Anda di halaman 1dari 37

FARMAKOLOGI 1

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI


SEMESTER III TAHUN AKADEMI 2014-2015

AHMAD LALO
SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

Adalah sistem menghirup oksigen dari udara dan


mengeluarkan karbon dioksida serta uap air.
Alat-alat pernafasan berfungsi memasukkan udara.
Tujuan proses pernafasan adalah untuk memperoleh
energi.
Saluran pernafasan atau tractus respiratory adalah
bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat
lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernafasan.
SALURAN PERNAFASAN MANUSIA

1. Hidung ( Cavum Nasalis)


2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus
Hidung adalah awal dan akhir dari udara yang
masuk ke paru-paru.
Terdapat rongga hidung yang dapat menyaring
udara yang masuk karena terdapat rambut
halus.
Terdapat lendir yang dapat melembabkan udara
Terdapat konka yang dapat menghangatkan
udara
Adalah percabangan dua saluran yaitu
tenggorokan (saluran pernafasan) dan
kerongkongan (saluran pencernaan)
Befungsi untuk mengangkut makanan
supaya tidak masuk ke tenggorokan.
Adalah akhir dari batang tenggorokan
yang tersusun atas tulang rawan
(membentuk jakun).
Dibagian atas terdapat epiglotis yang
berfungsi untuk mencegah supaya
makanan dan minuman tidak masuk ke
dalam tenggorokan.
Terdapat selaput suara yang membuat
kita bisa berbicara
Sebutan lain untuk tenggorokan.
Panjang 10 cm dan berakhir dengan
bercabang dua yang disebut bronkus.
Terdiri 3 lapisan : Lapisan luar (jaringan
ikat), Lapisan tengah (otot polos dan
cincin tulang rawan), Lapisan dalam
(jaringan epitel)
Adalah cabang tenggorokan.
Jumlah sepasang dan masing-masing
menuju paru-paru kanan dan paru-paru
kiri.
Bronkus kemudian bercabang-cabang
menjadi bronkiolus
Adalah cabang
tenggorokan.
Jumlah sepasang dan
masing-masing
menuju paru-paru
kanan dan paru-paru
kiri.
Bronkus kemudian
bercabang-cabang
menjadi bronkiolus
Terdapat di dalam paru-paru dan
bercabang-cabang.
Cabang-cabangnya semakin kecil dan
tidak memiliki tulang rawan.
Cabang-cabang bronkiolus akan berakhir
di alveolus
Terdapat di dalam paru-paru, bagian terakhir dari
perjalanan udara
Berbentuk seperti bola-bola kecil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah.
Dilapisi oleh epitel pipih yang memudahkan darah di
dalam pembuluh darah mengikat oksigen yang terdapat
di dalam alveolus
Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida
dari pembuluh darah kapiler dengan udara.
Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan
diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
Selanjutnya .
Selanjutnya ..
Proses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-
jaringan, dan karbon dioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi
tiga stadium.

1. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam


dan ke luar paru-paru.

2. Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek :


(a) difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksterna) dan
antara darah sistemik dan sel- sel jaringan;

(b) distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya dengan


distribusi udara dalam alveolus-alveolus; dan

(c) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah.

3. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi. Selama
respirasi ini metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan karbon dioksida
terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan
melalui dua jalan :

1. Secara fisik larut dalam plasma atau


2. Secara kimia berikatan dengan hemoglobin
sebagai oksihemoglobin (HbO2), ikatan kimia
oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel.
Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui
tiga cara sebagai berikut:
1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %)
2. Berikatan dengan gugus amino pada
Hb dalam sel darah merah (20%)
3. ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%)
Karbon dioksida berikatan dengan air dengan
reaksi seperti dibawah ini:
CO2 + H2O = H2CO3 = H+ +HCO3-
1. Pernafasan Dada
Pernafasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanisme inspirasi : otot antar tulang berkontraksi,
tulang rusuk terangkat, paru-paru mengembang,
tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibanding tekanan udara luar, udara luar masuk ke
paru-paru.
Mekanisme ekspirasi : otot antar tulang relaksasi,
tulang rusuk menurun, paru-paru menyusut, tekanan
udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan
tekanan udara luar, udara keluar dari paru-paru.
2. Pernafasan Perut
Pernafasan yang melibatkan otot diafragma (rongga
dada)
Mekanisme inspirasi : sekat rongga dada berkontraksi,
posisi dari melengkung menjadi mendatar, paru-paru
mengembang, tekanan udara paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar, udara masuk.
Mekanisme ekspirasi : otot diafragma relaksasi, posisi
dari datar kembali melengkung, paru-paru mengempis,
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan tekanan udara luar, udara keluar dari
paru-paru.
Selanjutnya .
Gangguan Saluran Pernafasan
CARA (Chronic Aspecific Respiratory Affection)
Obstruksi bronchi, pengembangan mukosa, dan
sekresi dahak (sputum).
Bentuk penyakit : Asma, Bronchitis Kronis dan
Emfisema Paru (COPD : Chronic Obstructive
Pulmonary Disease), Influenza, Flu Burung, Fllu Babi,
Asbestosis, Faringitis, TBC, Enfisema, Kanker paru-
paru, pneumonia,
Gejala : sesak nafas, yang terjadi karena
hiperreaktivitas bronchi (HRB), reaksi alergi, atau
infeksi saluran pernafasan.
1. Asma (Asthma Bronchiale)
Suatu penyakit peradangan steril dan alergi kronis yang bercirikan
serangan sesak nafas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal,
disertai batuk dan hipersekresi dahak.
Status asthmaticus : keadaan asma yang hebat, yakni penciutan
bronchi menjadi lebih kuat dan bertahan lebih lama, takikardi dan tak
bisa berbicara lancar.
Penyebab : Obstruksi, HRB dengan berbagai stimuli (zat-zat alergen,
zat-zat perangsang, kelelahan dan infeksi virus.
Pencegahan : mencegah reaksi antigen-antibodi serta serangan asma
dan menurunkan kegiatan HRB dengan jalan menghilangkan faktor
pemicu.
Tindakan yang dapat dilakukan : sanitasi, berhenti merokok,
fisioterapi, hiposensibilisasi, prevensi infeksi viral, prevensi infeksi
bakteriil.
Pengobatan :
1. Asma Akut
- Spasmolitikum (melepaskan kejang bronchi)
- 2-mimetikum per inhalasi : salbutamol atau terbutalin, efeknya timbul
setelah 3-5 menit
- Efedrin dan isoprenalin (tablet), kurang lebih 1 jam.

2. Terapi Pemeliharaan
- Asma ringan (serangan < 1 x sebulan) :
salbutamol atau terbutalin (1-2 inhalasi/minggu)
- Asma sedang (serangan 1-4 x sebulan) :
obat yang menekan peradangan di saluran nafas :
kortikosteroid inhalasi (beklometason, flutikason (dosis rendah :
200-800 mcg/hari).
- Asma agak serius (serangan > 1-2 x seminggu) : kostikosteroida
dengan dosis lebih tinggi (800-1200 mcg/hari) dan dikombinasi
dengan antikolinergik (ipratropium) sebagai bronkodilator.
- Asma serius (serangan > 3 x seminggu) : Dapat diberikan
adrenergikum kerja panjang (salmeterol), dapat dikombinasi
dengan teofilin dalam bentuk slow release.
2. Bronchitis Kronis
Penyakit ini bercirikan batuk produktif
menahun dengan pengeluaran banyak
dahak, tanpa sesak napas atau hanya
ringan.
Penyebab : infeksi akut saluran pernafasan
oleh virus, yang mudah disuprainfeksikan
dengan suatu bakteri terutama oleh H.
influenzae, Str. Pneumoniae dan
Branhamella catarrhalis
3. Enfisema paru
Bercirikan dilatasi dan dan destruksi dari
jaringan paru-paru, yang mengakibatkan
sesak nafas terus-menerus dan
menghebat pada waktu mengeluarkan
tenaga (exertion), penderita sering kali
merasa letih dan tak bergairah.
Penyebab : bronchitis kronis dengan batuk
bertahun-tahun lamanya, atau juga asma.
Fisiologi Batuk
Batuk merupakan suatu refleks fisiologi pada keadaan
sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh pelbagai
sebab.
Refleks batuk lazimnya diakibatkan oleh rangsangan
dari selaput lendir saluran pernafasan. Mukosa ini
memiliki reseptor yang peka untuk zat-zat perangsang
(dahak, debu, peradangan) yang dapat mencetuskan
batuk.
Batuk merupakan suatu mekanisme perlindungan
karena bermanfaat mengeluarkan dan membersihkan
saluran pernafasan dari dahak.
Penyebab Batuk
Radang (infeksi saluran pernafasan),
alergi (asma), ransangan mekanis (asap
rokok, debu, tumor paru-paru), perubahan
suhu, dan rangsangan kimiawi (gas, bau)
Terutama oleh virus selesma (common
cold)
Peradangan jaringan paru-paru, tumor
Akibat efek samping beberapa obat.
Mekanisme Batuk
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi menjadi tiga fase :
1. fase inspirasi : Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat
dan cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini glotis secara
refleks sudah terbuka.
2. fase kompresi : Fase kompresi dimana glotis akan tertutup
selama 0,2 detik. Pada masa ini, tekanan di paru dan abdomen
akan meningkat sampai 50 100 mmHg. Tertutupnya glotis
merupakan ciri khas batuk, yang membedakannya dengan manuver
ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan tenaga yang
berbeda.
3. fase ekspirasi : Udara akan keluar dan menggetarkan jaringan
saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara
batuk yang kita kenal.
Jenis Batuk
1. Batuk produktif : merupakan suatu mekanis
me perlindungan dengan fungsi
mengeluarkan zat-zat asing (kuman, debu)
dan dahak dari batang tenggorokan.
2. Batuk non-produktif : bersifat kering tanpa
adanya dahak, misalnya pada batuk rejan
(pertusis), atau juga karena pengeluarannya
memang tidak mungkin, seperti pada tumor.
Terapi Batuk
Mencari dan mengobati penyebabnya.
Terapi simtomatis, guna meniadakan atau
meringakan gejala batuk.
Dibedakan antara batuk produktif dan
non-produktif.
Batuk Produktif
Terapi simtomatis dengan obat-obat pereda batuk.
Terapi dengan uap air mendidih, memperbanyak sekret
yang diproduksi di tenggorokan.
Emolliensia, memperlunak ransangan batuk,
memperlicin tenggorokan agar tidak kering, dan
melunakkan selaput lendir yang teriritasi. Misalnya
pastilles isap.
Ekspektoransia : memperbanyak produksi dahak,
Misalnya Guaiakol, OBH.
Mukolitik : mengurangi kekentalan dahak, contoh :
Bromheksin, ambroksol.
Batuk Non Produktif
Digunakan obat-obat yang berdaya
menekan rangsangan batuk seperti
1. Zat-zat pereda : Kodein, noskapin, DMP
2. Antihistaminika : prometazin,
difenhidramin dan d-klorfeniramin
3. Anestetik lokal : Pentoksiverin
TUGAS PERORANGAN
DEFINISI, INDIKASI, BENTUK SEDIAAN
EFEK SAMPING DAN CONTOH OBAT,
DARI :
1.NASAL DEKONGESTAN
2.ANTIHISTAMIN
3.ANTITUSIVE
4.EXPECTORANT
5.MUCOLYTIC
Selesai ..

Anda mungkin juga menyukai