Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
M.Sulaksmono
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
PEMBANGUNAN
Penggunaan Teknologi
Occupational Disease :
the relationship to specific causative factors at
work has been fully established and the factors
concerned can be identified, measured and
eventually controlled
keterkaitan dengan faktor penyebab spesifik dlm
pekerjaan, sepenuhnya dipastikan dan faktor tsb
dapat diidentifikasi, diukur dan dikendalikan
Work Related Disease :
maybe partially caused by adverse working
conditions. They maybe aggravated, accelerated
or exacerbated by workplace exposures and
may impair working capacity.
Personal characteristic, environmental and
socio cultural factors usually play a role as risk
factors and are often more common than
occupational disease
Occupational Disease :
occur as a result of exposure to
physical, chemical, biological,
ergonomic or psychososial
factors in the work place
Di Indonesia
Penyakit Akibat Kerja (Occupational Disease)
a. Permennaker No.01/Men/1981 PAK
b. Keppres RI no 22 thn 1993 PAHK
KEBISINGAN
(unwanted sound)
- varises - platvoet
Konstruksi mesin
Konstruksi jelek cepat payah
Menyangkut masalah ergonomi
Penyesuaian alat / lingkungan kerja manusia
How to fit the job to the man &
How to fit the man to the job
V. Golongan / Faktor Psychologis
Managerial illness pek. Memimpin > batas
kemampuan
The wrong man in the wrong place
pekerjaan yang tidak cocok dengan bakat
dan pendidikannya
Absenteeisme - tidak dapat bekerja sama
- rasa cemas sebabkan tukak rasa
kuatir lambung
Accident proness : kecenderungan kecelakaan
Absent mindedness: kesungguhan berfikir (-)
Work turn over : lekas jemu pindah
pekerjaan
Alasan alasan rendahnya
laporan penyakit akibat kerja
(PAK)
1. Ketidaktahuan dalam menegakkan
diagnosa
2. Perusahaan khawatir terhadap ganti
rugi
3. Hambatan hambatan teknis dan
administratif
Kesukaran / Problema
Mendiagnosa PAK
1. PAK relatif > sulit ditegakkan
diagnosanya, karena banyak PAK
gambarannya mirip penyakit umum
2. Berbagai PAK mempunyai waktu inkubasi
yang lama
3. Kurangnya sarana bantu untuk
mendiagnosa PAK
4. Kurang training / kemampuan dokter
untuk mendiagnosa PAK
Fenomena gunung es
Penyakit Akibat Kerja
Dilaporkan PAK
dikenal sebagai
penyakit yang ada
Tidak kaitan dengan pekerjaan
dilaporkan ada upaya medik, namun hubungan
sebab-akibat timbulnya
penyakit tidak jelas
ada gejala, tapi tidak
diteliti lebih lanjut
Formulir 3 b kecelakaan
formulir 3 c penyakit akibat kerja
4. Apabila terjadi perbedaan pendapat
mengenai penyakit akibat kerja dan
besarnya prosentase cacat, maka
pihak yg tidak menerima penetapan
Badan Penyelenggara dapat meminta
penetapan kepada pegawai
pengawas ketenagakerjaan setempat
5. Pegawai pengawas ketenagakerjaan
meminta pertimbangan medis pada dokter
penasehat tingkat propinsi dan
berdasarkan pertimbangan medis
tersebut, pegawai pengawas
ketenagakerjaan membuat penetapan dan
memerintahkan perusahaan atau badan
penyelenggara melaksanakan penetapan
tersebut
6. Apabila penetapan pegawai
pengawas ketenagakerjaan tidak
diterima salah satu pihak maka pihak
yg tidak menerima dapat meminta
Penetapan Menteri dan Menteri dapat
meminta pertimbangan medis
kepada dokter Penasehat Pusat
7. Berdasarkan pertimbangan medis
dari dokter penasehat, Menteri
menetapkan dan memerintahkan
perusahaan atau badan
penyelenggara melaksanakan
penetapan tersebut
KESIMPULAN
Bahwa tata cara dan diagnosa Penyakit Akibat Kerja
diatur oleh Kepmen 333/Men/1989 sedangkan
pengajuan klaim pada Jamsostek diatur menurut
Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993 yg
intinya :
Laporan Tahap I :
a. Laporan bila ada kecelakaan atau PAK
b. Memakai format no.3
c. Harus dilaporkan dlm waktu 2 x 24 jam
Laporan Tahap II : laporan yg dilakukan bila :
a. Sudah sembuh:
- STMB [Sementara Tdk Mampu Bekerja]
- Cacat sebagian untuk selamanya
- Cacat total untuk selamanya
- Meninggal dunia
b. Memakai format :
- 3b : untuk kecelakaan
- 3c : untuk Penyakit Akibat Kerja
c. Harus dilaporkan tidak lebih dari 2x24 jam
Prosedur Pelaporan P.A.K dan Pengajuan
Jaminan
Kecelakaan Kerja
Pelaksanaan perundangan UU no.3 thn.1992
PAK
(UU Jamsostek)
Dokter Pemeriksa Kes.Tenaga Kerja Dokter Pemeriksa
P.A.K P.A.K.
Disnaker PT. Jamsostek
Pegawai Pengawas Tidak Setuju Setuju
Dokter Penasehat Propinsi
Tidak Setuju Kompensasi