Kandungan air: Bayi lahir 75% Usia 1 bulan 65% Pria dewasa 60% Wanita dewasa 50% Sisanya zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat, dan lainnya. Keseimbangan Cairan Masuk & Keluar
Cairan Masuk Cairan Keluar
Makanan 500-1000 ml Urin 0,5-1 ml/kg/jam Minuman 800-1700 ml Feses 1ml/hari Hasil oksidasi 200-300 ml IWL Dewasa: 15 ml/kg/hari Anak: (30-usia) ml/kg/hari Terapi Cairan Adalah tindakan untuk memelihara, mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis dengan cairan kristaloid (elektrolit) atau koloid (plasma ekspander) secara intravena.
Terapi dinilai berhasil apabila pada pasien
tidak ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan hipoperfusi atau tanda-tanda kelebihan cairan berupa edema paru dan gagal napas. Tujuan 1.Mengganti kekurangan air dan elektrolit 2.Memenuhi kebutuhan tubuh 3.Mengatasi syok 4.Mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi yang diberikan 5.Sebagai tambahan untuk memasukkan obat dan zat makanan secara rutin 6.Dapat juga untuk menjaga keseimbangan asam-basa Terapi Cairan Resusitasi Adalah pemberian bolus cairan secepat mungkin melalui akses intravena atau intraosseus. Ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan intravaskular. Sering pada keadaan syok dan luka bakar. Dapat dilakukan dengan penginfusan NS/RA/RL 20 ml/kgBB selama 3060 menit. Larutan plasma ekspander dapat diberikan pada luka bakar, peningkatan sirkulasi kapiler (syok kardiogenik, syok hemoragik atau syok septik). Jika syok terjadi: Berikan oksigen segera Berikan cairan infus isotonic RA/RL/NS Jika respon tidak membaik, dosis dapat diulangi
Pertimbangan dalam resusitasi cairan:
Medikasi harus diberikan secara iv selama resusitasi Perubahan Na dapat menyebabkan hiponatremi yang serius Na serum harus dimonitor Transfusi diberikan bila Ht <30 Insulin infus diberi bila kadar glukosa darah >200mg% Histamin H2-blocker dan antacid sebaiknya diberikan untuk menjaga pH lambung 7,0 Terapi Cairan Jenis cairan : Kristaloid Koloid Cairan Kristaloid (RA, RL, NaCl 0.9%, Dextrose 5% & 10%) Cairan ini baik untuk tujuan mengganti kehilangan volume, terutama kehilangan cairan interstisial. Harganya murah, tak memberikan reaksi anafilaktik, tetapi tidak dapat bertahan lama di intravaskuler. Pemberian berlebih dapat menyebabkan edema paru dan edema perifer. Cairan Kristaloid Cairan Hipotonik Cairan Isotonik Cairan Hipertonik Cairan Hipotonik Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (<285 mOsmol/L) cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya. Digunakan pada saat sel mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien hemodialisis dalam terapi diuretik. Komplikasi: kolaps kardiovaskular dan peningkatan tek. Intrakranial. Contoh: NaCl 45% dan Dextrosa 2,5%. Cairan Isotonik Osmolaritasnya mendekati serum (285 mOsmol/L), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi. Memiliki resiko terjadinya overload khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif. Contoh: RL dan NS/NaCL 0,9%. Cairan Hipertonik Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum (>285 mOsmol/L), sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema. Contoh: Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5% + RL, Dextrose 5% + NaCl 0,9%, produk darah/darah, dan albumin. Cairan Koloid (darah, albumin, fresh frozen plasma, dextran, HES, hemacel, dll) Cairan ini baik untuk mengganti volume intravaskuler. Harganya mahal, dapat menyebabkan reaksi anafilaktik dan mempunyai BM besar yang menimbulkan tekanan onkotik. Pemberian berlebih juga dapat menyebabkan edema paru tetapi tidak akan menyebabkan edema perifer. Maintenance (Rumatan) Maintenance IWL + urine Diberikan melalui oral atau intra vena Anak > dewasa karena : Metabolisme anak lebih tinggi Anak-anak khususnya neonatus memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi Deficit GIT muntah dan diare, trauma dengan kehilangan darah yang signifikan, dan intake cairan yang tidak adekuat Phase II 5% dextrose with 0.45% sodium chloride Phase III 5% dextrose with 0.2% sodium chloride Replacement Pasien dengan uncontrolled vomiting, ataupun diare yang berkelanjutan Terapi Cairan (Dewasa) Kebutuhan cairan = 30- 50mL/kgBB/hari Kehilangan cairan abnormal (diare, muntah) cairan ditambahkan sejumlah yang hilang Demam cairan ditambah 150mL/peningkatan 1C