Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

Diskusi kasus
Diagnosis Sirosis Hepatis pada Tn. A datang dengan keluhan perut
membesar sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan tersebut
dirasakan perlahan-lahan dan dirasakan semakin membesar dan
mengeras sejak 1 minggu yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu pasien juga
mengeluhkan mual muntah. Muntah hanya dialami 1 hari sebanyak 5
kali, muntah sebanyak setengah gelas duralex dan berwarna putih
bercampur merah. Pasien juga mengeluh warna BAB seperti dempul dan
warna air kemih seperti teh, namun 2 hari yang lalu BAB pasien berubah
menjadi warna hitam, warna mata berubah menjadi kuning dan kulit
pasien juga lebih kuning dari biasanya. Pasien juga mengeluhkan sering
demam naik turun dan cepat merasa lelah. Pada pemeriksaan fisik juga
didapatkan adanya spider nevi didaerah dada namun tidak ada
collateral vein
Pembahasan

GEJALAH SH ikterus BAK seperti


tehpekat,muntahdarahataume
TEORI lena,sertaperubahanmental,
meliputi mudah lupa, sukar
konsentrasi, bingung, agitasi,
sampai koma, untuk gejala
awalnya dapat berupa perasaan
mudah lelah dan lemah selera
makan berkurang perasaaan perut
kembung, mual, berat badan
menurun
Pembahasan

1. eritema palmaris
2. spider nevi
5 dari 7 3. vena kolateral atau varises
tanda esofagus
berikut 4. asites dengan atau tanpa
edema
5. splenomegali
6. hematemesis dan melena
7. rasio albumin dan globulin
terbalik
Pembahasan

Pasien dirawat
dengan Pembatasan garam dapat
tatalaksana dilakukan pada pasien sirosis
pemberian diet terutama bila pasien
kalori sebanyak mengalami edema dan asites.
2000- Hal ini dilakukan karena pada
3000kkal/hari dan
pasien dengan sirosis hati,
diet hati dapat
diberikan
kemampuan untuk
1gr/kgBB dan mengekskresi natrium
pembatasan garam mengalami penurunan.
Pembahasan

Pada pasien ini didapatkan keluhan mual, sehingga


diberikan omeprazole 40mg/12 jam untuk
meredakan keluhan mual.

Pada pasien ini komplikasi yang terjadi adalah


asites . Asites pada pasien ini ditandai dengan adanya
keluhan perut membuncit yang semakin lama semakin
membesar. Pada perkusi abdomen didapatkan adanya
tanda shifting dullness yang mana merupakan tanda
khas dari asites.
Pembahasan
Pada asites pasien harus melakukan tirah baring dan terapi
diawali dengan diet rendah garam. Konsumsi garam sebaiknya
sebanyak 5,2gr atau 90mmol/hari. Diet rendah garam juga
disertai dengan pemberian diuretik. Diuretik yang diberikan
awalnya dapat dipilih spironolakton dengan dosis 100-200 mg
sekali perhari. Respon diuretik dapat dimonitor dengan
penurunan berat badan 0,5 kg/hari dengan edema atau tanpa
edema kaki. Apabila pemeberian spironolakton tidak adeuat
maka dapat dikombinasi engan furosemid dapat ditambah
hingga dosis maksimal 160mg/hari. Parasintesis asites dilakukan
apabila asites sangat besar. Biasanya pengeluarannya mencapai
4-6L dan dilindungi dengan pemberian albumin. Pada pasien ini
telah diberikan kombinasi Spironolakton 100mg pada pagi hari
dan Furosemide 40mg pada pagi hari.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai