14-080 Tutorial B4 Pendahuluan Amnion manusia pertama kali dapat diidentifikasi pada kisaran hari ke-7 atau ke-8 dari perkembangan mudigah. Amnion memiliki 2 lapisan yaitu; dalam (yg merupakan mikrovili yg berfungsi mentransfer cairan dan metabolik dan menghasilkan zat penghambat metalloproteinase-1) Luar (yg merupakan sel mesenkim yg berfungsi menghasilkan sitokin, IL-6, IL-8, MCP-1 untuk melawan bakteri) Pada awalnya sebuah vesikel kecil lalu berkembang menjadi sebuah kantung kecil yang menutupi permukaan dorsal mudigah. Semakin betambahnya usia kehamilan amnion pun akan semakin membesar. Selaput amnion terdiri dari 5 lapisan : Lapisan seluler Membrana basalis Stratum kompaktum Stratum fibroblas Stratum spongiosum Cairan amnion Terdapat didalam rongga amnion Disekresikan oleh selaput amnion, seiring bertambahnya usia kehamilan cairan amnion ini akan didominasi oleh kulit janin dgn cara difusi membran. Pd minggu ke 20 diproduksi oleh ginjal janin Pd kehamilan aterm 500ml disekresikan urin janin 200ml berasal dri trakea Rongga amnion berisi 1 L cairan amnion cairan jernih agak keruh (karena adanya campuran partikel solid yg berasal dari lanugo, sel epitel, dan material sebasea), sedikit basa (pH 7,2), bau yg khas (agak amis dan manis) Komposisi cairan amnion : Air 98% Karbohidrat (glukosa dan fruktora), protein (albumin dan globulin), lemak, hormon (esterogen dan progesteron ), enzym (alkali fosfatase). Mineral (natrium, kalium dan klorida) Material lain (vernix caseosa, rambut lanugo, sel epitel yang terkelupas dan mekonium) Volume Volume cairan amnion pada setiap minggu usia kehamilan bervariasi, secara umum volume akan bertambah 10 ml per minggu. Minggu 8 60ml Minggu 12 400ml Pertengahan gestasi 1l Postterm 100-200ml Fungsi Fungsi cairan amnion secara umum : 1) Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar 2) Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin 3) Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin. 4) Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterine (terutama pada persalinan). 5) Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir. Fungsi cairan amnion secara khusus : Kehamilan 1) Memungkinkan fetus bergerak bebas 2) Memungkinkananggota badan fetus berkembang dan bergerak tanpa saling menekan satu sama lain; tanpa tertekan oleh badan fetus dan dinding uterus. 3) Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai pereedam goncangan. 4) Menstabilkan suhu intrauteri. Persalinan 1) Bekerja sebagai bantalan untuk melindungi kepala fetus terhadap tekanan 2) Mempertahankan lingkungan fetus tetap steril 3) Bekerja sebagai baji (wedge) untuk membantu dilatasi serviks 4) Mengurangi efek kontraksi uterus terhadap peredaran darah plasenta 5) Menyediakan douche (siraman) steril bagi jalan lahir tepat sebelum kelahiran pada saat accus amnioticus pecah. SIRKULASI KELAINAN WARNA Kental, keruh, berwarna kuning kehijauan krn oligohidroamnion Putih, kehijau-hijauan (saat partus) mungkin krna tercampur oleh mekonium Putih dan sedikit merah mungkin masih normal Merah ada kelainan di plasenta Berbau busuk menandakan adanya infeksi Terima kasih