Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus

Otitis Media Akut


Stadium Perforasi
Pembimbing:
dr. Fitria Shebubakar,
Sp. THT

Rizka Sekar Kinasih


2012730154
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. N
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bintara
MRS : 24 Februari 2017
No. RM : 82 62 xx
Keluhan Utama :
Nyeri pada telinga kanan

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke poliklinik THT RSIJ Pondok
Kopi dengan keluhan nyeri pada telinga
kanan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan
terus-menerus dan mengganggu
aktifitasnya bahkan sampai membuat
tidurnya terganggu. Lima hari sebelumnya
pasien mengaku telinganya terasa penuh,
berdenging, dan pendengarannya sedikit
berkurang dan disertai badannya panas.
Sampai saat ini, keluhan dirasakan semakin memberat
dan tidak berkurang dengan minum obat dari warung.

Tujuh hari sebelumnya, batuk dan pilek. Pilek


dirasakan pada kedua hidung dan keluar ingus kental,
berwarna kuning dan tidak berbau.

Kebiasaan mengorek telinga, trauma pada telinga,


dan masuknya benda ke dalam liang telinga kanan
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami penyakit
yang sama sebelumnya, riwayat alergi
disangkal, riwayat asma disangkal, riwayat
ISPA kambuh-kambuhan.

Riwayat Pengobatan:
Pasien belum pernah berobat ke dokter
klinik, sudah mengkonsumsi obat warung
(penurun panas) tetapi belum ada
perbaikan.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata pada tanggal 24 Februari 2017

KEADAAN UMUM
Tampak sakit ringan
KESADARAN

Compos mentis

TANDA VITAL

TD : 110/80 mmHg
HR : 86x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,1 C
Status Generalis
Normochepal

Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Pupil (+/


+) isokor

Pembesaran KGB (-), pembesaran thyroid (-)

Ictus cordis sulit dinilai, batas jantung sulit dinilai, BJ I&II


murni reguler

bising usus (+), nyeri tekan pada seluruh lapang abdomen (-),
timpani (+)

akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)


Pemeriksaan Telinga
Pemeriks Telinga kanan Telinga kiri
aan
Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema
(-)
Daun Bentuk dan ukuran dalam Bentuk dan ukuran
telinga batas normal, hematoma dalam batas normal,
(-), nyeri tarik aurikula (-) hematoma (-), nyeri
tarik aurikula (-)
Liang Serumen (-), hiperemis (+) Serumen (-), hiperemis
telinga di sekitar membran (-), furunkel (-), edema
timpani, furunkel (-), (-), otorhea (-)
edema (-), otorhea (+)
Membran Retraksi (-), bulging (+), Retraksi (-), bulging (-),
timpani hiperemi
Perforasi (+), edema
dgn sekret tdk (+), hiperemi (-), edema (-),
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Hidung Kanan Hidung Kiri
Hidung luar Bentuk (normal), Bentuk (normal),
hiperemi (-), nyeri hiperemi (-), nyeri
tekan (-), deformitas tekan (-), deformitas
(-) (-)
Rinoskopi anterior
Vestibulum Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)
nasi
Cavum nasi Bentuk (normal), Bentuk (normal),
mukosa pucat (-), mukosa pucat (-),
hiperemia (-) hiperemia (-)
Meatus nasi Mukosa normal, Mukosa normal,
media sekret (-), massa sekret (-), massa
berwara putih berwara putih
mengkilat (-). mengkilat (-).
Konka nasi Edema (-), mukosa Edema (-), mukosa
inferior hiperemi (-) hiperemi (-)
Septum nasi Deviasi (-), Deviasi (-),
Pemeriksaan Tenggorokan
Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah
muda (N)
Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda
Geligi Normal
Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)
Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-),
pseudomembran (-)
Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-)
Faring Mukosa hiperemi (-), reflex muntah (+),
membrane (-), sekret (-)
Tonsila palatine Kanan Kiri
T1 T1
Fossa Tonsillaris hiperemi (-) hiperemi (-)
dan Arkus
Faringeus
Diagnosis
Otitis Media Akut Aurikula Dextra
Stadium Perforasi

Penatalaksanaan
Amoxicillin 3 x 500mg
H202 3% 3-5 hari
Paracetamol 3 x 500mg
Betametason 2 x 0,25mg
Anjuran
Jangan mengorek telinga.
Jangan biarkan telinga kemasukan air.
Jaga kebersihan telinga.
TINJAUAN PUSTAKA
OTITIS
MEDIA AKUT
PERFORASI
Anatomi

Moore K. Clinically Oriented Anatomy 6th Edition. 2010. Lippincott William & Wilkins
Telinga Luar
Telinga Tengah
Moore K. Clinically Oriented Anatomy 6th Edition. 2010. Lippincott William & Wilkins
Letak Perforasi
Sentral : pada pars tensa
Marginal : sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan
anulus / sulkus timpanikum
Atik : perforasi di pars flaksida
Tuba Eustachius
Otitis media dapat dibedakan menjadi :
Otitis media akut (OMA)
Otitis media efusi (OME)

Otitis Media
Definisi dan Epidemiologi
Inflamasi pada telinga tengah dan ruang
mastoid dengan durasi 0-3 minggu
Onset : tahun pertama kehidupan
Insiden tertinggi : 6-11 bln
OMA Rekuren 4/> episode OMA dalam 1
tahun atau 3/> episode dalam 6 bulan
Etiologi
Penyebab utama adalah terganggunya fungsi tuba
eustachius (obstruksi mekanik dan fungsional) dan
inflamasi
Fungsi tuba eustachius secara normal
untuk mempertahankan keseimbangan tekanan udara
antara telinga tengah dengan tekanan atmosfir
mencegah refluks dari nasofaring ke telinga tengah
membersihkan sekresi dari telinga tengah dengan cara
transpor mukosiliar
Etiologi
Epidemiologi
Sering pada anak-anak
Puncak : usia 2 tahun
Faktor pencetus :
Anakanak
Alergi, ciliary dysfunction, nasal and/or
sinus disease
Penitipan anak (resiko terpapar anak lain
yang ISPA)
Kurang pemberian ASI (efek protektif ASI)
Perokok pasif
Sering ISPA (viral)
Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan waktu:
Akut < 3 minggu
Subakut 3 minggu 2 bulan
Kronis > 2 bulan
Bayi & anak lebih pendek, lebih
horizontal, fungsi kurang matang
Patogenesis
Gangguan Tuba Sembuh/Normal
kongesti dan
edema tuba F. Tuba tetap
lumen tuba terganggu
Tekanan Efusi OME
menyempit
negatif telinga Infeksi (-)
tengah
Tuba tetap terganggu + Infeksi

respon bakteri / virus


Etiologi : nasofaring inflamasi
Perubahan tekanan udara tiba- edema mukosa, penyumbatan
tiba kapiler, dan infiltrasi leukosit
Alergi PMN
Sumbatan
Infeksi
OMA

Sembu
OME OMSK
h
STADIUM OMA

Oklusi
Tuba
Hiperemis SUPURASI
Eustachiu
s

PERFORA
RESOLUSI
SI
Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Absorpsi udara (tekanan negatif
pd telinga tengah)
Retraksi membran timpani
Membran timpani : normal atau
keruh pucat
Stadium Hiperemis
Pelebaran pembuluh darah
Hiperemis, edema mukosa, sekret eksudat
masih bersifat serosa (sukar terlihat)
Stadium Supurasi
Edema hebat, Eksudat
purulen, Membran timpani
menonjol (bulging) ke arah
liang telinga luar
Pasien tampak sangat sakit,
nadi dan suhu , nyeri hebat
di telinga
Jika tekanan nanah tidak
berkurang iskemia
tromboflebitis vena kecil dan
nekrosis mukosa ruptur
Dengan miringotomi luka
insisi menutup kembali
Ruptur lubang tempat
ruptur tidak mudah menutup
kembali
Stadium Perforasi
Ruptur membran timpani
Sekret berupa nanah mengalir ke telinga luar
Anak menjadi lebih tenang, suhu badan turun
Stadium Resolusi
Membran timpani berangsur normal
Sekret purulen tidak ada
Gagal sembuh OMSK
Gejala Klinik
Demam tinggi bisa sampai 39,5 oC (khas)
Sulit tidur ( tiba-tiba menjerit saat tidur )
Kejang-kejang
Gangguan pendengaran
Rasa penuh ditelinga
Riwayat batuk pilek
Kadang-kadang memegang telinga yang sakit
Setelah terjadi ruptur membran timpani, suhu
tubuh akan turun dan anak tertidur.
Fasial paralisis
vertigo
Sering disertai dengan gejala sistemik dari
infeksi (anoreksia, muntah dan diare)
DIAGNOSIS
Anamnesis : tanda dan gejala
Pemeriksaan Fisik: pemeriksaan kepala
dan leher harus dilakukan terlebih
dahulu untuk mengidentifikasi adanya
faktor predisposisi lainnya seperti
anomali kraniofasia, obstruksi nasal,
defek palatum, atau hipertrofi adenoid.
Pemeriksaan otoskop : Hiperemis,
bulging membran timpani. Dapat
ditemukan adanya perforasi dan otore.
Prinsip Tatalaksana
1. Observasi dengan pendapat dokter
2. Analgesik
3. Antibiotika
4. Profilaksis antibiotika
5. Pemasangan tube dengan
miringotomi
6. Adenoidektomi dengan atau tanpa
tonsilektomi
Penatalaksanaan
Stadium Oklusi
Obat tetes hidung (HCL efedrin 0.5 % / 1 % )
Antibiotika
Stadium Hiperemis
Antibiotik ( golongan penisilin atau ampisilin)
biasa dipakai amoxicillin (80 mg/kg/hr)
Obat tetes hidung
Analgetik
Antipiretik
Penatalaksanaan
Antibiotik
Pada kasus resisten bs dipakai
amoxicillin/clavulanate (80-90 mg/kg/hr dari
amoxicillin component, 6.4 mg/kg/hr dari
clavulanate)
Jika alergi penisilin bs dipakai golongan
makrolid (Eritromisin,
azitromisin,claritromisin)
Bisa juga dipakai cefalosporin generasi 2
(Cefuroxime, Cefproxil, Cefaclor)
Cefalosporin generasi 3 (Cefixime,
Ceftriaxone (single dose IM))
Penatalaksanaan
Stadium Supurasi
Antibiotika
Miringotomi

Stadium Perforasi
H202 3 % 3-5 hari
Antibiotik yang adekuat

Stadium Resolusi
Antibiotika sampai 3 minggu
Management
Indikasi Timpanosentesis menurut Bluestone
1. Otitis media dengan otalgia berat dan toksik
2. Respons yang tidak dari terapi antimikroba
3. Onset otitis media pada pasien yang sudah
menerima antibiotik
4. Otitis media yang berhubungan dengan
adanya kemungkinan komplikasi perforasi
5. Otitis media pada neonatus, pasien
imunosupresi
PROGNOSIS
Dapat menjadi OMSK jika terapi
terlambat diberikan, tidak adekuat,
virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh
pasien rendah atau hygene buruk.

Anda mungkin juga menyukai