Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR ISI

PERENCANAAN PERKUATAN LERENG DENGAN PEMAKAIAN


GEOTEKSTIL PADA PERPANJANGAN RUNWAY BANDARA
AEK GODANG TAPANULI SUMATRA UTARA

RAHMAN
JUMANTORO
15312929
TEKNIK SIPIL
JUNIARSO
,ST.,MT.
LATAR BELAKANG

DITJEN HUBUD
Eksisting Rencana
P = 1400 M P = 1700 M
PERMASALAHAN :
1.Tebal tanah dasar lunak besar
2.Kemiringan lereng aman ?
3.Terjadi kelongsoran ?
Tujuan
Menghitung daya dukung tanah
Menghitung stabilitas lereng timbunan dengan berbagai trap dan kemiringan
lereng 1V : 1H, 1V : 1,5H dan 1V : 2H
Mendesain perkuatan lereng timbunan dengan menggunakan geotekstil
Tipe geotekstil yang digunakan
Anggaran biaya perkuatan timbunan dengan menggunakan geotekstil.

Batasan Masalah
Perencanaan dilakukan pada Sta.1+400 sampai dengan Sta.1+700..
Perencanaan disain stabilitas timbunan menggunakan software Geoslope,
tidak disertai dengan metode konstruksi.
Perhitungan biaya hanya meliputi kebutuhan material tanpa disertai biaya
konstruksi, alat, serta pekerja
DIAGRAM ALIR
PROFIL TIMBUNAN
GEOTEKSTIL
Geotekstil adalah meterial lembaran yang dibuat
dari bahan tekstil polymeric, bersifat lolos air, yang
dapat berbentuk anyaman (woven) dan nir
anyam(non woven).
Fungsi :
-Filtrasi
-Drainase
-Separator
-Perkuatan
FS 1,5
STABILITAS TANPA
PERKUATAN

FS 1,3
KUAT TARIK GEOTEKSTIL
STABILITAS DENGAN
PERKUATAN

FS 1,3
PENURUNAN SEGERA
KONSOLIDASI

Penurunan Konsolidasi
0,87 m
ANGGARAN
KESIMPULAN
Faktor aman keruntuhan daya dukung tanah dasar untuk lereng tanpa
terasering dengan kemiringan 1V : 1H sebesar 2,27, 1V : 1,5H sebesar
2,3, 1V : 2H sebesar 2,37. Untuk lereng dengan 1 terasering dengan
kemiringan 1V : 1H sebesar 2,3, 1V : 1,5H sebesar 2,37, 1V : 2H sebesar
2,44. Untuk lereng dengan 2 terasering dengan kemiringan 1V : 1H
sebesar 2,32, 1V : 1,5H sebesar 2,39 dan 1V : 2H sebesar 2,46. Maka
daya dukung tanah dasar bersifat aman karena 1,5.
Faktor aman stabilitas lereng timbunan tanpa perkuatan untuk lereng
tanpa terasering dengan kemiringan 1V : 1H sebesar 0,93, 1V : 1,5H
sebesar 0,981, 1V : 2H sebesar 1,011. Untuk lereng dengan 1 terasering
dengan kemiringan 1V : 1H sebesar 1,025, 1V : 1,5H sebesar 1,04, 1V :
2H sebesar 1,07. Untuk lereng dengan 2 terasering dengan kemiringan
1V : 1H sebesar 1,074, 1V : 1,5H sebesar 1,107 dan 1V : 2H sebesar
1,124. Maka timbunan dengan lereng tanpa perkuatan lereng bersifat
tidak aman dan tidak stabil karena faktor aman yang didapat 1,3.
Faktor aman stabilitas lereng timbunan dengan menggunakan perkuatan geoteksil
untuk lereng tanpa terasering dengan kemiringan 1V : 1H sebesar 1,363, 1V : 1,5H
sebesar 1,436, 1V : 2H sebesar 1,357. Untuk lereng dengan 1 terasering dengan
kemiringan 1V : 1H sebesar 1,321, 1V : 1,5H sebesar 1,416, 1V : 2H sebesar 1,438.
Untuk lereng dengan 2 terasering dengan kemiringan 1V : 1H sebesar 1,324, 1V : 1,5H
sebesar 1,359 dan 1V : 2H sebesar 1,342. Maka timbunan dengan perkuatan lereng
emnggunakan geotekstil bersifat aman dan stabil karena faktor aman melebihi 1,3.
Tipe geotekstil yang digunakan adalah tipe geotekstil woven polyester dengan kuat
tarik untuk setiap jenis kemiringan lereng yang berbeda mulai dari 30 kN/m, 35 kN/m,
40 kN/m dan 50 kN/m.
Anggaran biaya perkuatan material geotekstil untuk stabilitas lereng timbunan untuk
lereng tanpa terasering dengan kemiringan 1V : 1H sebesar Rp 664.246.800, 1V : 1,5H
sebesar Rp 843.000.000, 1V : 2H sebesar
Rp 756.945.000. Untuk lereng dengan 1 terasering dengan kemiringan
1V : 1H sebesar Rp 863.692.500, 1V : 1,5H sebesar Rp 878.400.000, 1V : 2H sebesar
Rp 1.086.000.000. Untuk lereng dengan 2 terasering dengan kemiringan 1V : 1H
sebesar 1.508.625.000, 1V : 1,5H sebesar Rp 775.278.000, 1V : 2H sebesar Rp
1.491.210.000.
SARAN
Membandingkan dengan jenis perkuatan lain misalnya dinding penahan
tanah (retaining wall).
Perlu dilakukan perbaikan tanah dasar karena terjadi penurunan
konsolidasi yang besar.
Karena penurunan konsolidasi tanah dasar pada pekerjaan timbunan ini
maka diperlukan pemantauan untuk mengetahui kemajuan penurunan
konsolidasi dari waktu ke waktu. Alat yang dibutuhkan untuk pemantauan
penurunan konsolidasi bisa berupa pelat penurunan (settlement plate).
Fungsi dari pelat penurunan atau (settlement plate) ialah digunakan untuk
mengukur besar dan kecepatan penurunan akibat beban timbunan. Secara
tipikal, pelat penurunan dipasang di antara tanah asli dan dasar timbunan.
Ukuran pelat berkisar antara 0,9 sampai 1,2 m 2, dan dapat dibuat dari
plywood atau baja yang dihubungkan dengan batang baja yang dipasang
vertikal dengan diameter 19mm. Elevasi puncak batang baja diukur secara
periodik guna mengukur penurunan yang terjadi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai