Anda di halaman 1dari 27

BAB V PEMBAHASAN

Masa Uji Coba Instrumen

Waktu uji coba: 2 minggu diawal bulan


Agustus 2016
Tempat: 4 posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih
Target: seluruh bayi di bawah usia 6
bulan yang datang ke posyandu
tersebut total: 11 bayi
Dari 11 bayi, belum ada yang berusia
samoai 6 bulan belum dapat
ditentukan kriteria lulus/gagal.
SKEMA UJI COBA
4 Posyandu

11 bayi < 6
bulan

NON-ASI
ASI EKSLUSIF
EKSLUSIF (7
(4 bayi)
bayi)

Mulai
periode E0
(5 bayi)

Mulai
periode E2
(2 bayi)
PERSENTASE UJI COBA
Bayi

Eksklusif; 36%

Tdk Eksklusif; 64%


HASIL UJI COBA BERDASARKAN
PERIODE

PERIOD ASI TIDAK ASI TOTAL


E EKSLUSIF EKSKLUSIF
E0 6 5 11
E1 5 5 10
E2 2 6 8
E3 1 2 3
E4 1 3 4
E5 - 1 1
E6 - - 0
12

10

6 Tdk Eksklusif
Eksklusif
4

0
E0 E1 E2 E3 E4 E5 E6
HASIL UJI COBA BERDASARKAN
USIA

USIA ASI TIDAK ASI TOTAL


EKSLUSIF EKSKLUSIF
0 bulan 1 0 1
1 bulan 1 1 2
2 bulan 1 4 5
3 bulan - - -
4 bulan 1 1 2
5 bulan - 1 1
6 bulan - - 0
PENCATATAN
Masa Pencatatan

Waktu: September 2016


Tempat: 7 posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih dan Poli Anak
Puskesmas Air Putih
Total bayi yang terdata: 30 bayi
Kunjungan posyandu: 20 bayi
Kunjungan Poli Anak: 10 bayi
Persentase Pencatatan

ASI EKSLUSIF
30% (21 bayi)

70%
Pelaksanaan
REKAPITULASI BAYI BERDASARKAN PERIODE PEMBERIAN ASI

30

25

20

15 Tdk Eksklusif
Eksklusif
10

0
E0 E1 E2 E3 E4 E5 E6
PERSENTASE PENCATATAN
BERDASARKAN KELOMPOK USIA

USIA ASI TIDAK ASI


EKSLUSIF EKSKLUSIF
2 bulan 100% 0%
3 bulan 100% 0%
5 bulan 83% 17%
1 bulan 75% 25%
4 bulan 67% 33%
6 bulan 57% 43%
0 bulan 0% 100%
Pelaksanaan
REKAPITULASI PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF BERDASARKAN USIA BAYI

4
Tdk Eksklusif
3 Eksklusif

0
0 1 2 3 4 5 6
KENDALA PENCATATAN
Metode pencatatan secara pasif dengan menunggu

bayi yang datang hanya berdasarkan kunjungan.


Kunjungan bayi dibawah 6 bulan ke posyandu kurang.

Sebagian besar posyandu tidak dikunjungi bayi sama

sekali melainkan balita.


Kurangnya data alamat lengkap dan nomor telepon

pada rekam medik Poli Anak sehingga sulit

melaksanakan metode penjaringan aktif`


Metode kohort tidak mencakup data ASI Ekslusif

sehingga pencarian data sekunder terkendala.


KENDALA PEMBERIAN ASI
Ibu bekerja

Ibu mengaku tidak sempat memberikan ASI setiap 2


jam ketika bekerja karena tidak selalu berada
bersama sang bayi.
ASI tidak keluar

ASI tidak segera keluar ibu khawatir bayi kelaparan


susu formula
Beberapa ibu mengaku ASI keluar setelah beberapa
hari menghentikan susu formula diberi ASI saja
tetap tidak memenuhi kriteria lulus
Volume ASI >>> pada ibu usia 19-23 tahun daripada
primipara usia 30 tahunan
Produksi ASI menurun/terhenti pada bulan ke 3 ibu
tidak memberi ASI secara rutin lagi produksi ASI
semakin tidak lancar.
Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi dan
manfaat ASI
Bayi mendapatkan tambahan susu formula/makanan sejak
awal kehidupannya ibu merasa dengan ASI saja tidak
cukup
Ibu tidak tahu cara pemberian ASI ekslusif

Beberapa ibu memberikan MPASI sebelum usa 6 bulan

Bayi tidak dirawat gabung

Ibu mengaku selama di RS, bayi diberikan susu formula


Setelah dirawat gabung ibu memberikan ASI saja tetap
tidak memenuhi kriteria lulus

Campur tangan anggota keluarga

Mertua/anggota keluarga lain ikut mengasuh bayi besar


peluang pemberian MPASI dini
Kepercayaan yang dianut misalnya memberikan madu
dan MPASI yang terlalu dini.
BAB VI KESIMPULAN
Persentase Bayi

Persentase bayi yang diberi ASI eksklusif


selama bulan September didapatkan 21 bayi
atau sebesar 70% sedangkan 30% bayi tidak
mendapatkan ASI eksklusif.
Berdasarkan persentase periode pemberian ASI
eksklusif, bayi paling banyak mendapatkan ASI
eksklusif pada kelompok E3 yaitu sebesar 81%,
berturut-turut setelahnya kelompok E2, E5, E4,
E1, E0, dan yang terakhir yaitu E6 dengan
besaran persentase berturut-turut 79%, 77%,
Faktor Penyebab Ketidakberhasilan Pemberian ASI

Kondisi ibu & bayi


Paritas ibu (menyangkut produksi ASI dan pengalaman ibu dalam
memberikan ASI)
Pekerjaan ibu
ASI tidak segera keluar setelah melahirkan
Kemampuan & kemauan bayi untuk menghisap puting susu ibu
Kesadaran Ibu
Rasa percaya diri untuk menyusui yang kurang
Pengetahuan/pendidikan ibu tentang ASI eksklusif yang rendah
Kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan
Kurangnya kunjungan bayi di bawah usia 6 bulan ke posyandu balita
Tenaga kesehatan & kader
Pemahaman kader posyandu mengenai program ASI eksklusif masih
kurang
Kuantitas tenaga kesehatan program gizi masih kurang
Tidak adanya SOP metode pencatatan & pelaporan ASI eksklusif
Kohort tidak lengkap karena tidak mencakup data ASI eksklusif
BAB VI SARAN
Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan di Puskesmas sehingga

program gizi, posyandu, KIA maupun KIE-ASI dapat lebih maksimal


Optimalisasi metode pencatatan kohort bayi yang mencakup data ASI

eksklusif
Meningkatkan motivasi dan peran serta kader dalam mendukung program ASI

eksklusif, jika perlu dengan pemberian reward


Membentuk Forum Komunikasi Kader Posyandu sebagai sarana diskusi dalam

kegiatan promosi ASI eksklusif


Meningkatkan kerjasama dengan dokter spesialis dan ahli gizi sebagai

konsultan melalui program kunjungan ahli


Meningkatkan kerjasama lintas sektoral, termasuk rumah sakit untuk tidak

memberikan susu formula pada bayi yang dilahirkan disana


Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan,

konseling/KIE, pembagian leaflet, pemasangan poster di puskesmas, posyandu


LAMPIRAN
SOP
SOP
INSTRUMEN
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
LEAFLET
LEAFLET
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai