Anda di halaman 1dari 12

SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

PENGGUNAAN SCADA DALAM SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

HERRY SETYADI
1402026

STT YUPPENTEK
TANGERANG
INTRO
Sistem distribusi
Sistem distribusi berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
power source) sampai ke konsumen
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah :

1. Membagi atau penyaluran tenaga listrik kebebrapa


tempat (pelanggan)
2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan pelanggan karena catu daya
pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Gambar Control Distribusi Tenaga listrik dengn Control SCADA

PENGERTIAN SCADA DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK


SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition ) adalah suatu system yang
menyediakan kemampuan akuisisi data dan kontrol untuk keperluan industri
ketenagalistrikan yang meliputi pembangkitan , transmisi dan distribusi.
Sistem SCADA yang diaplikasikan dalam bidang distribusi tenaga listrik dirancang untuk
memantau aktifitas listrik pada gardu listrik sehingga kondisi jaringan tenaga listrik
dapat dimonitor secara real time. Selain fungsi tersebut dengan system SCADA juga
berfungsi untuk melakukan perintah Remote Control ( RC ) buka / tutup suatu LBS.
Secara umum system SCADA dalam distribusi tenaga listrik berfungsi sebagai berikut :

1. Mengetahui posisi saklat LBS ( terbuka / tertutup )


2. Perintah untuk membuka / menutup LBS
3. Mengetahui besaran-besaran pengukuran tegangan,arus,frequency
4. Mengetahui lokasi daerah yang mengalami gangguan listrik
5. Mengetahui kurva beban
Sistem SCADA CTCSS
menggunakan fungsi tone radio kumunikasi sebagai kode
komunikasi data untuk menghubungkan antara Pusat Kontrol
dengan Remote Terminal Unit ( RTU ) sehingga fungsi
komando dan fungsi akuisisi dapat dilakukan. Sistem SCADA
ini sangat sederhana karena dibuat tidak berbasis
mikroprrosessor , tetapi hanya menggunakan rangkaian logic
yang dipergunakan untuk menyeleksi / menterjemahkan kode-
kode tone. Setiap RTU mempunyai alamat RTU. Komputer
dipusat kontrol melakukan polling untuk akuisisi status LBS
( open / close ) setiap periode waktu tertentu. Waktu polling
dapat di set sesuai dengan jumlah RTU semakin banyak
jumlah RTU maka waktu polling akan semakin lama.
Operator dapat melakukan perintah buka / turtup dari pusat
kontrol peralatan switching device seperti LBS,Circuit Breaker,
atau recloser. Data dari komputer terdiri dari : Alamat
link,RTU,kode perintah dan kode enable yang dirubah menjadi
kode CTCSS oleh rangkaian interface. Setiap RTU akan menyeleksi
data (kode ) polling , komando yang dikirim oleh pusat kontrol bila
kode itu sesuai dengan alamatnya , kemudian RTU akan mengirim
kode status sesuai posisi status LBS pada saat itu bila yang
diterima adalah kode polling , dan melakukan eksekusi buka/ tutup
LBS apabila kode yang diterima adalah komando. Data kode
dimodulasikan melalui frekuensi radio yang telah mendapat ijin
dari Dirjen Post dan Telekomunikasi. Untuk dapat mengakses
Remote terminal Unit harus melalui 3 level kode dalam orde
second, dimana satu kode mempunyai 38 variasi. Dengan system
ini intervensi gangguan dari luar dapat dicegah.

Sistem SCADA dibagi menjadi tiga sub system yaitu ,


- Pusat Kontrol ( Control Centre )
- Telekomunikasi data
- Remote Terminal Unit ( RTU
Parameter sistem tenaga listrik dalamreal time operationseperti frekuensi, tegangan, daya
aktif dan daya reaktif, sertatap changer positiondapat dikirimkan kecontrol centreatau
pusat pengatur beban melalui sarana teleinformasi yang disebut telemetering.

a. Telemetering
Telemetering adalah proses pengambilan besaran ukur tenaga listrik yang ada di gardu
induk atau pusat pembangkit yang dapat dimonitor dicontrol center.
b. Telesignalling
Status dari peralatan tenaga listrik, sinyal alarm dan sinyal lainnya yang ditampilkan
disebut status indikasi. Status indikasi terhubung ke modul digital input. Status indikasi
terdiri dari indikasi tunggal (single) dan indikasi ganda (double).
Indikasi ganda terpasang pada peralatan yang mempunyai dua keadaan, dimana satu
keadaan menunjukan kontak terbuka (open) dan satu lain kontak tertutup (close), seperti
pada PMT dan PMS. Indikasi tunggal dipergunakan untuk menyampaikan data alarm dari
peralatan tenaga listrik. Status indikasi dikirim ke pusat pengatur beban bila terjadi
perubahan status dari peralatan.
c. Fungsi Kontrol
Fungsi kontrol sistem tenaga listrik terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
-Kontrol individu, kontrol perintah untuk pengaturan peralatan, pola kontrol otomatis dan
pola kontrol berurutan.
-Kontrol individu, merupakan perintah langsung ke peralatan sistem tenaga listrik, seperti
perintah tutup/buka PMT atau PMS, perintahstartataustopunit pembangkit.
-Kontrol perintah untuk menaikkan atau menurunkan daya pembangkitan.
Smart Distribution Monitoring System adalah sistem
pengaturan dan monitoring data jarak jauh untuk memonitoring
biaya pada sitem distribusi daya di daerah pedalaman yang
berdasarkan system SCADA

