Anda di halaman 1dari 105

MATRIKULASI

FISIKA
JOHN HENDRIK FRANS, ST, MT
BAB 1
VEKTOR

2.1
2.1 BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Sifat besaran fisis : Skalar


Vektor

Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan
oleh bilangan dan satuan).

Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi


Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat

Besaran Vektor
z
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya
Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
y

x
2.2
VEKTOR DAN PENJUMLAHAN
VEKTOR

Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep besaran fisika,
menuliskan, dan menyatakan dalam
satuan Sistem Internasional (SI) dengan
baik dan benar.(meliputi lambang, nilai,
dan satuan)
Kompetensi Dasar :
Melakukan penjumlahan dan perkalian
dua buah vektor atau lebih.
Vektor adalah besaran
yang mempunyai besar
dan arah.
Skalar adalah besaran
yang mempunyai besar
saja tetapi tidak
mempunyai arah.
Contoh:

Vektor: Skalar:
1. Kecepatan 1. Tinggi Badan
2. Gaya 2. Jumlah Siswa

3. Perpindahan
dalam kelas
3. Panjang sebuah
4. Percepatan
meja
4. Volume bangun
Ruang
Pasangan vektor yang sama ?

A Ujung vektor

pangkal vektor
Pemberian nama vektor.

Menggunakan satu huruf kecil dan diatas huruf diberi


anak panah ( untuk menunjukkan bahwa besaran yang
dimaksud adalah vektor)

Menggunakan dua buah huruf besar dan di atasnya


diberi anak panah juga. c

AB
A B
Beberapa contoh besaran vektor :

Kecepatan (v)
Gaya (F)
Gaya gesekan (f)
Percepatan (a)
Momen Gaya ()
dll
Menjumlahkan dua vektor

a b

Cara menjumlahkannya adalah :


1. Salah satu vektor dibiarkan tetap,
2. Vektor yang lain digeser sehingga
pangkalnya berimpit dengan ujung vektor
pertama.
3. Vektor hasil penjumlahannya yaitu mulai pangkal
vektor pertama sampai ujung vektor kedua
b dipindah sehingga pangkalnya
berimpit dengan ujung a

Kemudian pangkal a dihubungkan dengan ujung b, diperoleh


Hasilnya adalah ..

a+b
Perlu diingat.

Menjumlahkan dua vektor


dengan cara tersebut
disebut dengan metode
segitiga atau kalau vektor
yang dijumlahkan lebih dari
dua disebut metode
Polygon.
Metode penjumlahan yang
lain
Metode jajaran genjang, caranya .
1. Dua buah vektor yang akan dijumlahkan,
pangkalnya harus berimpitan.
2. Masing-masing vektor dibuat tiruannya
sehingga pangkal vektor tersebut
berimpit dengan ujung vektor yang lain.
3. Hasilnya adalah mulai dari pangkal
vektor yang berimpitan sampai ujung
vektor yang berimpitan
metode jajaran genjang.

c
d

Pangkalnya dibuat berimpitan

d
Kemudian

Dibuat tiruan masing-masing vektor


d
c

e
c
d
Besar dan arah tiruan vektor harus sama dengan vektor semula
Hasil c + d adalah e
Cara menghitung jumlah dua vektor yang sebidang.

p = 10 N

=60
Nilai dari r adalah.
r2 = p2 + q2 + 2.p.q.cos 60
q = 12 N
= 102 + 122 + 2.10.12. 0,5
= 100 + 144 + 120
Hitunglah nilai r, yang mana = 364
r==p+q
r = 19,08 N

adalah sudut apit dua vektor


2.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|


(pakai tanda mutlak)
A Huruf tebal

A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
2.3
Catatan :

a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama


A B A= B

b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :


1. Besar sama, arah berbeda

B
B
A A

2. Besar tidak sama, arah sama


A B
A B
3. Besar dan arahnya berbeda
A B A B

2.4
Model Analisa Rangka Batang
Contoh Soal
2.3 OPERASI MATEMATIK VEKTOR

1. Operasi jumlah dan selisih vektor


2. Operasi kali

2.3.1 JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR


1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode : 3. Poligon
4. Uraian

1. Jajaran Genjang

B A+
B
R =
B

A = R = A+ B
+ A
S
=A

-B
-B

Besarnya vektor R = | R | = A 2 B 2 2 AB cos


Besarnya vektor A+B = R = |R| = A 2+ B 2 + 2 AB cos
Besarnya vektor A-B = S = |S| = A2 + B 2 - 2 AB cos 2.5
Jika vektor A dan B searah = 0o : R = A + B
Jika vektor A dan B berlawanan arah = 180o : R = A - B
Jika vektor A dan B Saling tegak lurus = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik

2. Segitiga

B
A =
+
A

3. Poligon (Segi Banyak)


D
A C
C
B

+ + + = A+B+C+D
D
B
A

2.6
4. Uraian

Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)

Y
A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
A
Ay
Ax = A cos ; Bx = B cos
By B
Ay = A sin ; By = B sin
Ax Bx X

Besar vektor A + B = |A+B| = |R| Rx = Ax + Bx Ry = Ay + By

|R| = |A + B| = Rx 2 R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg =
Rx Ry
= arc tg
Rx
2.7
CONTOH 1
CONTOH

Sebuah mobil bergerak ke Utara sejauh 20 km, kemudian


bergerak ke Barat sejauh 40 km dan bergerak ke Selatan sejauh
10 km. Tentukan jarak perpindahan mobil itu !

40 km B

U
10 km

S
20 km

Departemen Sains 5/18/17 38


CONTOH
40 km
Jawab :
B
C 10 km

20 km A

B + C 10 km
D= A+

40 km
Jika perpindahan pertama dinyatakan vektor A, perpindahan
kedua dinyatakan vektor B, dan perpindahan ketiga dinyatakan
vektor C, maka perpindahan total dinyatakan vektor D.
Dari gambar di atas dapat diketahui panjang vektor D adalah :

40 2 10 2 10 17 m
Departemen Sains 5/18/17 39
Komponen vektor pada sumbu X-Y

Dengan dibantu sumbu X-


Y, maka setiap vektor Y
dapat diuraikan pada
sumbu X dan sumbu Y c
Komponen pada sumbu X
adalah proyeksi vektor
ke sumbu X, kita sebut Fx X
Komponen pada sumbu Y
adalah proyeksi vektor
ke sumbu Y, kita sebut Fy
Komponen pada sumbu X-Y nya
adalah ..

Dengan dibantu
Y
sumbu X-Y, maka
diperoleh Fx dan Fy Fy
c
Komponen pada
sumbu X adalah Fx

Komponen pada Fx X
sumbu Y adalah Fy
Garis putus-putus
harus sejajar sumbu x
dan y
Nilai masing-masing komponen
adalah ..

Fx = F. cos
Y
Fy = F. sin Fy
c
Apabila sudut yang

dipergunakan ,
maka komponennya Fx X

adalah ..
Fx = F. sin
Fy = F. cos
Menghitung jumlah banyak vektor yang sebidang dengan
menggunakan kerangka acuan sumbuX-Y

X Prinsip penjumlahannya
30 N
adalah vektor
pertama dijumlahkan
dengan vektor kedua,
10 N kemudian hasilnya
Y dijumlahkan dengan
Y
vektor ketiga, hasil
21 N terakhir merupakan
jumlah ketiga vektor
Tg = 4/3 yang dimaksud.
Vektor yang tidak berimpitan dengan sumbu X-Y
diuraikan menjadi komponen pada sumbu X dan Y

F2y
X Masing-masing vektor
30 N
kita beri nama, F1 = 10
N; F2 = 30 N; F3 = 20 N;
setelah kita
22 N menguraikan F2 maka
kita memperoleh F2x dan
F2x Y
Y F2y yaitu :

21 N
F2x = F2.cos = 30.0,6=18 N
Tg = 4/3, maka sin = 4/5 dan cos = 3/5
F2y = F2.sin = 30.0,8 = 24 N
Vektor-vektor yang terletak pada sumbu yang sama
dapat dijumlahkan secara aljabar
Jumlah akhir atau
resultan vektornya
Jumlah vektor yang
terletak pada sumbu X adalah :
adalah F1 + (-F2x) = 22 R2 = (Fx)2 + (Fy)2
18 = 4 N kita sebut Fx R2 = 42 + 32
Jumlah vektor yang R2 = 16 + 9
terletak pada sumbu Y R2 = 25
adalah F2y + (-F3) = 24
R =5N
21 = 3 N kita sebut Fy
Contoh Soal
Tentukan nilai dari jumlah vektor-vektor pada sumbu X-Y
berikut ini.

Y X

20 N 20 N
60
20 N

X 103 N X
60 N
10 N
50 N

GAMBAR A GAMBAR B
2.3.2 PERKALIAN VEKTOR

1. Perkalian Skalar dengan Vektor


2. Perkalian vektor dengan Vektor
a. Perkalian Titik (Dot Product)
b. Perkalian Silang (Cross Product)

1. Perkalian Skalar dengan Vektor Hasilnya vektor

C=kA k : Skalar
A : Vektor

Vektor C merupakan hasil perkalian antara skalar k dengan vektor A

Catatan : Jika k positif arah C searah dengan A


Jika k negatif arah C berlawanan dengan A

A C = 3A
k = 3,

2.8
2. Perkalian Vektor dengan Vektor

a. Perkalian Titik (Dot Product) Hasilnya skalar

A B =C C = skalar

Besarnya : C = |A||B| Cos


A = |A| = besar vektor A
B = |B| = besar vektor B
cos A = sudut antara vektor A dan
B
B

B
A cos

2.9
Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot
Product)

1. Komutatif : A B = B A
2. Distributif : A (B+C) = (A B) + (A C)

Catatan :

1. Jika A dan B saling tegak lurus A B = 0


2. Jika A dan B searah A B =A B
3. Jika A dan B berlawanan arah A B = - A B

2.10
b. Perkalian Silang (Cross Product) Hasilnya vektor
C = Ax B
B

A
B

A
C=BxA

Catatan :
Arah vektor C sesuai aturan tangan kanan
Besarnya vektor C = A x B = A B sin

Sifat-sifat :
1. Tidak komunikatif A x B = B x A
2. Jika A dan B saling tegak lurus A x B = B x A
3. Jika A dan B searah atau berlawan arah A x B = 0

2.11
2.4 VEKTOR SATUAN

Vektor yang besarnya satu satuan

A A
Notasi A A A 1 Besar Vektor
A A

Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)


Z

k A Arah sumbu x : i
j Arah sumbu y : j
Y
i Arah sumbu z : k
X

A Axi Ay j Az k
2.12
Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product) Vektor Satuan

i i = j j = k k = 1

i j = j k = k i = 0

Sifat-sifat Perkalian silang (Cross Product) Vektor Satuan

ixi = jxj = kxk = 0

ixj = k k

jxk = i i

kxi = j

2.13
Contoh Soal

1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut :


X Besar dan arah vektor pada gambar di samping :

Vektor Besar (m) Arah (o)


C B
A 19 0
A B 15 45
D Y
C 16 135
D 11 207
E
E 22 270
Hitung : Besar dan arah vektor resultan.

Jawab : Vektor Besar (m) Arah(0) Komponen X(m) Komponen Y (m)


A 19 0 19 0
B 15 45 10.6 10.6
C 16 135 -11.3 11.3
D 11 207 -9.8 -5
E 22 270 0 -22

RX = 8.5 RY = -5.1
R
Besar vektor R :
=
R 2+=
R 2 8.52+ ( - 5 .1)2= 94.
. 01
= 9.67 m
X y
Arah vektor R terhadap sumbu x positif :
- 5.1
tg = = - 0,6
8.5
2.14
= 329.03 (terhadap x berlawanan arah jarum jam )
0
2. Diketahui koordinat titik A adalah (2, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa
besar vektornya ?
Jawab :

Vektor A = 2i 3j + 4k

A = = 2 2 2 = satuan
A 2 + (- +4 29
3)

3. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut ini :
A = 2i 2j + 4k
B = i 3j + 2k
Jawab :

Perkalian titik : Perkalian silang :


A . B = 2.1 + (-2)(-3) + 4.2 i j k
= 16 AxB = 2 - 2 4
1 - 3 2
= { (-2).2 4.(-3)} i {2.2 4.1} j + {2.(-3) (-2).1} k
= (-4+12) i (4-4) j + (-6+4) k
= 8i 0j 2j
= 8i 2k

2.15
Gambar Vektor
B

45
X
A
ditulis vektor AB atau u

A disebut titik pangkal

B disebut titik ujung


Notasi Penulisan Vektor
Bentuk vektor kolom:
1
3
u atau PQ 2
4 0
Bentuk vektor baris:

AB 3, 4 atau
v 2, 3, 0
Vektor ditulis dengan notasi:
i, j dan k

misal : a = 3i 2j + 7k
VEKTOR DI R2

Vektor di R2
adalah
vektor yang terletak di satu bidang
atau
Vektor yang hanya mempunyai
dua komponen yaitu x dan y
VEKTOR DI R2

Y OP PA OA
A(x,y) OP OQ OA
y Q

a OP = xi; OQ= yj
j
x Jadi
X
O
i P OA =xi + yj
i vektor satuan searah
atau
sumbu X

j vektor satuan searah a = xi + yj


sumbu Y
3
Vektor di R

3
Vektor di R

adalah Vektor yang terletak di


ruang dimensi tiga

atau

Vektor yang mempunyai

tiga komponen

yaitu x, y dan z
3
Misalkan koordinat titik T di R

adalah (x, y, z) maka OP = xi;

OQ = yj dan OS = zk
Z
S
zk T(x,y,z)

yj
O Q Y
xi
P
X
OP + PR = OR atau

OP + OQ = OR

Z OR + RT = OT atau
S
OP + OQ + OS = OT
zk T(x,y,z)

t Jadi
yj
O Y OT = xi + yj + zk
xi Q
P R(x,y)
X atau t = xi + yj + zk
Panjang vektor

Dilambangkan dengan

tanda harga mutlak


a1
2
Di R , panjang vektor:
a
a2
atau a = a1i + a2j

Dapat ditentukan dengan

teorema Pythagoras

2 2
a a1 a 2
x

3
Di R , panjang vektor: v y
z

atau v = xi + yj + zk

Dapat ditentukan dengan

teorema Pythagoras

v x y z 2 2 2
Contoh:

3
1. Panjang vektor:
a
4
adalah a 3 4
2 2
= 25 = 5

2. Panjang vektor:
v 2i j - 2k

adalah
v 2 1 ( 2)
2 2 2

= 9 = 3
Vektor Satuan

adalah suatu vektor yang

panjangnya satu
Vektor satuan searah sumbu X,

sumbu Y , dan sumbu Z

berturut-turut

adalah vektor i , j dan k


1 0 0

i 0 , j 1 dan k 0
0 0 1

Vektor Satuan

dari vektor a = a1i + a2j+ a3k

adalah

a a1i a 2 j a3 k
ea a ea 2 2 2
a1 a 2 a3
Contoh

Vektor Satuan dari

vektor a = i - 2j+ 2k

adalah.
a
Jawab e a

a
i 2 j 2k
e a

1 ( 2) 2
2 2 2
i 2 j 2k
e
a

12 (2) 2 2 2

i 2 j 2k
e a

3
e a
13 i 23 j 23 k
Aljabar Vektor
Kesamaan vektor
Penjumlahan vektor
Pengurangan vektor
Perkalian vektor dengan
bilangan real
Kesamaan Vektor

Misalkan:

a = a1i + a2j + a3k dan

b = b1i + b2j + b3k


a1 = b1
Jika: a = b , maka
a2 = b2 dan

a3 = b3
Contoh

Diketahui:

a = i + xj - 3k dan

b = (x y)i - 2j - 3k

Jika a = b, maka x + y = ....


Jawab:

a = i + xj - 3k dan

b = (x y)i - 2j - 3k

a=b

1=x-y

x = -2; disubstitusikan

1 = -2 y; y = -3

Jadi x + y = -2 + (-3) = -5
Penjumlahan Vektor
a1 b1

Misalkan:
a a2 dan
b b2
a b
3 3
Jika: a + b = c , maka vektor
a1 b1

c a 2 b2
a b
3 3
Contoh

3 p

Diketahui: a - 2p b 6
-1 3
- 5

dan c 4q
2

Jika a + b = c , maka p q =....
jawab: a+b=c
3 p 5

- 2p 6 4q
-1 3 2

3 p 5

2 p 6 4 q
(1) 3 2

3 p 5

2 p 6 4 q
(1) 3 2

3 + p = -5 p = -8

-2p + 6 = 4q

16 + 6 = 4q

22 = 4q q = 5;

Jadi p q = -8 5

= -13
Pengurangan Vektor

Misalkan:

a = a1i + a2j + a3k dan

b = b1i + b2j + b3k

Jika: a - b = c , maka

c =(a1 b1)i + (a2 b2)j + (a3 - b3)k


Perhatikan gambar:
Y - 2
B(2,4)

vektor AB =
3
b
A(4,1)
vektor posisi:
a titik A(4,1) adalah:
X
4
O
a
2 1
titik B(2,4) adalah:
b
4
- 2
vektor AB =

3
4 2
a b
1 4
2 4 - 2
b a AB
4 1 3

Jadi secara umum: AB b a


Contoh 1
Diketahui titik-titik A(3,5,2) dan

B(1,2,4). Tentukan komponen-

komponen vektor AB
Jawab: AB b a
1 3 2 2

2 - 5 3 Jadi AB 3
4 2 2 2

Contoh 2
Diketahui titik-titik P(-1,3,0)

dan Q(1,2,-2).

Tentukan panjang vektor PQ

(atau jarak P ke Q)
1
Jawab: P(-1,3,0)

p 2
2

1

Q(1,2,-2) q 3
0

1 - 1 2

2 - 3 1
PQ = q p = - 2 0 2

2

PQ 1
2

PQ 2 ( 1) (2)
2 2 2

Jadi PQ 9 3
Perkalian Vektor dengan Bilangan
Real
a1

Misalkan:
a a2 dan
a
3 m = bilangan real

Jika: c = m.a, maka a1 m.a1



c m a 2 m.a 2
a m.a
3 3
Contoh
2 2

Diketahui: a - 1 dan b - 1
6 4

Vektor x yang memenuhi

a 2x = 3b adalah....

Jawab: x1 2 x1 2

misal x x 2 1 2 x 2 3 1
x 6 x 4
3 3
2 x1 2 2 2 x1 6

1 2 x 2 3 1 1 2 x 2 3
6 x 4 6 2 x 12
3 3
2 2x1 = 6 -2x1 = 4 x1= -2

-1 2x2 = -3 -2x2 = -2 x2 = 1

6 2x3 = 12 -2x3 = 6 x3 = -3
2
Jadi
vektor x 1
3

Rumus perbandingan Vektor dan Koordinat

A . Vektor Posisi

Vektor posisi

adalah

Vektor yang

titik pangkalnya O(0,0)


Vektor Posisi

Vektor posisi

adalah

Vektor yang

titik pangkalnya O(0,0)


Y B(2,4) Contoh:

b Vektor posisi

a A(4,1) titik A(4,1) adalah


4
OA a
1
O X

Vektor posisi titik B(2,4) adalah

OB b 2i 4 j
Rumus Perbandingan Koordinat
B(x 2 , y2 )

n
b C(x, y)
c
m
A(x 1 , y1 )

a
O
AC : CB m : n c - a : b - c m : n

c-a m
c n na b m c m
b-c n

cn cm mb na

c(m n) mb na

mb na
c
mn
xc nx 1 mx 2
mb na 1
c yc ny 1 my 2
mn z m n nz mz
c 1 2

nx 1 mx 2
xc
mn
ny 1 my 2
yc Rumus Perbanding an dalam bentuk koordinat
mn
nz 1 mz 2
zc
mn
Contoh 1.

Pada gambar disamping ABC adalah bangun Geometri


segitiga.V ektor - vektor posisi dari titik - titik sudut A, B, dan C

pada segitiga ABC itu berturut - turut adalah a, b, dan c.
Tunjukan bahwa :

a. AB b - a

b. BC c - b

Gambar DI SLIDE
Perkalian Silang Dua Vektor

( CROSS PRODUCT )
Perkalian Silang Dua
Vektor Definisi : axb



axb a b Sin .e

b
a

Vektor satuan yang tegak lurus a dan b


e
Jika a = x1i + y1j + z1k
b = x 2i + y 2 j + z 2k
Maka Perkalian Silang Vektor a dan b adalah :
a x b = (y1.z2.- z1.y2.)i - (x1.z2. - z1.x2) j +
(x1.y2 - y1.x2) k
Atau secara determinan matrik sebagai berikut

i j k

axb x1 y1 z1
x2 y2 z 2
Bukti:
a x b = (x1i+y1j+z1k) x (x2i +y2j +z2k)
= x1.x2. ixi + x1.y2. ixj + x1.z2. ixk +
y1.x2. jxi + y1.y2. jxj + y1.z2. jxk +
z1.x2. kxi + z1.y2. kxj + z1.z2. kxk

= x1.x2. 0 + x1.y2. k + x1.z2. (-j) +


y1.x2. (-k) + y1.y2. 0 + y1.z2. i +
z1.x2. j + z1.y2. (-i) + z1.x2. 0
a x b = x1.y2. k + x1.z2. (-j) + y1.x2. (-k) +
y1.z2. i + z1.x2. j + z1.y2. (-i)

= x1.y2. k + y1.x2. (-k) + x1.z2. (-j) +


z1.x2. j + y1.z2. i + z1.y2. (-i)

= y1.z2. i + z1.y2. (-i) +


x1.z2. (-j) + z1.x2. j +
x1.y2. k + y1.x2. (-k)
a x b = (y1.z2.- z1.y2.)i - (x1.z2. - z1.x2) j + (x1.y2 - y1.x2)
k

i j k

axb x1 y1 z1
x2 y2 z2
Contoh
:
Diketahui a = 2i + j
4k ,
b = 5i 6j +
3k
Tentukan a x b i
Jawab: j k

a xb 2 1 4
5 6 3

= (1.3 - (-4)(-6))i - ( 2.3 - (-4).5)j + (2.(-6) -


1.5)k
= ( 3 - 24) i - ( 6 + 20 ) j + (-12 - 5) k
= -21i - 26j - 17k

Anda mungkin juga menyukai