Anda di halaman 1dari 22

Pelaporan RDPT

MI pengelola RDPT atau Bank Kustodian wajib


menyampaikan laporan Informasi atau Fakta
Material yang berkaitan dengan RDPT kepada OJK
a
dan Pemegang Unit Penyertaan RDPT paling
lambat 2 hari kerja sejak terjadinya Informasi atau Laporan realisasi penggunaan dana sebagaimana
Fakta Material tersebut dimaksud dalam Pasal 7 huruf I POJK RDPT wajib
disampaikan oleh MI pengelola Reksa Dana
Penyertaan Terbatas kepada Otoritas Jasa
Bank Kustodian RDPT wajib menyampaikan b Keuangan dan pemegang Unit Penyertaan RDPT
kepada OJK dan pemegang Unit Penyertaan setiap
setiap 3 bulan sekali paling lambat pada hari ke-12
3 bulan sekali dengan menggunakan format
setelah berakhirnya bulan Maret, Juni, September,
sebagaimana dimaksud dalam lampiran peraturan
dan Desember.
(X.D.1) mengenai laporan Reksa Dana yaitu:
i. Laporan aktiva dan kewajiban Reksa Dana c
Penyertaan Terbatas;
ii. Laporan operasi Reksa Dana Penyertaan
Terbatas;
iii. Laporan perubahan aktiva bersih Reksa Dana
Penyertaan Terbatas; dan
iv. Ringkasan portofolio Reksa Dana Penyertaan
Terbatas 1
Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf c)
wajib disampaikan secara elektronik melalui sistem
pelaporan yang disediakan oleh Otoritas Jasa
Keuangan paling lambat pada hari ke-12 (kedua
belas) setelah berakhirnya bulan Maret, Juni,
d September, dan Desember. Ketentuan lebih lanjut
mengenai sistem pelaporan elektronik sebagaimana
Laporan lainnya yang wajib dilakukan ialah
dimaksud diatur dalam Surat Edaran OJK Nomor
sebagai berikut:
06/SEOJK.04/2014 tentang Tata Cara Penyampaian
i. Penghitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa
Laporan Secara Elektronik oleh Emiten atau
Dana Penyertaan Terbatas
Perusahaan Publik
ii. Laporan investasi dan laporan divestasi
iii. Laporan berkala atas pelaksanaan Kegiatan
Sektor Riil e
iv. Laporan Efek bersifat utang dalam
portofolio Efek Reksa Dana Penyertaan
Terbatas yang akan jatuh tempo 6
v. Laporan hasil rapat umum pemegang Unit
Penyertaan
vi. Laporan Keuangan Tahunan Reksa Dana
Penyertaan Terbatas yang telah diaudit
Perbedaan RDPT dengan RD Konvensional

3
Efek Beragun Aset
EBA adalah surat berharga yang dapat berupa surat utang, surat partisipasi, atau turunannya yang diterbitkan oleh penerbit EBA
melalui sekuritisasi aset, yang pembayarannya terutama bersumber dari kumpulan aset keuangan yang dijual oleh kreditor asal (originator)
kepada penerbit EBA. Melalui proses sekuritisasi aset, kreditor asal mendapatkan dana kembali tanpa harus menunggu pelunasan pinjaman
dari para peminjam (debitor). Dengan begitu, dana tersebut dapat digunakan oleh originator tersebut untuk mendukung ekspansi ataupun
memperbaiki struktur keuangan.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh investor jika berinvestasi pada instrumen EBA yaitu risiko investasi relatif lebih rendah
dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti obligasi, pinjaman, atau modal ventura. Hal ini karena risiko pengembalian tidak
bergantung pada satu kinerja korporasi, melainkan pada banyak sekali debitor yang telah tersebar secara granular. Investasi dijamin oleh
sejumlah tagihan termasuk seluruh jaminan yang melekat di dalamnya.

Agar suatu transaksi dapat dikategorikan sebagai transaski sekuritisasi harus memenuhi sejumlah kriteria:
1. Struktur transaksi diciptakan sedemikian untuk meminimalkan dampak yang mungkin dihadapi investor bila seluruh pihak yang terlibat
di dalam transaksi mengalami masalah keuangan, khususnya bila kreditor asal megalami kebangkrutan.
2. Dalam transaksi penjualan aset keuangan dari kreditor asal kepada penerbit EBA harus memenuhi kriteria penjualan putus.
3. Aset keuangan yang dijual putus oleh kreditor asal harus melalui proses penyempurnaan klaim atas tagihan beserta seluruh jaminan
melekat. Ini dimaksudkan sebagai salah satu perlindungan bagi investor. Ketika terjadi gagal bayar, kewajiban kepada investor masih
dapat dipenuhi berdasarkan hasil eksekusi atas jaminan yang melekat pada aset.
Adapun jenis Aset keuangan yang dapat disekuritisasi adalah berupa kumpulan piutang (receivables) atau potensi arus kas yang dapat
diperkirakan yang berupa: tagihan kartu kredit, tagihan pinjaman pembelian kredit mobil, tagihan pinjaman pembelian rumah, tagihan sewa
guna usaha, tagihan penggunaan telepon, tagihan penggunaan listrik dan retribusi penggunaan jalan bebas hambatan

4
KIK Efek Beragun Aset (EBA) menurut Peraturan Bapepam No.
XI.K.1
Gambaran umum:
a. KIK Efek Beragun Aset adalah kontrak antara MI dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset dimana MI diberi
wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.
b. Efek Beragun Aset adalah Efek yang diterbitkan oleh KIK Efek beragun Aset yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa
tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul dikemudian hari , pemberian kredit termasuk
kredit perumahan atau apartemen, Efek bersifat hutang yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana peningkatan kredit / Arus Kas, serta aset
keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.
c. Efek Beragun Aset arus kas tetap adalah efek beragun aset yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada pemegang
efek bersifat hutang.
d. Efek beragun aset kas tidak tetap adalah efek beragun aset yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tertentu seperti
kepada pemegang efek bersifat ekuitas.
e. Ada lima peraturan yang terkait dengan penerbitan unit penyertaan EBA yaitu :
. Peraturan BAPEPAM No. V.G.5. tentang Fungsi MI Berkaitan Dengan EBA;
. Peraturan BAPEPAM No. VI.A.2. tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan EBA;
. Peraturan BAPEPAM No. IX.C.9. tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum EBA;
. Peraturan BAPEPAM No. IX.C.10. tentang Pedoman Bentuk dan Isi Propektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset;
. Peraturan BAPEPAM No. IX.K.1. tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif EBA .
5
KIK Efek Beragun Aset (EBA) menurut Peraturan Bapepam No.
XI.K.1

f. Di samping peraturan di atas, telah dikeluarkan juga:


Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang pembiayaan sekunder perumahan (sebagai salah satu bentuk sekuritisasi aset).
Peraturan Bank Indonesia No. 7/4/PBI/2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum.
Surat Edaran Bank Indonesia No.7/51/DPNP tanggal 9 Nopember 2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi
Aset bagi Bank Umum.
Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP- 147/PJ/2003 tanggal 13 Mei 2003 tentang Pajak Penghasilan Yang Diterima atau diperoleh
KIK-EBA dan Para Investornya.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2014 Tentang Laporan Bulanan Kontrak Investasi Kolektif.
g. Penerbitan EBA dapat dilakukan melalui Penawaran Umum dan dapat juga diterbitkan melalui private placement.
h. Jika EBA ditawarkan melalui Penawaran Umum, maka MI wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam
i. Jika EBA tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum, MI hanya diwajibkan untuk menyampaikan dokumen kepada Bapepam paling
lambat 10 hari sejak ditandatanganinya KIK-EBA

6
KIK Efek Beragun Aset (EBA) menurut Peraturan Bapepam No.
XI.K.1

j. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh MI untuk KIK-EBA adalah:


memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal 25.000.000.000,-.
memiliki minimal 2 orang pegawai yang mempunyai pengalaman kerja minimal 6 bulan dalam kegiatan
pengorganisasian, strukturisasi dan pengelolaan KIK.
melaksanakan kewajibannya sebaik mungkin untuk mengembangkan likuiditas Efek Beragun Aset dan membantu
pemegangnya efek beragun aset untuk menjual Efek Beragun Asetnya, dan
tidak memiliki hubungan afiliasi dengan kreditur awal, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal pemerintah
k. Faktor yang perlu diperhatikan dalam proses sekuritisasi termasuk KIK EBA, yaitu:
1) Adanya jual putus (true sale):
2) Adanya bankruptcy remoteness
3) Adanya perfection of security interests

7
KIK Efek Beragun Aset (EBA) menurut Peraturan Bapepam No.
XI.K.1

l. Pihak pihak yang terlibat dalam penerbitan KIK-EBA


Kreditur awal (originator),
Debitur atau pelanggan
Penyedia Jasa atau servicer
Bank Kustodian
MI
Special Purpose Vehicle (SPV)/ Special Purpose Company (SPC)
Lembaga Pemeringkat Efek
Lembaga Sarana Peningkatan Kredit atau Credit Enhancer
Investor
Pihak pendukung seperti konsultan hukum, akuntan publik, notaris, dll.

8
Mekanisme Penerbitan KIK-EBA

9
Tugas dan Tanggung Jawab Para Pihak

10
Fungsi MI
Fungsi MI berkaitan dengan EBA (Peraturan Bapepam LK Nomor V.G.5)
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan EBA sesuai dengan ketentuan dalam KIK-EBA
b. Bertindak cermat dan profesional dalam meneliti kreditur awal
c. Bertanggung jawab atas keterbukaan dan fakta material tentang EBA
d. Bertindak cepat dan efektif dalam melindungi kepentingan pemegang EBA
e. Membeli aset dari kreditur awal
f. Melaporkan hasil penjualan EBA yang ditawarkan melalui Penawaran Umum setiap 15 hari kepada Bapepam-LK sampai
Penawaran Umum selesai
g. Setiap bulan wajib melaporkan kepada pemegang EBA.
h. Menyampaikan laporan keuangan tahunan yang diperiksa oleh Akuntan
i. Berwenang untuk mengganti Bank Kustodian dan melaporkannya kepada Bapepam paling lambat 5 hari sesudah penggantian
j. Mewakili kepentingan pemegang EBA, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
k. Melaporkan hasil pemantauan terhadap Bank Kustodian dan Penyedia Jasa minimal 6 bulan sekali kepada Bapepam.
l. Melaporkan kepada setiap pemegang EBA setiap bulan
m. Mengganti Bank Kustodian dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank Kustodian tersebut dan melaporkan
kepada Bapepam minimal 5 hari sesudah penggantian
11
Fungsi Bank Kustodian

Fungsi Bank Kustodian berkaitan dengan EBA (Peraturan Bapepam LK No. VI.A.2):
a. melaksanakan penitipan kolektif dan menyimpan seluruh dokumen berkaitan dengan EBA
b. menyimpan dana yang merupakan aset keuangan
c. menyerahkan dan menerima aset keuangan
d. membayar seluruh transaksi atas perintah MI
e. mendaftarkan atas nama Bank Kustodian seluruh aset keuangan yang ada dalam porotofolio
KIK-EBA
f. Memisahkan aset KIK-EBA dari aset Bank Kustodian dan atau kekayaan nasabah lain dari
Bank Kustodian
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana ditentukan dalam KIK-EBA kepada
Bapepam
h. memenuhi instruksi dari MI sesuai ketentuan dalam KIK-EBA; dan
i. melaporkan secara tertulis kepada Bapepam apabila MI melakukan kegiatan yang
merugikan pemegang EBA.

12
Beberapa Sifat & Karakter KIK
Manfaat KIK-EBA
EBA
Bagi Industri Perbankan dan Pembiayaan sebagai kreditur awal: Sifat KIK EBA:
a. sumber pendanaan KPR jangka panjang, sehingga dapat mengatasi a. EBA Arus Kas Tetap EBA yang memberikan
mismatch diantara pendanaan dan KPR yang diberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada
b. mengurangi resiko kredit atas KPR pemegang Efek bersifat hutang
c. diversifikasi sumber pendanaan dengan memperoleh dana dari Pasar
Modal, dan b. EBA Arus Kas Tidak Tetap EBA yang memberikan
d. mengatasi mismatch antara aset dan liabilities pemegangnya suatu penghasilan tidak tetap seperti kepada
Bagi Pemodal: pemegang Efek bersifat ekuitas
e. alternatif investasi pada surat berharga yang menawarkan :
i. Rating terbaik, Tenor Jangka Panjang dan Aman.
ii. Minimum resiko dengan cara antara lain pemilihan KPR yang hanya Pengembalian Investasi KIK EBA:
berkualitas dan diversifikasi wilayah originasi KPR c. EBA Teramortisasi (Amortizing ABS) Pengembalian
f. mendapat imbal hasil yang menarik pokok dan bunganya dilakukan secara bersamaan dengan
g. kontribusi langsung kepada sektor riil secara umum dan sektor tempo yang teratur dalam kurun waktu tertentu
perumahan secara khusus
d. EBA Tidak-teramortisasi (Non-amortizing ABS)
Bagi Pemerintah dan Perekonomian:
Pembayaran bunga (investment return) dilakukan secara
h. tersedianya sumber pendanaan yang menunjang pertumbuhan sektor
periodik, sedangkan pelunasan atas pokoknya dilakukan
industri perumahan
pada akhir periode
i. stimulus pertumbuhan perumahan yang layak dan terjangkau
j. meningkatkan efisiensi pasar primer perumahan dan institusi terkait.
13
Reksa Dana KIK Real Estate atau Dana Investasi Real Estate (DIRE)

DIRE adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
kembali pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat atau kas dan setara kas. DIRE merupakan sebuah alternative
pendanaan real estate/ property yang efisien. Selama ini perusahaan property di Indonesia masih menggunakan dana segar melalui skema
IPO DIRE diartikan sebagai kumpulan uang pemodal yang oleh perusahaan investasi akan diinvestasikan ke bentuk aset properti baik
secara langsung seperti membeli gedung maupun tidak langsung dengan membeli saham/obligasi perusahaan properti.

Karakteristik DIRE:
a. Investasi dilakukan pada aset Real Estate, yaitu tanah secara fisik termasuk
bangunan yang ada di atasnya
b. Memiliki pendapatan yang relatif statbil
c. Aset yang berkaitan dengan real estat adalah efek perusahaan real estat yang
tercatat di Bursa Efek dan atau diterbitkan oleh perusahaan real estat
d. Aset yang menjadi portofolio dana investasi real estat berbentuk KIK harus
memiliki hukum yang kuat, sah dan mudah ditransaksikan
e. Seluruh atau sebagian besar Pendapatan (minimal 90% dari laba bersih)
wajib didistribusikan kepada investor
14
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Investasi DIRE dibatasi menjadi 3 hal, yaitu :

a. Aset real estat, seperti membeli gedung perkantoran dan menyewakannya.

b. Aset yang berkaitan dengan real estat, seperti membeli saham/obligasi perusahaan property

c. Atau bisa dalam bentuk kas atau setara kas

Kebijakan investasi untuk DIRE berbentuk KIK berinvestasi pada:

d. Minimal 50% dari Nilai Aktiva Bersih diinvestasikan pada aset real estat

e. Minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih diinvestasikan pada aset real estat dan aset yang berkaitan dengan real estate, dengan tetap
memperhatikan ketentuan pada poin 1 di atas

f. Maksimal 20% dari NAB diinvestasikan pada kas dan setara kas

g. Dilarang berinvestasi pada tanah kosong atau property yang masih dalam tahap pembangunan

16
DIRE hanya bisa berinvestasi pada aset real estate karena itu kinerjanya sangat bergantung pada sektor properti. Risiko
investasi pada DIRE, bisa disebabkan oleh :

i. penyewa yang gagal bayar

ii. turunnya nilai property

iii. risiko likuiditas. Pada saat investor mencairkan dananya sehingga MI harus menjual asetnya, dimana menjual aset
properti tidak selikuid menjual aset dipasar modal.

BAPEPAM-LK mengeluarkan 4 peraturan baru berkaitan dengan DIRE, yaitu :

a. Peraturan No IX.C.15 tentang pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum oleh Dana Invetasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

b. Peraturan No IX.C.16 tentang pedoman mengenai bentuk dan isi prospektus dalam rangka penawaran umum DIRE

c. Peraturan No IX.M.1 tentang pedoman bagi MI dan bank kustodian yang melakukan pengelolaan DIRE

d. Peraturan No IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif DIRE 17


18
PURPOSE AND GOAL
Persamaan dan Perbedaan
Defi nisi Etika Etika dan Etiket
a. Secara etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti Persamaan Etika dan Etiket
sikap, cara berfikir, watak kesesuaian atau adat. Ethos identik dengan a. Keduanya menyangkut obyek yang sama yaitu manusia
Moral, yang dalam Bahasa Indonesia berarti akhlak atau kesusilaan b. Keduanya mengatur perilaku manusia secara normatif
yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani Perbedaan Etika dan Etiket
yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.
c. Etiket menyangkut cara suatu melakukan perbuatan harus
b. Etika merupakan cabang dari filsafat etika untuk mencari ukuran baik dilakukan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah
buruknya bagi tingkah laku manusia. perbuatan boleh atau tidak.
c. Etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan d. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan pada suatu
dengan kebiasaan baik atau buruk yang diterima umum mengenai kelompok tertentu. Etika berlaku dimana saja dan kapan
sikap, perbuatan, kewajiban dan sebagainya. saja.
d. Etika adalah merupakan suatu cabang ilmu filsafat, tujuannya adalah e. Etiket bersifat relatif, etika bersifat absolut.
mempelajari perilaku, baik moral maupun immoral dengan tujuan f. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah, etika
membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai menyangkut manusia dari segi rohaninya
pada rekomendasi yang memadai yang dapat diterima oleh suatu
golongan tertentu atau individu.

19
a. Hukum pada dasarnya tidak hanya mencakup ketentuan a. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan
yang dirumuskan secara tertulis, tapi juga nilai-nilai self control karena segala sesuatunya dibuat dan
konvensi yang telah menjadi norma di masyarakat. diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri.
b. Etika mencakup lebih banyak ketentuan-ketentuan yang
tidak tertulis. b. Jadi etika lebih berkaitan dengan kepatuhan,
sementara moral lebih berkaitan dengan tindak
c. Pada umumnya kebanyakan orang percaya bahwa dengan kejahatan.
perilaku yang patuh terhadap hukum adalah juga merupakan
perilaku yang etis.
d. Banyak standar perilaku yang sudah disepakati oleh
masyarakat yang tidak tercakup oleh hukum, sehingga
terdapat bagian etika yang tercakup dalam hukum, namun
sebagian tidak tercakup
e. Norma hukum cepat ketinggalan zaman, sehingga bisa
menyebabkan celah hukum

20
WHERE WE ARE GOING
Ka i d a h - ka i d a h p o ko k
d a l a m m e l a k s a n a ka n
D e fi n i s i Pro f e s i E t i ka Pro f e s i p ro f e s i
1. Profesi adalah pekerjaan yang Etika Profesi adalah norma-norma, syarat- 1. Profesi harus dipandang sebagai suatu
dilakukan yang berupa kegiatan syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus pelayanan dengan mengutamakan sifat
pokok yang mengandalkan suatu dipenuhi oleh sekelompok orang yang tanpa pamrih.
keahlian dan keterampilan tertentu, disebut kalangan professional
2. Pelayanan profesional dalam
sebagai mata pencaharian untuk
mendahulukan kepentingan klien yang
menghasilkan nafkah hidup.
memotivasi semua sikap dan tindakan.
2. Setiap profesi biasanya
3. Pengemban profesi harus selalu
menggunakan sistem etika terutama
berorientasi pada masyarakat secara
untuk menyediakan struktur yang
keseluruhan.
mampu menciptakan disiplin tata
kerja dan menyediakan garis batas 4. Pengemban profesi harus menumbuhkan
tata nilai yang bisa dijadikan acuan semangat solidaritas antar sesama rekan
para profesional untuk seprofesi.
menyelesaikan dilema etik yang
dihadapi saat menjalankan fungsi
pengemban profesinya sehari-hari.
3. Professioal adalah orang yang
menyandang profesi.

21
Pr in s ip -Pr i n s ip E ti ka Pro f es i, Ko de E tik ,
Pro f es i d an Prof e s io n a lis me Kate go r i Prof e si
1. Sikap Baik 1. Profesi dirumuskan sebagai pekerjaan Profesi dapat dibedakan menjadi dua :
2. Tanggung Jawab yang dilakukan yang berupa kegiatan
1. Profesi Khusus, yaitu professional
pokok yang mengandalkan suatu
3. Kejujuran yang melaksanakan profesinya secara
keahlian dan keterampilan tertentu,
khusus untuk mendapatkan
4. Keadilan sebagai mata pencaharian untuk
penghasilan tanpa mengabaikan
menghasilkan nafkah hidup.
5. Hormat Pada Diri Sendiri tanggung jawab dan hormat kepada
2. Keterampilan tertentu yang diperoleh hak-hak orang lain.
6. Kesetiaan oleh seorang profesi, biasanya didapat
2. Profesi Luhur, yaitu professional yang
melalui training atau pengalaman lain,
melaksanakan profesinya bukan lagi
atau diperoleh dari keduanya.
untuk mendapatkan nafkah, tetapi
3. Penyandang profesi seharusnya dapat lebih merupakan pengabdian atau
membimbing atau memberi nasihat pelayanan kepada masyarakat.
atau juga melayani orang lain dalam
bidangnya sendiri, disertai dengan
disiplin etika yang dikembangkan dan
diterapkan oleh kelompok anggota
yang menyandang profesi tersebut.

22

Anda mungkin juga menyukai