AHMAD LALO
SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
(c) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah.
3. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi. Selama
respirasi ini metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan karbon dioksida
terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan
melalui dua jalan :
2. Terapi Pemeliharaan
- Asma ringan (serangan < 1 x sebulan) :
salbutamol atau terbutalin (1-2 inhalasi/minggu)
- Asma sedang (serangan 1-4 x sebulan) :
obat yang menekan peradangan di saluran nafas :
kortikosteroid inhalasi (beklometason, flutikason (dosis rendah :
200-800 mcg/hari).
- Asma agak serius (serangan > 1-2 x seminggu) : kostikosteroida
dengan dosis lebih tinggi (800-1200 mcg/hari) dan dikombinasi
dengan antikolinergik (ipratropium) sebagai bronkodilator.
- Asma serius (serangan > 3 x seminggu) : Dapat diberikan
adrenergikum kerja panjang (salmeterol), dapat dikombinasi
dengan teofilin dalam bentuk slow release.
2. Bronchitis Kronis
Penyakit ini bercirikan batuk produktif
menahun dengan pengeluaran banyak
dahak, tanpa sesak napas atau hanya
ringan.
Penyebab : infeksi akut saluran pernafasan
oleh virus, yang mudah disuprainfeksikan
dengan suatu bakteri terutama oleh H.
influenzae, Str. Pneumoniae dan
Branhamella catarrhalis
3. Enfisema paru
Bercirikan dilatasi dan dan destruksi dari
jaringan paru-paru, yang mengakibatkan
sesak nafas terus-menerus dan
menghebat pada waktu mengeluarkan
tenaga (exertion), penderita sering kali
merasa letih dan tak bergairah.
Penyebab : bronchitis kronis dengan batuk
bertahun-tahun lamanya, atau juga asma.
Fisiologi Batuk
Batuk merupakan suatu refleks fisiologi pada keadaan
sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh pelbagai
sebab.
Refleks batuk lazimnya diakibatkan oleh rangsangan
dari selaput lendir saluran pernafasan. Mukosa ini
memiliki reseptor yang peka untuk zat-zat perangsang
(dahak, debu, peradangan) yang dapat mencetuskan
batuk.
Batuk merupakan suatu mekanisme perlindungan
karena bermanfaat mengeluarkan dan membersihkan
saluran pernafasan dari dahak.
Penyebab Batuk
Radang (infeksi saluran pernafasan),
alergi (asma), ransangan mekanis (asap
rokok, debu, tumor paru-paru), perubahan
suhu, dan rangsangan kimiawi (gas, bau)
Terutama oleh virus selesma (common
cold)
Peradangan jaringan paru-paru, tumor
Akibat efek samping beberapa obat.
Mekanisme Batuk
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi menjadi tiga fase :
1. fase inspirasi : Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat
dan cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini glotis secara
refleks sudah terbuka.
2. fase kompresi : Fase kompresi dimana glotis akan tertutup
selama 0,2 detik. Pada masa ini, tekanan di paru dan abdomen
akan meningkat sampai 50 100 mmHg. Tertutupnya glotis
merupakan ciri khas batuk, yang membedakannya dengan manuver
ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan tenaga yang
berbeda.
3. fase ekspirasi : Udara akan keluar dan menggetarkan jaringan
saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara
batuk yang kita kenal.
Jenis Batuk
1. Batuk produktif : merupakan suatu mekanis
me perlindungan dengan fungsi
mengeluarkan zat-zat asing (kuman, debu)
dan dahak dari batang tenggorokan.
2. Batuk non-produktif : bersifat kering tanpa
adanya dahak, misalnya pada batuk rejan
(pertusis), atau juga karena pengeluarannya
memang tidak mungkin, seperti pada tumor.
Terapi Batuk
Mencari dan mengobati penyebabnya.
Terapi simtomatis, guna meniadakan atau
meringakan gejala batuk.
Dibedakan antara batuk produktif dan
non-produktif.
Batuk Produktif
Terapi simtomatis dengan obat-obat pereda batuk.
Terapi dengan uap air mendidih, memperbanyak sekret
yang diproduksi di tenggorokan.
Emolliensia, memperlunak ransangan batuk,
memperlicin tenggorokan agar tidak kering, dan
melunakkan selaput lendir yang teriritasi. Misalnya
pastilles isap.
Ekspektoransia : memperbanyak produksi dahak,
Misalnya Guaiakol, OBH.
Mukolitik : mengurangi kekentalan dahak, contoh :
Bromheksin, ambroksol.
Batuk Non Produktif
Digunakan obat-obat yang berdaya
menekan rangsangan batuk seperti
1. Zat-zat pereda : Kodein, noskapin, DMP
2. Antihistaminika : prometazin,
difenhidramin dan d-klorfeniramin
3. Anestetik lokal : Pentoksiverin
TUGAS PERORANGAN
DEFINISI, INDIKASI, BENTUK SEDIAAN
EFEK SAMPING DAN CONTOH OBAT,
DARI :
1.NASAL DEKONGESTAN
2.ANTIHISTAMIN
3.ANTITUSIVE
4.EXPECTORANT
5.MUCOLYTIC
Selesai ..