Gambar 1 : Penerapan Sistem SCADA dalam Smart Didtribution Monitoring System

FungsiSmart Distribution Monitoring


Systemini diantaranya adalah:
- Monitoring beban
- Monitoring tegangan dan arus
- Power Quality Monitoring
- Reliability Assessment
- System Performance Analysis
- Loss Analysis
- Regulatory Reporting
Smart Distribution Monitoring SystempadaRTUmenyediakan
keakuratan data tegangan, daya, arus phasa feeder, dan total harmonic
distortion pada Gardu Induk (GI). Data yang terbaca di simpan dan di pra-
analisa dalam RTU, kemudian secara otomatis ditransmisikan kembali ke
host komputer secara periode menjadi suatu database yang memberikan
laporan teknis dan manejemen yang mudah dimengerti serta kemudahan
akses di web/internet. Sistem transmisi ini dapat menggunakan
frekuensicell phone, radio atau satelit untuk pengaturan jarak yang lebih
luas. Sebagai pengaman system, Alarm pengaman disetting pada level
arus, tegangan dan total harmonic distorsi yang diatur langsung dari host.

KeunggulanSmart Distribution Monitoring Systemlainya adalah bahwa


system ini bisa menggunakan detector yang terpasang pada pelanggan
untuk mengidentifikasi lokasi ganguan. Sehingga dengan informasi yang
didapat dengan cepat, perbaikan terhadap kerusakan segera diatasi

Gambar 2 : Remote Control Gambar 3 : Instalasi RTU di Gardu Induk


Monitor
Gambar 4. Hasil Wiring SCADA Penyulang
20 kV PTI / dokpri
Dengan semakin banyaknya pusat pembangkit tenaga listrik yang
dioperasikan, maka diperlukan pengaturan beban sistem tenaga
listrik. Dalam pengaturan sistem tenaga listrik ini terdapat beberapa
permasalahan yang harus diperhatikan, yaitu:
Kecepatan kemudahan memperoleh informasi yang diperlukan.
Cara-cara penyajian data dan informasi bagi pengatur sistem
Keandalan media data, karena treganggunya operasi pengaturan
sistem
Kualitas data yang ditampilkan harus selalu terbaru
Sasaran dan penerapan scada
PENGEMBANGANSCADA
1.SCADA skalakecil (misal untuk ranting, listrik desa, dinas gangguan),pengoperasian jarak jauh
beberapa pole top switch secara jarakjauh.
2.Pembacaanmeter pelangganjarakjauh.
3.SCADAuntuk DSM(Demand Side Management).
4.Merubah pencatatan KWH berdasarkan perubahan harga yang telahdisepakati terlebih dahulu.
5. Melepas beban pelanggan berdasarkan kesepakatan bila sistemkurang pembangkitan.
6.Pengamatankurvabebanharian.
7.Applicationprogramuntuk:
a.Perhitunganengineering:Perhitungandanpengamatansusuttegangandansusutjaringan.

b.PembuatanSPK(WorkOrder)yangmenggunakanperangkatlunak Project Management Atau

Penjadwalan.
c.Perhitunganhubungsingkat.d.Pelayananpelanggansecaraotomatis.

PENGARUH SISTEM JARINGAN PADA PERANAN SCADA DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU
PASOKAN LISTRIK

Pada saat perkembangan SCADA belum secanggih sekarang ada pemikiran agar untuk
mempermudah manuver jaringan dipilih
sistemjaringanyangsederhana,contohsistemspindel.Biladiadakanmodifikasi, maka konsultan
SCADA akan menentang denganmengatakan bahwa modifikasi tersebut akan menyebabkan
sistemspindel tersebut akan menjadi sistem bakmi dan mempersulit SCADA.Dengan kecanggihan
SCADA kesulitan manuver dapat diatasi. Contoh adalah UPJ (Unit Pelayanan Jaringan) di Jepang
dimana sistem jaringandistribusi adalah 6kV overhead mesh normally open system,
Sasaran dan tugas SCADA dapat dicapai dengan baik, bahkan beberapa lokasi dicampur dengan
spot network system.
Kesimpulan:
1. sistem Scada untuk masa-masa yang akan datang
sangat baik untukkontrol di bidang kelistrikper
keretaapian, perminyakan.
2. Dengan mempergunakan sistem scada
penyelesaian permasahan
akibatadanyagangguanatau posisi
perkeretaapian dapat diketahuidenganpasti.
3. Pengukuran energi listrik yang mempergunakan
sistem scada lebihakurasi dibandingkan dengan
sistem manual
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai