Anda di halaman 1dari 36

Laporan kasus

preeklamsia berat

OLEH :
Zhaki Al Asror
NPM 09700283
PEMBIMBING : dr. Yusuf
Nawi, Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Mujiati
No.Reg : S-15040065868
Umur : 40 tahun
Alamat : wates umpak mojokerto
Pendidikan Terakhir: SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Menikah : 1 kali
Lama Menikah : 19 tahun
Nama Suami : Tn. A
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
ANAMNESA

Keluhan utama: : pasien mengeluh pusing

Pasien mengeluh pusing 1 minggu yang lalu.


Mual (-), muntah (-), nyeri perut (+). Pasien
juga mengeluh mata bengkak disertai
pandangan sedikit kabur. Serta kedua tangan
dan kaki bengkak sejak 4 hari yang lalu
ANAMNESA
Riwayat obstetri : - Menarche : umur 15 tahun
- Mens teratur. Frekuensi 28 hari
- Lama 6-7 hari
- Dismenorea (-)
Riwayat Persalinan yang lalu :

1. Anak pertama perempuan. Lahir spontan,


ditolong oleh bidan, berat badan lahir 2,8 kg,
sekarang umur 20 tahun
2. Anak kedua perempuan. Lahir sepontan,
ditolong oleh bidan, berat badan lahir 4 kg,
sekarang umur 15 tahun
3. Hamil ini
Riwayat hamil ini : HPHT pada tanggal 20-
09-2014, TP tanggal 27-06-2014 sehingga
umur kehamilan 30-31 minggu, gerak
janin pertama saat usia kehamilan 4 bulan
Riwayat ANC : 3x di bidan
Riwayat penyakit dahulu : (-)
Riwayat penyakit keluarga :

- Nenek pasien menderita DM


- Ayah pasien menderita sakit jantung
PEMERIKSAAN FISIK
Status Interna

Keadaan umum : Cukup

Kesadaran : compos mentis

Tinggi badan : 155 cm

Berat badan : 70 kg

TD : 190/110 mmHg

Nadi : 88 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu rectal : 36.7

Suhu axilla : 36.5


PEMERIKSAAN FISIK
Status Interna

Kepala dan leher :


anemis -/- ,icterus -/-. Sianosis -/-, dispnea -/-

Thorax :
C / s1s2 tunggal, m(-) g(-)
P/ ves/ves Rh - - Wh - -
Abdomen : status obstetri
ektremitas : akral hangat +/+, oedem +/+
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri

Tinggi Fundus Uteri (TFU) : 30 cm

Denyut jantung janin (DJJ) : 140x/m

Taksiran Berat Janin (TBJ) : 2.015

His : (-)

Pembukaan : (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG DL DI IGD TGL


7/5/15

WBC : 14,8
RBC:4,21
HgB: 11,7
HcT: 35,6 %
PLT: 164.000
PEMERIKSAAN PENUNJANG
URINE LENGKAP
pH 6,0
Berat Jenis 1.030

Glukosa (-)
Albumin +2
Leukosit +1
Erytrosit (-)
Bakteri (-)
Krystal ca oksalat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Creatinin : 0,85
Urea : 23
SGOT : 18
SGPT : 13
Cholesterol : 182
Trigliserida : 178
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ASSESSMENT
G3P2-2 uk 30-31 minggu t/h
Preeklampsia Berat
PLANNING
PDx : DL, UL, SGOT/SGPT, EKG, serum kreatinin,
Foto thoraks, Funduskopi
PTx :
Injeksi Magnesium Sulfat (SM) 40% 10 gr

