Anda di halaman 1dari 28

KEJANG DEMAM

Edy Sujono (11.2015.386)

Pembimbing : dr. Josef Setia Budi, SpA


Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 380C) yang
disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Epidemiologi
Usia
KDS terjadi terbanyak pada anak-anak
dengan usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Sex
Laki-laki memiliki insiden kejang demam
sedikit lebih tinggi.
Etiologi
Belum diketahui penyebabnya
Dipengaruhi hereditas
Infeksi bersumber di luar SSP yang
menimbulkan demam dapat menyebabkan
kejang demam
Demam sering disebabkan oleh infeksi
pernapasan atas, otitis media, pneumonia,
gastroenteritis dan infeksi saluran kemih.
Demam yang disebabkan oleh imunisasi juga
dapat memprovokasi kejang demam
Patofisiologi
Keadaan normal membrane sel neuron dapat
dilalui dengan mudah oleh ion kalium (K+) dan
sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na+) dan
elektrolit lainnya
Konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi
Konsentrasi Na+ rendah
Perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan
di luar sel potensial membrane dari sel neuron
Menjaga keseimbangan potensial membrane
diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-
ATPase pada permukaan sel.
Kenaikan suhu 1oC metabolisme
basal 10%-15% dan kebutuhan oksigen
meningkat 20% perubahan
keseimbangan dari membran sel neuron
difusi ion lepas muatan listrik
kejang
Kriteria Livingstone
Kejang demam sederhana (simple febrile convulsion)
Epilepsi yang diprovokasi oleh demam (epilepsy triggered off by
fever)

Kriteria Livingston tersebut setelah dimodifikasi dipakai sebagai


pedoman untuk membuat diagnosis kejang demam sederhana ialah:
umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun
kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit
kejang bersifat umum
kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam
pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu
normal tidak menunjukkan kelainan
frekuensi bangkitan kejang di dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali
Manifestasi Klinis
Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh
secara tiba-tiba)
Kejang tonik-klonik atau grand mal, tonik, klonik, fokal atau
akinetik
Penurunan kesadaran yang berlangsung selama 30 detik-5 menit
Postur tonik
Gerakan klonik
Lidah atau pipi tergigit
Gigi atau rahang terkatup rapat
Inkontinensia
Gangguan pernafasan
Apneu
Sianosis
Setelah mengalami kejang biasanya:
Akan kembali sadar dalam waktu beberapa
menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih.
Terjadi amnesia dan sakit kepala.
Mengantuk
Linglung
Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari
5 menit, maka kemungkinan terjadinya
cedera otak atau kejang menahun adalah
kecil.
Kejang Demam
Sederhana
Kejang demam berlangsung singkat,
durasi kurang dari 15 menit
Umumnya akan berhenti sendiri
Kejang berbentuk umum tonik dan atau
klonik, tanpa gerakan fokal
Kejang tidak berulang dalam 24 jam
Kejang Demam
Kompleks
Kejang lama dengan durasi lebih dari 15
menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali
dan di antara bangkitan kejang anak tidak
sadar
Kejang fokal atau kejang parsial satu sisi,
atau kejang umum didahului kejang parsial.
Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau
lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan
kejang anak sadar
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Kejang pikirkan penyebab kejang dari
dalam/luar SSP
Kelainan di dalam otak biasanya karena
infeksi, misalnya meningitis, ensefalitis,
abses otak, epilepsi
Medikamentosa
Dosis diazepam intravena adalah 0,3-0,5
mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2
mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit,
dengan dosis maksimal 20 mg.
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh
orang tua atau di rumah adalah diazepam
rektal. Dosis dizapam rektal adalah 0,5-0,75
mg/kg atau diazepam rektal 5 mg untuk anak
dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10
mg untuk berat badan lebih dari 10 kg
Diazepam

KEJANG (-) Fenitoin 10-20mg/kg/kali


Fenitoin 4-8mg/kg/hari Kecepatan 1mg/kg/menit
12 jam setelah dosis awal
Pemberian Obat Saat
Demam
Antipiretik
Tidak ditemukan bukti bahwa
penggunaan antipiretik mengurangi
resiko terjadinya kejang demam.
Dosis parasetamol yang digunakan
adalah 10-15 mg/kg/kali diberikan 4 kali
sehari dan tidak lebih dari 5 kali
Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali ,3-4 kali
sehari
Antikonvulsan
Pemakaian diazepam oral dosis 0,3
mg/kg setiap 8 jam pada saat demam
menurunkan resiko berulangnya kejang
pada 30-60% kasus
Fenobarbital, karbamazepin, dan
fenitoin pada saat demam tidak berguna
untuk mencegah kejang demam.2
Indikasi pemberian pengobatan
rumatan
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri
sebagai berikut :
Kejang lama >15 menit
Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya hemiparesis, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus
Kejang fokal

Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:


Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam
Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
Kejang demam 4kali per tahun
Pemberian Obat
Rumatan
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam
menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu):
Kejang lama > 15 menit
Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd,
cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
Kejang fokal

Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:


Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
kejang demam > 4 kali per tahun
Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat
setiap hari efektif dalam menurunkan resiko
berulangnya kejang.

Dosis:
asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis
fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis
Vaksinasi
Tidak ada KI untuk melakukan vaksinasi
terhadap anak yang mengalami kejang
demam. Kejang setelah demam karena
vaksinasi sangat jarang..
Dianjurkan untuk memberikan diazepam
oral atau rektal bila anak demam, terutama
setelah vaksinasi DPT atau MMR.
Beberapa dokter anak merekomendasikan
parasetamol pada saat vaksinasi hingga 3
hari kemudian. 3
Edukasi
Tetap tenang dan tidak panik
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring.
Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun
kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam
mulut.
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
Tetap bersama pasien selama kejang
Berikan diazepam rektal. Jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau
lebih
Memberitahukan cara penanganan kejang
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus
diingat adanya efek samping obat.
Prognosis
Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis
Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien
yang sebelumnya normal.

Kemungkinan mengalami kematian


Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkan

Kemungkinan berulangnya kejang demam


Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
Riwayat kejang demam dalam keluarga
Usia kurang dari 12 bulan
Temperatur yang rendah saat kejang
Cepatnya kejang setelah demam
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam
adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan
berulangnya kejang demam hanya 10%-15%. Kemungkinan berulangnya
kejang demam paling besar pada tahun pertama. 2
Kesimpulan
Kejang demam adalah jenis kejang yang paling
sering terjadi pada anak. Kejang demam terjadi
setelah adanya demam. Kejang demam merupakan
kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada
anak, terutama pada golongan umur 6 bulan sampai
4 tahun. Untuk menentukan tipe kejang demam,
dipergunakan suatu standar yaitu Livingston yang
membagi kejang demam menjadi dua yaitu kejang
demam sederhana dan epilepsi yang diprovokasi
oleh demam. Penatalaksanaan yang dipergunakan
untuk kejang demam berupa penatalaksanaan saat
kejang, demam, maupun rumatan.

Anda mungkin juga menyukai