Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

(APN)

By. Ni Gusti Made Ayu AB


5/18/17 1
ASUHAN KALA 2 lanjutan
1. Menolong persalinan sesuai dengan APN
2. Manuver tangan & langkah2 melahirkan
3. Membantu kelahiran bahu

5/18/17 2
Gejala dan Tanda Kala II
Ada rasa ingin meneran saat
kontraksi
Ada dorongan pada rektum atau
vagina
Perineum terlihat menonjol
Vulva dan sfinkter ani membuka
Peningkatan pengeluaran lendir
dan darah
5/18/17 3
Diagnosis

Telah terjadi
pembukaan lengkap
Tampak bagian kepala
janin melalui bukaan
introitus vagina

5/18/17 4
Pemantauan Ibu
Nadi ibu setiap 30 menit
Frekuensi & lama kontraksi setiap 30 menit
Tanya ibu & palpasi kandung kemih untuk memastikan
kandung kemih kosong
Hydrasi dan kondisi umum ( perlukah minum, letih??)
Penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen
(pemeriksaan luar) setiap 30 menit & pemeriksaan dalam
setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
Upaya meneran ibu
Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping
kepala
Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir
Adanya kehamilan kembar stlh bayi pertama lahir

5/18/17 5
Perhatian !!
Bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu
tidak ingin meneran, mobilisasi
atau mengubah2 posisi hingga timbul
dorongan untuk meneran
Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin
meneran setelah 60 menit dari sejak
pembukaan lengkap, pimpin untuk
meneran saat kontraksi puncak (beri
asupan yang cukup)
Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi
masih belum terjadi, rujuk ibu ke fasilitas
5/18/17
rujukan 6
Persiapan penolong persalinan

Sarung tangan dan barier protektif


lainnya
Tempat bersalin
Peralatan dan bahan yang diperlukan
Tempat meletakkan dan lingkungan
yang nyaman bagi bayi
Penyiapan ibu dan keluarganya
(Asuhan Sayang Ibu, bersihkan
perineum dan lipat paha, kosongkan
kandung kemih, amniotomi, dan
menjelaskan peran
suami/pendamping)
5/18/17 7
Kondisi yang harus diatasi sebelum
menatalaksana Kala II

Syok
Dehidrasi
Infeksi
Pre-eklampsia/Eklampsia
Inersia Uteri
Gawat janin
Penurunan kepala terhenti
Adanya gejala dan tanda distosia bahu
Pewarnaan mekonium pada cairan ketuban
Kehamilan ganda/kembar
Tali pusat menumbung atau lilitan tali
pusat

5/18/17 8
Penatalaksanaan Kala II
Setelah pembukaan lengkap, pimpin
meneran apabila timbul dorongan
spontan untuk melakukan hal itu
Beristirahat diantara kontraksi
Berikan posisi yang nyaman bagi ibu
Pantau kondisi janin
Bila ingin meneran tapi pembukaan
belum lengkap, anjurkan bernafas
cepat/biasa, atur posisi agar
nyaman, upayakan tidak meneran
hingga pembukaan lengkap
5/18/17 9
Pada saat pengeluaran,
perhatikan hal-hal berikut:
Posisiibu saat melahirkan bayi
Cegah terjadinya laserasi atau trauma

Proses melahirkan kepala

Memeriksa lilitan tali pusat pada leher


bayi
Proses melahirkan bahu

Proses melahirkan tubuh bayi

Menilai & mengeringkan By

IMD

5/18/17 10
Mulai Meneran
Pembukaan blm lengkap tentramkan ibu, bantu
posisi nyaman
Ibu merasa ingin meneran , pembukaan blm
lengkap beri semangat & anjurkan ibu untk
bernafas cepat
Pembukaan sdh lengkap & ibu merasa ingin
meneran bantu ibu mengambil posisi yg
nyaman untk meneran, pastikan ibu dapat
istirahat di antara kontraksi
Pembukaan sudah lengkap tp tdk ada dorongan
untk meneran bantu ibu mengambil posisi
nyaman , biarkan ibu berjalan-jalan
Ibu tdk merasa ingin meneran stlh pembukan
lengkap slm 60 menit anjurkan ibu mulai
meneran pd saat puncak setiap kontraksi,
stimulasi putting susu
5/18/17 11
Cara Meneran

Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dgn dorongan


alamiahnya selama kontraksi
Jangan anjurkan untuk menahan nafas pd saat
meneran
Anjurkan ibu untuk berhenti meneran &
beristirahat di antara kontraksi
Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk ,
ibu mungkin mersa lbh mudah untuk meneran jk
ia menarik lutut ke rah dada & menempelkan
dagu ke dada.
Anjurkan ibu untuk tdk mengangkat bokong saat
meneran
Jangan melakukan dorongan pd fundus untk
membantu kelahiran bayi. Dorongan pd fundus
meningkatkan risiko distosia bahu & ruptura uteri .
5/18/17 12
5/18/17 13
POSISI IBU SAAT MENERAN
Posisi duduk atau setengah
duduk dapat memberikan rasa
nyaman bagi ibu dan memberi
kemudahan baginya untuk
beristirahat di antara kontraksi.
Keuntungan dari kedua posisi ini
adalah gaya grafitasi untuk
membantu ibu melahirkan
bayinya

5/18/17 14
Posisi jongkok atau
berdiri membantu
mempercepat kemajuan
kala dua dan
mengurangi rasa nyeri.

5/18/17 15
Posisi merangkak membantu
ibu mengurangi nyeri punggung
saat persalinan dan posisi
miring ke kiri memudahkan ibu
untuk beristirahat di antara
kontraksi jika ibu mengalami
kelelahan dan mengurangi
risiko terjadinya laserasi
perineum.

5/18/17 16
5/18/17 17
Menolong persalinan sesuai dengan APN (10
Tahapan 58 Langkah)

I. Melihat tanda & gejala kala dua (1)


II. Menyiapkan Pertolongan persalinan (5)
III. Memastikan pembukaan lengkap (4)
IV. Menyiapkan ibu & keluarga untuk
membantu proses pimpinan meneran (4)
V. Persiapan pertolongan bayi (4)
VI. Menolong kelahiran bayi (6)
VII. Penanganan bayi baru lahir (9)
VIII. Penatalaksanaan Aktif kala III (6)
IX. Menilai perdarahan ( 2)
X. Melakukan prosedur pascasalin (17)

5/18/17 18
I. Melihat Tanda & Gejala Kala II

1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua

II. Menyiapkan Pertolongan Persalinan

2. Memastikan perlengkapan , bahan & obat-obatan


esensial siap digunakan. Mematahkan ampul
oksitosin 10 unit & menempatkan tabung suntik
steril sekali pakai di dalam partus set
3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik
4. Melepaskan semua perhiasan yg dipakai di bawah
siku. Mencuci kedua tangan dgn sabun & air bersih
yg mengalir & mengeringkan tangan dgn handuk
satu kali pakai/ pribadi yg bersih
5. Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi.
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik
( dgn memakai sarung tangan) & meletakannya
kembali di partus set tanpa dekontaminasi tabung
5/18/17
suntik) 19
III. Memastikan Pembukaan Lengkap Dan
Keadaan janin Baik

7. Membersihkan vulva & perineum,


menyekanya dgn hati2 dr depan ke belakang
dgn menggunakan kapas atau kasa yg sdh
dibasahi air DTT.
8. Dengan menggunakan teknik aseptik ,
melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan bahwa pembukaan serviks sdh
lengkap. (bila ketuban blm blm pecah
pecahkan)
9. Mendekontaminasi sarung tangan
10. Memeriksa DJJ setelah berakhir setiap
kontraksi ( batas normal 100-180 kali/mnt)
5/18/17 20
IV. Menyiapkan Ibu & Keluarga untuk
membantu proses pimpinan meneran

11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan


keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi
yang nyaman sesuai keinginannya.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran. (Pada saat ada his, Bantu ibu dalam
posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman).
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu
mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa
ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

5/18/17 21
V. Persiapan Pertolongan
Kelahiran

15. Jika kepala tlh membuka vulva


dgn diameter 5-6 cm, meletakan
handuk bersih di atas perut ibu
untuk mengeringkan bayi
16. Meletakan kain yg bersih dilipat
1/3 bagian, dibawah bokong ibu
17. Membuka partus set
18. Memakai sarung tangan DTT
atau steril pd kedua tangan
5/18/17 22
VI. Menolong Kelahiran Bayi

19. Saat kepala bayi membuka vulva dgn diameter 5-6


cm, lindungi perineum dgn satu tangan yg dilapisi
kain, letakan tangan yg lain di kepala bayi &
lakukan tekanan yg lembut dan tidak menghambat
pd kepala bayi, membiarkan kepala keluar
perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untk meneran
perlahan-lahan atau nafas cepat saat kepala lahir.
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil
tindakan yg sesuai jika hal itu terjadi, & kemudian
meneruskan segera proses kelahiran bayi.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran
paksi luar secara spontan
5/18/17 23
Lahirnya Bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan
kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi.
Lahirnya Badan dan Tungkai
23.Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai
kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum
tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah
untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan
tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan
tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan
yang ada di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi
untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir.
Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati
membantu kelahiran kaki.

