PENDAHULUAN WHO 1972, mendefinisikan kebutaan sebagai tajam penglihatan dibawah 3/60. Saat ini terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia 60% di antaranya berada di negara miskin atau berkembang. Di dunia ini 48% kebutaan yang terjadi disebabkan oleh katarak. ANATOMI MATA ANATOMI FISIOLOGI MATA Mata memiliki struktur sebagai berikut : Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang bewarna putih dan relatif kuat. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian sclera. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Pupil : daerah hitam ditengah-tengah iris. Iris : jaringan bewarna yag berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa, berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil. ANATOMI FISIOLOGI MATA Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aquos dan vitreus, berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak dibagian belakang bola mata, berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual ke otak. Humor aqueus : caian jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior bola mata) serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea, dihasilkan oleh processus ciliaris. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata) ANATOMI LENSA Bikonveks Avaskular Tembus pandang Diameter 9 mm dan tebal 5 mm Fungsi untuk mempertahankan kejernihan, refraksi cahaya, dan memberikan akomodasi. Lensa diliputi oleh kapsula lentis, yang bekerja sebagai membran sempermiabel, yang akan memperoleh air dan elektrolit untuk masuk. FISIOLOGI LENSA Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Otot-otot siliaris relaksasi, menegangkan serat zonula zinii dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, dalam posisi ini daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel akan terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang. Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya. Kerjasama fisiologis antar zonula, korpus siliaris, dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi. PEMERIKSAAN LENSA MATA Slit lamp Oftalmoskop Penlight Loop DEFINISI Katarak merupakan abnormalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa yang menyebabkan tajam penglihatan penderita berkurang. Katarak lebih sering dijumpai pada orang tua, dan merupakan penyebab kebutaan nomor 1 di seluruh dunia. Penyebab katarak yang terbanyak antara lain : penuaan, trauma, toksin, penyakit sistemik (mis; diabetes), merokok, dan herediter. Kata katarak berasal dari Yunani katarraktes yang berarti air terjun. Katarak sendiri sebenarnya merupakan kekeruhan pada lensa akibat hidrasi, denaturasi protein, dan proses penuaan, sehingga memberikan gambaran area berawan atau putih. EPIDEMIOLOGI Lebih dari 90% kejadian katarak merupakan katarak senilis. 20-40% orang usia 60 tahun ke atas mengalami penurunan ketajaman penglihatan akibat kekeruhan lensa. Sedangkan pada usia 80 tahun ketas insidensinya mencapai 60-80%. Di seluruh dunia, 20 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak. ETIOLOGI Penyebab tersering dari katarak adalah proses degenerasi, yang menyebabkan lensa mata menjadi keras dan keruh. Pengeruhan lensa dipercepat oleh faktor risiko seperti merokok, paparan sinar UV yang tinggi, alkohol, defisiensi vit E, radang menahun dalam bola mata, dan polusi asap motor/pabrik. Cedera pada mata seperti pukulan keras, tusukan benda, panas yang tinggi, dan trauma kimia. Katarak juga dapat terjadi sebagai komplikasi penyakit infeksi dan metabolik lainnya seperti diabetes mellitus. ETIOLOGI Terdapat 2 teori yang menyebabkan terjadinya katarak yaitu teori hidrasi dan sklerosis: Teori hidrasi terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitellensa yang berada di subkapsular anterior, sehingga air tidak dapatdikeluarkan dari lensa. Air yang banyak ini akan menimbulkanbertambahnya tekanan osmotik yangmenyebabkan kekeruhan lensa. Teori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabut kolagen terus bertambahsehinggaterjadi pemadatan serabutkolagen di tengah. Makin lama serabut tersebut semakin bertambah banyaksehingga terjadilah sklerosis nukleus lensa. DEFINISI Katarak senilis merupakan tipe katarak didapat yang timbul karena proses degeneratif dan umum terjadi pada pasien di atas 50 tahun. Pada usia 70 tahun, lebih dair 90% individu mengalami katarak senilis. PATOFISIOLOGI Komposisi lensa sebagian besar berupa air dan protein yaitu kristalin. Kristalin dan adalah chaperon, yang merupakan heat shock protein. Heat shock protein berguna untuk menjaga keadaan normal dan mempertahankan molekul protein agar tetap inaktif sehingga lensa tetap jernih. Lensa orang dewasa tidak dapat lagi mensintesis kristalin untuk menggantikan kristalin yang rusak, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeruhan lensa. PATOFISIOLOGI Katarak senilis kortikal Terjadi proses dimana jumlah protein total berkurang, diikuti dengan penurunan asam amino dan kalium, yang mengakibatkan kadar natrium meningkat. Hal ini menyebabkan lensa memasuki keadaan hidrasi yang diikuti oleh koagulasi protein. DERAJAT MATURASI Derajat separasi lamelar Katarak insipien Katarak imatur Katarak matur Katarak hipermatur Katarak Morgagni