Anda di halaman 1dari 15

PUSPAWATY

1609200010002
Magister Ilmu Ekonomi

Ekonomi Regional
Dr.T. Zulham, M.Si
Public employment policies and regional
unemployment differences

Vincenzo Caponi

Regional Science and Urban Economics


Introduction
Beberapa studi membahas adanya efek makroekonomi dari publik pada
pekerjaan swasta, terutama memfokuskan pada ukuran perusahaan.
Diantaranya studi (Algan et al, 2002), menganalisis panel negara-negara
OECD antara tahun 1960 dan 2000, menemukan bukti bahwa untuk tambahan
karyawan publik, satu setengah pekerjaan hilang di sektor swasta. Karena
penurunan partisipasi tenaga kerja dalam analisis mereka ini, sehingga hanya
sepertiga pekerja tambahan menjadi pengangguran. Artinya, mereka
menemukan bukti bahwa ada kerumunan yang terbuka dan lebih tinggi dari
100%.
Next
Temuan serupa ditemukan oleh Malley dan Moutos (1996) melihat data
rangkaian kumpulan waktu di Swedia dari tahun 1964 sampai 1990.
Penelitian ini menemukan korelasi positif dan negatif antara pekerjaan
publik dan swasta yang menganalisis variasi dalam ukuran lapangan kerja
pada frekuensi siklus bisnis. Penelitian ini menyimpulkan itu terutama
disebabkan oleh kekakuan relatif pada pasar tenaga kerja serta minimnya
persaingan di pasar barang.
Next
Pengembangan model dari (Pissarides, 2000) dengan menggabungkan
sektor publik dan sektor swasta untuk mengisi kekosongan pekerjaan.
Novelti model ini bertujuan segmentasi pasar regional dimana para
pengangguran friksional mencari kerja didalam satu wilayah dan
pemerintah menghubungkan semua daerah dengan upah yang seragam
pada tingkat nasional. Didalam modelnya, pengangguran friksional dapat
mencari pekerjaan di sektor publik dan sektor swasta. Dengan upah yang
tinggi yang dibayar oleh sektor publik menyebabkan opsi untuk kerja
disektor swasta rendah.
Next
Dalam modelnya Ardagna (2007) mengasumsikan bahwa upah ditentukan
oleh serikat pekerja dan bahwa peningkatan lapangan kerja publik dapat
meningkatkan daya tawar serikat pekerja. Hal ini menyebabkan upah
swasta lebih tinggi dan lebih rendah pekerjaan.
Pappa (2009), dalam kerangka newkeynesia dengan upah lengket, juga
menemukan bahwa peningkatan pekerjaan publik menyebabkan
penurunan pekerjaan pribadi.
The Fact
The Model
Model ini kembangan dari Pissarides (2000), dimana adanya perbedaan
masing-masing wilayah dan produktivitas. Mengikuti asumsi Quadrini
dan Trigari (2007) sektor publik atau pemerintah posisinya adalah
menciptakan barang publik, sedangkan sektor swasta menciptakan
pekerjaan dalam fungsi meraih profit.
Perusahaan swasta akan menciptakan pekerjaan dan mengisinya apabila
ada keuntungan yang positif, berbeda dengan pemerintah membuka
lapangan pekerjaan atas dasar kebutuhan barang publik.
Next
Berbeda dengan Quadrini dan Trigari (2007), penelitian ini berasumsi bahwa
pekerja yang menganggur mencari di sektor swasta dan publik. Oleh karena
itu, kapan pun dan di setiap pasar kerja, menganggur pekerja bertemu dengan
lowongan terbuka, yang bisa dari kedua sektor.
Tingkat di mana pekerja menganggur dan lowongan terbuka bertemu adalah
diatur oleh fungsi pertemuan m (vi, ui), di mana i adalah untuk wilayah, itu
tergantung jumlah pekerja menganggur dan jumlah total lapangan kerja, yaitu
jumlah lowongan yang dibuka oleh perusahaan swasta dan yang terbuka oleh
pemerintah.
Result and Model Evaluation
Conclusions
Hasil penelitian ini mengkalibrasi model ke pasar tenaga kerja di Italia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa model mampu menjelaskan sekitar
sepertiga dari kesenjangan pengangguran antara Selatan dan Utara Italia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa biar pun upah publik berubah pada
tingkat perubahan produktivitas yang sama, homogenitas geografis
menyiratkan fluktuasi yang lebih tinggi secara keseluruhan di tingkat
keseluruhan pengangguran.
Next
Artinya, meski tanpa mekanisme itu pun membuat upah publik menyesuaikan diri dengan perlahan
terhadap perubahan produktivitas, seperti pada Quadrini dan Trigari (2007) dan Gomes
(Fovercoming), homogenitas ini sendiri berkontribusi untuk menjelaskan volatilitas pengangguran
yang lebih tinggi dengan perubahan produktivitas.
Dari sudut pandang kebijakan ini adalah juga merupakan hasil penting karena menunjukkan bahwa
pengaturan upah homogen memiliki peran penting untuk memperkuat tingkat pengangguran, tidak
hanya di seluruh wilayah tapi juga lintas waktu.
Penelitian selanjutnya mensimulasikan model di bawah kebijakan yang berbeda skenario dan
menunjukkan bahwa mengurangi ukuran pekerjaan umum sebesar 10% mengurangi pengangguran
di daerah dengan produktivitas lebih rendah dari 1% sementara memungkinkan untuk pengaturan
upah regional di sektor publik hampir akan menghilangkan pengangguran di masa depan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai