg/dl*
Kolesterol LDL = 104 mg/dl*
WBC = 9.4 x 10
Hemoglobin = 15.6 g/dl
PLT = 233 x 10
Penatalaksanaan
IVFD : Infus RL 20 tetes/menit
Anti Trombotik : Aspilet 1 x 1
Anti Hipertensi : Amlodipine 5 mg 1 x 1 oral
Neuroprotektor : Citicholine 500mg 12 Jam/ IV
Neurotropik : Neurodex 1 x 1 oral
H2RA : Ranitidin 1 amp/12 jam/ IV
Diskusi
Defisit neurologis akut yang terjadi secara spontan tanpa
adanya faktor pencetus yang jelas berupa trauma dan
gejala infeksi sebelumnya. Hal mengarah ke suatu lesi
vaskuler karena onsetnya yang mendadak. Sehingga
pada penderita mengarah pada diagnosis stroke.

Menurut WHO, stroke merupakan suatu perkembangan


cepat tanda-tanda klinis dari gangguan fungsi otak fokal
(atau global) dengan gejala yang berlangsung selama 24
jam ataupun lebih atau dapat menyebabkan kematian,
tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler.
Stroke didefinisikan sebagai defisit (gangguan)
sistem saraf yang terjadi mendadak dan
disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak (GPDO). Stroke terjadi akibat gangguan
pembuluh darah di otak. Gangguan pembuluh
darah otak dapat berupa tersumbatnya
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh
darah otak. Otak yang seharusnya
mendapatkan pasokan oksigen dan zat
makanan jadi terganggu. Kekurangan pasokan
oksigen ke sel otak (neuron) akan
memunculkan kematian sel. Gangguan fungsi
otak ini bisa menimbulkan gejala stroke.
Faktor Resiko
Modifable Unmodifable
Hipertensi Usia
Diabetes melitus Ras
Riwayat penyakit kardiovaskuler Genetik
Merokok Jenis kelamin
Dislipidemia
Obesitas
Terapi
Anti hipertensi = amlodipine diberikan dengan tujuan
menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Anti Trombotik = aspilet diberikan sebagai penghambat
pembekuan darah.
Neuroprotektor = citicolin diberikan dengan tujuan
untuk meningkatkan aliran darah dan konsumsi oksigen
di otak pada gangguan serebrovaskuler
Neurotropik = diberikan neurodex sebagai vitamin
untuk sel-sel saraf
H2R = diberikan ranitidin untuk mencegah stress ulcer
yang biasa terjadi pada peningkatan metabolisme
dan penurunan nafsu makan pada pasien stroke.
Diagnosis
Diagnosis Klinis : Hemiparesis sinistra
Diagnosis topis : Hemisphere cerebri
dextra
Diagnosis etiologi : Non Hemoragik Stroke
Prognosis
Quo ad vitam = ad bonam
Quo ad sanationam = dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai