DEFINISI proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan- peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga (misalnya generator, transformator jaringan dan lain-lain,) terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain : hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem naik/turun, asinkron dan lain-lain Fungsi dari sistem proteksi untuk menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan Iistrik akibat adanya gangguan (kondisi abnormal). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan, maka akan semakin sedikitlah pengaruh gangguan terhadap kemungkinan kerusakan alat. untuk mempercepat melokaliser luas/zone daerah yang terganggu, sehingga daerah yang terganggu menjadi sekeciI mungkin. Untuk dapat memberikan pelayanan Iistrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen, dan juga mutu listriknya baik. Untuk mengamankan manusia (terutama) terhadap bahaya yang ditimbulkan Penyebab kematian karena listrik I (arus) terasa : 0,9 mA I (arus ) menyebabkan kematian : >50-100mA V (tegangan) maksimum AC : 50 Volt Tahanan manusia : 2000-3000 Persyaratan Sistem Proteksi a). Selektivitas mampu memisahkan jaringan yang terganggu saja. b). Andal : yaitu akan bekerja bila diperlukan (dependability) dan tidak akan bekerja bila tidak diperlukan (security). c). Cepat mampu bekerja secepat-cepatnya d). Sensitivitas (kepekaan) mampu merasakan gangguan sekecil apapun Komponen-Komponen Sistem Proteksi Komponen-komponen sistem proteksi terdiri dari : Circuit Breaker (PM) Relay Trafo arus (CT) Trafo tegangan (PT) Kabel kontrol Supplay (batere) Diagram rangkaian sistem proteksi Klasifikasi Gangguan pd STL 1. Gangguan yang berasal dari system. o Tegangan dan arus abnormal. o Pemasangan yang kurang baik. o Kesalahan mekanis karena proses penuaan. o Kerusakan material seperti isolator pecah, kawat putus, atau kabel cacat isolasinya. 2. Gangguan yang berasal dari luar system. o Gangguan-gangguan mekanis karena pekerjaan galian saluran lain. Gangguan ini terjadi untuk sistem kelistrikan bawah tanah. o Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir. o Pengaruh lingkungan seperti pohon, binatang dan benda-benda asing serta akibat kecerobohan manusia. Waktu Gangguan 1. Gangguan yang bersifat temporer, yang dapat hilang dg sendirinya atau dg memutuskan sesaat bagian yang terganggu dari sumber tegangannya. 2. Gangguan yang bersifat permanen, dimana untuk membebaskannya diperlukan tindakan perbaikan dan/atau menyingkirkan penyebab gangguan tersebut. Daerah Pengamanan (protective zone) 1. Generator 2. Transformator daya 3. Bus-bar 4. Transmisi, sub-transmisi dan distribusi 5. Beban Pembagian ke 5 daerah pengamanan diatas dilaksanakan secara saling meliputi (over laping), Diagram sistem tenaga dengan daerah proteksi berlapis PEMBAGIAN TUGAS Dalam sistem proteksi pembagian tugas dapat diuraikan menjadi : a. Proteksi utama, berfungsi untuk mempertinggi kehandalan, kecepatan kerja, dan fleksibilitas sistem proteksi terhadap sistem tenaga. b. Proteksi pengganti, berfungsi jika proteksi utama menghadapi kerusakan untuk mengatasi gangguan yang terjadi. c. Proteksi tambahan, berfungsi untuk pemakaian pada waktu tertentu sebagai pembantu proteksi utama pada daerah tertentu yang dibutuhkan.