Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ENTOMOLOGY
Diajukan Kepada :
dr. Netty Herawati, Sp.F
Disusun Oleh :
Emi Julia, S.Ked
Mimi Hudatia, S.Ked
Zakaria Rahim, S.Ked
Definisi
Definisi
Entomologi adalah cabang sains yang
mengkaji mengenai serangga. Berasal dari
bahasa Latin - entomon bermakna serangga
dan logos bermakna ilmu pengetahuan.
Blow flies
Pada tahap awal, sekitar 23 jam, telur menetas menjadi larva
berupa belatung yang kerjanya hanya makan. Sekitar 27 jam
kemudian, belatung memasuki tahapan kedua dan mulai
menyiapkan diri untuk menjadi kempompong. Belatung
tahapan kedua ini umurnya sekitar 50 jam, setelah itu
memasuki tahapan ketiga, dengan kesiapan menjadi
kepompong bertambah matang. Tahapan ketiga ini umurnya
sekitar 72 jam. Tahapan selanjutnya belatung menjadi
kepompong. Pada tahapan ini diperlukan waktu sekitar 273
jam untuk menetas menjadi lalat.
Penelitian Jiron dan Cartin (1981) pada bangkai anjing
menjelaskan bahwa kelompok-kelompok serangga
tertentu akan muncul pada tahap-tahap pembusukan
bangkai.
a. Suhu
Serangga memerlukan suhu tertentu untuk
berkembangbiak dari satu fase ke satu fase. Seperti
perkembangan lalat, suhu harus di antara suhu minimum
dan suhu maksimum. Luar dari batas suhu tersebut, ia
tidak dapat berkembang baik atau perkembangannya
menurun.
b. Penguburan
Mayat yang dikubur di tanah, umumnya mbusuk
delapan kali lebih lama daripada mayat yang
berada di udara terbuka.
c. Proses mumifikasi
d. Kondisi geografi
Zona geografi mempengaruhi vegetasi, jenis
tanah, cuaca dan sumber makanan yang
akhirnya dapat mempengaruhi spesies
serangga di daerah tersebut.
Cara Pengumpulan Bahan
Cara Pengumpulan Bahan
Entomologi
Entomologi
1. Dilakukan pengamatan secara visual
terhadap lokasi kematian.
2. Pengumpulan data meteorologi pada adegan
kematian.
3. Koleksi spesimen dari tubuh
4. Mengumpulkan spesimen dari lingkungan
sekitarnya yaitu 20-30 kaki dari tubuh mayat.
5. Mengumpulkan spesimen dari daerah
langsung di bawah tubuh setelah mayat
dipindahkan dari tempat kejadian
6. Koleksi spesimen selama otopsi pada
pemeriksaan medis atau kantor koroner.
Kesimpulan
Kesimpulan
Perkiraan saat kematian dalam suatu kasus
forensik adalah hal yang penting. Salah satu
metode yang dapat dilakukan adalah
interpretasi aktifitas serangga (entomologi
forensik). Entomologi forensik mengevaluasi
aktifitas serangga dengan berbagai teknik
untuk membantu memperkirakan saat
kematian dan menentukan apakah jaringan
tubuh atau mayat telah dipindah dari suatu
lokasi ke lokasi lain.
Penentuan waktu kematian dapat dilakukan
dengan mengidentifikasi umur serangga
maupun telur yang ada pada mayat,
sehingga para patologis dapat
memperkirakan dengan lebih tepat waktu
kematian mayat tersebut. Umur serangga
yang semakin tua beserta telur yang
ditemukan pada mayat dapat dijadikan
dasar perkiraan interval post-mortem
minimum
TERIMA
KASIH