Anda di halaman 1dari 13

Uji Toksisitas Nanosuspensi Ekstrak Rimpang Temulawak

(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Metode Gelasi Ionik Variasi


Konsentrasi Tripolifospat Sebagai Pentaut Silang Terhadap
Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster

Veny Pasha
A 131095
Usulan Penelitian

Dosen Pembimbing :
1. Sani Nurlaela Fitriansyah,
M.Si., Apt.
2.SEKOLAH
Revika Rachmaniar, M.Farm.,
TINGGI FARMASI
Apt.
INDONESIA
YAYASAN HAZANAH
BANDUNG
LATAR BELAKANG
Temulawak
( Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Komponen
Kurkumin Kurkuminoid Xanthorrhizol Minyak Atsiri
lainnya

Kelarutan yang buruk

Bioavailibilitas rendah

NANOPARTIKEL Metode Sederhana Gelasi Ionik


Gelasi Ionik

Pentaut Silang :
Polimer : Kitosan
Natrium Tripolifospat

NANOSUSPENSI

Keamanan

Uji Toksisitas LD50


IDENTIFIKASI MASALAH

Berapakah toksisitas akut berupa nilai LD50 dari


sediaan nanosuspensi ekstrak rimpang temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) metode gelasi
ionik menggunakan tripolifospat sebagai pentaut
silang yang diberikan pada hewan uji berupa
mencit putih jantan galur Swiss Webster.
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui nilai LD50 dari sediaan nanosuspensi ekstrak rimpang
temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) metode gelasi ionik
menggunakan tripolifospat sebagai pentaut silang yang diberikan pada
hewan uji berupa mencit putih jantan galur Swiss Webster.

KEGUNAAN PENELITIAN

Informasi keamanan sediaan nanosuspensi ekstrak rimpang temulawak


(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang diberikan secara oral terhadap
hewan uji berupa mencit putih jantan galur Swiss Webster.

WAKTU DAN TEMPAT


Laboratorium bahan alam, Laboratorium teknologi farmasi, Laboratorium
instrumen, dan Laboratorium farmakologi Sekolah Tinggi Farmasi
Indonesia Bandung pada bulan Desember 2016- Maret 2017.
ALAT BAHAN
Neraca analitik Asam asetat glasial
Soxhlet Asam klorida
Rotary evaporator Aquadest.
Magnetic stirrer Etanol 96%
Penghalus simplisia (miller) Kitosan
Particle Size Analyzer (PSA) Natrium tripolifosfat (TPP)
Disposable syringe Rimpang temulawak dari
Alat-alat gelas laboratorium Perkebunan Manoko Lembang
Suspensi natrium CMC
METODE PENELITIAN

Simplisia Rimpang
Temulawak Simplisia kering
Determinasi
(Perkebunan Manoko Dihaluskan
Lembang)

Parameter Mutu Simplisia


Penetapan kadar abu
Penetapan kadar abu yang tidak larut asam
Penetapan kadar abu yang larut air
Penetapan susut pengeringan
Penetapan kadar air
Penetapan kadar sari larut air
Penetapan kadar sari larut etanol
EKSTRAKSI

Diekstraksi
Rimpang dengan etanol Ekstraksi
Temulawak 96% Selama 8 jam
(Cara soxhlet)

Diuapkan
Ekstrak kental dengan Rotary
evaporator
NANOSUSPENSI
Formula Konsentrasi Kitosan Konsentrasi Rasio Berat Rasio Berat
(mg/ml) TPP Kitosan : Ekstrak Kitosan : TPP
(mg/ml)
1 0,2 0,1 1:1 5:1
2 0,2 0,2 1:1 5:1
3 0,2 0,3 1:1 5:1

Larutan TPP
Larutan Kitosan Diaduk dengan
magnetic stirrer Diteteskan ke dalam
+ larutan kitosan dan
(Kec 500 rpm selama ekstrak
Ekstrak 24 jam)
Selama 1 jam

Karakterisasi
Uji Keamanan (Particle Size Nanosuspensi
Analyzer)
UJI TOKSISITAS AKUT

Hewan Uji
Mencit putih jantan
Galur Swiss Webster
(20-30 gram)

UJI PENDAHULUAN UJI UTAMA

Tujuan : Tujuan :
Untuk menentukan dosis Untuk menentukan
yang akan digunakan toksisitas dengan
dalam uji utama parameter LD50

Dosis :
100,200,1000,
1500 dan 2000
mg/kgBB
UJI UTAMA

Control (-)
Kelompok 1
Suspensi Na CMC
Aklimatisasi selama
1-2 minggu
Kelompok 2-5 Variasi Dosis
Sebelum pengujian
mencit dipuasakan 3-
4 jam

Tiap kelompok
diberikan dosis yang
sesuai secara oral

Pengamatan
dilakukan selama 14
hari

Perhitungan LD50
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Farmakope Herbal Indonesia Edisi 1.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hal: 106
Agnihotri, S.A., and Aminabhavi, T.M. 2004. Recent advance on chitosan based micro and
nanoparticles in drug delivery. Journal of Controlled Release 100:6-18.
Donatus, Imono A. 2005. Toksikologi Dasar. Jakarta : Departemen kesehatan Rakyat
Indonesia
Madjid, ADR., Nitsae, M., Atikah., and Sabarudin, A. 2015. Pengaruh Penambahan
Trypolyfosfat Pada Kitosan Beads Untuk Adsorpsi Methyl Orange Jurnal Kimia Universitas
Brawijaya, 38(2): 144-149.
Masuda, T., Isobe, J., Jitoe, A., and Nakatani, N. 1992. Antioxidative Curcuminoids from
rhizomes of Curcuma xanthorhhiza. Journal Phythochem, 31(10): 3645-3647.
Bhatia, A., Shard, P., Chopra, D and Mishra, T. 2011. Chitosan nanoparticles as carrier of
immunorestoratory plant extract synthesis characterization and immunorestoratory
efficacy. International Journal of Drug Delivery, 3: 381-385.
Wu Y., Yang W., Wang C., Hu J and Fu S. 2005 Chitosan nanoparticleas a novel delivery
system for ammonium glycyrrhizine. International Journal of Pharmaceuticals. 295: 235-
245
Departemen Kesehatan Rakyat Indonesia. 2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat
Tradisional. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Hal 2-18
BPOM. 2014. Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Jakarta : Pusat Riset Obat
dan Makanan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Hal 20-24.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai