Anda di halaman 1dari 25

Terapi Cairan

Tarida Putri Rahmadani


1310211192
Komposisi & Distribusi Cairan Tubuh

Kandungan air:
Bayi lahir 75%
Usia 1 bulan 65%
Pria dewasa 60%
Wanita dewasa 50%
Sisanya zat padat seperti protein,
lemak, karbohidrat, dan lainnya.
Keseimbangan Cairan Masuk &
Keluar

Cairan Masuk Cairan Keluar


Makanan 500-1000 ml Urin 0,5-1 ml/kg/jam
Minuman 800-1700 ml Feses 1ml/hari
Hasil oksidasi 200-300 ml IWL
Dewasa: 15 ml/kg/hari
Anak: (30-usia) ml/kg/hari
Terapi Cairan
Adalah tindakan untuk memelihara,
mengganti cairan tubuh dalam batas-batas
fisiologis dengan cairan kristaloid (elektrolit)
atau koloid (plasma ekspander) secara
intravena.

Terapi dinilai berhasil apabila pada pasien


tidak ditemukan tanda-tanda hipovolemik
dan hipoperfusi atau tanda-tanda kelebihan
cairan berupa edema paru dan gagal napas.
Tujuan
1.Mengganti kekurangan air dan elektrolit
2.Memenuhi kebutuhan tubuh
3.Mengatasi syok
4.Mengatasi kelainan yang ditimbulkan
karena terapi yang diberikan
5.Sebagai tambahan untuk memasukkan
obat dan zat makanan secara rutin
6.Dapat juga untuk menjaga
keseimbangan asam-basa
Terapi Cairan Resusitasi
Adalah pemberian bolus cairan secepat mungkin
melalui akses intravena atau intraosseus.
Ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut
cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan
intravaskular.
Sering pada keadaan syok dan luka bakar.
Dapat dilakukan dengan penginfusan NS/RA/RL
20 ml/kgBB selama 3060 menit.
Larutan plasma ekspander dapat diberikan pada
luka bakar, peningkatan sirkulasi kapiler (syok
kardiogenik, syok hemoragik atau syok septik).
Jika syok terjadi:
Berikan oksigen segera
Berikan cairan infus isotonic RA/RL/NS
Jika respon tidak membaik, dosis dapat diulangi

Pertimbangan dalam resusitasi cairan:


Medikasi harus diberikan secara iv selama
resusitasi
Perubahan Na dapat menyebabkan hiponatremi
yang serius Na serum harus dimonitor
Transfusi diberikan bila Ht <30
Insulin infus diberi bila kadar glukosa darah
>200mg%
Histamin H2-blocker dan antacid sebaiknya
diberikan untuk menjaga pH lambung 7,0
Terapi Cairan
Jenis cairan :
Kristaloid
Koloid
Cairan Kristaloid (RA,
RL, NaCl 0.9%,
Dextrose 5% & 10%)
Cairan ini baik untuk
tujuan mengganti
kehilangan volume,
terutama kehilangan
cairan interstisial.
Harganya murah, tak
memberikan reaksi
anafilaktik, tetapi
tidak dapat bertahan
lama di intravaskuler.
Pemberian berlebih
dapat menyebabkan
edema paru dan
edema perifer.
Cairan Kristaloid
Cairan Hipotonik
Cairan Isotonik
Cairan Hipertonik
Cairan Hipotonik
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan
serum (<285 mOsmol/L) cairan ditarik
dari dalam pembuluh darah keluar ke
jaringan sekitarnya.
Digunakan pada saat sel mengalami
dehidrasi, misalnya pada pasien
hemodialisis dalam terapi diuretik.
Komplikasi: kolaps kardiovaskular dan
peningkatan tek. Intrakranial.
Contoh: NaCl 45% dan Dextrosa 2,5%.
Cairan Isotonik
Osmolaritasnya mendekati serum
(285 mOsmol/L), sehingga terus
berada di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang
mengalami hipovolemi.
Memiliki resiko terjadinya overload
khususnya pada penyakit gagal
jantung kongestif.
Contoh: RL dan NS/NaCL 0,9%.
Cairan Hipertonik
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan
serum (>285 mOsmol/L), sehingga
menarik cairan dan elektrolit dari jaringan
dan sel ke dalam pembuluh darah.
Mampu menstabilkan tekanan darah,
meningkatkan produksi urin, dan
mengurangi edema.
Contoh: Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik,
Dextrose 5% + RL, Dextrose 5% + NaCl
0,9%, produk darah/darah, dan albumin.
Cairan Koloid (darah,
albumin, fresh frozen plasma,
dextran, HES, hemacel, dll)
Cairan ini baik untuk
mengganti volume
intravaskuler.
Harganya mahal, dapat
menyebabkan reaksi
anafilaktik dan mempunyai
BM besar yang
menimbulkan tekanan
onkotik.
Pemberian berlebih juga
dapat menyebabkan
edema paru tetapi tidak
akan menyebabkan edema
perifer.
Maintenance (Rumatan)
Maintenance
IWL + urine
Diberikan melalui oral atau intra
vena
Anak > dewasa karena :
Metabolisme anak lebih tinggi
Anak-anak khususnya neonatus memiliki
frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
Deficit
GIT muntah dan diare, trauma
dengan kehilangan darah yang
signifikan, dan intake cairan yang
tidak adekuat
Phase II 5% dextrose with 0.45%
sodium chloride
Phase III 5% dextrose with 0.2%
sodium chloride
Replacement
Pasien dengan uncontrolled vomiting,
ataupun diare yang berkelanjutan
Terapi Cairan (Dewasa)
Kebutuhan cairan = 30-
50mL/kgBB/hari
Kehilangan cairan abnormal (diare,
muntah) cairan ditambahkan
sejumlah yang hilang
Demam cairan ditambah
150mL/peningkatan 1C

Anda mungkin juga menyukai