Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 1

HIDUNG
1. FAHMILA UTARY PILOMONU
2. ILHAM DJAFAR
3. SITI NURSELA PULOGU
4. DEVI TOONAU
5. RISKAWATI MAMUKI
6. PRAYOTO AMIRULLAH
KELAINAN YANG TERDAPAT
PADA HIDUNG
DEFINISI
1. SeLesma
Pilek atau selesma merupakan penyakit yang paling
umum dan
sering ditemui, dapat menyerang anak-anak
maupun lanjut usia.
Sebagian orang awam sering menyamakan
penyakit ini dengan
influenza, padahal sebenarnya pilek dan influenza
adalah dua
penyakit yang berbeda, hanya gejalanya ada
kemiripan, biasanya
influenza lebih hebat penderitaannya dibandingkan
pilek. Pilek
tidak disertai dengan demam tinggi atau menggigil
seperti pada
influenza.
ETIOLOGI

Selesma dan flu menyebar melalui virus antar


manusia dari apa saja:
1. Hembusan napas yang membawa partikel virus ke
udara,
melalui bersin, bicara dan batuk.
2. Sentuhan dengan benda-benda yang
terkontaminasi, seperti
gagang pintu, hand rail, dan telepon.
3. Hindari bersentuhan dengan penderita
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya penyakit selesma dapat diuraikan
sebagai berikut : virus melekat pada sel inang dan
melakukan penetrasi asam nukleat ke dalam tubuh inang
terjadi replikasi genom virus dan sintesis asam amino
atau protein pembentuk tubuh virus penyusunan dan
pengepakkan virus baru pelepasan dari sel inang,
mengakibatkan sel inang lisis dan timbul peradangan.
Keterangan prosesterjadinya selesma : cairan encer dan
jernih yang mengalir dari epitel nasal yang teriritasi,
kemudian secara cepat diikuti oleh lender yang lebih
kental, yang sebagian besar terdiri dari sel-sel epitel
yang mati dan sel darah putih. Tenggorokan terasa sakit
karena adanya edema pada selaput lendir tenggorok,
menyebabkan iritasi tenggorok. Batuk yang semula
kering dapat berubah menjadi batuk basah karena
adanya cairan nasal/ ingus yang menggumpal pada
cabang tenggorok kemudian tak terbendung lagi
PENGOBATAN

Beristirahatlah di rumah dan jauhi orang lain.


Minum banyak air putih, kalau perlu disertai
ibuprofen/parasetamol untuk meredakan gejalanya.
Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan.
makan Makanan Pedas. Lada dan bumbu-bumbu yang
pedas seperti pala, jahe, atau cabai dapat merangsang
sekresi membran mukus.
Makan Sup Ayam. Menyantap sup ayam selagi panas
atau mandi pancuran hangat dapat meringankan
penderitaan anda.
Minum Sebanyak-Banyaknya. Rasa malas dan lesu
yang biasanya meneyrtai selessma sering disebabkan
oleh dehidrasi. Mium sekurangnya 6 gelas air dalam
sehari untuk mencegah keluhan itu.
Bersantailah!. Sebuah penelitian di Carnegie Mellon
DEFINISI

2. RINITIS ALERGI
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan
oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya
sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut .
ETIOLOGI
1. Alergen inhalan, yang masuk bersama udara
pernafasan
misalnya debu rumah,tungau, serpihan epitel dan
bulu binatang
serta jamur.
2. Alergen ingestans, yang masuk ke saluran
pencernaan berupA
makanan misalnya susu, telur, coklat, ikan,
udang, dan lain-lain.
3. Alergen injektan, masuk melalui suntikan atau
tusukan misalnya
penisilin dan sengatan lebah.
4. Alergen kontaktan, yang masuk melalui kontak
kulit atau
jaringan mukosa misalnya bahan
kosmetik,perhiasan.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIO
LOGI
Pada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi,
makrofag atau monosit yang berperan sebagai sel penyaji
(Antigen Presenting Cell/APC) akan menangkap alergen yang
menempel di permukaan mukosa hidung. Setelah diproses,
antigen akan membentuk fragmen pendek peptide dan
bergabung dengan molekul HLA kelas II membentuk komplek
peptide MHC kelas II (Major Histocompatibility Complex) yang
kemudian dipresentasikan pada sel T helper (Th0). Kemudian
sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1 (IL-1)
yang akan mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi Th1
dan Th2. Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL-3,
IL-4, IL-5, dan IL-13;L

IL-4 dan IL-13 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel


limfosit B, sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan
memproduksi imunoglobulin E (IgE). IgE di sirkulasi darah akan
masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgE di permukaan
sel mastosit atau basofil (sel mediator) sehingga kedua sel ini
menjadi aktif. Proses ini disebut sensitisasi yang menghasilkan
sel mediator yang tersensitisasi..
PENGOBATAN
Menghindari Allergen
Terapiyangpalingidealadalahmenghindarikontakdengan
alergenpenyebabnya(avoidance)daneliminasi.
Simptomatis
Imunoterapi
Desensitisasi dan hiposensentisasi
Cara pengobatan ini dilakukan pada alergi inhalan
dengan gejala yang berat dan sudah berlangsung lama
serta dengan pengobatan cara lain tidak memberikan
hasil yang memuaskan. 3
Netralisasi
Cara ini dilakukan untuk alergi makanan, tubuh tidak
membentuk blocking antibody seperti pada
desensitisasi.
DEFINISI
3. SINUSITIS
Penyakit sinusitis
adalah penyakit
yang terjadi pada
hidung berupa
peradangan pada
bagian sinus.
Sinus sendiri
terletak pada
rongga-rongga
tulang yang
berhubungan
dengan hidung
ETIOLOGI
Sinusitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi pada
selaput lendir di hidung atau saluran napas atas,
misalnya influenza. Bila terkena influenza, selaput lendir
akan bengkak dan akan memblokir bukaan sinus. Lendir
yang menumpuk di sinus terkadang berubah menjadi
infeksi oleh bakteri dan menyebabkan gejala yang lebih
parah. Hal ini disebut sinusitis bakteri.
Sinusitis kronis sering disebabkan oleh iritasi dan
alergi, yang mempengaruhi lapisan hidung dan sinus.
Penyebabnya antara lain:
Alergen udara, seperti dari rumput dan serbuk sari
Asap dan polusi udara
Debu dan tungau
Semprotan yang mengandung bahan kimia.
Sinus juga bisa tersumbat atau menyempit karena
adanya pertumbuhan seperti polip hidung, atau jika
wajah atau hidung terluka.
PATOFISIO
PATOFISIOLOGI
LOGI

Proses terjadinya sinusitis diawali oleh adanya oklusi atau


penyumbatan ostium sinus yang akan menghambat
ventilasi dan drainase sinus sehingga terjadi penumpukan
sekret dan mengakibatkan penurunan oksigenisasi serta
tekanan udara di rongga sinus. Penurunan oksigenisasi
sinus akan menyuburkan pertumbuhan bakteri
anaerob.Tekanan dalam rongga sinus yang menurun pada
akan menimbulkan rasa nyeri di daerah sinus yang
terkena sinusitis. Karena ventilasi terganggu, PH dalam
sinus akan menurun dan hal ini akan menyebabkan silia
menjadi hipoaktif dan mukus yang diproduksi menjadi
lebih kental. Bila sumbatan berlanjut akan terjadi hipoksia
dan retensi mukusyang merupakan kondisi ideal untuk
tumbuhnya kuman patogen. Infeksi dan toksin bakteri
selanjutnya akan mengganggu fungsi mukosa karena
menimbulkan inflamasi pada lamina propia dan mukosa
Sinus grup anterior lebih sering terkena sinusitis
karena di meatus media terdapat celah-celah
sempit yang mudah mengalami penyumbatan,
daerah tersebut disebut komplek osteomeatal yung
terdiri dariresesus frontal, infundibulumdan
bulaetmoid. Permukaan mukosa di daerah
osteomeatal komplek berdekatan satu sama lain,
bila terjadi edema maka mukosa yang berhadapan
pada daerah sempit ini akan menempel erat atau
kontak sesamanya sehingga silia tidak dapat
bergerak dan mukus tidak dapat dialirkan dan pada
saat yang bersamaan dapat terjadi edeme serta
oklusi ostium sinus grup anterior yang merupakan
awal dari proses terjadinya sinusitis. Khusus untuk
sinus maksilaris dasarnya berbatasan dengan akar
Sinusitis akut biasanya membutuhkan waktu dua
PENGOBATAN
minggu untuk membaik. Banyak orang yang berhasil
menangani gejala sinusitis sendiri dirumah tanpa perlu
bantuan dari medis.
Sinusitis biasanya disebabkan oleh virus, seperti
influenza, sehingga seseorang tidak perlu diresepkan
antibiotik..
Perawatan dirumah
Untuk meringankan gejala sinusitis, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan dirumah, antara lain:
Kompres hangat pada wajah, hal ini akan meringankan
rasa nyeri dan
memberi kenyamanan.
Semprot atau tetes hidung akan membantu
meringankan hidung
yang tersumbat. Menghirup udara hangat dan lembab
juga dapat
membantu.

DEFINISI

4. POLIP HIDUNG
kelainan mukosa hidung dan sinus paranasal terutama
pada kompleks osteomeatal (KOM) di meatus nasi
medius berupa massa lunak yang bertangkai (tonjolan
pada jaringan permukaan mukosa), bentuk bulat atau
lonjong, berwarna putih keabu-abuan (bentuknya
mirip dengan buah anggur bening lonjong bertangkai).
ETIOLOGI

Faktor pemicu yang seringkali dapat


menyebabkan polip hidung antara lain:
Infeksi kronis pada sinus (sinusitis) Rhinitis
alergi (hay fever) Asma Cystic fibrosis
Sindrom Churg-Strauss Sensitivitas NSAID
(respon alergi terhadap obat anti-nyeri
seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dll)
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI

Polip berasal dari pembengkakan mukosa hidung yang


terdiri atas cairan interseluler dan kemudian terdorong ke
dalam rongga hidung dan gaya berat.Polip dapat timbul
dari bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan
seringkali bilateral. Polip hidungpaling sering berasal dari
sinus maksila (antrum)dapat keluar melalui ostium sinus
maksilla dan masuk ke ronga hidung dan membesar di
koana dan nasopharing. Polip ini disebut polip
koana.Secara makroskopik polip tershat sebagai massa
yang lunak berwarna putih atau keabu-abuan. Sedangkan
secara mikroskopik tampak submukosa hipertropi dan
sembab. Sel tidak bertambah banyak dan terutama terdiri
dari sel eosinofil, limfosit dan sel plasma sedangkan
letaknya berjauhan dipisahkan oleh cairan interseluler.
Pembuluh darah, syaraf dan kelenjar sangat sedikit dalam
polip dan dilapisi oleh epitel throrak berlapis semu.
Semua jenis imunoglobulin dapat ditemui pada polip nasi,
Kadar IgG, IgA, IgM terdapat dalam jumlah bervariasi,
dimana peningkatan jumlah memperlihatkan adanya
infeksi pada saluran napas
Beberapa mediator inflamasi juga dapat ditemukan di
dalam polip. Histamin merupakan mediator terbesar
yang konsentrasinya di dalam stroma polip 100-1000
konsentrasi serum. Mediator kimia lain yang ikut dalam
patogenesis dari nasal polip adalah Gamma Interferon
(IFN-) dan Tumour Growth Factor (TGF-). IFN-
menyebabkan migrasi dan aktivasi eosinofil yang
melalui pelepasan toksiknya bertanggungjawab atas
kerusakan epitel dan sintesis kolagen oleh fibroblas .
TGF- yang umumnya tidak ditemukan dalam mukosa
normal merupakan faktor paling kuat dalam menarik
fibroblas dan meransang sintesis matrik ekstraseluler.
Peningkatan mediator ini pada akhirnya akan merusak
mukosa rinosinusal yang akan menyebabkan
PENGOBATAN

Obat polip Hidung Obat yang digunakan bertujuan


mengurangi reaksi peradangan, sehingga dapat
membantu mengurangi ukuran polip dan meredakan
gejala hidung tersumbat. Obat polip yang dapat
digunakan antara lain: Steroid semprot hidung,
Contohnya flutikason (Veramyst, Flonase), budesonide
(Rhinocort), dan mometasone. Steroid oral atau injeksi,
digunakan jika semprotan hidung tidak bekerja efektif.
Namun tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang
panjang karena efek samping yang serius, seperti
retensi cairan, hipertensi, dan glaukoma. Golongan
Antihistamin dan antibiotik juga dapat diresepkan untuk
mengobati alergi atau infeksi sinus yang dapat
menyebabkan peradangan pada hidung. Operasi Polip
Hidung Jika dengan obat-obatan seperti di atas polip
DEFINISI

Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit


pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh
virus influenza tipe A, B dan bisa juga C.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut
saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam,
menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai
pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif.
Influenza adalah penyakit infeksi yang dapat
menyerang burung dan mamalia yang disebabkan oleh
virus RNA famili orthomyxoviridae.
ETIOLOGI

Penyebab utama influenza atau pilek ini adalah


virus yang bernama Rinovirus. Virus yang terdapat
dalam mukus atau lapisan lendir penderita flu, dapat
mengontaminasi permukaan alat-alat rumah tangga
yang sering disentuh. Sehingga virus penyebab
infeksi ini dapat dipindah-pindahkan ke ujung-ujung
jari orang lain selam melakukan aktivitas sehari-hari.
Jika jari-jari yang mengandung virus diusapkan pada
mata dan hidung sehingga virus berpindah ke tempat
tersebut, maka dapat menimbulkan gejala flu.
Perpindahan rinovirus dalam mukus dari alat rumah
tangga ke jari=jari melalui aktivitas rutin sehari-hari
terjadi pada 23,5% jari, setelah mukus mengering
selama 1 jam. Dengan pengeringan selama 24 jam,
perpindahan virus menurun menjadi 4%, dan setelah
48 jam tidak ditemukan adalanya perpindaha
PENGOBATAN
Penyebab utama influenza atau pilek ini adalah virus
yang bernama Rinovirus. Virus yang terdapat dalam
mukus atau lapisan lendir penderita flu, dapat
mengontaminasi permukaan alat-alat rumah tangga
yang sering disentuh. Sehingga virus penyebab infeksi
ini dapat dipindah-pindahkan ke ujung-ujung jari orang
lain selam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika jari-jari
yang mengandung virus diusapkan pada mata dan
hidung sehingga virus berpindah ke tempat tersebut,
maka dapat menimbulkan gejala flu.
Perpindahan rinovirus dalam mukus dari alat rumah
tangga ke jari=jari melalui aktivitas rutin sehari-hari
terjadi pada 23,5% jari, setelah mukus mengering
selama 1 jam. Dengan pengeringan selama 24 jam,
perpindahan virus menurun menjadi 4%, dan setelah 48
jam tidak ditemukan adalanya perpindaha
DAFTAR
PUSTAKA

https://sustainablemovement.wordpress.com/2012/09/
05/cara-mengobati-penyakit-selesma/
https://ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/08/03/rinit
is-alergi/
http://www.medkes.com/2014/06/gejala-penyebab-dan-
pengobatan-sinusitis.html
http://mediskus.com/penyakit/polip-hidung
http://nurhayatimappa4.blogspot.co.id/2012/11/makalah-influe
nza.html
http://serv.clicksor.net/cpxcenter/dpop.php?nid=1522&pid
=69586&sid=70822&zone=110353&durl=&subid=113&opt1=&opt2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai