Anda di halaman 1dari 16

TUTORIAL

Pembimbing: dr. Yulchair Ramli. Sp.A

Oleh:
Yudianto Eko Prayogi Tanod
M. Sujatniko Pratama
M. Fajri

STASE ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Identitas Pasien

Nama Keluarga : Tn. Fx
Nama Ibu : Ny. Rh
Alamat : Cipinang, Jak-Timur
Umur : 35 Tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan: Kawin
Ditolong oleh : Dokter
1. Riwayat kelahiran

Sex : Laki-laki
Keadaan bayi : Anak hidup
Komplikasi kehamilan/persalinan: Lain-lain
( Lilitan tali pusat + aspirasi mekonium)
Penyakit waktu hamil: Diabetes melitus
Jenis persalinan : SC
2. Riwayat Penyakit dahulu :
Diabetes melitus gestasional (+)
Hipertensi (-)
Asma (-)
Tubercullosis (-)

3. Riwayat Kehamilan sekarang :


Ny. R G1P0A0 H.40mgg dengan lilitan tali pusat + DM,
Oligohydramnion, KPD, infeksi keputihan
Ny. R mengeluh gerakan janin berkurang, USG terakhir
dinyatakan 3 lilitan, dan DJJ <100. Os mengeluh
memiliki DM sebelum kehamilan tetapi terkontrol. Os
menyangkal ada alergi obat, dan makanan. Atas dasar dari
keterangan diatas dokter kandungan menyarankan SC Cito.
4. Pemeriksaan Fisik Ibu menjelang Persalinan
Tanggal : 24 Desember 2014
Keadaan umum : Tampak sakit ringan Suhu: 36.2C
Frekuensi : 20x/mnt Nadi: 78x/mnt
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Jantung : BJ 1 dan 2 reguler
Paru : Vesikuler
Abdomen : Distensi (-)
Ekstremitas : Udem (-)
Laboratorium : Hb 11mg/dl, Hct 35%, Trombosit 25x10^u/L,
Gol.darah O, Leukosit 11x10^u/L, protein (-)

5. Fetal distress
FHR : 100, Mekonium
FH : Irreguler
Lilitan tali pusat : Ya
Prolapsus umbilicus : Tidak
6. Diagnosis Kebidanan
Ibu : Ny. R G1P0A0 H.40mgg dengan lilitan tali pusat + DM + KPD
Janin : Janin tunggal hidup, intrauterin, letak memanjang, presentasi kepala

7. Riwayat Persalinan / Kelahiran


Persalinan secara SC tanggal 24 Desember 2014 jam 15.00 Wib
Obat-obat yang diberikan : analgesia, anesthesia, antibiotik, lain-lain
(Metergin pasca SC kala 3)
Dipimpin oleh: Dokter
Volume: normal
Perineum: Tidak ada robekan
8. Bayi

Tanggal lahir : 24 Desember 2014 jam: 15.45 wib


Tunggal
Lahir di RSIJ, Hidup
Masuk RS Tanggal 24 Desember 2014 jam 16.00 wib
Dirujuk ke NICU sewaktu umur 15 menit pasca lahir, sebab dirujuk karena
ada gawat janin et causa asfiksia berat + aspirasi mekonium tanpa IMD
9. Keadaan waktu lahir

APGAR SCORE
:0 :1 :2

1 Menit 5 Menit

Jantung
Nadi
Tonus
Reflex
Warna
Jumlah 2 6

Menangis : Tidak menangis


Napas : mengap-mengap, irreguler
Apgar Score : 2/6
Riwayat resusitasi : Oxygen dengan mask/kateter, dengan tekanan
10. Penilaian Usia Gestasi secara fisis dan neuromuskular menurut (Balard
Lubcenco)
Cukup bulan 40 minggu = Border line kelebih bulan

11. Pemeriksaan Fisik


Tanggal : 24 Desember 2014
Jam : 16.45 wib
Umur : Neonatus 60 menit setelah lahir
Jantung : 80x/mnt
Warna : Kebiruan
Perut : Tali pusat masih basah, tidak
Pernafasan : mengap-mengap
ada benjolan, tidak kembung
Tonus/keaktifan : melemah
Tali pusat : Lilitan tali pusat
Refleks Moro : (+) setelah menit ke-6
Genetalia : testis sudah turun
Refleks Pegang : (-)
Anggota gerak : TAK
Kulit : Biru
Denyut femoral : teraba lemah
Kepala : Lingkar kepala 32 cm, tidak
Kel. Congenital : (-)
ada benjolan, persebaran rambut
Cephalhematoma : (-)
merata
Caput Succedaneum : (-)
Fontanel : minor TAK, mayor TAK
Paru : tidak teratur
Mata : Simetris kiri dan kanan, sklera tidak
LK : 32 cm
ikterus
LD : 30 cm
Mulut : Palatum utuh, lidah ada,
refleks menghisap (-)
BBL: 3500gr PB: 48cm
12. Diagnosa

Asfiksia berat + Aspirasi mekonium

13. Terapi Asfiksia Berat

1. Bersihkan jalan napas sambil pompa melalui ambubag.


2. Berikan oksigen 4-5 liter per menit.
3. Bila tidak berhasil lakukan ETT.
4. Bersihkan jalan napas melalui ETT.
5. Apabila bayi sudah mulai benapas tetapi masih sianosis
berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6cc. Dextrosa 40%
sebanyak 4cc.
Tatalaksana Aspirasi mekonium

Terapi surfaktan dapat meningkatkan oksigenasi, menurunkan


komplikasi pulmonal, dan menurunkan kebutuhan ECMO
(extracorporeal membrane oxygenation). Surfaktan tidak rutin
diberikan untuk kasus MAS, tetapi dapat dipertimbangkan untuk
kasus yang berat dan tidak berespons terhadap terapi standar
Umum
Jaga agar bayi tetap merasa hangat dan nyaman, dan berikan
oksigen.
Farmakoterapi
Obat yang diberikan, antara lain antibiotika. Antibiotika diberikan
untuk mencegah terjadinya komplikasi berupa infeksi ventilasi
mekanik.
Fisioterapi
Yang dilakukan adalah fisioterapi dada. Dilakukan penepukan pada
dada dengan maksud untuk melepaskan lendir yang kental.
Tindakan selanjutnya yang dilakukan pada Bayi Baru Lahir

Berikan suntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1mg IV, di paha


kiri anterolateral (Quadricep femoralis lateralis)
Beri salep mata antibiotik pada kedua mata. Pencegahan infeksi
mata dianjurkan menggunakan salep mata antibiotik tetrasiklin 1%
Pemeriksaan fisik
Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml IM, di paha kanan anterolateral,
kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1. Imunisasi Hepatitis
B bermanfaat untuk mencegah Hepatitis B terhadap bayi, terutama
jalur penularan ibu-bayi
Pemeriksaan Penunjang Asfiksia berat

Pemeriksaan Analisa gas darah menunjukkan hasil asidosis


pada darah tali pusat
Gula darah sewaktu
Elektrolit darah (Kalsium, Natrium,
Kalium)
Pemeriksaan EEG
Ureum kreatinin
Pemeriksaan radiologi/foto dada
Pemeriksaan radiologi/foto abdomen tiga posisi
Pemeriksaan USG Kepala
Pemeriksaan Penunjang Aspirasi mekonium

1. Darah perifer lengkap dan septic work-up untuk


menyingkirkan infeksi.
2. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia. Hiperventilasi
mengakibatkan alkalosis repiratorik pada kasus ringan, tetapi
pada kasus berat akan mengakibatkan asidosis respiratorik.
3. Foto toraks menunjukkan hiperinflasi, diafragma mendatar,
dan infiltrat kasar/bercak iregular. Dapat ditemukan
pneumotoraks atau pneumomediastinum.
4. Ekokardiografi diperlukan bila diduga terjadi persistent
pulmonary hypertension of the newborn (PPHN).

Anda mungkin juga menyukai