KELOMPOK 2
Tutor : dr. Ziske Maritska
OUTLINE
Diagnosis Banding
Algoritma Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja
Etiologi
Epidemiologi
Faktor Risiko
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Tatalaksana dan follow up
Prognosis
Komplikasi
SKDI
DIAGNOSIS BANDING
Gejala dan Tanda NPH Parkinson Demensia Alzheimer
sekunder vaskuler
Lansia (69 tahun) + + +/- +
Gangguan + + +/- -
keseimbangan
Gangguan memori + + + +
Gangguan + + - -
berkemih
Riwayat +/- - +/- -
perdarahan
selaput otak
Pembesaran + - - -
ventrikel otak
ALGORITMA PENEGAKAN
DIAGNOSIS
ALGORITMA PENEGAKAN DIAGNOSIS
Kriteria diagnostik NPH
1. Possible NPH: memenuhi seluruh 5 gejala berikut:
a. Individu berusia > 59 tahun.
b. Lebih dari satu trias klinis: gangguan gait, gangguan kognitif, inkontinensi urin.
c. Dilatasi ventriculi (indeks Evans > 0.3).
d. Keseluruhan gejala tersebut tidak dapat dijelaskan melalui penyakit neurologis atau non-neurologis lain.
e. Penyakit sebelumnya yang menyebabkan dilatasi ventriculi tidak diketahui, termasuk perdarahan spatium
subarachnoidale, meningitis, trauma kepala, hydrocephalus kongenital, dan stenosis aqueducti.
Gejala pendukung possible NPH:
f. Langkah kecil, shuffle, ketidakseimbangan saat berjalan, dan peningkatan ketidakseimbangan saat berputar.
g. Gejala-gejala berkembang perlahan; tetapi terkadang perjalanan naik turun dapat diamati.
h. Gangguan gait adalah gejala yang paling menonjol, diikut oleh gangguan kognitif dan inkontinensi urin.
i. Gangguan kognitif dideteksi melalui tes kongitif.
j. Fissura sylvii dan cisterna basalis biasanya membesar.
k. Penyakit neurologis lain, termasuk Parkinsons disease, Alzheimers disease, dan penyakit pembuluh darah otak
dapat ditemukan secara bersamaan; tetapi seluruh penyakit tersebut harus ringan.
l. Perubahan periventrikular tidak harus ditemukan.
m. Pengukuran aliran darah otak berguna untuk membedakan dari demensia lain.
1. Possible NPH with MRI support
Possible NPH with MRI support menunjukkan bahwa kondisi yang ada memenuhi kriteria possible NPH, sementara
MRI menunjukkan penyempitan sulci dan spatium subarachnoidale pada permukaan garis tengah. Diagnosis ini
dapat digunakan pada kondisi di mana pemeriksaan CSF tidak tersedia.
1. Probable NPH: memenuhi seluruh 3 gejala berikut:
a. Memenuhi persyaratan possible NPH
b. Tekanan CSF 200 mmH2O atau kurang dan analisis CSF normal.
c. Memenuhi seluruh gejala investigasional berikut:
1. Radiologi menunjukkan penyempitan sulci dan spatium subarachnoidale pada permukaan garis tengah dan disertai
gangguan gait.
2. Perbaikan gejala setelah CSF tap test.
3. Perbaikan gejala setelah CSF drainage test.
1. Definite NPH
Perbaikan gejala setelah prosedur shunting.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan
Terjadi gangguan
struktur anatomi
otak
Peregangan pada
substansia alba
Secara umum, CT postoperatif harus dilakukan pada hari ke-0, 1-2 minggu,
dan bulan ke-1, 3, 6, dan 12; tetapi jika ada perburukan klinis, CT harus
dilakukan secara ad hoc. Biasanya, perbaikan gait mulai nampak pada
periode postoperatif awal; tetapi, sampai perbaikan gait secara total terjadi,
ada periode instabilitas dan tingginya risiko jatuh. Lebih lanjut, pasien yang
jatuh memiliki risiko tinggi terbentuknya hematoma subdural kronik. MRI
tidak dikontraindikasikan, tetapi, bergantung dari lokasi dan jenis katup,
mungkin ditemukan artifak.
PROGNOSIS
Prognosis dinilai dari cepatnya
diagnosis ditetapkan, ringan atau
beratnya demensia, luas lesi pada
white matter, usia pasien, respon
pasien setelah VP Shunt, gejala
klinis.
Gejala NPH biasanya semakin buruk
jika tidak mendapat terapi, walaupun
beberapa pasien dapat mengalami
perbaikan sementara. Sedangkan
KOMPLIKASI
Cognitive impairment
Memory immediate recall
Impairment frontal executive
Visuospatial functions
cortical atrophy
Development of akinetic state
(immobilization can be complicated
by pneumonia, pulmonary embolism,
decubiti, urinary tract infections, and
sepsis)
SKDI
SKDI : 2
mampu membuat diagnosis klinis dan
menentukan rujukan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Basan R. Nassar, C.F. Lippa. Idiopathic Normal Pressure Hydrocephalus: A Review for General
Practicioners; Gerontology & Geriatric Medicine. 2016;2:1-6.DOI:10.1177/2333721416643702
E. Mori, et al. Guidelines for Management of Idiopathic Normal Pressure Hydrocephalus: Second
Edition, Neurol Med Chir (Tokyo). 2012;52:775-809. DOI:10.2176/nmc.52.775
Gerald D. Silverberg, et al. Alzheimers disease, normal-pressure hydrocephalus, and sensecent
changes in CSF circulatory physiology: a hypothesis, Neurology. 2003;2:506-511.
Joachim K. Krauss, et al. Vascular Risk Factors and Arteriosclerotic Disease in Idiopathic
Normal-Pressure Hydrocephalus of the Elderly, Stroke. 1996;27:24-29.
DOI:10.1161.01.STR.27.1.24
M. Casmiro, et al. Risk factors for the syndrome of ventricular enlargement with gait apraxia
(idiopathic normal pressure hydrocephalus): a case-control study, Journal of Neurology,
Neurosurgery, and Psychiatry. 1989;52:847-852.
Arif I Dalvi, MD, Normal Pressure Hydrocephalus, Available at : http://emedicine.medscape.com/
diakses pada 03 April 2017.
David Shprecher, DO, Jason Schwalb, MD, and Roger Kurlan, MDNormal Pressure
Hydrocephalus: Diagnosis and Treatment :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2674287/ diakses pada 03 April 2017
Mega Sari, SISTEM VENTRIKEL DAN LIQUOR CEREBROSPINAL,Bagian Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Tanto, chris et al. 2014. Kapita Selekta Kedokteran EDISI IV. Jakarta: FKUI