Sepsis Bakterialis

Djatnika Setiabudi, dr., Sp.A(K)

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

RS Hasan Sadikin Bandung
Pendahuluan

Manifestasi klinis berat

Insidensi :
Kemampuan diagnosis
Survival rate immunocompromised patients
Pemakaian alat invasif
Perawatan di ruang intensif
Angka kematian: akibat komplikasi sepsis
terutama syok septik:
Batasan (1)
Konsep lama :
- Bakteremia : Bakteri dalam darah (+)
Gejala klinis infeksi (- )
- Sepsis (septikemia):
Bakteremia + Gejala infeksi berat
Konsep sekarang:
Sepsis = SIRS yang disebabkan oleh infeksi
 Batasan (2)

Penyebab sepsis tidak hanya bakteri saja

bakteri, jamur, virus, protozoa

Sepsis bakterialis tidak terbatas pada

bakteri batang gram (-) saja
tbc milier : sepsis karena M tuberculosis

Kultur darah positif bukan merupakan pra-

syarat untuk diagnosis sepsis bakterialis
 SIRS
(Systemic Inflammatory Response Syndrome)

Dua atau lebih tanda

Hipertermi atau hipotermi

Takikardi:
Takipnea:
Lekositosis atau leukopenia
atau sel imatur > 10%
Patofisiologi:
Stimuli berat (infeksi / non infeksi):

Respon imun berlebihan

Vasodilatasi
Kerusakan endotel
Kebocoran kapiler
dll

SYOK

MODS
Klasifikasi Sepsis (1)
SEPSIS SEPSIS BERAT SYOK SEPTIK
MULTIPLE ORGAN DYSFUNCTION SYNDROME

SEPSIS BERAT :
Sepsis + salah satu tanda hipoperfusi organ
Perubahan status mental
Asidosis laktat
Oliguria: output urine < 0,5 ml/kgBB/jam
Oksigenisasi tidak adekuat:
PaO2 < 70 mmHg suhu kamar
SaO2 < 92%
Klasifikasi Sepsis (2)
SYOK SEPTIK :
1. Hipoperfusi yang membutuhkan > 40 ml /
kgBB cairan
dan/atau dukungan inotropik

2. Hipotensi

3. > 1 manifestasi tanda hipoperfusi organ

Klasifikasi Sepsis (3)
MODS :
terdapat kegagalan > 2 fungsi organ penting:

1. Otak
2. Ginjal
3. Respirasi
4. Hati
5. Hematologi
Faktor Predisposisi:
Memudahkan terjadinya stimulus:
gangguan imunologis, prosedur invasif
Kegagalan penghentian stimulus:
kegagalan eliminasi m.o
Neonatus
Immunocompromised:
luka bakar, malnutrisi, AIDS, keganasan,
trauma multipel, dsb
Genetik
Etiologi:
Neonatus: Immunocompromised:
< 48 jam: Streptokokus Grup B Enterobacteriaceae
E. coli, Klebsiella S. aureus
> 48 jam: Stafilokokus Jamur

Bayi dan anak:

Nosokomial:
Strep. pneumonia
-Pseudomonas aeruginosa
H. influenza tipe B
S. epidermidis
Neisseria meningitidis
Klebsiella Enterobacteriacae
Salmonella Enterococcus
E. coli Jamur
Dsb
Diagnosis:

Fokus:
Adanya infeksi
Adanya SIRS
Adanya faktor risiko

Infeksi:
Gejala umum: demam, hipotermi
Gejala khusus: sesuai pola infeksi
Diagnosis:

Sepsis Sepsis berat Syok septik MODS

Hal-hal penting:

Agitasi jatuh ke dalam syok

Ektima gangrenosum: P. aeruginosa
Rongga panggul/abdomen: Gram (-), anaerob
Rongga mulut : bakteri anaerob !
Laboratorium:
Kultur
PCR, Gram / preparat direk
Leukositosis / leukopeni, shift to the left,
granula toksik, Dohle bodies
Mediator-mediator
Thoraks foto, urine
Derajat sepsis:
Analisis gas darah
Trombosit, fibrinogen, PT,aPTT
dll
Diagnosis banding:
BANYAK !!
Antara lain:
Infeksi:
Meningitis
Ensefalitis
Reaksi vaksin
SSS
Kardiopulmoner:
Pneumonia
Emboli pulmoner
Gagal jantung kongestif
Perikarditis, miokarditis, aritmia
 Endokrin: Neurologi:
Adrenogenital Intoksikasi
syndrome Perdarahan intrakranial
Corticosteroid withdrawl Guillan-Bare syndrome
DM, DI Lain-lain:
Hipoglikemi Anafilaksis
Reye Syndrome Kawasaki
GIT: dll
GEA + dehidrasi
Apendisitis
Intususepsi
Pengobatan:
Initial support:
Oxygen delivery oxygen demand
ABCD resusitasi
Eradikasi kuman:
Fase agresif
Fase setelah ada kultur
Monitoring ketat
Lain-lain:
antiinflamasi
Terapi Empirik Sepsis:
Early onset sepsis
Late onset sepsis:
- Risiko MRSA (-)
- Risiko MRSA (+)
- Letupan ESBL
Bayi < 3 bulan
Bayi dan anak umur > 3
bulan
Sumber: ASHP; Steele 1984, Buck 1998, Isaacs 2000
Ampisilin + Gentamisin
Flukloksasilin + Gentamisin
Vankomisin + Sefotaksim
Imipenem atau Meropenem
Ampisilin + Gentamisin atau
Ampisilin + Sefotaksim
Seftriakson atau Sefotaksim
Dosis (iv/im)
Ampisilin Neonatus prematur : 100 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
Neonatus matur < 7 hari : 150 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Neonatus matur > 7 hari : 200 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
Bayi < 3 bulan : 200 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
Sefotaksim Bayi dan anak > 3 bulan : 200 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis

Seftriakson Bayi dan anak > 3 bulan : 100 mg/kgBB/hari, dibagi 2-4 dosis

Gentamisin Neonatus prematur : 5 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis

Neonatus matur < 7 hari : 5 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
Neonatus matur > 7 hari : 7,5 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Bila BB 1 1,5 kg : 2,5 mg/kgBB/hari, 1 dosis
Bayi < bulan : 7,5 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Flukloksasilin (p.o) Usia < 6 bulan : 6,25 mg/kgBB, 4 x/hari
Usia 6 bulan 12 tahun : 6,25 12,5 mg/kgBB, 4 x/hari
Imipenem Neonatus prematur : 40 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
Neonatus matur < 7 hari : 40 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
Neonatus matur > 7 hari : 60 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Bayi dan anak : 40-60 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis

Sumber: ASHP; Steele 1984, Buck 1998, Isaacs 2000

Dosis (iv/im)
Meropenem 10 40 mg, tiap 8 jam (maks. 2 gr / 8 jam

Vankomisin Neonatus prematur : 30 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis

Neonatus matur < 7 hari : 30 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
Neonatus matur > 7 hari : 45 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Bayi dan anak : 40 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis

Sumber: ASHP; Steele 1984, Buck 1998, Isaacs 2000