5/18/17 24
VII. Penanganan bayi
baru lahir
25. Melakukan penilaian (selintas) :Apakah bayi
menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan?
Dan Apakah bayi bergerak dengan aktif?
26. Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya (tanpa membersihkan verniks) kecuali
bagian tangan
Ganti handuk basah dengan handuk yang kering
Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas perut
ibu

5/18/17 25
27. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tak
ada bayi lain dalam uterus (hamil tunggal)
28. Memberitahu pada ibu akan disuntikan oksitosin
(agar uterus berkontraksi baik)
29. Dalam waktu 1 menit setelah kelahiran bayi,
memberikan suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3
paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dulu.
30. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi.
31. Memotong dan Mengikat tali pusat
32. Menempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit
ibu ke kulit bayi.
33. Menyelimuti ibu &bayi dengan kain hangat dan
pasang topi di kepala bayi
5/18/17 26
58 Langkah
Tanda Gejala Kala 2 APN Pimpinlah ibu tuk meneran
Doran Teknus , Perjol , Vulka 2, 3, 1 langkah
Siap alat siapkan diri Siap-siap untk menolong
Clemek , cuci, sarung , Oksi Handuk, bokong, buka, sarung
Pastikan pembukaan lengkap Tolong kepala , bahu, badan
Bersih , PD, celup , DJJ 3 (lindung, cek, tunggu), 1(bipariental),
Siap ibu & keluarga 2 langkah (sangga, susur)
Beritahu ibu, bapak Penanganan bayi baru lahir
2, 3, 2, 2 langkah

Manajemen aktif kala III


Ini materi utama
PTT, Plasenta , Masase
3 ( Pindahkan klem, tangan diatas simpisis, tegangkan tali pusat dorong ke arah dorso,
2 ( Lakukan penegangan sambil meneran,lahirkan plasenta)
1 (masase 15)
Perdarahan segera periksa
Plasenta dan robekan
Pasca tindakan 17
Empat, eval, bersih, aman, parto
5/18/17 27
Manuver Tangan & Langkah2 dlm Melahirkan

MANUVER ALASAN
Jari2 tangan di dalam
vagina bisa membawa
1 masuk organisme &
meningkatkan resiko
robekan perineum.
Tekanan yg dilakukan
terhadap kepala akan
membantu kepala agar
Letakkan telapak tangan pd bag fleksi sehingga daerah
vertekx, hati2 agar jangan subocciput menyentuh
membiarkan tangan masuk ke pinggir bawah sympysis
dalam vagina. Lakukan pubis & proses
penekanan terkendali & tdk pengekstensian dimulai
menghambat kepala janin untk
keluar
5/18/17 28
MANUVER ALASAN
Gerakan ke bawah dan ke
2 dalam ini melibatkan jaringan
yang cukup dan
mendistribusikan janingan
tambahan kearah bagian
tengah dan perineum yaitu
daerah yang paling besar
kemungkinannya mengalami
support perineum untuk laserasi. Handuk akan
mencegah kepala terdorong mencegah tangan bersarung
keluar terlalu cepat. Tutupilah terkena kontaminasi secara
tangan yg mensupport tidak sengaja.
perineum dg handuk. Secara
perlahan tekanlah ibu jan &
jan telunjuk kebawah &kearah
satu sama lain u/
mengendalikan peregangan
perineum.
5/18/17 29
MANUVER ALASAN
Meluncurkan jan langan ke
leher bayi sampai ke puncak
3 punggungnya akan
memungkinkan bidan untuk
mengetahui dimana letak tali
pusatnya.

Pada waktu kepala sudah


lahir, luncurkan jari tangan
dari salah satu tangan anda
ke leher bayi untuk
memeriksa apakah ada lilitan
tali pusat sekeliling leher
janin,

5/18/17 30
MANUVER ALASAN
Tali pusat yang ketat
4 bisa menyebabkan
terjadinya hypoxia
bayi. Menyuruh
Jika tali pusat melilit longgar,
ibu bernapas pendek-
upayakan dapat dilepas lewat pendek akan
kepalanya. Jika tali pusat tersebut
terlalu ketat untuk bisa dilepas mencegah meneran
lewat kepala bayi, tetapi tidak dan mencegah
tenlalu ketat melilit leher bayi,
lepaskan melalui bahunya. Jika lilitannya menjadi
tali pusat tersebut melilit leher lebih ketat.
bayi dengan ketat, pasanglah dua
buah klem pada tali pusat
tersebut dengan segera.
sebaiknya ibu hanya bernafas
pendek saja dan tidak meneran
5/18/17 31
MANUVER ALASAN
Menunggu, dan tidak
malakukan manuver tangan
5 hingga restitusi kepala selesai
adalah penting untuk
keselamatan kelahiran
tersebut. Dalam kelahiran
yang normal tidak perlu
melakukan intervensi agar
Tunggulah sampai terjadi kepala bayi berputar, sambil
rotasi eksternal. Setelah menunggu,beri dukungan pd
kepala bayi berputar ibu.
menghadap ke paha ibu,
letakkan tangan pada kedua
sisi kepala bayi, tarik perlahan
ke bawah untuk melahirkan
bahu anterior, kemudian tank
lagi ke atas untuk melahirkan
bahu posterior.
5/18/17 32
MANUVER ALASAN
Badan bayi haruslah
meluncur keluar dengan
6 dituntun oleh tangan
anda sepanjang kurva
jalan lahir (Carus) dan
menopanya dr tekanan
Setelah bahu dilahirkan, yang berlebihan oleh
letakkan salah satu tangan di
perineum ibu.
bawah leher bayi untuk
menopang kepala, leher dan Pemegangan yang
bahunya, sedang empat jari seperti ini akan
tangan yang satu lagi memungkinkan anda
menopang lengan dan bahu mengendalikan kelahiran
anterior.
tubuh bayi

5/18/17 33
MANUVER ALASAN
Bagaimana licinnya
7 bayi, cara seperti ini
akan menghasilkan
pegangan yg aman

Pada saat badan bayi


dilahirkan, luncurkan tangan
atas anda ke bawah badan
bayi, dan selipkan jari telunjuk
anda diantara kaki bayi dan
terus ke bawah hingga anda
menggenggam kedua
pergelangan kaki bayi.

5/18/17 34
MANUVER ALASAN
Hal ini akan membuat
bayi berada dalam
8
ketinggian yg sama dgn
plasenta & mencegah
bayi terlepas atau
terkena tekanan yg
berlebihan thd jaringan
Lahirkan tubuh bayi dalam
bayi. Merendahkan posisi
gerak lengkung yang rata
(ingat kurva Carus) keluar kepala bayi akan
supaya kepalanya sekarang mendorong pengeluaran
ditopang oleh permukaan lendir sementara bayi
telapak tangan yang satu lagi. dikeringkan
Tangan yang menopang
kepala hendaknya lebih
rendah dan tubuh bayi.

5/18/17 35
MANUVER ALASAN
Bayi saat ini sudah harus
mulai bernafas , kering , dan
9
kontak dgn kulit ibu sedapat
mungkin, untuk mencegah
hipotermia & untuk
mendorong terciptanya ikatan
batin serta pemberian ASI
Sementara mengevaluasi
kondisi bayi, keringkanlah lalu
letakkan bayi di atas abdomen
ibu.

5/18/17 36
Membantu Kelahiran Bayi Dengan
Distosia Bahu
Bahu yang Ketat/Macet
Terjadi pada semua bayi yang besar,
meskipun ibu memiliki panggul yang normal
Dapat dimanupulasi bisa dilahirkan
pastikan dulu posisi bahu dalam posisi
miring terhadap diameter anterior posterior
panggul
Berikan tekanan supra pubic
Posisi ibu jongkok yang lebar atau posisi
dengkul dada (manuver Mc Roberts)
Tanda kepala kura-kura.
Posisi Distosia Bahu
Jika bahu menemui kesulitan untuk dilahirkan :
Hiperfleksi pinggul dan dengkul ( manuver
MC roberts) atau posisi litotomi berlebihan
dengan paha menyentuh dada dan ibu
dalam posisi setengah duduk
Posisi ini akan meluruskan dan
memungkinkan sudut panggul untuk
menampung diameter yang lebih besar dari
bahu tersebut.
Posisi berjongkok
Asuhan Dukungan kala II :

Meningkatkan perasaan aman dgn mendukung


, mendorong & meyakinkan ibu
Membantu pernafasan
Membantu dalam tehnik meneran
Mengikutsertakan, menghormati, anggota klg
atau teman yg menemani
Memberikan tindakan-tindakan yg
menyenangkan spt misalnya mengusap dahi
mEmbiarkan & membantu ibu minum antara
selang waktu kontraksi
Secara terus menerus mengamati prinsip-
prinsip pencegahan infeksi serta dasar-dasar
hygiene
Memastikan kandung kemih kosong dgn
membantu & mendorong ibu
5/18/17mengosongkannya secara teratur 40
Sekian & Terimakasih

5/18/17 41

Anda mungkin juga menyukai