Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS

Hemiparese Sinistra Alternans + Multiple Cranial Palsy ec


Perdarahan Batang Otak (Pons)

oleh:
Sukma mentari s.p (6111068)
Rengga sebastian (61112069)

Pembimbing:
Dr. handedi, sp.s, m.kes

Kepaniteraan klinik ilmu kesehatan saraf RSUD Embung Fatimah


Fakultas kedokteran universitas batam
2017
BAB I PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi suplai
darah ke otak
Sel saraf dalam otak harus memiliki suplai oksigen dan
glukosa
Apabila tergganggu sel otak akan mati dan kerusakan
permanen
Di Amerika 500.000 orang terkena stroke setiap
tahunnya, 10 % dapat kembali beraktivitas, 50% dapat
beraktivitas dan terbatas, 40% membutuhkan bantuan
untuk beraktivitas
Indonesia 2013 Jawa barat estimasi terbanyak 7,4%
dan 16,6% dan estimasi paling sedikit 3,6% dan 5,3%.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Otak


Vaskularisasi Otak

Perjalanan ekstrakranial arteri


utama yang menyuplai otak (arteri
karotis komunis, arteri vertebralis)
Arteri pada basis
kranii
Suplai darah dari serebellum (pandangan
lateral)
Suplai darah batang
otak
Distribusi arteri yang
mensuplai batang
otak
2.2 Definisi

Hilang nya sebagian atau seluruh fungsi neurologi yang terjadi


secara mendadak, berlansung lebih dari 24 jam atau
menyebabkan kematian, yang disebabkan iskemia atau
perdarahan di otak

2.3 Epidemiologi
Di Indonesia, penyebab kematian utama pada semua umur adalah stroke (15,4%), yang
disusul oleh TB (7,5%), Hipertensi (6,8%), dan cedera (6,5%).

Angka kematian berdasarkan umur yaitu sebesar 15,9% (umur 45-55 tahun), 26,8% (umur
55-64 tahun), dan 23,5% (umur 65 tahun).

Insiden stroke sebesar 51,6/100.000 penduduk dan kecacatan; 1,6% tidak berubah, 4,3%
semakin memberat.
2.4 Klasifikasi

I. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:


Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Transient ischemic attack (TIA) Perdarahan intraserebral
Trombosis Serebri Perdarahan subarakhnoid
Embolus serebri

II. Berdasarkan stadium atau pertimbangan waktu :

Transient ischemic attack (TIA)


Reversible ischemic neurologic deficit (RIND)
Stroke in evolution
Completed stroke
III. Berdasarkan sistem pembuluh darah:

Sistem karotis
Sistem vertebrobasiler

IV. Berdasarkan sindroma klinis yang berhubungan dengan lokasi lesi otak

Total anterior circulation infarct (TACI)

Partial anterior circulation infarct (PACI)

Posterior circulation infarct (POCI)

Lacunar infarct (LACI)


2.5 Etiologi
Non modifikasi Modifikasi

Usia
Vaskular

- Hipertensi

- Merokok
Jenis kelamin
- Asimtomatik stenosis karotis

- Peripheral artery disease

Hematologi
BBLR
- Sickle cell disease

Gaya hidup
Etnik/ ras
- Inaktivitas fisik
Riwayat stroke di keluarga Jantung
- Atrial fibrilasi (dengan atau tanpa penyakit vaskular)

- Gagal jantung

- PJK
Endokrin
- Diabetes mellitus

- Terapi hormonal post menopause

- Penggunaan pil kontrasepsi


- Metabolik
- Dislipidemi

- Total kolestrol tinggi > 20%

- HDL < 40 mg/dL

- Obesitas
2.6 Patofisiologi

Iskemik sirkulasi posterior disebabkan oleh aterosklerosis


(arteri besar).
Embolisasi kardiogenik stroke pada sistem sirkulasi
posterior
Plak penyempitan dan sumbatan P.darah besar pada
arteri vertebralis
Hipoperfusi kerusakan otak ireversibel
P. darah kecil dengan aterosklerosis lipohialinosis
melemahkan dinding pembuluh darah perdarahan
2.7 Diagnosis

A. Anamnesis
B. Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan Penunjang
Sindrom Weber (sindroma pedunkulus serebri)
Kelumpuhan N.III Ipsilateral, hemiparesis spastik
kontralateral, rigiditas parkinsonism kontralateral,
distaksia lontralateral serta defisit saraf kranialis VII, IX,
X, dan XII.
KERUSAKAN STRUKTUR EFEK

Substansia nigra Kontralteral parkinsonism

Serabut kortikospinalis Kontralateral hemiparesis

Traktus kortikobulbaris Kerusakah pada otot-otot wajah bagian bawah


yang kontralateral dan fungsi nervus hipoglosus
(N.XII)
Serabut nervus okulomotorius (N.III) Kelumpuhan nervus okulomotorius ipsilateral
yang menyebabkan kelopak mata terkulai dan
pupil yang melebar. Hal ini menyebabkan
diplopia.
Sindrom Benedickt

paralisis nervus okulomotorius (N.III) karena trauma pada


N.III dan nukleus ruber Struktur yang Efek klinis
terlibat
Lemnikus Gangguan sensasi raba, posisi
medialis dan getar kontralateral.
Nukleus ruber Hiperkinesia kontralateral
(korea atetosis)
Substansia Akinesia (parkinsomnisme)
nigra kontralateral
Radiks n. Kelumpuhan n. okulomotorius
okulomotorius ipsilateral dengan pupil yang
berdilatasi dan terfiksasi
Sindrom Foville-Millard Gubler (Sindrom basis
pontis kaudalis)
hemiplegia alternans lesi di pons, kelumpuhan UMN
yang melibatkan belahan tubuh sisi kontralateral dan
kelumpuhan LMN pada otot-otot yang disarafi oleh
nervus VI atau nervus VII

Pada sindrom Foville


Struktur yang terlibat Efek klinis
Lemnikus medialis Gangguan sensasi raba, posisi dan getar kontralateral.
Lemnikus lateralis Tuli
Nucleus n. fasialis Kelumpuhan n. fasialis perifer ipsilateral
Traktus spinitalamikus lateralis Analgesia dan termanestesia setengah tubuh kontralateral

Traktus piramidalis Hemiplegia spastic kontralateral


N. abdusens Kelumpuhan n. abdusens perifer ipsilateral
Pada sindrom Millard- Gubler
Struktur yang terlibat Efek klinis

Traktus kortikospinalis Hemiplegia kontralateral

N. fasialis Kelumpuhan wajah ipsilateral

N. abdusens Kelumpuhan melirik ke lateral ipsilateral


Sindrom Tegmentum Pontis Kaudale

Oklusi cabang arteri basilaris (ramus sirkumferensialis


longus dan brevis)
Kerusakan Efek
struktur
Lemnikus medialis Gangguan sensasi raba, posisi,
dan getar kontralateral
Lemnikus lateralis Tuli

Nukleus n. fasialis Kelumpuhan n. VII perifer


ipsilateral
Traktus Analgesia dan termanestesia
spinotalamikus setengah tubuh kontralateral
lateralis
Traktus piramidalis Hemiplagia spastic kontralateral

N. abdusen Kelumpuhan n. VI perifer


ipsilateral
Sindrom tegmentum pontis kaudale
Sindrom Tegmentum Pontis Orale
Oklusi ramus sirkumferensialis longus arteri basilaris dan arteri serebelaris
Kerusakan struktur Efek
superior
Pedunkulus serebelaris superior Hemiataksia
Intention tremor
Adiadokokinesi
Disarteria serebelar

Nukleus prinsipalis sensorik n. Gangguan sensasi epikritik wajah ipsilateral


trigeminus

Nukleus traktus spinalis n. Analgesia dan termanestesia wajah ipsilateral


trigeminus

Nucleus motorik n . trigeminus Paralisis flaksid (nuklear) otot-otot pengunyah ipsislateral


Traktus tegmentalis sentralis Mioritmia palatum dan faring
Traktus tektospinalis Hilangnya reflex kedip
Traktus spinotalamikus lateral Analgesia dan termanestesia separuh tubuh kontralateral
Lemnikus lateralis Tuli
Lemnikus medialis Gangguan sensasi raba, getar, dan posisi separuh tubuh
kontralateral
Ataksia

Traktus kortikonuklearis Kelumpuhan n. fasialis, n. glosofaringeus, n. vagus, n.


hipoglosus
(serabut yang keluar)
Sindrom Wallenberg (Sindroma Medularis
Dorsolateralis)
Struktur yang terlibat Efek klinis

Nistagmus dan kecenderungan jatuh ke sisi


Nucleus vestibularis inferior
ipsilateral.

Nucleus dorsalis n. vagus Takikardia dan dispnea

Pedunkulus serebelaris
Ataksia dan asinergia ipsilateral
inferior

Nucleus traktus solitaries Ageusia (kehilangan rasa)


Bagian medula
Paresis palatum, laring dan faring ipsilateral;
oblongata yang terkena Nucleus ambigus
suara serak

Nucleus n. kokhlearis Tuli

Nucleus traktus spinalis n. Analgesi dan termanestesia wajah ipsilateral;


trigeminus reflex kornea menghilang

Sindrom Horner; hipohidrosis; vasodilator


Jaras simpatis sentral
wajah ipsilateral

Traktus spinoserebelaris
Ataksia; hipotonia ipsilateral
anterior

Traktus spinotalamikus Analgesi dan teranestesi setengah tubuh


lateralis kontralateral

Traktus tegmentalis sentralis Mioritma palatum dan faring


Sindrom Wallenberg
Formasio retikularis Cegukan (singultus)
2.8 Diagnosis Banding

Basilar meningitis
Basilar migraine
Perdarahan subarakhnoid
Cerebellopontine angle tumor
2.9 Penatalaksanaan

1. Stroke Iskemik :
Anti agregasi platelet : aspirin, tiklodipin, klopidogrel, dipiridamol,
cilostazole
Trombolitik: (rt-PA)
Anti koagulan: heparin, LMWH
Neuroprotektan

2. Perdarahan Subarakhnoid:
Antivasospasme :Nimodipine
Neuroprotektan

3. Perdarahan Intraserebral
Konservatif Antivasospasme :Nimodipine, Neuroprotektan,
Operatif
Terapi komplikasi : antiedema, antibiotik, antidislipidemi
2.10 Komplikasi
Pneumonia aspirasi
Deep vein thrombosis
Pulmonary embolism

2.11 Prognosis

Pasien dengan sumbatan arteri basilar memiliki angka


kematian yang tinggi lebih dari 85%. Pada pasien yang
berhasil bertahan meninggalkan defisit neurologis. Selain itu,
sebanyak 10 hingga 15% pasien yang bertahan berisiko
terkena stroke kembali.
BAB III LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Nama : Tn.Sa
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Status : Menikah
Tanggal Konsulan : 28 Maret 2017
No RM : 173639
3.2 Anamnesis

Keluhan Utama Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien konsulan dari penyakit dalam dengan keluhan


lemah lengan dan tungkai kiri secara tiba-tiba sejak 1
hari SMRS pada saat beristirahat. Pasien juga mengeluh
Lemah tubuh sebelah kiri
sakit kepala, terasa berdenyut dan menjalar ke tengkuk.
Keluhan juga disertai dengan muntah yang menyemprot
sebanyak 3x. Tekanan darah pada saat itu 140/80 mmHg.
Keluhan tidak disertai demam dan kejang serta
kesadaran tidak menurun. Pasien juga mengeluh
punggung kaki kiri bengkak sejak 1 minggu yang lalu.
dibantah.
.

Tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya, riwayat


nyeri ulu hati tidak ada. Riwayat tekanan darah tinggi dan
tidak minum obat sejak 1 tahun yang lalu, riwayat
merokok 1 bungkus perhari selama lebih dari 25 tahun.
Riwayat penyakit asam urat sejak 2 tahun yang lalu tidak
pernah di obati. Riwayat penyakit jantung dan DM
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Keluarga

Riwayat penyakit serupa : disangkal


Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat trauma : disangkal
Riwayat penyakit DM : disangkal
Riwayat hipertensi : ada dan
tidak minum obat sejak 1 tahun yang
lalu
Riwayat penyakit DM : disangkal
Riwayat Peny. Jantung : disangkal
Riwayat Kebiasaan

Merokok : ada, satu bungkus


perhari
Alkohol : disangkal
Narkoba : disangkal
Olahraga : ada, jarang
3.3 Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 140/80 mmHg
HR : 72 x/menit, nadi teraba kuat,
teratur
RR : 20 x/menit
T : 36,7oC
BB : 57 kg
TB : 150 cm

A. Status
Generalis
C. Status Neurologi
1. KU : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Composmentis 6. Pemeriksaan nervus kranialis:
3. GCS : E4M6V5 - N I tidak terdapat kelainan
4. Fungsi Kortikal Luhur : normal - Pupil bulat isokor diameter 2,5
5. Tanda rangsangan selaput otak: mm,
- Kaku kuduk : (-) refleks cahaya langsung (+/+)
- Brudzinsky I : (-) / (-) reflex
- Brudzinsky II : (-) / (-) cahaya tidak langsung (+/+)
- Tanda Kernig : (-) / (-) - Paralisis N III parsial
- Parese N IV dan N VI Bilateral
- N V tidak terdapat kelainan
- Parase N VII dextra dan
hipestesia N
- VII dextra sentral
- N VIII tidak terdapat kelainan
- N IX tidak terdapat kelainan
- N X tidak terdapat kelainan
- N XI tidak terdapat kelainan
- N XII tidak terdapat kelainan
7. Motorik Refleks Patologis
Pergerakan: dbn - Hoffman trommer : - | +
Kekuatan : 5 | 4 - Babinsky : -|+
5|4 - Chaddok : -|-
Tonus : Normal | Menurun - Oppenheim -|+
Normal | Menurun - Schaefer : -|-
Reflek Fisiologis : - Gordon : -|-
- Biseps :dbn
- Triseps : Normal | Meningkat 8. Sensorik : Normal | Menurun
Normal | Meningkat Normal | Menurun
- Patella : Normal | Meningkat
Normal | Meningkat 9. Otonom : BAK (+) BAB (+)
- Acilles : dbn Keringat (+)
3.4 Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap tanggal 27 Maret 2017

Kimia Darah
GDS: 91 g/dl
OT/PT : 29/12
UR/CR : 77/3.2
HbsAg : negative
Anti HIV : negative
Malaria Rapid : negative
Elektrolit
Natrium : 135 mmol/l
Kalium : 4.6 mmol/l
Clorida : 102 mmol/l
CT-Scan Non Kontras:
Kesan :
Perdarahan di Pons
Hidrocephalus non communicans
3.5 Follow Up
Tanggal Follow Up
29 Maret 2017 S : nyeri kepala berdenyut menjalar ke leher (+), NRS: 5, mual (-), muntah (-),
R:2 edema punggung kaki kiri (+),
O: 3 O : KU : sedang , Kesadaran : Compesmentis, GCS : E4M6V5
TD : 140/70 mmHg
Nadi : 72x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,7
FKL : dbn
Hasil laboratorium Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
asam urat : 11,5 RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
mg/dl Motorik:
cholesterol total P : dbn
K : 5/4
166 mg/dl 5/4
T: Normal/Menurun
cholesterol HDL : Normal/Menurun
Rp: -/+
31 mg/dl -/-
cholesterol LDL : Sensorik : dbn
Otonom : Bab (-) 3 hari, bak (+), keringat (-)
117 mg/dl
A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec susp NHS, Perdarahan Batang Otak ?
trigliserida : 80 Hipertensi
Acute Headache
mg/dl Hiperurisemia
Acute Kidney Injury
ureum : 95 mg/dl P:
creatinine : 3.4 - inj. Citicoline 1000 mg/12 jam
- aspilet tab 80 mg 1x1
mg/dl - neurodex tab 1x1
- R/ CT- Scan Kepala non kontras
30 maret 2017 S : pusing (+) berputar sejak kemarin sore, pusing saat membuka mata, tidak disebabkan perubahan posisi kepala,
R: 3 mual (+), muntah (-), tidak bisa tidur, berbicara melantur dan mengigau.
O: 4 O : KU : sedang , Kesadaran : Compesmentis, GCS : E4M6V5
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 24x/menit
Hasil ct scan T : 36,7
FKL : sdn
- perdarahan batang Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
otak (pons) RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
Motorik:
- hidricephalus non P : dbn
K : 5/4
comunicans 5/4
T: Normal/Menurun
Normal/Menurun
Hasil usg Rf: normal/meningkat
Normal/meningkat
- hidronefrosis kiri Rp: -/+
-/-
Sensorik : sdn
Otonom : Bab (+), bak (+), keringat (-)

A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
Hiperurisemia
Acute Kidney Injury
P: - inj. Citicoline 1000 mg/12 jam
- aspilet tab 80 mg 1x1
- betahistine tab 6 mg 3x1
- neurodex tab 1x1
- Manitol 20% 6x100 cc Tapp of
31 maret 2017 S : pusing (+), mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), tidak kooperatif
R: 4 O : KU : sedang ,,Kesadaran : Compesmentis, GCS : E4M6V5
O: 5 TD : 150/100 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,4
FKL : sdn
Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
Motorik:
P : dbn
K : 5/4
5/4
T: Normal/Menurun
Normal/Menurun
Rf: normal/meningkat
Normal/meningkat
Rp: -/+
-/-
Sensorik : sdn
Otonom : Bab (+), bak (+), keringat (-)

Hasil lab :
Asam urat : 9.4 mg.dl

A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
CKD
Hidronefrosis sinistra
P:
- Inj. Citicoline 1000 mg/12 jam
- Aspilet tab 80 mg 1x1
- Betahistine tab 6 mg 3x1
- Neurodex tab 1x1
- Manitol 20% 5x100 cc Tapp off
-Amlodipine tab 5 mg 1x1
- Captopril 12,5 mg tab 2x1
- Allopurinol tab 300 mg 1x1
1 april 2017 S : Nyeri kepala (-), mual(-), muntah (-),kejang (-), pasien tidak bisa tidur dan melantur
R: 5 O : KU : sedang , Kesadaran : Compesmentis, GCS : E4M6V5
O: 6 TD : 170/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,7
FKL : sdn
Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
Motorik:
P : sdn
K : 5/4
5/4
T: Normal/Menurun
Normal/Menurun
Rf: normal/meningkat
Normal/meningkat
Rp: -/+
+/-
Sensorik : Normal/Menurun
Normal/Menurun
Otonom :Bab (+), bak (+), keringat (-)

A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
CKD
Hidronefrosis sinistra
P: - inj. Citicoline 1000 mg/12 jam
- aspilet tab 80 mg 1x1
- betahistine tab 6 mg 3x1
- neurodex tab 1x1
- Manitol 20% 4x100 cc Tapp off
-amlodipine tab 10 mg 1x1
- captopril 25 mg tab 2x1
- allopurinol tab 300 mg 1x1
2 april 2017 S : Nyeri kepala (-), mual(-), muntah (-),kejang (-), pasien tidak bisa tidur dan melantur
R: 6 O : KU : sedang , Kesadaran : Compesmentis, GCS : E4M6V5
O: 7 Tekanan darah: 140/100 mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 25x/menit
Suhu axila : 36,7
FKL : sdn
Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
Motorik:
P : sdn
K : 5/4
5/4
T: Normal/Menurun
Normal/Menurun
Rf: normal/meningkat
Normal/meningkat
Rp: -/+
+/-
Sensorik : Normal/Menurun
Normal/Menurun
Otonom :Bab (+), bak (+), keringat (-)

A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
CKD
Hidronefrosis sinistra
P: - inj. Citicoline 1000 mg/12 jam
- aspilet tab 80 mg 1x1
- betahistine tab 6 mg 3x1
- neurodex tab 1x1
- Manitol 20% 3x100 cc Tapp off
-amlodipine tab 10 mg 1x1
- captopril 25 mg tab 2x1
- allopurinol tab 300 mg 1x1
- haloperidol tab 1,5 mg 2x1
3 april 2017 S : Nyeri kepala (-), mual(-), muntah (-),kejang (-), pasien tidak bisa tidur dan melantur
R: 7 O : KU : sedang Kes: Compesmentis, GCS : E4M6V5
O: 8 Tekanan darah: 130/90 mmHg
Nadi : 68x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu axila : 36,5
FKL : sdn
Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
Hasil lab: N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
RCL +/+, RCTL +/+
- Hb: 12.4 gr/dl N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
-leukosit : 6500/ul Motorik:
P : sdn
-trombosit :194 K : 5/4
ribu/il 5/4
T: Normal/Menurun
- ureum 69 mg/dl Normal/Menurun
Rf: normal/meningkat
- creatinine 2.9 Normal/meningkat
mg/dl Rp: -/+
-/+
Sensorik : Normal/Menurun
Normal/Menurun
Otonom :Bab (+), bak (+), keringat (-)

A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
CKD
Hidronefrosis sinistra
P: - inj. Citicoline 1000 mg/12 jam
- aspilet tab 80 mg 1x1
- betahistine tab 6 mg 3x1
- neurodex tab 1x1
- Manitol 20% 2x100 cc Tapp off
-amlodipine tab 10 mg 1x1
- captopril 25 mg tab 2x1
- allopurinol tab 300 mg 1x1
- haloperidol tab 1,5 mg 2x1
4 april 2017 S : Nyeri kepala (-), mual(-), muntah (-),kejang (-), pasien tidak bisa tidur dan melantur, gelisah (+)
R: 8 O : KU : sedang , Kesadaran : Compesmentis, GCS: E4M6V5
O: 9 Tekanan darah: 160/100 mmHg
Nadi : 102x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu axila : 36,9
FKL : sdn
Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
Motorik:
P : sdn
K : 5/4
5/4
T: Normal/Menurun
Normal/Menurun
Rf: normal/meningkat
Normal/meningkat
Rp: -/+
+/-
Sensorik : Normal/Menurun
Normal/Menurun
Otonom :Bab (+), bak (+), keringat (-)
A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
CKD
Hidronefrosis sinistra
P: - Citicoline tab 500 mg 2x1
- aspilet tab 80 mg 1x1
- betahistine tab 6 mg 3x1
- neurodex tab 1x1
- Manitol 20% 1x100 cc stop
-amlodipine tab 10 mg 1x1
- captopril 25 mg tab 2x1
- allopurinol tab 300 mg 1x1
- haloperidol tab 1,5 mg 2x1
5 april 2017 S : Nyeri kepala (-), mual(-), muntah (-),kejang (-), gelisah berkurang
R: 9 O : KU : sedang , Kesadaran : Compesmentis, GCS : E4M6V5
O: 10 Tekanan darah: 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu axila : 36,8
FKL : normal
Rangsang meningens : kk(-), ks(-)
N. Cranial :pupil bulat isokor, diameter 2,5/2,5mm
RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranialis lainnya: paralisis N III parsial, parese N IV dan IV Bilateral, parese N VII dextra Sentral
Motorik:
P : sdn
K : 5/4
5/4
T: Normal/Menurun
Normal/Menurun
Rf: normal/meningkat
Normal/meningkat
Rp: -/+
-/-
Sensorik : Normal/Menurun
Normal/Menurun
Otonom :Bab (+), bak (+), keringat (-)

