Anda di halaman 1dari 81

Resusitasi

Bayi Baru Lahir

dr. M. Ali Shodikin M.Kes., Sp.A


Bagaimana bayi mendapat O2
sebelum lahir?
Konstriksi
pembuluh
darah

Cairan dalam alveoli &


pembuluh darah yang
kontriksi sebelum lahir

Cairan
dalam
alveoli
Aliran darah melalui duktus
arteriosus & keluar dari paru-paru
sebelum lahir
Duktus Aorta
arteriosus

Arteri
pulmonal
Cairan dalam alveoli digantikan oleh
udara
udara

Cairan
paru-paru
janin

Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya


Dilatasi pembuluh darah paru
saat lahir
Konstriksi Dilatasi

Cairan dalam O2 dalam


alveoli alveoli
Penghentian aliran melalui duktus arteriosus setelah
lahir karena darah mengalir ke paru-paru

Penutupan duktus Darah yg


arteriosus aorta mengandung
O2 di aorta

Arteri
pulmonal
Masalah pada transisi
BBL
Pernapasan yang tidak adekuat
tidak cukup mengeluarkan
cairan paru dari alveoli

Kehilangan banyak darah,


kontraktilitas jantung << atau
bradikardia karena hipoksia
hipotensi sistemik

Penyempitan pembuluh darah


paru yang berlanjut menghambat
Neonatus dengan depresi
napas
Gejala :

Gangguan usaha
napas
Bradikardia
Tonus otot yang
buruk
Bayi Kurang Bulan (BKB)

BKB berisiko >>> untuk kebutuhan


resusitasi, karena:
Paru-paru BKB mungkin kurang
surfaktan
BKB lebih mudah kehilangan
panas
BKB lebih sering lahir disertai
infeksi
Pembuluh darah otak BKB lebih
Bagaimana menyiapkan
resusitasi?
Alat pemanas terpasang & siap
pakai.
Seluruh alat resusitasi siap pakai.
Paling sedikit 1 tenaga trampil
resusitasi siap & 2 tenaga lain
siap membantu dalam keadaan
darurat
Kenali Faktor Risiko saat
antepartum Kehamilan lewat waktu
Hipertensi kehamilan
Diabetes maternal Kehamilan ganda
Hipertensi kronik Berat janin tidak sesuai
masa
Anemia
kehamilan
Riwayat kematian janin
Terapi obat-obatan,
Perdarahan trimester 2
mis: karbonat, Litium,
atau 3 Magnesium,
Infeksi maternal B bloker
Ibu dengan peny. Ibu pengguna obat bius
jantung, ginjal, paru, Malformasi janin
tiroid, atau kelainan
neurologi Berkurangnya gerakan janin
Polihidramnion Tanpa pemeriksaan
antenatal
Ketuban pecah dini
Usia < 16 atau > 35
Kenali Faktor Risiko
Intrapartum
Operasi kaesar Bradikardia
darurat FJ janin tak beraturan
Kelahiran dengan Penggunaan anestesi
ekstraksi vakum umum
Letak sungsang Tetani uterus
Kelahiran prematur Penggunaan obat
narkotik dlm
Persalinan
4 jam sebelum
presipitatus
persalinan
Korioamnionitis Air ketuban hijau kental
Ketuban pecah lama bercampur mekonium
(> 18 jam)
Prolaps tali pusat
Partus lama ( > 24 Solusio plasenta
jam)
Plasenta previa
Kala lama 2 (> 2 jam)
Gunakan Universal Precaution

Pencegahan kontak dgn darah & cairan


tubuh
pasien / bayi potensial menularkan
infeksi
Sarung tangan
Celemek
Pelindung mata
Penutup hidung & mulut
Resusitasi mulut ke mulut
tidak
4 komponen resusitasi
neonatus
Airway
Breathing
Berikan kehangatan
Posisikan kepala & bersihkan Bila apnu, megap-megap atau
jalan napas * (bila perlu) FJ < 100 kali/menit
Keringkan, rangsang, posisikan
lagi
Nilai pernapasan, FJ & warna kulit,
VTP dengan
beri O2 (bila perlu)
oksigen 100 %
Circulation
* Pertimbangkan intubasi
Drugs
Bila FJ < 60 kali per menit Bila FJ < 60 kali setelah
VTP dgn oksigen 100 %
Kompresi dada sambil selama 30 detik &
melanjutkan VTP kompresi dada dgn VTP

D iagram
resusitasi
neonatus
Bayi Lahir

3 Pertanyaan
Awal

30
Perawatan rutin :
Memberi kehangatan
Ya
D Cukup bulan? Membersihkan jalan
E
T Bernapas atau menangis? napas
I
K
Tonus otot baik? Mengeringkan
Langkah awal
Berikan kehangatan

Posisikan, bersihkan jalan napas (bila


perlu)

Keringkan, rangsang taktil, perbaiki


posisi

Beri oksigen (bila perlu)


Sambil mengeringkan, pastikan posisi
kepala agar jalan napas tetap terbuka

Rangsang taktil membantu bayi


bernapas

Cara yang aman :


1. Menepuk / menyentil telapak
kaki
2. Menggosok punggung, perut,
dada
Rangsangan taktil
Tindakan berbahaya Kemungkinan akibat

Menepuk punggung Perlukaan


Menekan rongga dada Patah tulang pnemotoraks,
distres pernapasan,
kematian
Menekankan paha ke perut Pecahnya hati atau limpa

Mendilatasi sfingter ani Robeknya sfingter ani


Menggunakan kompres Hipotermi, hipertermi, luka
dingin bakar
Menggoyang-goyang tubuh Kerusakan otak
Cara pemberian oksigen aliran
bebas :

1. Balon tidak mengembang sendiri

2. Pipa oksigen

3. Sungkup oksigen
Memberikan
Oksigen
Kadar oksigen : 21%, 40%, 100%

Aliran oksigen: minimal 5 L / menit

Bila bayi kemudian kemerahan


hentikan secara bertahap

Bila sianosis menetap VTP dan /


atau evaluasi PJB
Lahir

Cukup bulan?
Bernapas atau menangis?
Tonus otot baik?

Tida
k
Berikan kehangatan
Posisikan, bersih jalan napas
(bila perlu)
Keringkan, rangsang, posisikan lagi
Beri oksigen

Evaluasi pernapasan, FJ,


warna kulit
Apnu atau FJ < 100

Berikan VTP
Bila setelah Langkah Awal bayi tetap:
tidak bernapas ataupun megap-megap
FJ < 100 x/menit
Sianosis menetap, setelah diberi O2 100%
VTP dgn balon & sungkup

VTP ( VENTILASI TEKANAN POSITIF )


MENGGUNAKAN BALON SUNGKUP

! Ventilasi paru ialah langkah paling penting &


efektif dalam resusitasi kardiopulmoner pada BBL
yang memerlukan.
Indikasi VTP

Bayi apneu / megap-megap

Frekuensi jantung < 100 X


menit

Sianosis sentral yang


menetap & pernafasan
berat
Tindakan VTP:
Membuka alveoli
Mengeluarkan cairan paru,
karena nafas yang dangkal
tidak efektif untuk pengeluaran
cairan paru
Balon ada 2 macam
Balon mebgembang sendiri
Balon tidak mengembang sendiri (balon
anestesi)

Cara menggunakan balon dengan


oksigen:
O2 konsentrasi tinggi ( 90-100%)
Udara ruangan mengencerkan O2, udara
yang diterima 40 %.
Reservoir oksigen( ruangan yang berisi
Oksigen konsentrasi tinggi) konsentrasi
oksigen 90-100%
Cara penggunaan
VTP

Balon sungkup

Balon & pipa Endo


tracheal
Bayi premature
Bayi diduga hernia
diafragmatika
Kecepatan ventilasi &
tekanan
Kecepatan ventilasi : 40 - 60
x/menit

Tekanan:
Nafas pertama : 30-40 cm
H2O
Paru normal : 15-20 cm
H2O
Paru sakit : 20-40 cm H O
Tanda perbaikan
VTP

1. FJ meningkat

2. Bernafas spontan

3. Warna kulit / Saturasi


Oksigen
Jenis
Jenis balon
balon resusitasi
resusitasi

1. Balon tidak mengembang sendiri (disebut


juga balon

anestesi)

4 terisi bila dialiri O2 dari sumber yang


dimampatkan

2. Balon mengembang sendiri

4 terisi secara spontan setelah diremas,


menarik O2 atau udara ke dalam balon
Balon Tidak Mengembang
Sendiri
Bagian2 B.T.M.S. 3
4
1. Tempat masuk 1

O2
1
2. Tempat keluar
O2 ke pasien
3. Katup
pengontrol
aliran 2

4. Tempat untuk
memasang
Balon Mengembang
Sendiri
Bagian B.M.S.:
2

1. Pintu masuk udara


& tempat
memasang 1 6
reservoar O2
2. Pintu masuk O2 4
3. Pintu keluar O2
4. Susunan katup 5
5. Reservoar O2 2
7
6. Katup pelepas
3
tekanan (pop-off
valve)
7. Tempat memasang
manometer (bagian
Reservoar Oksigen

Reservoar

Ujung tertutup

Ujung terbuka
SUNGKUP

Ukuran
Tepi

Bentuk


remas lepas remas lepas
(pompa) (dua..tiga) (pompa)
(dua....tiga)
Bila dada tidak
mengembang
Kondisi Tindakan

Lekatan Pasang kembali sungkup


tidak ke wajah.
adekuat
Reposisi kepala.
Periksa sekresi, hisap bila ada
Jalan napas Lakukan ventilasi dengan mulut
tersumbat sedikit terbuka.

Naikkan tekanan sampai tampak


Tidak cukup gerakan naik turun dada yang
tekanan mudah
Pertimbangkan intubasi ET.
Bila dada tidak mengembang

Lakukan
S Sungkup di lekatkan
R Reposisi leher semi ekstensi
I Isap lendir
B Buka mulut, VTP dengan mulut bayi
dibuka
T Tekanan VTP dinaikkan
A Alternatif ventilasi dengan intubasi
dan pemasangan endotracheal tube
Ada 3 tanda perbaikan:

Peningkatan frekuensi jantung

Perbaikan warna kulit

Adanya napas spontan


Cara menghentikan VTP:

Kecepatan & tekanan ventilasi


diturunkan secara bertahap

Beri O2 100%

Rangsagan

Observasi adanya pernapasan


spontan
Ingat!
Melakukan ventilasi
yang efektif merupakan
kunci keberhasilan hampir semua
resusitasi neonatus
!
Bila kondisi tetap buruk atau
gagal membaik & FJ < 60
kali/menit setelah 30 detik VTP
yang adekuat

langkah selanjutnya Kompresi


Dada
VTP
30 detik

FJ < 60 X /menit

Kompresi dada+ VTP


Kompresi dada
Posisi bayi : Posisi VTP, ventilasi
dengan O2
100% & penekanan dada

Teknik : Teknik ibu jari, teknik 2 jari

Lokasi : antara pros. Xyphoideus &


garis
pertemuan sternum dan kedua
papila mammae

Tekanan : 1/3 depan tebal dinding


antero
posterior dada

Kecepatan: Penekanan dada: VTP = 3:1


Komplikasi:

Patah tulang
iga

Laserasi hati

Pneumothorak
s
Indikasi Kompresi Dada

Bila setelah 30 detik dilakukan VTP


dengan 100% O2, FJ tetap < 60
kali/menit
Apa itu kompresi dada?
Disebut sebagai: External Cardiac
Massage

Kompresi yang teratur pd tulang dada,


termasuk:
8 Kompresi jantung ke arah tulang
belakang
8 Meningkatkan tekanan intratorak
8 Memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh
organ vital
Hipoksemia denyut jantung bayi
Hipoksemia lama :
mengurangi frekuensi jantung
mengurangi kekuatan
kontraktilitas jantung
Kekurangan oksigen bradikardi
Dgn ventilasi baik FJ membaik
Bagaimana melakukan kompresi
dada?
Ada 2 teknik:
1)Teknik ibu jari
2)Teknik dua jari
Teknik ibu jari kedua ibu jari untuk
menekan tulang dada, sementara
kedua tangan melingkari dada dan
jari-jari tangan menopang bagian
belakang bayi.
Teknik dua jari ujung jari tengah
dan jari telunjuk atau jari tengah &
jari manis dari satu tangan untuk
menekan tulang dada. Tangan yang
Untuk kedua teknik kompresi
dada:
Posisi bayi:
Topangan yang keras pada
bagian belakang bayi
Leher sedikit tengadah

Kompresi:
Lokasi, kedalaman
penekanan dan frekuensi
sama
Teknik dua jari

KEUNTUNGAN
Tidak tergantung
besarnya bayi
Ruangan yang tersisa
masih banyak (untuk
pemberian obat-
obatan)

KERUGIAN
Cepat lelah
Teknik ibu jari
KEUNTUNGAN
Tidak cepat lelah
KERUGIAN
Jika bayi besar atau tangan kecil,
tekniknya sulit
Ruangan yg terpakai banyak sulit
jika akan melakukan pemberian obat-
obatanan melalui umbilikus

Lokasi untuk kompresi dada
Cara :

Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah
iga sampai
mendapatkan sifoid.

Lalu letakkan ibu jari


atau jari-jari pada
tulang dada, tepat di
atas sifoid.
Tekanan saat kompresi dada
Kedalaman + 1/3 diameter antero-
posterior dada
Lama penekanan << lama pelepasan
curah jantung maksimal
sepertiga
Jangan mengangkat ibu jari atau jari-
jari tangan dari dada di antara
penekanan:
Perlu waktu untuk mencari lokasi
Kehilangan kontrol kedalaman
Dapat terjadi penekanan di tempat yang
salah trauma organ


Komplikasi

1. Tulang iga patah

2. Trauma/laserasi
hepar

3. Pneumotorak
Frekuensi
4 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 mnt
Rasio 3 : 1
4 11/2 dtk 3 kompresi dada, 1/2 dtk 1 ventilasi 2
dtk (1 siklus)
Satu Dua Tiga Pompa
Kapan kompresi dada dihentikan

Jika FJ > 60 kali/menit


VTP
30 detik

FJ < 60 x/menit

KOMPRESI DADA & VTP

30
detik
FJ < 60 x/menit

OBAT-OBATAN
1. Epinefrin

Indikasi :
FJ masih < 60 kali/menit,
setelah pemberian VTP
selama 30 detik
dan
pemberian secara
terkoordinasi VTP dan
kompresi dada selama 30
Cara pemberian Epinefrin
Pipa endotrakeal
pipa endotrakeal diabsorbsi
paru vena-vena
pulmonalis jantung

Vena umbilikalis
vena umbilikalis vena cava
inferior atrium kanan
Persiapan & pemberian
Epinefrin

Epinefrin hidroklorid

(adrenalin klorida) Stimulan


jantung.
Me kekuatan & kontraksi
otot jantung
Vasokontriksi perifer

Larutan yang direkomendasikan


Jalur yang dianjurkan
Endotrakeal
Intravena

Dosis: 0,1 - 0,3 ml/ kg larutan


1:10.000

Persiapan: 1 ml cairan 1:10.000

Kecepatan pemberian: secepat


mungkin
Harapan setelah pemberian
epinefrin

Setelah 30 detik pemberian


epinefrin disertai VTP &
kompresi dada, FJ > 60
kali/menit.

Bila tak terjadi peningkatan


ulangi pemberian tiap 3-5
menit
Pemberian cairan
penambah volume darah

Indikasi :
Bila bayi pucat, terbukti ada kehilangan
darah, dan/
Bayi tidak memberikan respons yang
memuaskan terhadap resusitasi
2. Cairan Penambah Volume Dara
Cairan kristaloid isotonik:
Garam fisiologis (dianjurkan)
Ringer laktat
Darah O negatif
Dosis : 10 ml / kg
Jalur : v. umbilikalis
Persiapan : dalam semprit
besar
Kecepatan: 5 - 10 menit
(hati-hati bayi prematur)
Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik
atau terbukti terjadi asidosis
metabolik

3. Natrium bikarbonat
Dosis : 2 mEq/kg ( 4,2 %)
Jalur : v. umbilikalis
Perhatian :
Jangan memberikan natrium
bikarbonat bila paru belum diventilasi
dengan adekuat.
Natrium bikarbonat mudah terbakar &
tidak boleh diberikan melalui pipa ET
4.Nalokson
hidroklorid
Indikasi:
Depresi pernafasan berat
Pemberian narkotik pada ibu 4
jam sebelum melahirkan
Pemberian:
Dosis : 0,1 mg/ Kg BB
Cara : IV, ET, IM
Antagonis narkotik
Jika tidak ada
perbaikan?
Pastikan bahwa tindakan sudah
benar
Ventilasi
Kompresi dada
Obat-obatan

Pertimbangkan :
Malformasi.
Gangguan napas.
Nilai Apgar
Dinilai pada menit 1 dan 5 setelah
lahir

Tidak untuk menentukan apakah


bayi memerlukan resusitasi, langkah
mana yang digunakan & kapan
menggunakan

Memberikan informasi tentang


keadaan bayi secara keseluruhan &
keberhasilan tindakan resusitasi
APG AR SCO RE
APG AR SCO RE
Terim akasih

Anda mungkin juga menyukai