Anda di halaman 1dari 34

05AGUSTUS

2011
LAPORAN KASUS

ABORTUS
IMMINENS
TELLY NUR SHABRINA
(2007730121)
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Karyawati
Alamat : Jakarta Pusat
Tgl masuk RS : 01 Agustus 2011 jam 12.30
ANAMNESIS..
Keluhan
ANAMNESIS..
RPD
ANAMNESIS..
RPK
ANAMNESIS..
Riwayat Perkawinan
ANAMNESIS..
Riwayat Persalinan
ANC Tempa Penol Tahu Aterm Jenis Penyul Sex Berat Kead
t ong n Persalin it (gr)/PB aan
Bersal an (cm)
in
Abortu 201
s 0
abortu 201
s 0
RSIJ Hamil
ini
P
E
M
E
R
I
K
S
A
A
N

F
I
S
I
K
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,2 oC
Nadi : 92 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Tinggi badan : 162 cm
Berat badan : 52,5 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal
Mata
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik

Jantung
Bunyi Jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru-paru
Vesikuler, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)

Ekstremitas : Akral hangat, RCT < 2 detik, Edema


(-/-)
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Abdomen

Inpeksi : Perut sedikit cembung (+), linea nigra


(+), striae gravidarum (-), bekas operasi (-)
Palpasi : Leopold tidak dilakukan
Assesment
Ibu: G3P0A2, 25 tahun, hamil 10 minggu dengan
abortus imminens.
Bayi : Janin tunggal, hidup intrauterin.
Rencana Tindakan
Observasi pengeluaran pervaginam
Istirahat baring : Tidur terbaring merupakan unsur
penting dalam pengobatan karena cara ini
menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus
dan berkurangnya rangsangan mekanik.
Tes kehamilan dapat dilakukan dan pemeriksaan
USG untuk menentukan lebih pasti apakah janin
masih hidup.
Farmakologi: Progesteron
Prognosis
Ibu : Dubia ad bonam
Janin : Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
DEFINISI ABORTUS
Abortus adalah Ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan atau berat janin kurang
dari 500 gram.
KLASIFIKASI ABORTUS
Abortus dapat dibagi atas 2 kelompok yaitu :
Abortus Spontan : Abortus yang berlangsung tanpa
tindakan.
Abortus provokatus:Abortus yang terjadi dengan
sengaja dilakukan tindakan.
Abortus provokatus medisinalis : Berdasarkan
pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu.
Abortus provokatus kriminalis : Abortus yang terjadi
oleh karena tindakan yang tidak legal atau tidak
berdasarkan indikasi medis
EPIDEMIOLOGI
15 20 % abortus spontan / KET
5 % dari pasangan yang mencoba hamil akan
mengalami 2 keguguran yang berurutan dan 1 % dari
pasangan mengalami 3 keguguran berurutan.
Rata-rata 114 kasus abortus/jam. Sebagian besar
studi menyatakan kejadian abortus spontan antara 15
20 % dari semua kehamilan, bila dikaji lebih jauh
kejadian abortus sebenarnya bisa mendekati 50 %.
Sebagian besar kegagalan kehamilan ini dikarenakan
kegagalan gamet (misalnya sperma dan disfungsi
oosit).
Wilcox, dkk (1988) melakukan studi terhadap 221
perempuan yang diikuti selama 707 siklus haid total.
Didapatkan total 198 kehamilan, di mana 43 (22 %)
terjadi abortus sebelum haid berikutnya.
Macam-macam Abortus Spontan
Abortus Iminens : Abortus membakat dan akan
terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat
dicegah dengan memberikan obat-obatan.
Abortus Insipien (Keguguran sedang
berlangsung) : Abortus sedang berlangsung dengan
ostium eksternum dan internum sudah terbuka dan
ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat
dipertahankan lagi.
Macam-macam Abortus Spontan
Abortus Incompletus (Keguguran bersisa) : hanya
sebagian dari hasil konsepsi dikeluarkan, yang
tertinggal adalah desidua dan placenta.
Abortus Kompletus (Keguguran lengkap)

Adalah seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan


fetus) sehingga rongga rahim kosong.
Macam-macam Abortus Spontan
Missed Abortion : Keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalam rahim yang tidak
dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Abortus Habitualis (Keguguran berulang) :
Keadaan dimana penderita mengalami keguguran
berturut-turut 3 kali.
Abortus Infektiosus dan Abortus Septik :
Keguguran yang disertai infeksi genital. Abortus septik
adalah keguguran disertai infeksi berat dengan
penyebaran kuman atau toxinnya kedalam peredaran
ETIOLOGI
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya
menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8
minggu. Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan ini :
Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan
monosomni X.
Lingkungan tempat implantasi kurang sempurna.
Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan,
tembakau dan alkohol.
ETIOLOGI
Kelainan pada placenta, misalnya endarteritis vili
koralis karena hipertensi menahun.
Faktor maternal, misalnya pneumonia, tifus,
anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis.
Kelainan traktus genetalia seperti incompetensi
serviks (untuk abortus pada trimester ke-2),
retroversi uteri, mioma uteri, ada kelainan uterus.
PATOGENESIS
o Awal abortus terjadi pendarahan desidua basalis
diikuti nekrosis jaringan sekitar hasil konsepsi terlepas
dan dianggap benda asing dalam uterus uterus
berkontraksi.
o Pada kehamilan kurang < 8 minggu, vili korialis belum
menembus desidua secara dalam hasil konsepsi dapat
dikeluarkan seluruhnya.
o Pada kehamilan 8-14 minggu, penembusan sudah lebih
dalam hingga plasenta lalu dilepaskan sempurna dan
menimbulkan banyak pendarahan.
o Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan
KOMPLIKASI
Pendarahan : Dapat diatasi dengan pengosongan
uterus dari sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian
transfusi darah. Kematian karena pendarahan dapat
terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada
waktunya.

Perforasi Uterus : Dapat terjadi perforasi pada


kerokan terutama pada uterus dalam posisi
hiperretrofleksi, jika terjadi perforasi harus segera
dilakukan laparatomi.
KOMPLIKASI
Infeksi : Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat
terjadi pada tiap abortus lebih sering ditemukan pada
abortus inkompletus dan abortus buatan yang tanpa
memperhatikan aseptik dan antiseptik.

Syok : Keadaan syok dapat ditimbulkan oleh


bermacam-macam sebab yang terbanyak adalah syok
hipovolemik yaitu adanya kekurangan volume darah
yang beredar akibat perdarahan atau dehidrasi.
ABORTUS IMINENS
Abortus tingkat permulaan dan merupakan
ancaman terjadinya abortus, ditandai perdarahan
pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik dalam kandungan.
GEJALA DAN TANDA
Perdarahan melalui ostium uteri eksternum
Perut mules sedikit atau tidak sama sekali
Uterus membesar sesuai usia kehamilan
Serviks belum membuka
Tes kehamilan positif
PENATALAKSANAAN
Istirahat baring : merupakan unsur penting dalam
pengobatan karena cara ini menyebabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsangan mekanik.
Periksa denyut nadi dan suhu badan 2x sehari bila
pasien tidak panas dan tiap 4 jam bila pasien panas.
Tes kehamilan dapat dilakukan dan pemeriksaan USG
untuk menentukan lebih pasti apakah janin masih
hidup.
PENATALAKSANAAN
Pemberian obat penenang, biasanya fenobarbital
3x30 mg dan preparat hematinik misalnya sulfas
ferosus 600-100mg.
Diet tinggi protein dan vitamin C.
Bersihkan vulva minimal 2x sehari dengan cairan
antiseptik untuk mencegah infeksi terutama saat
masih mengeluarkan cairan coklat.
PENATALAKSANAAN
Pemberian antibiotik yang aman bagi janin dan bisa diberi
spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau diberi
tambahan hormon progesteron atau derivatnya untuk
mencegah terjadinya abortus. Obat-obatan ini walaupun
secara statistik kegunaannya tidak bermakna, tetapi efek
psikologis kepada penderita sangat menguntungkan.
Penderita boleh dipulangkan setelah tidak terjadi
perdarahan dengan pesan khusus tidak boleh
berhubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu.
PROGNOSIS
Untuk menentukan prognosis abortus iminens dapat
dilakukan dengan melihat kadar hormon hCG pada urin
dengan cara melakukan tes urin kehamilan
menggunakan urin tanpa pengenceran dan pengenceran
1/10. Bila hasil tes urin masih positif keduanya maka
prognosisnya adalah baik, bila pengenceran 1/10
hasilnya negatif maka prognosisnya dubia ad malam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan edisi
IV cetakan II. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

2. Prawirohardjo, Sarwono. Buku Acuan Nasional


Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Tridasa
Printer : Jakarta. 2002.

3. Mochtar, Rustam. Memahami Kesehatan Reproduksi


Wanita : Jakarta. 1999.

4. Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I

Anda mungkin juga menyukai

  • Kulit Kering
    Kulit Kering
    Dokumen38 halaman
    Kulit Kering
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Anemia Gizi Besi
    Anemia Gizi Besi
    Dokumen11 halaman
    Anemia Gizi Besi
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Skabies Prsntsi
    Skabies Prsntsi
    Dokumen54 halaman
    Skabies Prsntsi
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • f2. Rumah Sehat
    f2. Rumah Sehat
    Dokumen8 halaman
    f2. Rumah Sehat
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • CUCI TANGAN 7 LANGKAH
    CUCI TANGAN 7 LANGKAH
    Dokumen4 halaman
    CUCI TANGAN 7 LANGKAH
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Uks
    Pendahuluan Uks
    Dokumen26 halaman
    Pendahuluan Uks
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Dokumen13 halaman
    Hidrokel
    Kenya Maynard
    Belum ada peringkat
  • F1. Kes - Gigi & Mulut
    F1. Kes - Gigi & Mulut
    Dokumen4 halaman
    F1. Kes - Gigi & Mulut
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Word
    Word
    Dokumen16 halaman
    Word
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • HIDROKEL
    HIDROKEL
    Dokumen24 halaman
    HIDROKEL
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • f4. KMS
    f4. KMS
    Dokumen4 halaman
    f4. KMS
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • f3. Pemberian Vit.A
    f3. Pemberian Vit.A
    Dokumen4 halaman
    f3. Pemberian Vit.A
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen2 halaman
    Journal Reading
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Scabies
    Scabies
    Dokumen33 halaman
    Scabies
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • F6 Pengobatan Dasar - GASTRITIS
    F6 Pengobatan Dasar - GASTRITIS
    Dokumen5 halaman
    F6 Pengobatan Dasar - GASTRITIS
    Irfan Afuza
    Belum ada peringkat
  • Lapkas DM2+HT
    Lapkas DM2+HT
    Dokumen50 halaman
    Lapkas DM2+HT
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Surat Izin
    Surat Izin
    Dokumen2 halaman
    Surat Izin
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Skabies Prsntsi
    Skabies Prsntsi
    Dokumen54 halaman
    Skabies Prsntsi
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Jurnal DR Bambang
    Jurnal DR Bambang
    Dokumen24 halaman
    Jurnal DR Bambang
    Musmul Alqorub
    Belum ada peringkat
  • Pencegahan Primer Penyakit Kardiovaskular Dengan Diet Mediterania
    Pencegahan Primer Penyakit Kardiovaskular Dengan Diet Mediterania
    Dokumen9 halaman
    Pencegahan Primer Penyakit Kardiovaskular Dengan Diet Mediterania
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Aids
    Aids
    Dokumen7 halaman
    Aids
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • P3 K
    P3 K
    Dokumen3 halaman
    P3 K
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Acs
    Acs
    Dokumen7 halaman
    Acs
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • diARe Fix
    diARe Fix
    Dokumen50 halaman
    diARe Fix
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Lapkas DM2+HT
    Lapkas DM2+HT
    Dokumen50 halaman
    Lapkas DM2+HT
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen8 halaman
    Status Pasien
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Slide Tyfoid
    Slide Tyfoid
    Dokumen29 halaman
    Slide Tyfoid
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus III
    Laporan Kasus III
    Dokumen41 halaman
    Laporan Kasus III
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat