Yuda Prasetya
PENGERTIAN
Tekanan Vena Jugularis merupakan gambaran/cerminan
secara tidak langsung atas fungsi pemompaan ventrikel.
Karena setiap kegagalan pemompaan ventrikel
menyebabkan terkumpulnya darah lebih banyak pada
sistem vena.
Invasif Noninvasif
Pasiendengantraumamayor
Sepsis
Disritmia
Tamponade perikard
Bakteriemia
Emboli udara
Pneumotoraks
KOMPETENSI DASAR YANG HARUS DIMILIKI OLEH
PERAWAT
DALAM MELAKUKAN PENGUKURAN JVP
Posisipasien,nyamanataubelum
Memastikan leher dan thoraks telah
terbuka
Menghindari hiperekstensi atau
fleksi leher
Mengkajitingkat kesadaranpasien
Memasangrestrain
PROSEDURPENGUKURANJVP
1. Persiapan alat
2 buah penggaris (skala
centimeter) dan alat tulis
Bed pasien
Spidol
Bantal sesuai kebutuhan
2. Pelaksanaan
a. Persiapkan alat untuk pengukuran JVP
b. Lakukan cuci tangan.
c. Jaga privacy pasien.
d. Pemeriksa hendaknya berdiri di samping
kanan bed pasien.
e. Jelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan, kemudian minta
persetujuan pasien untuk
dilaksanakan tindakan pemeriksaan
f. Posisikan pasien senyaman mungkin.
g. Atur posisi tempat tidur/bed pasien pada
posisi semifowler (antara 30-45 derajat).
h. Anjurkan pasien untuk menengok ke kiri.
i. Identifikasi vena jugularis.
j. Tentukan undulasi pada vena jugularis
(titik teratas pada pulsasi vena jugularis).
Caranya adalah bendung vena dengan cara
mengurut vena kebawah lalu dilepas.
k. Tentukan titik angel of Louis pada
sternum. Titik tersebut letaknya dekat
dengan angulus Ludovici (pertemuan
manubrium sterni dengan corpus sterni)
l. Dengan mistar pertama proyeksikan titik
tertinggi pulsasi vena secara horizontal ke dada
sampai titik manubrium sterni.
m. Kemudian mistar kedua letakkan vertikal dari
angel of Louis pada sternum.
n. Lihatlah hasil pengukuran dengan melihat
hasil angka pada mistar vertikal (pertemuan
antara mistar horizontal dan vertical). Hasil
pembacaan ditambahkan dengan angka 5 cm,
karena diasumsikan jarak antara angel of Louis
dengan atrium kanan adalah sekitar 5 cm.
o. Nilai normal dari pengukuran JVP adalah
kurang dari 8 cmH2O.
p. Setelah selesai, dokumentasikan hasil,
kemudian bereskan alat dan setelah itu
lakukan cuci tangan.
q. Lakukan terminasi ke pasien.
HAL-HALPENTINGYANG
HARUSDIPERHATIKANPERAWATDALAM
MELAKUKAN TINDAKAN:
Kebersihandiriperawat
saatmelakukanpengukuran
Privacy klien
Kenyamanan, keselatamatandankeamanan
pasien
Ketelitian dalam melakukan inpeksi
danpengukuran
Keruntutan prosedur dan tindakan
HAL-HAL PENTING YANG HARUS
DIDOKUMENTASIKAN SETELAH MELAKUKAN
TINDAKAN:
Tingkat kesadaran klien
Pernapasan klien
Suhu klien
Hasilpengukuran:tekanan
bilateralyangdiperoleh
INTERPRETASI
HASILPENGUKURAN JVP
Bila JVP lebih tinggi dari 5+3 cm H2O,
JVP dianggap meningkat dan dijumpai
pada dekompensasi kordis kanan,
perikarditis konstriktiva, insufisiensi
katup trikuspidalis (TI), atau karena
adanya tumor di mediastinum yang
menekan vena kava superior (disebut
sindrom vena kava superior). semakin
tinggi JVP, semakin berat keadaan
sakitnya.
PERBEDAAN ANTARA DENYUT VENA
JUGULARIS DENGAN ARTERICAROTIS
VENOUS
Dua puncak dalam satu siklus (pada Satu puncak dalam satu siklus
irama sinus)