A: Hemiparese Sinistra Alternans + multiple cranial nerve palsy ec Perdarahan batang otak (pons)
Hipertensi
Vertigo sentral
CKD
Hidronefrosis sinistra
P: - Citicoline tab 500 mg 2x1
- aspilet tab 80 mg 1x1
- betahistine tab 6 mg 3x1
- neurodex tab 1x1
-amlodipine tab 10 mg 1x1
- captopril 25 mg tab 2x1
- allopurinol tab 300 mg 1x1
3.7 Diagnosis Kerja

- Klinis : Hemiparese sinistra alternans


- Topis : Lesi Hiperdens di Batang otak (pons
- Etiologi : Hemoragik stroke
3.8 Terapi 3.9 Prognosis
Head up 30 derajat Ad vitam : dubia ad malam
Citicoline inj. 1000 mg/12 jam Ad sanam : dubia ad malam
Aspilet tab 80 mg 1x1

Ad fungsionam : dubia ad malam


Betahistin tab 6 mg 3x1
Neurodex tab 1x1
Manitol 20% 6x100 cc (Tapp Off)
Paracetamol tab 500 mg 3x1 tab
Amlodipine tab 10 mg 1x1
Captopril tab 25 mg 2x1
Allopurinol tab 1x300 mg
BAB IV PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Anamesis : Kriteria diagnosis stroke berdasarkan
- Lemah tubuh sisi kiri secara tiba-tibaklinis:
saat beristirahat anamnesis:
- Nyeri kepala, muntah yang menyemprot - defisit neurologis yang terjadi tiba-
tiba/saat aktivitas
- Tekanan darah 140/80 mmHg - kesadaran baik/terganggu
- Tidak disertai demam dan kejang serta - nyeri kepala atau tidak
kesadaran tidak menurun - muntah
- Tidak ada riwayat trauma kepala - riwayat hipertensi (faktor risiko stroke
sebelumnya lainnya )
- Riwayat nyeri ulu hati tidak ada. - lamanya (onset)
- Riwayat tekanan darah tinggi - serangan pertama / ulang
- Riwayat merokok 1 bungkus perhari Pecahnya pembuluh darah otak
selama lebih dari 25 tahun. keluarnya darah ke jaringan parenkim,
- Riwayat penyakit asam urat (+) ruang serebrospinal mengganggu
Penyakit jantung dan DM dibantah. serabut saraf otak melalui penekanan
Skor siriraj : 0 struktur otak iskemia Peningkatan
Skor hasanudin: 19.5 tekanan intrakranial Herniasi
KASUS TEORI
Pemeriksaan Neurologis Area nuklear nervus N III di substansia grisea
- Kesadaran : composmentis periakuaduktus mesensefali,
- GCS : E4V5M6
- FKL : dbn 1. Nukleus parasimpatis yang terletak di medial
- RM : dbn mempersarafi otot-otot intraokular
- N.Cr : Pupil bulat isokor diameter 2,5 mm, refleks cahaya 2. Nukleus okulomotorius, yang terletak lebih lateral
langsung (+/+) reflex cahaya tidak langsung (+/+) yang mempersarafi empat dari enam otot-otot
Paralisis N III parsial ekstraokular
Parese N IV dan N VI Bilateral Kompresi pada nervus ini dapat menyebabkan gangguan
Parese N VII dextra tipe sentral
- Motorik : pada nukleus para simpatis midriasis
Pergerakan : dbn Kompresi pada nukleus okulomotorius paralisis N. III
Kekuatan : 5/4 baik parsial maupun total
5/4 Parese N IV dan N VI Bilateral adanya kompresi
Tonus : Normal/Menurun
Normal/Menurun
terhadap batang otak Inti dari nervus troklearis
Refleks Fisiologis berasal dari grisea mesenchepalon sedikit ke kaudal dari
Biseps: dbn inti nervus okulomotorius dan berakhir pada muskulus
Triseps : Normal/Meningkat oblikus superior. Inti dari nervus abdusens adalah pons
Normal/Meningkat dikawasan fasikulus longitudinalis medialis dan berakhir
Patela : Normal/Meningkat di muskulus rektus lateralis.
Normal/Meningkat
Achille : dbn Parese N VII dextra tipe sentral inti dari nervus
Refleks Patologis fasialis terletak pada ventrolateral tegmentum pons.
Hoffman trommer : -/+ Kerusakan pada jaras kortikabulbar atau bagian bawah
Babinsky : -/- korteks motorik primer UMN
Oppenheim : -/- Kerusakan pada pons dan sudut serebelopontin, di os
- Sensorik : Normal/Menurun
pterosum atau kavum timpani, di foramen
Normal/Menurun stilomastoideum dan cabang tepi nervus fasialis LMN
- Otonom : dbn Sensorik yang menurun dapat disebabkan oleh
mikroangiopati akibat suplai oksigen ke saraf perifer
tergaanggu (iskemia).
Pemeriksaan Penunjang - CT- Scan merupakam gold standard untuk menegakkan
- CT- Scan diagnosis stroke hemoragik karena akurat dan adekuat dalam
Kesan : membedakan perdarahan dan sumbatan.
Perdarahan di Pons
Hidrocephalus non communicans

Diagnosis Hemiparese alternans :


- Klinis : hemiparese sinistra alternans Jika lesi vaskular berada di daerah batang otak maka akan
menyebabkan hemiparese alternans, artinya didaerah yang
setingkat dengan lesi bersifat ipsilateral sedangkan pada
bagian distal dari lesi bersifat kontralateral.
- Topis : Batang otak (pons) Gejala yang timbul kurang khas, gejala yang terdapat pada
- Etiologi : Hemoragik stroke pasien mengarah pada sindroma hemiplegia alternans di pons
khususnya sindroma foville millard gubler kelumpuhan
gerak bola mata yang konyugat, N. VI dan N. VII
Sedangkan paralisis parsial NIII yang terjadi diakibatkan
oleh gangguan jaras N III yang intinya berasal dari
substansia grisea periakuaduktus mesensefalalon.
Terapi : - Head up : untuk memperbaiki jugular venous
Head up 30 derajat outflow dan menurunkan TIK
Citicoline inj. 1000 mg/12 jam - Citicoline : (neuroprotektor) memperbaikikerusakan
Betahistin tab 6 mg 3x1 membran saraf lewatsintesis fosfatidilkolin,
Neurodex tab 1x1 memperbaikiaktivitas sarafkolinergik dengan
Manitol 20% 6x100 cc (Tapp Off) carameningkatkan produksi asetilkolin danmengurangi
Paracetamol tab 500 mg 3x1 tab akumulasi asam lemak didaerah kerusakan saraf.
- Betahistine : antihistamin analog
- Neurodex : neurotropik
- Manitol : merupakan jenis Diuretik, manitol adalah
suatu Hiperosmotik Agent yang digunakan dengan
segera meningkat Volume plasma untuk meningkatkan
aliran darah otak dan menghantarkan oksigen dan
menurunkan peningkatan tenanan intra cranial
- Paracetamol : efek analgesia menghambat enzim
siklooksigenase (COX), sehingga menghambatnya
produksi prostaglandin dalam modulasi nyeri
BAB V KESIMPULAN
Pada kasus ini faktor risiko yang bisa menyebabkan
terjadinya stroke hipertensi yang tidak terkontrol,
merokok, jarang berolahraga
Perdarahan di batang otak (pons) menyebabkan gangguan
nervus yang intinya terdapat di daerah batang otak.
Hemiparese atau hemiplegia alternans merupakan klinis
yang terjadi akibat gangguan pada batang otak
Neuroprotektor, neurotropik, manitol untuk mengurangi
edema serebri dan anti fibrinolitik
Pasien dengan sumbatan arteri basilar memiliki angka
kematian yang tinggi lebih dari 85%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai