Anda di halaman 1dari 12

PROTEKSI-1

IKRIMA ALFI,S.T., M.Eng.


DEFINISI
proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem
proteksi yang dilakukan kepada peralatan-
peralatan listrik yang terpasang pada suatu
sistem tenaga (misalnya generator,
transformator jaringan dan lain-lain,) terhadap
kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri
Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain :
hubung singkat,
tegangan lebih,
beban lebih,
frekuensi sistem naik/turun,
asinkron dan lain-lain
Fungsi dari sistem
proteksi
untuk menghindari atau mengurangi kerusakan
peralatan Iistrik akibat adanya gangguan (kondisi
abnormal). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi
yang digunakan, maka akan semakin sedikitlah
pengaruh gangguan terhadap kemungkinan
kerusakan alat.
untuk mempercepat melokaliser luas/zone daerah
yang terganggu, sehingga daerah yang terganggu
menjadi sekeciI mungkin.
Untuk dapat memberikan pelayanan Iistrik dengan
keandalan yang tinggi kepada konsumen, dan juga
mutu listriknya baik.
Untuk mengamankan manusia (terutama) terhadap
bahaya yang ditimbulkan
Penyebab kematian
karena listrik
I (arus) terasa : 0,9 mA
I (arus ) menyebabkan kematian :
>50-100mA
V (tegangan) maksimum AC : 50
Volt
Tahanan manusia : 2000-3000
Persyaratan Sistem Proteksi
a). Selektivitas
mampu memisahkan jaringan yang
terganggu saja.
b). Andal : yaitu akan bekerja bila
diperlukan (dependability) dan tidak akan
bekerja bila tidak diperlukan (security).
c). Cepat
mampu bekerja secepat-cepatnya
d). Sensitivitas (kepekaan)
mampu merasakan gangguan sekecil
apapun
Komponen-Komponen Sistem
Proteksi
Komponen-komponen sistem
proteksi terdiri dari :
Circuit Breaker (PM)
Relay
Trafo arus (CT)
Trafo tegangan (PT)
Kabel kontrol
Supplay (batere)
Diagram rangkaian sistem
proteksi
Klasifikasi Gangguan
pd STL
1. Gangguan yang berasal dari system.
o Tegangan dan arus abnormal.
o Pemasangan yang kurang baik.
o Kesalahan mekanis karena proses penuaan.
o Kerusakan material seperti isolator pecah, kawat
putus, atau kabel cacat isolasinya.
2. Gangguan yang berasal dari luar system.
o Gangguan-gangguan mekanis karena pekerjaan
galian saluran lain. Gangguan ini terjadi untuk sistem
kelistrikan bawah tanah.
o Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir.
o Pengaruh lingkungan seperti pohon, binatang dan
benda-benda asing serta akibat kecerobohan
manusia.
Waktu Gangguan
1. Gangguan yang bersifat temporer,
yang dapat hilang dg sendirinya
atau dg memutuskan sesaat bagian
yang terganggu dari sumber
tegangannya.
2. Gangguan yang bersifat permanen,
dimana untuk membebaskannya
diperlukan tindakan perbaikan
dan/atau menyingkirkan penyebab
gangguan tersebut.
Daerah Pengamanan
(protective zone)
1. Generator
2. Transformator daya
3. Bus-bar
4. Transmisi, sub-transmisi dan
distribusi
5. Beban
Pembagian ke 5 daerah
pengamanan diatas dilaksanakan
secara saling meliputi (over
laping),
Diagram sistem tenaga dengan
daerah proteksi berlapis
PEMBAGIAN TUGAS
Dalam sistem proteksi pembagian tugas dapat
diuraikan menjadi :
a. Proteksi utama, berfungsi untuk mempertinggi
kehandalan, kecepatan kerja, dan fleksibilitas
sistem proteksi terhadap sistem tenaga.
b. Proteksi pengganti, berfungsi jika proteksi
utama menghadapi kerusakan untuk mengatasi
gangguan yang terjadi.
c. Proteksi tambahan, berfungsi untuk pemakaian
pada waktu tertentu sebagai pembantu proteksi
utama pada daerah tertentu yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai