AND EQUIPMENT
KELOMPOK 12
FELA PUTRI R (1511060115)
SARAH KHAIRUNISA N
(15110601
AGENDA PERSENTASI
1, 2. RUANG 3.
PENGERTIAN LINGKUP PENGAKUAN
CARA
PEROLEHAN
PENGHENTIA
PENYUSUTAN
N
PENGERTIAN
Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;
dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari
satu periode.
CONTOH
Ciri Tanah
Digunakan dalam operasi Bangunan
dan tdk utk dijual kembali. Gedung Kantor
Komponen signifikan dalam Gedung Pabrik
Laporan Posisi Keuangan Land improvement
Peralatan
Bersifat Jangka panjang dan
Kendaraan
biasanya disusutkan Mesin
Memiliki wujud. Peralatan kantor
RUANG LINGKUP
Standar ini harus diterapkan dalam akuntansi atas
aset tetap kecuali bila Standar lain membutuhkan atau
memungkinkan perlakuan akuntansi yang berbeda.
6
Biaya Perolehan Awal
Seluruh
Seluruh biaya
biaya terkait
terkait aset
aset yang
yang memiliki
memiliki
manfaat
manfaat didi masa
masa mendatang.
mendatang.
Aset
Aset lain
lain yang
yang berfungsi
berfungsi agar
agar suatu
suatu aset
aset
dapat
dapat memiliki
memiliki manfaat
manfaat di
di masa
masa mendatang.
mendatang.
Misal:
Misal: alat
alat yang
yang dipasang
dipasang agar
agar pabrik
pabrik dapat
dapat
berjalan
berjalan sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan pengolahan
pengolahan
limbah
limbahindustri.
industri.
7
Biaya Setelah Perolehan
Awal
Biaya
diakui beban di laporan laba rugi
pemeliharaan periode berjalan
dan perbaikan
Misal: perawatan,
suku cadang
Penggantian aset Memenuhi kriteria aset tetap dan
komponen yang diganti tidak lagi
menambah aset jika
dicatat sebagai aset
Inspeksi yang
Memenuhi kriteria aset tetap dan
signifikan
nilai inspeksi terdahulu (dibedakan
diakui sebagai
dari fisik) dihentikan pencatatanya
jumlah tercatat aset
jika
8
Akuntansi Perolehan Aset
Tetap
Aset Tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara :
Pembelian Aset:
1. Tunai (kas)
2. Kredit (angsuran)
Perolehan dengan pertukaran (trade in)
Perolehan dengan sewa guna usaha modal
(leasing)
Perolehan dengan membangun sendiri
Perolehan dengan hibah, bantuan, atau pemberian
10
1. Pembelian Tunai
Dalam jumlah uang yang dikeluarkan
untuk memeperoleh aset tetap
termasuk harga faktur dan semua
elemen biaya yang dikeluarkan agar
aset tersebut siap dipakai.
Dalam hal aset tetap diperoleh
secara tunai, maka catatan pertama
kali atas perolehan aset tetap
adalah:
Aset Tetap Rpxxx
11
Pembelian secara Lump-Sum
(Gabungan)
Apabila dalam pembelian diperoleh
lebih dari satu macam aset tetap, maka
harga perolehan harus dialokasikan
pada masing-masing jenis aset tetap.
Menurut PSAK no 16:
Harga perolehan dari setiap aktiva
yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan
harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar setiap aktiva
yang bersangkutan. 12
Contoh:
PT. EBAY membeli aset tetap dari
sebuah perusahaan yang dalam proses
likuidasi. Aset tetap yang dibeli terdiri
dari tanah, bangunan dan mesin-mesin.
Pembelian dilakukan secara paket
(lumpsum) dengan harga
Rp80.000.000,00. Harga pasar setiap
AT tersebut diketahui sebagai berikut:
Gedung : Rp.25.000.000,00
Tanah : 50.000.000,00
Mesin : 25.000.000,00 13
Maka harga perolehan masing AT
yang diakui oleh PT. EBAY dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Rp25.000.000,0
Gedung : 0 x Rp80.000.000,00
= Rp20.000.000,0
0
Rp100.000.000,
00
Rp50.000.000,0
Tanah : 0 x Rp80.000.000,00= Rp40.000.000,0
0
Rp100.000.000,
00
Rp25.000.000,0
Mesin : 0 x Rp80.000.000,0 = Rp20.000.000,0
0 0
Rp100.000.000,
00
14
2. Pembelian Angsuran
Apabila AT diperoleh melalui
pembelian angsuran, maka
dalam harga perolehan AT tidak
boleh termasuk bunga. Bunga
selama periode angsuran harus
dikeluarkan dari harga perolehan
dan dibebankan sebagai biaya
bunga.
15
Contoh
PT. Sharesale membeli mesin
seharga Rp5.000.000,00 pada tgl 1
Januari 2005. Pembayaran pertama
Rp2.000.000,00 dan sisanya
diangsur tiap tgl 31 Desember
selama 3 tahun dengan bunga 12%
per tahun. Pencatatan harga
perolehan mesin dan pembayaran
angsuran sebagai berikut:
16
1 Jan 2005 Mesin Rp5.000.000,00
Pembelian mesin Utang
Rp3.000.000,00
Kas
31 Des 2005 2.000.000,00
Pembayaran Angs. I
Rp1.000.000,00
Bunga: Utang
12% x Rp3.000.000,00 Rp1.000.000,00
360.000,00 Biaya
360.000,00
Rp1.360.000,00 Kas
Rp1.360.000,00
31 Des 2006
Pembayaran Angs. II
Rp1.000.000,00
Bunga: Utang
12% x Rp2.000.000,00 Rp1.000.000,00
240.000,00 Biaya
240.000,00
Rp1.240.000,00 Kas
Rp1.240.000,00
17
3. Perolehan Melalui
Pertukaran
A. Ditukar dengan surat berharga
Aset tetap yang diperoleh dengan cara
ditukar dengan saham atau obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku sebesar
harga pasar saham atau obligasi
tersebut.
Apabila harga pasar saham atau obligasi
tidak diketahui, maka harga perolehan
AT ditentukan sebesar harga pasar AT
tersebut.
Jika harga pasar surat berharga maupun
AT tidak diketahui, maka nilai pertukaran
18
Pertukaran AT dengan saham atau
obligasi perusahaan akan dicatat
dalam rekening modal saham atau
utang obligasi sebesar nilai
nominalnya, selisih nilai pertukaran
dengan nominal dicatat dalam
rekening agio/disagio.
Contoh:
PT. Clickbank menukar sebuah mesin
dengan 1.000 lembar saham biasa
nominal @Rp10.000,00. Pada saat
penukaran, harga pasar saham 19
Mesin Rp11.000.000,00
Modal saham biasa
Rp10.000.000,00
Agio saham 1.000.000,00
22
1) Pertukaran Aset Tetap yang Tidak
Sejenis
Adalah pertukaran AT yang sifat dan
fungsinya tidak sama, misalnya
pertukaran tanah dengan mesin,
tanah dengan gedung dll.
Perbedaan antara nilai wajar AT yang
diserahkan dengan nilai wajar yang
digunakan sebagai dasar pencatatan
AT yang diperoleh pada tanggal
transaksi harus diakui sebagai laba
atau rugi pertukaran. 23
Penentuan harga perolehan dalam
pertukaran seperti ini harus
didasarkan pada nilai wajar AT yang
diserahkan ditambah uang yang
dibayarkan.
Jika nilai wajar AT yang diserahkan
tidak dapat diketahui, maka harga
perolehan AT baru didasarkan pada
nilai wajar AT baru.
24
Contoh:
Awal tahun 2006 PT. Clickbank
menukarkan mesin produksi dengan
truk baru. Harga perolehan mesin
sebesar Rp2.000.000,00, akumulasi
depresiasi sampai dengan tanggal
pertukaran sebesar Rp1.500.000,00
sehingga nilai bukunya sebesar
Rp500.000,00. Nilai wajar mesin
tersebut sebesar Rp800.000,00 dan PT.
Clickbank harus membayar uang
sebesar Rp1.700.000,00. 25
Nilai wajar mesin produksi :Rp
800.000,00
Uang tunai yg dibayarkan :
1.700.000,00
Harga Perolahan Truk
:Rp2.500.000,00
Jurnal :
Truk Rp2.500.000,00
Akumulasi depr. Mesin 1.500.000,00
Kas Rp1.700.000,00
Mesin 2.000.000,00 26
Laba pertukaran mesin sebesar
Rp300.000,00 dihitung sebagai
berikut:
27
Pedoman Pertukaran Aset
Aset
tetap
1. Aset tidak
dipertukark 1. Aset sejenis
sejenis
an
Harga
Lebih Lebih
pasar dari Lebih rendah Lebih tinggi
rendah tinggi
nilai buku
Membayar Membayar
Aliran kas membayar menerima membayar menerima / /
menerima menerima
Kondisi rugi rugi laba laba rugi Laba
Diakui
Pengakuan Diakui Diakui Diakui Diakui
proposion
rugi/laba total total total total
al
Jumlah
(KM/HP) x
laba/rugi HP - NB HP - NB - HP - NB HP NB
(HP-NB)
diakui
Harga
perolehan NB KM + HP +/- HP +/-
HP + KK HP - KM NB + KK
aset LBD KK/KM KK/KM
diterima
HP = Harga Pasar Aset dilepas; NB = Nilai Buku Aset dilepas;
KM = Kas Masuk; KK = Kas Keluar; LBD = Laba Diakui
28
PENYUSUTAN ASET TETAP
Nilai Aset Tetap akan menjadi berkurang
karena adanya pemakaian aset tetap tersebut
sehingga dalam akuntansi dikenal dengan
penyusutan. Penyusutan atau depresiasi adalah
pengalokasian harga perolehan dari suatu aset
tetap karena adanya penurunan nilai aset tetap
tersebut.
Beberapa Metode Penyusutan Aset Tetap yang
METODE GARIS METODE SATUAN
biasa digunakan antara lain :
LURUS HASIL PRODUKSI
METODE JUMLAH
ANGKA TAHUN
METODE SALDO METODE SATUAN
MENURUN JAM KERJA
METODE PENYUSUTAN GARIS
LURUS
Penyusutan Metode Garis Lurus ini adalah
salah satu metode yang termasuk paling banyak
diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di
indonesia.
Metode garis lurus ini menganggap aktiva
tetap akan memberikankontribusi yang
merata di sepanjang masa penggunaannya.
Sehingga aset tetap akan mengalami tingkat
penurunan fungsi yang sama dari periode ke
periode hingga aset tetap ditarik dari
penggunaannya dalam operasional perusahaan
CONTOH KASUS METODE
PENYUSUTAN GARIS LURUS
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga
perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13,000,000. Mesin
tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun.
Dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik
penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih dapat dijual
seharga Rp 1.000,000.
Perhitungan Penyusutan :
Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara :
Notes :
Nilai buku aset tahun 2015 dikurangi penyusutan aset tahun sebelumnya,
sebesar
Rp 1.516.710
CONTOH :
Sebuah kendaraan angkutan dengan harga
perolehan Rp120.000.000 mulai dioperasikan
bulan Juli 2008. Taksiran usia penggunaan selama
6 tahun dengan nilai residu Rp15.000.000.
Kendaraan tersebut disusutkan dengan metode
Jawab :
Penyusutan tiap tahun penggunaan kendaraan
dihitung sebagai berikut:
CONTOH METODE JUMLAH ANGKA
TAHUN
Pada tahun 2008 kendaraan dioperasikan selama 6 bulan yaitu sejak
bulan Juli sampai denga Desember 2008. Dengan demikian beban
penyusutan untuk tahun 2008 dihitung sebagai berikut : 6/12 X Rp
30.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
Tahun 2009 dihitung sebagai berikut:
Penyusutan tahun ke -1 : 6/12 x Rp 30.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
Penyusutan tahun ke -2 : 6/12 x Rp 25.000.000,00 = Rp 12.500.000,00
Jumlah Rp 27.500.000,00
Jurnal Penyusutan Tahun 2008
(D)Depreciation Rp15.000.000
(K)Akumulated Depreciation Rp15.000.000
(D)Depreciation Rp27.500.000
(K)Akumulated Depreciation Rp27.500.000
METODE SATUAN JAM KERJA
Penyusutan Metode Satuan Jam Kerja
didasarkan pada pemikiran bahwa, berkurangnya
nilai suatu aset disebabkan oleh berapa jam lamanya
aset tersebut digunakan, atau dioperasikan oleh
perusahaan selama umur ekonomisnya.
(D)Depreciation Rp2.850.000
(K)Akumulated Depreciation Rp2.850.000
Penghentian Aset Tetap
Penghentian aset tetap adalah memberhentikan
aset tetap dari pemakaiannya sehingga tidak
digunakan lagi dalam aktivitas usaha
perusahaan.
Jurnal :
Untuk mencatat Biaya Pemindahan
Rugi Penghentian Aset Tetap Rp. 2.000.000
Kas Rp.2.000.000
Untuk menghapus aset tetap dalam pencatatan
Akumulasi penyusutan mesin Rp96.000.000
Rugi penghentian Aset tetap Rp24.000.000
MesinRp120.000.000
Pencatatan Transaksi Pertukaran Aset Tetap
Contoh:
Pada tanggal 5 Januari 2008, PT CITRA JAYA menukar sebuah kendaraan
lama dengan kendaraan baru yang harga pasarnya Rp110.000.000.
Kendaraan lama yang diserahkan diperoleh dengan harga Rp80.000.000
dan telah disusutkan sebesar Rp30.000.000. Dalam pertukaran tersebut
PT.CITRA JAYA menyerahkan tambahan uang tunai sebesar Rp57.000.000.
Berdasarkan data contoh diatas, laba rugi pertukaran Aset tetap dihitung
sebagai berikut:
- Harga perolehan kendaraan lama Rp80.000.000
- Akumulasi penyusutan pada saat pertukaran (Rp30.000.000)
Harga buku kendaraan yang diserahkan Rp50.000.000
Harga pertukaran kendaraan lama:
- Harga pasar kendaraan baru yang diterima Rp110.000.000
- Tambahan uang tunai yang diserahkan (Rp 57.000.000)
- Harga pertukaran kendaraan lama Rp53.000.000
Laba pertukaran Aset tetap Rp 3.000.000
J Kendaraan Rp110.000.000
U Akumulasi penyusutan kendaraan Rp
30.000.000
R
Kas Rp 57.000.000
N Laba pertukaran Aset tetap Rp 3.000.000
A Kendaraan Rp 80.000.000
L
Penghentian Aset Tetap Karena Habis Masa
Penggunaannya
Aset tetap yang telah habis masa penggunaannya, dapat
diperlakukan sebagai berikut:
1. Dijual
Apabila aset tetap yang telah habis masa
penggunaannya dijual, selisih antara hasil penjualan
dengan harga bukunya dicatat sebagai laba atau rugi
penjualan aset tetap.
2. Disingkirkan (dibesi tuakan)
Dalam hal ini harga perolehan dan akumulasi
penyusutan aset yang bersangkutan harus dihilangkan
dari catatan pembukuan. Harga buku aset tetap yang
bersangkutan dicatat sebagai kerugian penghentian aset
tetap.
3. Diberhentikan dari penggunaannya tetapi tidak dilepas
Dalam hal demikian, akumulasi penyusutan aset tetap
yang bersangkutan harus dikeluarkan dari catatan
pembukuan, dengan mendebet akun akumulasi
Penghentian Aset Tetap Karena Habis Masa
Penggunaannya
Contohnya :
1. Peralatan kantor yang harga perolehannya Rp
6.000.000 telah disusutkan Rp 5.000.000 dibesituakan
karena telah habis masa penggunaannya.
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut sebagai
berikut:
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp
5.000.000
Rugi pemberhentian Aset tetap Rp 1.000.000
Peralatan kantor Rp 6.000.000
2. Mesin yang harga perolehannya Rp 100.000.000 dan
telah disusutkan sebesar Rp 90.000.000 diberhentikan
dari penggunaannya.
Jika mesin yang bersangkutan tidak dilepas, jurnal
yang diperlukan sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan mesin Rp 90.000.000
Mesin Rp 90.000.000