bokong kanan / kiri IM


Infus RD 5% 17 tpm

PO : Nifedipine 3x 5 mg

Pasang DC. Evaluasi produksi urine

Observasi DJJ

Diet rendah garam

Pmo : Vital Signs, keluhan subyektif, his, DJJ, Prod


Urin
Follow up tgl 08-05-15
S 0 A P

Pasien mengeluh Ku : cukup, kes : G3P2-2 UK Inf RD 5 % 17


kepala pusing, compos mentis, 30-31 minggu tpm
kedua mata masih gcs : 456, + PEB Drip SM 40% 1
bengkak dan kabur. TD : 160/100, flash 17 tpm
Kedua kaki masih S:36,5, N: 82x/m, Dexamethason
bengkak. Nyeri perut RR: 20x/m 2x12 mg (iv)
(-), mual (-), muntah k/l : a-i-c-d -/-/-/- Diet rendah
(-), demam (-), BAB Thorak : ves/ves, garam
(+) dbn, BAK (+) s1, s2 tunggal,
dbn, terpasang DC m(-), g(-) rh-/-, wh-/-
Abdomen : soepel,
bu (+) dbn, tfu
30cm, DJJ: 136
x/menit,
Ekt : akral hangat
+/+, eodem +/+
Produksi urine: 200
cc
Follow up tgl 09-05-15
S 0 A P

Pusing (-), kedua Ku : cukup, kes : G3P2-2 UK Inf RD 5 % 17


mata sudah tidak compos mentis, 30-31 minggu tpm
bengkak dan kabur. gcs : 456, + PEB Drip SM 40% 1
Kedua kaki bengkak TD : 120/70, flash 17 tpm
(-). mual (-), muntah S:36,7, N: 85 x/m, Dexamethason
(-), demam (-), BAB RR: 20x/m 2x12 mg (iv)
(+) dbn, BAK (+) k/l : a-i-c-d -/-/-/- Diet rendah
dbn, terpasang DC Thorak : ves/ves, garam
s1, s2 tunggal,
m(-), g(-) rh-/-, wh-/-
Abdomen : soepel,
bu (+) dbn, tfu
30cm, DJJ: 146
x/menit,
Ekt : akral hangat
+/+, eodem -/-
Produksi urine: 350
cc
Follow up tgl 10-05-15
S 0 A P

Pusing (-), kedua Ku : cukup, kes : G3P2-2 UK KRS PULANG


mata sudah tidak compos mentis, 30-31 minggu
bengkak dan kabur. gcs : 456, + PEB
Kedua kaki bengkak TD : 160/100,
(-), mual (-), muntah S:36,7, N: 78x/m,
(-), demam (-), BAB RR: 20x/m
(+) dbn, BAK (+) k/l : a-i-c-d -/-/-/-
dbn, terpasang DC Thorak : ves/ves,
s1, s2 tunggal,
m(-), g(-) rh-/-, wh-/-
Abdomen : soepel,
bu (+) dbn, tfu
30cm, DJJ: 136
x/menit
Ekt : akral hangat
+/+, eodem -/-
Produksi urine: 350
cc
PEMBAHASAN
National Institutes of Health (NIH) Working
Group on Blood Pressure in Pregnancy,
Preeklamsi didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi
disertai dengan proteinuria pada umur kehamilan
lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Definisi
didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah
Hiperte sistolik >140 mmHg atau
tekanan darah diastolik >
nsi 90mmHg.

didefinisikan sebagai
adanya protein dalam urin
Proteinu dengan jumlah > 300
mg/ml dalam urin tampung
ria 24 jam atau > 30 mg/dl dari
urin acak tanpa adanya
infeksi saluran kemih pada
pasien.
Epidemiologi
(Caroline, 2008)

Di
Insiden Indonesia Eklampsia
preeklamsia preeklampsi menyebabk
di Amerika a berat dan an 50.000
serikat eklampsia kematian/ta
diperkiraka merupakan hun di
n 2% penyebab seluruh
sampai 6% kematian dunia, 10%
dari wanita ibu berkisar dari total
nullipara 1,5% kematian
sehat. sampai maternal
25%,
Preeklamsia
The Disease of Theory

Teori
TeoriDisfungsi
Teoriiskemik
Genetik
Teori Imun
plasenta
endotel

Hingga saat ini etiologi dan patogenesis


dari preeklamsi masih belum diketahui
dengan pasti
Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat
bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai
berikut (Prawirohardjo, 2010; WHO, 2013).

Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan


tekanan darah diastolik 110 mmHg pada usia
kehamilan >20 minggu. Tekanan darah ini tidak
menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di
rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring.
Proteinuria lebih dari 5 g/24 jam atau 2+
dalam pemeriksaan kualitatif.
Oliguria, yaitu produksi urin < 500 cc/24 jam.
Kenaikan kadar kreatinin plasma >1,2 mg/dl.
Gangguan visus dan serebral: penurunan
kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan
atas abdomen (akibat teregangnya kapsula Glisson).
Edema paru-paru, sianosis dan/atau gagal jantung
kongestif.
Hemolisis mikroangiopatik.
Trombositopenia berat: < 100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dengan cepat.
Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoseluler):
peningkatan SGOT/SGPT, kadar alanin dan aspartat
aminotransferase.
Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat,
oligohidramnion.
Sindrom HELLP
Menurut Prawirohardjo (2010),
pembagian Preeklampsia Berat
(PEB), meliputi:
Preeklampsia berat tanpa impending
eclampsia.
Preeklampsia berat dengan impending
eclampsia.
Tatalaksana Pasien Preeklamsia

Pengelolaan preeklampsia dan


pencegahan
eklampsia mencakup
kejang, pengobatan
hipertensi, pengelolaan
cairan, pelayanan suportif
terhadap penyulit organ
yang terlibat dan saat
yang tepat untuk
Tatalaksana
Perawatan Konservatif

Indikasi: kehamilan < 37 mgg tanpa


komplikasi
Tirah baring / tidur miring kiri
Infus 5% Ringer-dextrose <125
cc/jam atau infus dextrose 5% yg
tiap 1 liternya diselingi dg infus RL
(60-125 cc/jam) 500cc
Pasang Dauer cateter
Maturasi paru : betametason 1x24
mg IM atau Deksametason 4x6 mg IV
Antihipertensi :
Lab: DL, UL, SGOT/SGPT, kreatinin serum, GDA,
USG
Diet: rendah karbohidrat, tinggi protein
Monitor TD, Nadi, RR, produksi urin, keluhan
subjektif

Perawatan konservatif gagal jika:


o Impending eclampsia
o HELLP syndrome
o TD tidak terkontrol dg antihipertensi
o Kelainan fungsi ginjal
o Pertumbuhan janin terhambat
Perawatan Aktif

Infus RD5 60-125 cc/jam


SM terapi:
Loading
MgSO4 20% 4 gr IV
MgSO4 40% 10 gr drip dalam 6 jam
Maintenance MgSO4 40% 5 gr drip dalam 6 jam
Antibiotik: Amphicilin 3x1 gr IV
Antihipertensi: Nifedipin 3x5 mg
Pemeriksaan FWB
Bila inpartu:
Fase laten, lakukan amniotomy dan oksitosin drip
Fase aktif, lakukan amniotomy
Terminasi kehamilan
Bila dalam 12 jam setelah oksitosin drip
tidak masuk fase aktif, lakukan SC
Percepat kala II sesuai syarat yang
ada
Monitor TD, Nadi, RR, produksi urin,
GCS, reflek patella
Lab: DL, UL, LFT, RFT, GDA
Kesimpulan
Preeklamsi didefinisikan sebagai timbulnya
hipertensi disertai dengan proteinuria pada
umur kehamilan lebih dari 20 minggu atau
segera setelah persalinan.

Diagnosis preeklamsia didasarkan pada


anamnesis berupa keluhan utama, riwayat
pasien serta faktor risiko pada pasien,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan laboratorium, urin, serta
USG.
Kesimpulan
Ibu hamil dengan preeklamsia harus
segera dirujuk ke rumah sakit.

Prinsip tatalaksana preeklamsia


adalah mengobati hipertensi dan
pemberian MgSO4 untuk mencegah
kejang dan menghentikan kejang.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai