Anda di halaman 1dari 47

Flowers

TUJUAN
PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu
memahami Pengelolaan Posyandu.
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami tugas kader dalam menyelenggaraan
Posyandu.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta:
1. menjelaskan pengertian Posyandu;
2. menjelaskan kegiatan Posyandu;
3. menjelaskan penyelenggaraan Posyandu .
Lanjutan.........
TUJUAN......
4. menjelaskan tugas kader dalam
penyelenggaraan Posyandu;
5. menjelaskan kegiatan utama Posyandu
6. menjelaskan kegiatan pengembangan
Posyandu.
Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersum
berdaya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka
kematian ibu, bayi, dan anak
Sasaran Posyandu
a. bayi;
b. anak balita;
c. ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui;
d. Pasangan Usia Subur (PUS).
FUNGSI POSYANDU
Sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat dalam alih informasi
dan keterampilan dari petugas
kepada masyarakat dan antar
sesama masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan AKI, AKB
dan AKABA.
Sebagai wadah untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA.
MANFAAT POSYANDU
Bagi Masyarakat
1)Memperoleh kemudahan untuk
mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan dasar,terutama berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
2)Memperoleh layanan secara
profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama terkait kesehatan
ibu, bayi dan anak balita.
3)Efisiensi dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar terpadu dan
pelayanan sosial dasar sektor lain
terkait
Lanjutan.......
Bagi kader dan tokoh masyarakat
1) Mendapatkan informasi terlebih dahulu
tentang upaya kesehatan yang terkait
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya
dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan
terkait dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
Lanjutan.......

Bagi Puskesmas
1) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai
pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan perorangan primer
dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer.
2) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat
dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat.
3) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan
dasar pada masyarakat.
TINGKAT PERKEMBANGAN
POSYANDU

a. Posyandu Pratama
adalah Posyandu yang belum
mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan
Posyandu belum terlaksana secara rutin serta
jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari
5
(lima) orang.
b. Posyandu Madya
adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, tetapi
Lanjutan STRATA

c. Posyandu Purnama

adalah Posyandu yang sudah dapat


melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak
lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan
utamanya lebih dari 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya
masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di
wilayah
Lanjutan STRATA

d. Posyandu MAndiri

adalah Posyandu yang


sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan, serta
telah
memperoleh sumber pembiayaan dari dana
sehat
yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya
lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di
KEGIATAN UTAMA
POSYANDU

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


a. Pelayanan untuk ibu hamil:
b. Pelayanan
P untuk ibu nifas dan menyusui
c. Pelayanan untuk bayi dan anak balita:
2. Pelayanan KB
3. Imunisasi
4. Gizi
5. Pencegahan & Penanggulangan Diare
KEGIATAN
PENGEMBANGAN

Bina Keluarga Balita (BKB);


Kelas ibu hamil dan balita;
Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian
Luar Biasa (KLB),
Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD);
Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan
pemanfaatan pekarangan, melalui Tanaman Obat Keluarga
(TOGA)
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan
Masyarakat (Tabumas);
dan lain-lain.
Pelaksana Posyandu
Terselenggaranya pelayanan Posyandu melibatkan
banyak pihak, antara lain:
a. kader;
b. petugas Puskesmas;
c. Stakeholder (Unsur Pembina dan Penggerak
Terkait)
1) camat dan lurah/kepala desa;
2) instansi/lembaga terkait;
3) Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu;
4) tim penggerak PKK;
5) tokoh masyarakat/Forum Peduli Kesehatan
Kecamatan (apabila telah terbentuk);
6) organisasi kemasyarakatan/LSM;
7) swasta/dunia usaha.
PengelolaPOSYANDU
Pengelola Posyandu

PJ Umum : KADES / LURAH


PJ Operasional : TOMA
Ketua Pelaksana KETUA TP PKK
Sekretaris : Ketua POKJA IV
Kekurahan / Desa
Pelaksana : Kader PKK, dibantu
PTUGAS KB & PUSKESMAS
PENDANAAN

Sumber Dana
Pendanaan Posyandu berasal dari berbagai
sumber, antara lain:
1) masyarakat;
2) swasta/dunia usaha;
3) hasil usaha;
4) pemerintah;
5) sumber lain yang dapat di
pertanggungjawabkan.
Pemanfaatan &
Pengelolaan Dana

digunakan untuk
membiayai kegiatan Posyandu, antara lain
dalam bentuk:
1) biaya operasional Posyandu;
2) biaya penyediaan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT);
3) pengganti biaya perjalanan kader;
4) bantuan biaya rujukan bagi yang
membutuhkan.
Pemanfaatan &
Pengelolaan Dana

Pengelolaan dana:
a. Dilakukan oleh pengurus Posyandu.
b. Dana disimpan di tempat yang aman
c. Untuk keperluan biaya rutin disediakan
kas kecil yang dipegang oleh kader yang
ditunjuk.
d. Setiap pemasukan dan pengeluaran
harus dicatat dan dikelola secara
bertanggung jawab.
TUGAS TUGAS KADER
POSYANDU
1. Tugas sebelum hari buka Posyandu
atau disebut juga tugas pada H -
Posyandu, yaitu berupa tugas tugas
persiapan oleh kader agar kegiatan pada
hari buka Posyandu berjalan dengan
baik.
2. Tugas pada hari buka Posyandu atau
disebut juga pada H Posyandu, yaitu
berupa tugas-tugas untuk melaksanakan
pelayanan 5 kegiatan
3
TUGAS TUGAS KADER
POSYANDU
3. Tugas sesudah hari buka
Posyandu atau disebut juga tugas
pada H + posyandu, yaitu berupa
tugastugas
setelah hari Posyandu.
enyelenggaraan
Posyandu 1 bulan penuh, hari buka
posyandu untuk penimbangan 1
bulan sekali.
Posyandu buka satu kali dalam
sebulan. Hari dan waktu
yang dipilih, sesuai dengan
hasil kesepakatan.

Tempat penyelenggaraan
kegiatan Posyandu
sebaiknya berada pada
lokasi yang mudah
dijangkau
Saat penyelenggaraan
Posyandu minimal jumlah
kader adalah 5 (lima) orang.

LANGKAH KEGIATAN
PELAKSANA
Pertama Pendaftaran Kader
Kedua Penimbangan Kader
Ketiga Pengisian KMS Kader
Keempat Penyuluhan Kader
Kelima Pelayanan Kesehatan
Kader bersama Petugas
Kesehatan
LIMA LANGKAH KEG.
POSYANDU
Langkah 1. PENDAFTARAN
Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu
nama bayi/balita tersebut ditulis pada secarik kertas
yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Apabila balita
merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan,
nama anak ditulis pada KMS dan secarik kertas yang
kemudian diselipkan pada KMS-nya.
Kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil
tersebut ditulis pada Formulir atau Register Ibu Hamil.
Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung
dipersilahkan menuju ke langkah 4.
Langkah 2. PENIMBANGAN

Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita


untuk membawa bayi/balitanya dan
menyerahkan KMS kepada kader di langkah
2
Kader di kegiatan 2 menimbang dan
mencatat hasil penimbangan bayi/balita
tersebut pada secarik kertas yang diselipkan
dalam KMS
Pengukuran Berat Badan (BB)

PENGGUNAAN BATHROOM SCALE


(TIMBANGAN INJAK ORANG DEWASA)

TIDAK DIANJURKAN,
SKALA KASAR (1 KG ), PER (PEGAS) MENJADI LEMAH
SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
CARA MENIMBANG BERAT BADAN

Menggunakan Timbangan Bayi (Baby


Scale):
Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar
Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol

Timbang bayi dengan pakaian minim/telanjang


Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan
angka yang ditunjuk oleh jarum timbang
CARA MENIMBANG BERAT BADAN

Mempersiapkan Dacin :
Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti
penyangga kaki tiga atau pelana rumah atau kosen
pintu atau dahan pohon yang kuat.
Atur posisi batang dacin sejajar mata penimbang
Pastikan bandul geser berada pada angka NOL dan
posisi paku tegak lurus
Setimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik
berisikan pasir/batu diujung batang dacin, sampai
kedua paku tegak lurus. Gunakan tali pengaman pada
ujung skala tempat bandul geser berada
Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang
yang kosong pada dacin
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
(lanjutan..)

Penimbangan Balita :
Masukkan balita kedalam sarung timbang dengan
pakaian seminimal mungkin dan geser bandul
sampai paku tegak lurus
Baca berat badan balita dengan melihat angka
diujung bandul geser
Catat hasil penimbangan dengan benar di
kertas/buku bantu dalam kg dan ons
Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita
dari sarung/celana/kotak timbang
31 1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat

2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
4. Sarung atau celana
timbang tempat 5. Bandul geser
anak diletakkan di angka NOL
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir

CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR


7. Posisi kedua paku
timbangan harus
lurus
33
MEMASANG DACIN YANG SALAH

Batang dacin tidak


datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang
sudah dipasang
34

CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR


Langkah 3. PENGISIAN KMS
Pada balita yang baru pertama kali ditimbang,
perhatikan isian Nama Ibu dan Nama Anak pada
sampul depan Buku KIA. Jika masih kosong, isilah
nama ibu dan nama anak dengan jelas. Tambahkan
nama panggilan/nama kecil jika ada.
Perhatikan juga halaman iv Buku KIA, apakah Nomor
Registrasi, Nomor Urut dan Identitas Keluarga
sudah terisi dengan lengkap. Jika belum, bantulah
ibu/keluarga balita untuk mengisinya.
Pilihlah KMS Untuk Laki-laki berwarna biru (halaman
49 50 Buku KIA) jika anak yang pemilik Buku KIA
anak laki-laki. Pilihlah KMS Untuk Perempuan
berwarna merah muda (halaman 51 52 Buku KIA)
jika pemilik Buku KIA anak perempuan.
Langkah 3. PENGISIAN KMS
(lanjutan...)
Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian
atas halaman KMS
Isilah bulan lahir anak pada kolom Bulan
penimbangan di bawah umur 0 (nol) bulan.
Contoh:
Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008. Tulis
Februari 08 di bawah umur 0 bulan.
Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
Tulis berat badan anak pada kolom BB (kg) (di
bawah kolom Bulan penimbangan).
Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan
pada KMS dengan cara menghubungkan garis
mendatar berat badan dan garis tegak umur pada
grafik KMS. Lalu buat titik yang mudah terlihat
Langkah 3. PENGISIAN KMS
(lanjutan...)
Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan
bulan lalu dalam bentuk garis lurus.
Catatan:
Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis
pertumbuhan tidak dapat dihubungkan.
Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak
pada bulan saat anak ditimbang di atas titik hasil
penimbangan yang telah ditentukan.
Isi kolom pemberian ASI Eksklusif dengan tanda
centang () bila pada bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain.
Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut
dan bulan berikutnya diisi dengan tanda strip ().
Langkah 4. PENYULUHAN
Kader yang bertugas menerima KMS anak
dari keluarga balita membacakan dan
menjelaskan data KMS tersebut.
Cara membaca KMS/menentukan status
pertumbuhan anak
Status pertumbuhan anak dapat diketahui
dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis
pertumbuhannya, atau dengan menghitung
kenaikan berat badan anak dibandingkan
dengan kenaikan Berat Badan Minimum
(KBM)
Langkah 4. PENYULUHAN
(lanjutan...)

Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan anak :


a. Naik (N): grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan di atasnya; kenaikan berat badan lebih
besar dari KBM.
b. Naik (N): grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya; kenaikan berat badan lebih besar
dari KBM.
c. Tidak Naik (T): grafik berat badan memotong garis
pertubuhan di bawahnya; kenaikan berat badan lebih
kecil dari KBM.
d. Tidak Naik (T): grafik berat badan mendatar kenaikan
berat badan lebih kecil dari KBM.
e. Tidak Naik (T): grafik berat badan menurun; kenaikan
grafik berat badan lebih kecil dari KBM.
Langkah 4. PENYULUHAN
(lanjutan...)

Setelah kesimpulan didapat, status pertumbuhan anak


tersebut dicatat pada kolom N/T dengan menuliskan
N jika Naik atau T jika Tidak Naik.Kader kemudian
memberikan nasehat kepada keluarga balita, baik
dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil
pengamatan terhadap anaknya.
Apabila tidak ada petugas kesehatan dikegiatan 5
(pelayanan), kader dapat melakukan rujukan ketenaga
kesehatan, bidan, PL KB, atau Puskesmas apabila
ditemukan masalah pada balita, ibu hamil, atau ibu
menyusui.
Selain itu, kader juga dapat memberikan penyuluhan
gizi atau pertolongan dasar, misalnya pemberian
makanan tambahan (PMT), tablet tambah darah
(Tablet besi), vitamin A, Oralit, dll.
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

Berat Badan Naik (N)

Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa


balita ke Posyandu dan beri dukungan untuk
mempertahankan kondisi anak sehat.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada
KMS secara sederhana.
Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan
kondisi anak dan berikan nasihat tentang
pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya.
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

Berat Badan Tidak Naik 1 Kali (T1)


Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke Posyandu.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana.
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan
anak.
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

Berat Badan Tidak Naik 2 Kali (T2) atau


Berada dibawah Garis Merah (BGM)
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan
berikutnya.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera di KMS
secara sederhana.
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya.
Rujuk anak ke tempat rujukan terdekat sesuai kondisi
anak.
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

Titik-titik Berat Badan dalam KMS


terputus-putus (tidak teratur)

Berikan pendekatan dan penyuluhan tentang


manfaat memantau proses tumbuh kembang anak.

Berikan motivasi untuk menimbang setiap bulan.


Langkah 5. PELAYANAN
KESEHATAN
Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya
dapat dilakukan oleh petugas kesehatan,
bidan, atau PL KB yang memberikan
layanan antara lain Imunisasi, KB,
pemberian tablet tambah darah (tablet
besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.
Pencatatan & Pelaporan

a. Pencatatan dilakukan oleh kader segera


setelah kegiatan dilaksanakan.
Pencatatan dilakukan dengan
menggunakan format baku sesuai
dengan program kesehatan, Sistem
Informasi Posyandu (SIP).
b. Sebaiknya kader Posyandu melaporkan
kegiatannya kepada Puskesmas ataupun
kepada sektor terkait lainnya.
HARI DEPAN MEREKA
DITANGAN KITA

TERIMA KASIH
47

Anda mungkin juga menyukai