Anda di halaman 1dari 18

DIFUSI MOLEKULER DALAM

PADAT
KELOMPOK 2:
1. Ariyo Dwisaputra (061330401008)
2. Jannatul Fitri (061330401011)
3. Maria Ulfa Srisundari (061330401014)
4. M. Dody Apriliyana (061330401018)
5. Sarah Swasti Putri (061330401024)
6. Tri Utami Putri (061330401026)
7. Vinta Mefisa (061330401028)

KELAS : 4 KD
Dosen Pembimbing : Ir. H. M. Yerizam, M.T.
Pengertian difusi dalam
padatan
Difusi dalam padatan merupakan perpindahan molekul
padatan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Contohnya yaitu ketika kita melakukan perendaman


buah dengan larutan gula dalam pembuatan manisan
buah. Selama perendaman selain terjadi difusi air dari
lingkungan luar ke dalam buah juga terjadi difusi
molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah dan ini
berarti difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan
manisan buah ini. Selama ini batasan antara kapan
terjadinya difusi air dengan difusi padatan masih belum
jelas karena prosesnya sering terjadi bersamaan dan
susah untuk dibedakan.
Proses proses yang terjadi dalam
proses difusi:
Dialisis : Suatu proses
pemisahan berdasarkan lewatnya
zat terlarut ( molekul lebih
besar ) dan pelarut yang tidak
sama melalui membran yang
berpori- pori sangat kecil.
Osmosis : Suatu proses dimana
hanya pelarut yang berpindah
melalui membran semi perrmeabel.

Ultrafiltrasi : Digunakan untuk


memisahkan partikerl koloid dan
molekul dengan menggunakan suatu
membran.
Mekanisme difusi dalam
padatan
Mekanisme terjadinya difusi terbagi
oleh difusi vacancy dan difusi
interstitial. Difusi Vacancy adalah
mekanisme perpindahan atom karena
ada kekosongan tempat. Kekosongan
ini akan diisi oleh atom yang lain:
Dari gambar di atas, konsentrasi
kekosongan memainkan peran
penting dalam difusi spesies di
lokasi kisi melalui mekanisme
kekosongan. Difusi interstitial
adalah mekanisme perpindahan
atom karena gerakan atom yang
terjadi di dalam rongga atom.
Fenomena difusi dalam padatan

A. Fenomena interdifusi
Interdifusi merupakan salah satu
dari teori adhesi. Dalam teori ini,
adhesi dinyatakan pada jalinan
antar-molekul pada antar-muka.
Salah satu aplikasinya adalah
penyatuan pada polimer dengan
berat molekul yang tinggi.
B. Fenomena SELF-DIFFUSION
Self-diffusion adalah gerakan
spontanitas atom dari suatu
lokasi ke lokasi lain yang terjadi
masih dalam kristal jenis sendiri.
Hukum Ficks
Hukum ficks I :

Hukum pertama Fick 's difusi menyatakan


bahwa spesies A berdifusi diarah penurunan
konsentrasi A, sama seperti panas mengalir
dengan konduksi ke arah penurunan suhu,
dan momentum adalah ditransfer dalam aliran
kental ke arah penurunan kecepatan.

Hukum ficks II :
CONTOH SOAL :
Diffusion in Chemical Protection
Clothing
Metilen klorida adalah bahan umum
Penghilang cat. Selain menyebabkan
iritasi, juga dapat diserap melalui
kulit. Bila menggunakannya, sarung
tangan pelindung harus dipakai.Jika
jarak difusi (0,04 cm) yang
digunakan, berapa fluks difusi metilen
klorida melalui sarung tangan?
Jawab:
D butyl rubber: D = 110 x10-8 cm2/s
konsentrasiC1 = 0.44 g/cm3 C2 = 0.02 g/cm3
jarak difusi: x2 x1 = 0.04 cm
Jx = - D (C2-C1)
(X2-X1)
= 1.16 x 10-5 g/cm2s
Pengaruh Temperature pada Difusi
Padatan

PERSAMAAN ARRHENIUS
Analisis matematis memberikan dasar untuk
menafsirkan hasil-hasil eksperimen. Namun
eksperimen itu sendiri merupakan proses
yang tidak mudah dilakukan. Dari hasil
eksperimen diketahui bahwa koefisien difusi
D, mengikuti persamaan Arrhenius.
di mana Q adalah apa yang disebut energi aktivasi
(activation energy) dalam satuan calori/mole, R adalah
konstanta gas (1,98 cal/mole K), T temperatur absolut K,
sedangkan k adalah konstanta laju reaksi yang tidak
tergantung pada temperatur. Relasi (15.1) disebut
persamaan Arrhenius. Persamaan Arrhenius ini diperoleh
dari hasil-hasil percobaan dan bukan diturunkan secara
teori.

Keterangan :
K0 = tergantung struktur kristal
V = valensi normal logam
TM = titik cair absolut
D0lebih kurang 1 10-4 m2 s-1
EFEK HARTLEY-KIRKENDALL
Efek Hartley-Kirkendal juga menunjukkan bahwa difusi
timbal balik dalam alloy biner terdiri dari dua jenis
pergerakan materi yaitu A menembus B dan B
menembus A. Analisis yang dilakukan oleh Darken
menunjukkan bahwa dalam proses yang demikian ini
koefisien difusi terdiri dari dua komponen yang dapat
dinyatakan dengan

D = XbDa + XaDb

Xa dan Xb adalah fraksi molar dari a dan b, Da adalah


koefisien difusi b menembus a (murni), dan Db adalah
koefisien difusi a menembus b (murni).
Difusi Dan Ketidakseimbangan
Kristal

Kekosongan posisi atom dalam kristal


merupakan salah satu ketidaksempurnaan
kristal yang agak istimewa. Tidak seperti yang
lain, kekosongan posisi ini hadir dalam
keseimbangan di semua kristal. Padatan
menjadi campuran antara kekosongan dan
isian. Jika :v adalah jumlah posisi kosong, :0
adalah total seluruh posisi, dan Ev adalah
energi yang diperlukan untuk membuat satu
posisi kosong, maka perhitungan (yang tidak
kita berikan di sini) memberikan relasi
Sebagai gambaran, Ev = 20 000 cal/mole, maka
pada 1000K ada satu kekosongan posisi dalam
105 posisi atom. Perhitungan ini adalah untuk
kristal murni. Dalam kenyataan suatu padatan
mengandung pengotoran yang dapat
melipatgandakan jumlah kekosongan, suatu hal
yang akan mempermudah terjadinya difusi.
Selain migrasi kekosongan, migrasi interstisial
dapat pula terjadi apabila atom materi yang
berdifusi berukuran cukup kecil dibandingkan
dengan ukuran atom material yang ditembusnya.
Oleh karena itu konduktivitas listrik sebanding
dengan koefisien difusi.

d adalah konduktivitas listrik oleh konduksi


ion, Cd dan qd adalah konsentrasi dan muatan
dari ketidak-sempurnaan yang berperan, kd
tergantung dari macam ketidak-sempurnaan;
kd = 1 untuk ion interstisial, sedangkan untuk
kekosongan sedikit lebih besar dari 1.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai