Anda di halaman 1dari 35

PLASENTA PREVIA

TOTALIS

Oleh: Agung Haryanto


(11.2015.021)

Pembimbing: dr. Vinsencius


Harry, SpOG

Departmen Ilmu Obstetri Dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana
Rumah Sakit Bayukarta Karawang
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.S
Umur : 31 Tahun
Alamat :Bumi Karawang Permai C6/22 RT 26 RW 6,Warung
Bambu
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : Universitas
No. Rekam medis : 201610012032
Tanggal masuk RS : 26-10-2016
KELUHAN UTAMA
G3 P2 A0 gravida 29 minggu, terdapat flek perdarahan sejak 2
hari SMRS.
ANAMNESIS
Pasien G3 P2 A0 datang ke poliklinik kandungan RS
Bayukarta dengan keluhan terdapat flek sejak 2 hari SMRS.
Nyeri perut (-), mules (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
normal.
Riwayat obstetri:
Anak Usia JK Usia Jenis Penolon Hidup/Mati BBL
ke kehamila persalinan g
n
1 9 perempuan aterm Pervaginam Bidan Hidup 2900gr
tahun
2 2 perempuan aterm Pervaginam Bidan Hidup 3200gr
tahun
Keterangan tambahan

Kontrasepsi yang lalu : pil KB suntik 1 bulan


Haid terakhir : 7 April 2016
Siklus haid : 28 hari (lama 7 hari, teratur)
ANC : dr. Vinsencius Harry SpOG
PEMERIKSAAN FISIK
Status presens:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36,8 oC
Jantung : BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : Sonor, Vesikuler kiri = kanan, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : membuncit, distens muskular (-), nyeri tekan (-)
TFU 22cm, LP: 87cm, DJJ: 128-132/menit
Hati : Tidak teraba membesar
Limpa : Tidak teraba membesar
Edema :-
Varices :-
Refleks : Fisiologis dbn, patologis (-)
Status lokalis

Tidak ada luka


bekas operasi

Status obstetri:
Pemeriksaan dalam:
Tidak dilakukan pemeriksaan dalam
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM (26/10/2016)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Darah lengkap:
Hemoglobin 9,0 g/dl 11,7 15,5 g/dL
Leukosit 9,72 10 3/uL 3,6 11,00 10 3/uL
Hematokrit 28,1 vol% 35 47 %
Trombosit 307 10 3/uL 150 440 10 3/uL
Eritrosit 3,98 10 6/uL 3,8 5,20 10 6/uL

Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0% 0-1 %
Eosinofil 4% 2-4 %
Batang/Stab 0% 3-5 %
Limfosit 14% 25-40 %
Monosit 8% 2-8 %
Segmen 74% 50-70 %
Nilai Eritrosit Rata-rata
MCV (VER) 70,6 % 80 100 %
MCH (HER) 22,6 pg 26 34 pg
MCHC (KHER) 32,0 % 32 36 %
Faktor Pembekuan
Masa Perdarahan 3 menit 1,00 - 6,00
Masa Pembekuan 9 menit 4,00 - 15,00
Golongan darah + Rhesus
O
Golongan darah
+ POSITIF
Rhesus

HASIL LABORATORIUM TANGGAL 27/10/2016

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Serial DHF:
Hemoglobin 9,6 g/dl 11,7 15,5
Hematokrit 28,9 vol% gr/dL
Trombosit 284 10 3/uL 35,0-47,0 vol%
150. 440 10
3/uL

RESUME
Perempuan berusia 31 tahun, G3P2A0 gravida 29 minggu datang ke
poliklinik kandungan dengan keluhan keluar flek perdarahan dari jalan
lahir sejak 2 hari SMRS. Nyeri perut (-), mules (-), mual (-),muntah (-)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Tekanan darah120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, pernafasan 24x/menit
Suhu 36,4 oC. membuncit, distens muskular (-), nyeri tekan (-), TFU
22cm, LP: 87cm, DJJ: 128-132/menit
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan:
Hb 9,0 gr/dL, Ht 28,1%, E 3,98 juta/uL, leukosit (9,72 K/uL) dan
trombosit (307.000uL), golongan darah O rhesus +
DIAGNOSIS
G3P2A0 gravida 29 minggu + HAP Plasenta previa totallis
PENATALAKSANAAN
Infus RL 20 tpm
Kalmetason 2x1 (im)
CTG
Periksa lab darah lengkap
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI

26/10/2016 S: keluhan terdapat flek sedikit dari jalan - Infus RL 20 tpm


(14.00) lahir, mules (-), nyeri perut (-), mual (-), - Kalmetason 2x1 (im)

muntah (-). - CTG

O: KU : tampak sakit sedang, CM - Periksa lab darah lengkap


TD :121/70, Nadi 88x/menit, RR 20x/menit,

Suhu 36,4oC
A: G3P2A0 gravida 29 minggu HAP-

Plasenta previa totalis

(16.45) - Instruksi dr. V Harry Sp. OG


transfusi PRC 1 kolf.
Lapor hasil lab, Hb : 9,0 g/dl

(19.15)
Observasi ttv : -memasang darah PRC, tetesan
lancar
TD : 114/66, N : 93x, T: 36,5 C RR: 20x
(19.30) Observasi ttv :
(20.00)
TD : 112/72, N: 86x, T: 36,8C RR: 20x
(21.00)
TD : 120/70, N: 78x, T: 36,1C RR: 20x
TD : 118/75, N: 82x, T: 36C RR: 20x



27/10/2016 S: mules (-), Pusing (+), mual (-), muntah - Infus RL 20tpm
(06.00) (-), flek perdarahan (-) - Periksa serial DHF
O: TSS, CM - Observasi perdarahan
TD: 114/72mmHg, N:85x/menit, RR :20 - Observasi DJJ
x/menit, Suhu :36,6oC, DJJ: 120-128x - Injeksi kalmetason 1 amp /
A: G3P2A0 gravida 29 minggu + HAP + 12jam im
plasenta previa totalis
Melaporkan hasil Hb ke dr. Harry (Hb 9,6
(10.00) - Konfirmasi Hb cukup oleh
g/dL)
dr. Harry SpOG
(10.30) Infus RL 20tpm
Visited dr. Harry Sp.OG
Observasi perdarahan,
Observasi DJJ
Injeksi kalmetason 1amp/
12jam

28/10/2016 S: pusing (-), keluar flek perdarahan Lanjutkan intervensi
(06.00) (-), mules (-), mual (-), muntah (-)
O: KU : baik, Kes : CM
TD : 100/70mmHg, N : 76x/menit, RR :
20x/menit, Suhu 36,3oC DJJ: 120-136x
A : G3P2A0 gravida 29 minggu + HAP
+ plasenta previa totalis
Visited dr. V. Harry SpOG
(10.00) Stop kalmetason
(10.45) Observasi TTV: Pasien boleh pulang, kontrol
TD: 107/68mmHg, N: 80x/menit, RR: 1 minggu lagi
20x/menit, T: 36,4C
Observasi perdarahan
PENDAHULUAN
Perdarahan dapat terjadi baik selama
kehamilan, persalinan maupun masa nifas.
Perdarahan pada kehamilan harus selalu
dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.
Perdarahan pada kehamilan muda disebut
abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut
perdarahan antepartum. Perdarahan
antepartum yang berbahaya biasanya
bersumber pada kelainan plasenta
DEFINISI
Plasenta previa adalah suatu kelainan dimana
plasenta berimplantasi pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum.
Implantasi plasenta yang normal ialah pada
dinding depan, dinding belakang rahim, atau di
daerah fundus uteri.
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
Plasenta previa totalis, yaitu seluruh ostium uteri internum
tertutupi oleh plasenta
Plasenta previa parsialis, yaitu sebagian ostium uteri
internum tertutupi oleh plasenta
Plasenta previa marginalis, yaitu bila pinggir plasenta tepat
berada di pinggir ostium uteri internum
Low-laying placenta (Plasenta letak rendah), yaitu tepi
plasenta terletak pada 3-4 cm dari tepi ostium uteri
internum
A B C D

Klasifikasi plasenta previa. A. Implantasi plasenta yang normal B. Low-laying placenta


(Plasenta letak rendah) C. Plasenta previa parsialis D. Plasenta previa totalis
ETIOLOGI
Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan
yang endometriumnya kurang baik, (atrofi endometrium atau
kurang baiknya vaskularisasi desidua). Keadaan ini bisa
ditemukan pada :
Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendek
Mioma uteri
kuretase yang berulang
Umur lanjut
Bekas sc
Perubahan inflamasi atau atrofi
PATOFISIOLOGI
Perdarahan pada plasenta previa mungkin berhubungan
dengan beberapa mekanisme sebagai berikut :
Pelepasan plasenta dari tempat implantasi selama
pembentukan segmen bawah rahim atau selama terjadi
pembukaan ostium uteri internum atau sebagai akibat dari
manipulasi intravagina (Vaginal Touchae)
Infeksi pada plasenta (Plasentitis)
Ruptur vena desidua basalis
GEJALA KLINIK
Perdarahan tanpa nyeri
Bagian terendah anak masih tinggi
Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim
berkurang maka pada plasenta previa lebih sering
disertai kelainan letak
Perdarahan pasca persalinan
Infeksi nifas
DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan fisik:
-Inspeksi
-palpasi abdomen
-inspekulo(mengetahui asal perdarahan)
-pemeriksaan dalam (hanya boleh dilakukan di meja operasi karena
dengan pemeriksaan dalam, akan menyebabkan perdarahan
pervaginam yang lebih deras)
Pemeriksaan penunjang : USG abdomen

G
IN
ND
BA
I S
S
NO
G
IA
D
Gejala dan tanda Faktor predisposisi Penyulit lain Diagnosis
* Perdarahan tanpa nyeri, usia * multipara * Syok Plasenta previa

gestasi >22 minggu * mioma uteri * perdarahan setelah koitus
* Darah segar atau kehitaman * usia lanjut * Tidak ada kontraksi uterus
dengan bekuan *kuretase berulang * Bagian terendah janin tidak
*Perdarahan dapat terjadi setelah * bekas SC masuk PAP
miksi atau defekasi, aktivitas fisik, * merokok *Bisa terjadi gawat janin
kontraksi braxton hicks atau koitus

* Perdarahan dengan nyeri * Hipertensi * Syok yang tidak sesuai Solusio


intermitten atau menetap * versi luar dengan jumlah darah plasenta
* Warna darah kehitaman dan cair, *Trauma abdomen (tersembunyi)
tapi mungkin ada bekuan jika solusio * Polihidramnion * anemia berat
relatif baru * gemelli * Melemah atau hilangnya
* Jika ostium terbuka, terjadi * defisiensi gizi denyut jantung janin
perdarahan berwarna merah segar. * gawat janin atau hilangnya
denyut jantung janin
* Uterus tegang dan nyeri
* Perdarahan intraabdominal * Riwayat seksio *Syok atau takikardia Ruptur uteri
dan/atau vaginal sesarea *Adanya cairan bebas
* Nyeri hebat sebelum perdarahan *Partus lama atau intraabdominal
dan syok, yg kemudian hilang setelah kasep *Hilangnya gerak atau denyut
terjadi regangan hebat pada perut *Disproporsi kepala jantung janin
bawah (kondisi ini tidak khas) /fetopelvik *Bentuk uterus abnormal
*Kelainan atau konturnya tidak jelas.
letak/presentasi * Nyeri raba/tekan dinding
*Persalinan traumatik perut dan bagian2 janin
mudah dipalpasi

*Perdarahan berwarna merah segar. * solusio plasenta * perdarahan gusi Gangguan


* Uji pembekuan darah tidak * janin mati dalam * gambaran memar bawah pembekuan
menunjukkan adanya bekuan darah rahim kulit darah
setelah 7 menit * eklamsia * perdarahan dari tempat
* Rendahnya faktor pembekuan * emboli air ketuban suntikan jarum infus
darah, fibrinogen, trombosit,
fragmentasi sel darah
PENANGANAN
Bila pasien dalam keadaan syok karena perdarahan yang
banyak, harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan
pemberian infus atau tranfusi darah.

Selanjutnya penanganan plasenta previa bergantung kepada :


- Keadaan umum pasien, kadar Hb
- Jumlah perdarahan yang terjadi
- Umur kehamilan/taksiran BB janin
- Jenis plasenta previa
- Paritas dan kemajuan persalinan

PENANGANAN PASIEN PLASENTA PREVIA


Penanganan Pasif / Ekspektatif
Kriteria penanganan ekspektatif:
- Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
- Perdarahan sedikit
- Belum ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum baik, kadar Hb 8 % atau lebih
PENANGANAN PASIEN PLASENTA PREVIA
Penanganan aktif / terminasi kehamilan ( jika janin telah
matur, IUFD, pada perdarahan aktif, terdapat kelainan)
Kriteria penanganan aktif/terminasi kehamilan:
- Umur kehamilan >/= 37 minggu, BB janin >/= 2500 gram
- Perdarahan banyak 500 cc atau lebih
- Ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr %
persalinan yang kita pilih untuk penanganan plasenta previa
dan kapan melaksanakannya bergantung pada faktor-faktor
sebagai berikut :
- Perdarahan banyak atau sedikit
- Keadaan ibu dan anak
- Besarnya pembukaan
- Tingkat plasenta previa
- Paritas
Ada 2 pilihan cara persalinan, yaitu persalinan pervaginam
dan seksio sesarea.
Persalinan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah
janin menekan bagian plasenta yang berdarah selama
persalinan berlangsung, sehingga perdarahan berhenti.

Seksio sesarea bertujuan mengangkat sumber perdarahan,


memberikan kesempatan pada uterus untuk berkontraksi
menghentikan perdarahannya, dan menghindari perlukaan
servik dan segmen bawah uterus yang rapuh apabila
dilakukan persalinan pervaginam.
Persalinan per vaginam dapat berupa :
- Pemecahan ketuban
- Versi Braxton Hicks
- Cunam Willet-Gauss
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan plasenta
previa, adalah:
- Perdarahan antepartum
- Perdarahan post partum
- Hipovolemik
- Infeksi
- Abortus
- Prolaps plasenta
- Plasenta melekat, sehingga harus dikeluarkan manual
- Robekan jalan lahir
- Bayi prematur atau lahir mati

Anda mungkin juga menyukai