Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN JAGA COASS OBSGYN

Selasa , 26 Juni 2013


DAFTAR PASIEN MASUK
No Identitas Diagnosis Keterangan

1 Ny. Vianita Primigravida hamil aterm G3P2A0


01203534 p.spontan
21 tahun

2 Ny. Retno KPD 19 jam PER pada G3P2A0


01203686 multigravidda hamil preterm
34 tahun dgn riwayat SC 12 th yg lalu

3 Ny. Wiwik KPD 20 jam pada G2P1A0


01303697 primigravida hamil aterm
26 tahun

4 Ny. Walsini Sekundigravida hamil aterm G2P1A1


01176587 dgn riwayat SC 2 th yg lalu
39 tahun
No Identitas Diagnosis Keterangan

5 Ny. Hafifah KPD 22 jam pada G1P0A0


01203514 primigravida hamil aterm
20 tahun bdp

6 Ny. Neni Primigravida hamil postdate G1P0A0


00797785
21 tahun

7 Ny. Hapsari KPD 1 hari pada primigravida G1P0A0


01189500 hamil postdate
21 tahun

8 Ny. Siti R. Sekundigravida hamil G2P1A0


01203645 postterm bdp
29 tahun
No Identitas Diagnosis Keterangan

9 Ny. Sri Lestari PEB multigravida hamil G4P3A0


01176617 aterm
30 tahun

10 Ny. Suyatmi Sekundigravida hamil G2P1A0


01176659 postdate
30 tahun
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. WA
Umur : 26 tahun
Alamat : Pasar Kliwon, Surakarta
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 26 Juni 2013
Tanggal Pemeriksaan : 26 Juni 2013
No. RM : 01203697
B. Keluhan Utama
Ketuban rembes
C. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien G1 P0 A0, usia 26 tahun, hamil 37


minggu kiriman dari Puskesmas Gajahan
Sukoharjo dengan keterangan ketuban
rembes sejak jam 04.00. Pasien merasa
hamil 9 bulan. Gerakan janin masih
dirasakan, kenceng kenceng teratur blm
dirasakan. Air kawah sudah dirasakan
keluar sejak 10 jam SMRS.
D. Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit asma : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
E. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 6-7 hari
Siklus haid : 28 hari

F. Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali
Lama : 1 tahun

F. Riwayat KB
KB (-)
II. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan Umum : Baik, CM, gizi
kesan cukup
Tanda vital
Tek. Darah : 110/70 mmHg
Frek. Napas : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,60 C
Cor: BJ I-II, intensitas (N), Konjungtiva pucat (-/-)
reguler, bising (-) Sklera Ikterik (-/-)
Pulmo: SDV (+/+), ST (-/-)

Abdomen :
Supel, NT (-), teraba janin
tunggal, IU memanjang,
preskep, puka, HIS (-), DJJ (+)
12-12-12 reguler, kepala janin
masuk panggul <1/3, TFU 27
cm, TBJ 2500 gram

Genital:
VT: v/u tenang, dinding vagina
dbn, porsio lunak mencucu di
belakang, pembukaan -, eff :
10%, preskep, kepala turun di H
I-II. KK (+) penunjuk belum
dapat dinilai, AK (+) jernih tidak
berbau, STLD (-)
III. LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG (26 Juni 2013)

USG :
Tampak janin tunggal, IU memanjang, puka,
preskep DJJ (+) dengan BPD 8,55 cm / AC
31,38 cm / FL 6,51 / EFBW 2517 gram,
plasenta insersi di corpus Grade II, air kawah
kesan cukup, tak tampak adanya kelainan
kongenital mayor

Kesan : Saat ini janin dalam kondisi baik


Kesimpulan
SeorangG1 P0 A0, 26 tahun, UK 37 minggu. Pasien
merasa hamil 9 bulan dengan keluhan ketuban rembes.

Dari
pemeriksaan fisik: Supel, NT (-), teraba janin
tunggal IU memanjang, preskep, puka, HIS (-), DJJ (+)
12-12-12 reguler, kepala janin masuk panggul < 1/3,
TFU 27 cm, TBJ 2500 gram.

Dari VT: v/u tenang, dinding vagina dbn, porsio lunak


mencucu di belakang, eff 10%, preakep, kepala turun H
I-II, KK (+) penunjuk belum dapat dinilai, AK (+) jernih
tidak berbau, STLD (-).

Pemeriksaan USG menyokong kehamilan intrauterin UK


37 minggu dengan presentasi kepala. Janin dalam
kondisi baik.
Diagnosis
KPD 10 jam pada primigravida hamil
aterm bdp

TERAPI
Mondok VK rencana persalinan
pervaginam
Induksi oxytosin 5 IU dalam 550 cc D5%
NST
Injeksi Vicillin 1 gr (skin test)
Evaluasi sampai dengan botol pertama
habis
Observasi 10
KETUBAN PECAH DINI
Definisi

Keadaan pecahnya selaput ketuban


sebelum persalinan
Normal selaput ketuban pecah
dalam proses persalinan.
Faktor Predisposisi
Kehamilan multiple
Riwayat kehamilan preterm sebelumnya
Koitus dengan higienitas buruk
Perdarahan pervagina
Bakteriuria
pH vagina diatas 4,5
Servik yang tipis < 39 mm
Flora vagina abnormal
Kadar Corticotropic Releasing Hormone
(CRH) maternal tinggi
Inkompetensi servik
PATOGENESIS
Kontraksi uterus
dan peregangan
berulang
Ketidakseimbang
an antrara Degradasi
Metalloproteinas proteolitik dari
e dan matriks Degradasi
metalloproteinas ekstraseluler kolagen
e inhibitor 1 dan membran
(TIMP-1) janin

Perubahan
biokimiawi
selaput ketuban Kolagenase
Meningkatkan jaringan
Infeksi Bakteri IL-1 dan
prostaglandin
Depolimerisa
HIS si kolagen
Penegakan Diagnosis

Anamnesis riwayat keluarnya air


ketuban berupa cairan jernih keluar dari
vagina yang bisa berlangsung tiba-tiba.
Inspekulo cairan ketuban
mengalir dari ostium uteri eksterna.
Pemeriksaan penunjang :
Nitrazin tes positif perubahan warna
kertas lakmus.
Fern test : positif gambaran pakis
yang didapatkan dari air ketuban yang
diperiksa secara mikroskopis.
USG oligohidramnion.
PENATALAKSANAAN

KETUBAN PECAH
DINI

PRETERM ATERM
<32 - 37 MINGGU >37-40 MINGGU

KONSERVATI BD
TERMINASI DP
F P
Terapi
konservatif
UK< 32-34 rawat inap selama air ketuban masih
keluar minggu sampai air ketuban tidak lagi keluar.

UK 32-37 setelah dirawat, tapi air ketuban masih



keluarminggu usia kehamilan 35 minggu
dipertimbangkan
untuk terminasi.
UK 32-34
belum inpartu tidak ada tanda
minggu
infeksi diberi dexamethason dosis 5 mg I.M tiap
6 jam, 4 kali dan observasi tanda infeksi dan
kesejahteraan janin Terminasi UK 37 minggu
UK 32-37
sudah inpartu, tanpa tanda infeksi berikan
minggu
tokolitik dan dexamethason, induksi
persalinan sesudah 24 jam. Infeksi
antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg dan metronidazol
2 x 500 mg selama 7 hari)
Terapi aktif
UK > 37 Bila sudah in partu maka lanjutkan persalinan
minggu
UK > 37 Bila 6 jam belum terjadi persalinan induksi
minggu oksitosin atau misoprostol 25g-50 g
intravaginal tiap 6 jam maks 4 x. Gagal SC.

Tanda-tanda antibiotik dosis tinggi & terminasi :


infeksi Bila skor Bishop < 5, lakukan pematangan
serviks, kemudian induksi. Jika tidak
berhasil, terminasi SC.
Bila skor Bishop >5, induksi
persalinanpartus pervaginam
Bila terdapat infeksi
berat
DKP, letak lintang, SC
terminasi
Induksi Persalinan
Pengertian
Upaya memfasilitasi persalinan
pervaginam dengan cara
menimbulkan kontraksi uterus
sebelum tanda dan gelaja
persalinan terjadi
Indikasi Induksi Persalinan
Berdasarkan tingkat kebutuhan penanganan
a. Indikasi Darurat :
Hipertensi gestasional yang berat
Diduga komplikasi janin yang akut
IUGR (Intra Uterin Growht Retardation)
Penyakit maternal yang bermakna dan
tidak respon dengan pengobatan
APH (Ante Partum Hemorragic) dan
Korioamnionitis
B . Indikasi segera :
KPD saat aterm atau dekat aterm
DM yang tidak terkontrol
IUGR tanpa bukti adanya komplikasi akut

C. Indikasi tidak segera :


DM terkontrol baik
Kematian Intra Uterin pada kehamilan
sebelumnya
Kematian janin
Kontra Indikasi Induksi
Persalinan
Malpresentasi janin
Bekas SC atau operasi uterus lainnya
Plasenta previa
Tumor dinding uterus (mioma uteri)
Insufisiensi uteroplasenta tipe
maligna ataupun gawat janin (melalui
pemeriksaan NST maupun CST)
Cephalopelvic disproportion (CPD)
Syarat Induksi
Bishop score
<5 : misoprostol 25 mcg
>5 : oksitosin
Score 0 1 2 3
Pembukaan sevix 0 1-2 3-4 5-6
Pendataran 0-30% 40-50% 60-70% 80%
servix
Penurunan -3 -2 -1 0 +1 +2
kepala
Konsistensi sevix keras sedang lunak
Posisi servix ke searah kearah
belakan sumbu depan
g jalan
lahir
Metode Induksi
Pemecahan ketuban
Pemberian oksitosin drip (2,5 iu
dalam 200 cc D5% atau NaCl)
Pemberian mulai dari 10 tpm
dinaikkan 10 tpm tiap 30 menit,
sampai kontraksi adekuat.
Pemberian prostaglandin
(peroral/sublingual/pervaginam)
Pemberian laminaria
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai