Refarat Hiv Aids
Refarat Hiv Aids
P E M B I M B I N G : d r. R i s n a H a l i m M , S p . P D
ICON
PAT O F I S I O L O G I
virus ribonucleic acid (RNA)
yang termasuk dalam subfamili
lentivirus dari famili retrovirus. Add an image
Struktur HIV dapat dibedakan
m e n j a d i d u a t i p e : H I V- 1 y a n g
menyebar luas ke seluruh
d u n i a ; d a n H I V- 2 y a n g h a n y a
ada di Afrika Barat dan
beberapa negara Eropa.
HIV menyimpan informasi
genetiknya pada RNAnya HIV
terdiri dari selubung luar,
selubung dalam, dan inti.
Selubung luar mengandung dua ETIOLOGI
PAT O F I S I O LO G I
Kontak darah dan mukosa (hubungan
seksual, jarum suntik, transfusi, ibu ke
anak )
HIV masuk ke dalam darah dan melekat
pada CD4 melalui gp120
Replikasi Virus
9
GEJALA KLINIS
STADIUM 1
ICON - Asimptomatis
- Limfadenopati generalisata
STADIUM 2
ICON - Penurunan berat badan < 10%
- ISPA berulang
- Herpes zoster dalam 5 th terakhir
- Manifestasi mukokutaneus minor
STADIUM 3
ICON - Penurunan berat badan > 10% - TB paru dalam 1 tahun terakhi
- Diare dan demam berkepanjangan - Infeksi bacterial yang berat
<1 bulan - Oral hairy leukoplakia
- Kandidosis oral persisten - Anemia, neutropenia,
KLINIS ICON
- Sindroma wasting HIV
- Pneumonia pnemosistis, pneumonia bacterial yang berat
berulang
Menurut WHO 2014 - Herpes simpleks ulseratif lebih dari 1 bulan
- Kandidosis esophageal
- TB ekstra paru
- Retinitis Cytomegalovirus
- Abses otak Toksoplasmosis
- Ensefalopati HIV
- Meningitis Kriptokokus 11
- Limfoma atau tumor padat terkait HIV
KRITERIA
Add Image
DIAGNOSTIK
METODE PEMERIKS AN KLINIS
Banyak orang dengan HIV-positif tidak memperlihatkan
gejala. Seringkali orang hanya mulai merasa sakit ketika
masuk pada periode AIDS. Kadang-kadang orang hidup
dengan HIV melalui periode sakit dan kemudian merasa
baik-baik saja.
PEMERIKS A AN L ABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium meliputi uji imunologi
dan uji virologi
Diagnosis AIDS ditegakkan apabila terdapat infeksi
oportunistik atau limfosit CD4+ <200 sel/mm3
12
13
14
Tes HIV dibagi menjadi pemeriksaan
serologis untuk mendeteksi adanya
Antibodi terhadap HIV dan mendeteksi
Jumlah virus HIV (VIRAL LOAD).
15
T E RA P I
Add an image
PROFILAKSIS
INFEKSI
O P O RT U N I S T I K
Pencegahan diberikan sebagai profilaksis
primer maupun profilaksis sekunder.
KOTRIMOKSASOL
1 X 960 mg/hari dosis tunggal
17
P E N ATA L A K S A N A A N
1
Menekan replikasi virus dengan obat antiretroviral (ARV)
3
Pengobatan suportif yaitu makanan yang memiliki nilai gizi baik
dan dukungan psikososial dan agama
18
ANTI RETROVIRAL
19
I n i s i a s i A RV p a d a p a s i e n r e m a j a d a n d e w a s a
menurut WHO 2014 :
Seluruh individu dengan infeksi HIV derajat berat (severe) atau tahap
lanjut (stadium klinis 3-4)
Seluruh individu terinfeksi HIV dengan hitung CD4+ 350 sel/mm3
Seluruh individu dengan htiung CD4+ >350 sel/mm3 dan 550
sel/mm3 tanpa melihat stadium klinis WHO
Tanpa melihat stadium WHO:
o Pasien HIV dengan penyakit TB aktif
o Pasien HIV dengan koinfeksi hepatitis B dengan penyakit hati
kronis
o Perempuan HIV yang sedang hamil atau menyusui
o Pada pasien yang memiliki pasangan serodiscordant (berbeda
dengan status HIV, satu orang positif dan pasangan negative)
dapat dipertimbangkan untuk pemberian ARV untuk mengurangi
transmisi pada pasangan yang belum terinfeksi.
A RV L I N I P E RTA M A
21
KEGAGALAN TERAPI
K E G AG A L A N K L I N I S
Manifestasi klinis baru atau
1 rekuren yang menandakan
imunodefisiensi berat (stadium
4) setelah 6 bulan terapi ARV
K E G AG A L A N V I R O LO G I S
viral load tetap > 5.000
copies/ml , atau 3 K E G AG A L A N I M U N O LO G I S
viral load menjadi terdeteksi Penurunan hitung CD4+ yang
lagi setelah sebelumnya tidak 2 persisten < 100 sel/mm3
terdeteksi
22
o Paduan lini kedua yang direkomendasikan dan
LINI
disediakan secara gratis oleh pemerintah adalah:
TDF atau AZT + 3TC + LPV/r
o Apabila pada lini pertama menggunakan d4T atau
KEDUA
AZT maka gunakan TDF + (3TC atau FTC) sebagai
dasar NRTI pada paduan lini kedua
o Apabila pada lini pertama menggunakan TDF maka
2 N RT I + gunakan AZT + 3TC sebagai dasar NRTI sebagai
boosted-PI dasar NRTI pada paduan lini kedua
23
EDUKASI
PREVENTION, PDP, SUPPORTIF PSIKOSOSIO-
EKONOMI, DAN CREATING ENABLING
ENVIRONTMENT