Anda di halaman 1dari 67

MESIN ARUS BOLAK-BALIK

(Pendahuluan)
TENTANG PERKULIAHAN
Komponen penilaian:
1. Absensi (10%)
2. Tugas
(20%)
3. Quiz
4. UTS (30%)
5. UAS (40%)
. Referensi:

1. Fundamental of Electric Machinery (Fitzgerald)


2. Electric Machinery Fundamental (S.J.
Chapman)
3. Buku-buku lainnya
MEDAN MAGNET
Medan magnet dihasilkan oleh muatan listrik
yang bergerak (arus listrik) elektromagnet
Magnet permanen Medan magnet
Medan magnet digambarkan dalam diagram
berupa suatu lup tertutup yang disebut garis
fluks magnet
Garis fluks magnet memiliki arah tertentu yang
berkaitan dengan polaritas magnet atau arah
arus pada lilitan atau konduktor
MEDAN MAGNET
Arah medan magnet di sekitar
penghantar yang dialiri arus A
ditentukan oleh kaidah tangan
kanan (RHR): jempol arah arus
jari lain arah MM (gbr. A)
Arah medan magnet yang
ditimbulkan oleh arus pada lilitan
juga dgn kaidah tangan kanan
(RHR): jari lain arah arus B
jempol arah MM (gbr. B)
Arah medan magnet yang
ditunjukkan oleh garis fluks
magnet adalah keluar dari kutub C
utara, masuk ke kutub selatan dan
dari selatan ke utara di dalam
magnet (gbr. C)
RANGKAIAN MAGNET
Rangkaian magnet spt
pd gambar disusun dari
bahan feromagnetik yg
disebut inti (core) dan
lilitan penghantar yang
membentuk belitan
elektromagnet
Inti menyediakan
lintasan untuk
memandu fluks magnet
kepada arah tertentu
Fluks megnet selalu
mengambil lintasan
terpendek pada celah
udara
GAYA GERAK MAGNET (GGM)

GGM adalah gaya penggerak yg menyebbkan
medan magnet muncul dalam suatu
rangkaian magnet
GGM disebut juga beda potensial magnet
(analog dgn Gaya Geral Listrik GGL = beda
potensial listrik)

GGM (A.turn, A.t)


jumlah lilitan
arus pada lilitan (A)
INTENSITAS MEDAN MAGNET

Disebut juga gradien GGM, adl GGM per satuan
panjang rangkaian magnet.
Nilainya bervariasi di dalam rangkaian magnet
Intensitas medan magnet rata-rata pada bagian yg
homogen dari suatu rangkaian magnet sama dengan
GGM pada bagian tsb dibagi dgn panjang efektifnya

intensitas medan magnet (A.t/m)


panjang efektif (rata-rata) rangk. Mgnt (m)
KERAPATAN FLUKS MAGNET

Kerapatan fluks magnet adl ukuran konsentrasi
garis fluks magnet pada bagian tertentu dari
rangkaian magnet.

fluks magnet (Weber, Wb)


luas potongan melintang jalur magnetik
(m2)
kerapatan fluks (Wb/m2) or (Tesla, T)
RELUKTANSI DAN PERSAMAAN
RANGKAIAN MAGNET

Reluktansi adalah ukuran sifat perlawanan
(resistensi) rangkaian magnet thd fluks
magnet

reluktansi rangkaian magnet (A.t/Wb)


Reluktansi analog dengan resistansi (R)
pada rangkaian listrik

permeabilitas bahan (Wb/At. m)


PERMEABILITAS RELATIF

Permeabilitas relatif adalah rasio antara
permeabilitas bahan dengan permeabilitas
vakum

permeabilitas vakum
(Wb/At. M)
KURVA MAGNETISASI

Kurva magnetisai/kurva saturasi/kurva B-H
adalah plot dari persamaan , yang
menunjukkan sifat kemagnetan bahan
(permeabilitas, )
KURVA MAGNETISASI
Empat bagian utama kurva
B-H
KURVA MAGNETISASI
Tergantung pada jenis
aplikasinya, inti magnet
dari sebuah peralatan
dapat dioperasikan pada
daerah linier atau daerah
saturasi
Trafo dan mesin AC
dioperasikan pd daerah
linier dan ujung bawah Gen DC penguat
daerah lutut
terpisah beroperasi pd
Gen DC penguat sendiri daerah linier dan
dan motor DC beroperasi ujung bawah daerah
pd ujung atas daerah lutut
lutut (knee)
KURVA MAGNETISASI
Kurva magnetisasi yang dikeluarkan oleh pabrik
untuk baja lembaran atau baja cetakan biasanya
diplot pada kertas semilog dan kadangkala
menyertakan kurva permeabilitas relatif vs
intensitas medan magnet
Hubungan antara permeabilitas relatif dan
reluktansi inti magnet:

Persamaan di atas mengindikasikan bahwa


reluktansi rangkaian magnet dipengaruhi oleh
permeabilitas bahan yang tergantung pada
magnetisasi
Kurva magnetisasi dan permeabilitas baja lembaran dari pabrik
CONTOH 1
a. Hitunglah besar tegangan yg
diperlukan untuk
menghasilkan kerapata fluks
0,2 T pada celah udara.
Fringing diabaikan. Anggap
kurva magnetisasi utk bahan
inti seperti gambar
sebelumnya. Belitan terdiri
dari 80 lilitan dgn resistansi
0,05 . Luas penampang inti
magnet adl 0,0400 m2.
b. Hitung permeabilitas relatif
dari ketiga kaki inti dan
bandingkan dgn hasil yg
didapat dari kurva
CONTOH 1 (JAWABAN)
a. Layout dan dimensi gmbar dari rangkaian magnet
digunakan bersama kurva B-H utk menentukan
intensitas medan magnet. Distribusi fluks magnet
digambarkan pada gambar (c). Prosedur utk
menyelesaikan masalah ini:
1. Tentukan dan
2. Tentukan
3. Tentukan dan
4. Tentukan dan berdsarkan fumlah lilitan,
hitung arus yang diperlukan
5. Dengan hkm ohm, hitung tegangan.
CONTOH 1 (JAWABAN-LANJ1)
a. Menghitung tegangan:
. Wb Kerapatan fluks pada kedua inti dari kaki
tengah adl 0,2T. Intensitas medan yg diperlukan
untuk menghasilkan kerapatan fluks 0,2 T pada
kedua inti dari kaki tengah didapatkan dari kurva
magnetisasi. Dari kurva didapatkan intensitas
medan magnet () yang bersesuaian:

. GGM pada kaki tengah:


CONTOH 1 (JAWABAN-LANJ2)
Menghitung GGM celah udara:

GGM kaki tengah:

Catat bahwa GGM pada celah udara sepanjang


0,005 m besarnya 795,77 At, sementara pada kaki
tengah dari inti besi total hanya 11,22 + 25,81 =
37,03 At.
Jadi, drop GGM terbesar terjadipada celah udara
celah udara dibuat kecil/pendek untuk
menurunkan A.t yg diperlukan utk mendapatkan
kerapatan fluks yg diinginkan
CONTOH 1 (JAWABAN-LANJ3)
Intensitas medan magnet pada kaki lainnya:

Konversi ke oersteds,
Dengan menggunakan kurva S,
Fluks pada seksi ,
Fluks magnet total yg disuplai koil adalah:

Dari kurva,
CONTOH 1 (JAWABAN-LANJ4)
Drop GGM di seksi :

Total GGM,

b. Menghitung permeabilitas relatif inti besi:

Meskipun inti besi


homogen namun
permeabilitas pada
bagian2 inti besi
berbeda
CONTOH 1 (JAWABAN-LANJ5)
b. Hasil perhitungan:

Inti (Perhitungan) (kurva)


Kaki kiri 2944,35 1,65 446 450
Kaki tengah 37,4 0,20 4256 4000
Kaki kanan 277,67 1,45 4156 4100
KONSEP DASAR MESIN
BERPUTAR

Konversi Listrik-Magnet :
Gerakan mekanik Perubahan fluks magnet
Pembangkitan tegangan pada belitan:
Memutar belitan dalam medan magnet
Memutar medan magnet memotong belitan
Variasi reluktansi inti belitan
Belitan pada mesin berputar:
Jangkar (armature) membangkitkan tegangan
dalam
Medan (field) membangkitkan medan magnet
JENIS-JENIS MESIN BERPUTAR
Mesin DC
Mesin Sinkron
Mesin Permanen magnet
Mesin Induksi
Mesin Reluktansi
Mesin Histeresis
Mesin Tanpa sikat (brushless)
Mesin Stepper
dll
MESIN ARUS BOLAK-BALIK
Mesin sinkron. Arus rotor diberikan secara
langsung dari stator melalui kontak berputar
(slip ring)
Mesin induksi. Arus rotor diinduksikan ke
rotor melaui kombinasi antara arus stator
dan putaran relatif rotor terhadap stator
MESIN SINKRON
KONSTRUKSI UMUM
Stator : jangkar
Rotor : medan
Medan : 2 kutub
Belitan medan : arus DC
Brush, slip ring
Rotor diputar dgn kecepatan
konstan oleh suatu prime mover
FREKUENSI DAN KECEPATAN
Frekuensi listrik sinkron dengan kecepatan
mekanik rotor mesin sinkron/serempak
Mesin sinkron umumnya lebih dari 2 kutub

Hz
KUTUB ROTOR
Kutub salient (kutub menonjol/kutub sepatu)
Kutub non-salient/silinder
MESIN SINKRON PHASA TIGA
Umumnya mesin sinkron adalah phasa tiga
MODE OPERASI MESIN SINKRON
Generator sinkron (alternator)
Motor sinkron
GENERATOR SINKRON
arus jangkar membangkitkan fluks magnet
pada celah udara yg berputar pd kecepatan
sinkron
fluks jangkar bereaksi dgn fluks medan
sehingga torsi elektromekanik muncul
sebagai tendensi kedua medan untuk saling
sejajar
torsi yg dibangkitkan ini berlawanan dgn
arah putaran rotor prime mover
MOTOR SINKRON
Arus BB dialirkan ke jangkar (stator)
Arus eksitasi DC dialirkan ke belitan medan (rotor)
Medan magnet jangkar berputar dgn kecepatan
sinkron
Medan magnet rotor akan berusaha menyejajarkan
diri dengan medan magnet stator Torsi
elektromekanik pada kecepatan sinkron
Kecepatan motor ditentukan oleh jumlah kutub
dan frekuensi arus jangkar
Torsi yg dibangkitkan searah dengan arah putaran
motor
MESIN INDUKSI
KONSTRUKSI
Stator : Belitan
jangkar (sama
seperti pada mesin
sinkron)
Rotor Belitan
medan (rangkaian
tertutup) :
Rotor belitan
(wound rotor)
Rotor sangkar
(cage rotor)
PRINSIP OPERASI
Belitan stator (jangkar) diberikan arus BB
Arus jangkar ini membangkitkan medan
berputar yang memotong penghantar/belitan
jangkar kemudian menginduksikan arus
medan pada belitan rotor seperti apa yg
terjadi pada sebuah transformator
Arus rotor menimbulkan medan magnet rotor
yang berusaha mensejajarkan diri dengan
medan magnet putar stator torsi mekanik
Perbedaan putaran antara medan magnet
putar dan rotor : slip
Kecepatan motor sedikit lebih rendah dari
MODE OPERASI
Mesin induksi dapat dianggap seperti
transformator di mana daya listrik dipindahkan
antara stator dan rotor bersamaan dengan
perubahan pada frekuensi dan aliran daya
mekanik
Umumnya mesin induksi adalah sebuah motor
induksi paling banyak dipakai
Mesin induksi jarang digunakan sebagai generator
belakangan banyak dipakai pada aplikasi energi
angin
Mesin induksi juga dapat dipakai sebagai
pengubah frekuensi
Motor induksi relatif murah, kehandalan tinggi,
KARAKTERISTIK TORSI-
KECEPATAN
BELITAN JANGKAR:
BELITAN TERKONSENTRASI
Koil yang terbentang 180 derajat listrik disebut
koil full pitch (lihat gambar pada slide
berikutnya)
Karena simetri medan magnet pada celah udara
(air gap) pada lokasi yang saling berhadapan
pada rotor sama besarnya namun berlawanan
arah
MMF celah udara terdistribusi merata
Karena setiap garis fluks melalui celah udara 2
kali, maka EMF = Ni/2
BELITAN TERKONSENTRASI

BACK
MMF PADA BELITAN
TERKONSENTRASI

Dari gambar gelombang MMF sebelumnya
komponen fundamental MMF:

Nilai puncaknya :
MMF PADA MESIN BERPUTAR:
BELITAN TERDISTRIBUSI

Belitan jangkar terdistribusi pada beberapa
slot satu belitan terdiri atas beberapa (N)
koil (lihat gambar slide berikut)
Belitan disusun 2 layer, full pitch, jumlah koil
Koil terhubung seri (arus sama) MMF
terbentuk dari gelombang tangga dgn tinggi
tiap tangga : arus jangkar
BELITAN TERDISTRIBUSI

BACK
MMF PADA BELITAN
TERDISTRIBUSI
Jumlah belitan perfasa :

faktor belitan 0,85 to 0,95


Nilai puncaknya :
STUDI KASUS

Jangkar pada gambar 4.20 terdiri dari 8 lilitan, full
pitch, terhubung seri, tiap slot 2 koil. Jumlah slot
24, jarak tiap slot = 3600/24 = 150. Sudut diukur
dari sumbu magnet phasa a sedemikian sehingga
keempat slot phasa a berada di 67,50, 82,50, 97,50,
dan 112,50. Slot pada sisi berlawanan ada di (jarak
1800) , .
a. Nyatakan MMF fundamental yg ada di slot pada
112,50 dan
b. Nyatakan MMF fundamental yg ada di slot pada
dan 112,50
c. Nyatakan MMF fundamental belitan jangkar
d. Tentukan faktor belitan
STUDI KASUS
Jawab:

a. Sumbu magnetik pasangan koil ada di

total ampere-turns =

b. Dengan cara yang sama:

c. Dengan analogi dari soal a dan b, total MMF fundamental:

d. 8
Bentuk umum 0,958
VARIASI PADA BELITAN ROTOR

MMF pada belitan rotor dapat ditentukan
sebagaimana pada belitan jangkar

Nilai puncaknya
MEDAN MAGNET PADA MESIN
BERPUTAR
Real : gelombang gigi gergaji
Asumsi : distribusi MMF secara spasial
berbentuk sinusoidal
Meminimalkan harmonisa
Tetap dapat digunakan karena kemiripan
yg sangat dekat dgn gelombang gigi
gergaji
Perilaku mesin berputar ditentukan oleh
medan magnet yang dibangkitkan pada
belitan-belitannya
MESIN BERPUTAR DENGAN CELAH
UDARA SERAGAM

Untuk belitan terdistribusi:


CONTOH SOAL

Generatorsinkron 4 kutub dengan celah udara
seragam memiliki belitan rotor terdistribusi
dengan 263 belitan seri, faktor belitan 0,935,
dan celah udara 0,7 mm. Berapakah arus rotor
yang diperlukan untuk menghasilkan MMF
maksimum 1,6T pada celah udara?
Jawab:
MESIN BERPUTAR DENGAN CELAH UDARA
TIDAK SERAGAM
MMF PADA BELITAN FASA TUNGGAL

; frekuensi arus jangkar
Maka

MMF terbentuk dari 2 gelombang MMF yang berputar berlawanan


arah dengan kecepatan :

Pada mesin arus BB fasa tunggal gelombang fluks berjalan (+)


membangkitkan torsi yg diperlukan sementara fluks (-)
membangkitkan torsi negatip dan pulsatif dan juga loses mesin
harus didisain agar fluks (-) ini dapat dieliminasi
Pada mesin arus BB fasa banyak (fasa tiga) penempatan belitan
secara seimbang dalam ruang di sekitar celah udara (120 0)
menyebabkan fluks (-) saling meniadakan menjadi nol dan hanya
menyisakan fluks (+) yang diperlukan saja.
MMF PADA BELITAN FASA TIGA
MMF PADA BELITAN FASA TIGA
Belitan setiap fasa (a-b-c) terpisah 1200 pada
stator di sekitar celah udara
Arus jangkar setiap fasa terpisah 1200 listrik
(seimbang):

MMF fasa a:
MMF fasa b:

MMF fasa c:

Total MMF

Total Fluks () 0:

Total Fluks ():

Maka total MMF:

frekuensi angular arus listrik (rad/s)


kecepatan angular MMF pada celah udara
(RPM)
CONTOH SOAL
Hitung
kecepatan sinkron mesin fasa tiga 60 Hz.
Jawab:

P (Jml kutub) (RPM) (rad/s)


2 3600 120
4 1800 60
6 1200
TEGANGAN DALAM
Medan
magnet pada belitan medan:

sudut diukur dari sumbu magnet rotor


r = radius ke celah udara
l = panjang besi rotor/stator

Fluks gandeng (flux linkage):

Tegangan dalam (fasa a), sesuai dgn hukum Faraday:


CONTOH SOAL

Generator sinkron fasa tiga hubung bintang, 2 kutub,
60 Hz memiliki spesifikasi sbb:
68 belitan g = 4,5 cm (lebar celah udara)
18 belitan
r 0,53 m (radius celah udara)
l 3,8 m (panjang mesin)
Rotor diputar oleh turbin uap dgn kecepatan 3600
RPM. Dengan arus medan A dc, hitunglah:
a. MMF fundamental puncak
b. Kerapatan fluks fundamnetal maks
c. Fluks magnet perkutub,
Jawab:

a. A.turn/kutub
b. T
c. Wb
d. (60)(0,933)(18)(3,31)
14,8 kV rms (line to neutral)
(14,8 kV) 25,7 kV rms (line to line)
SATURASI BAHAN MAGNETIK
Sifat mesin listrik sangat dipengaruhi oleh
bahan magnetik yang dipergunakan tidak
ideal
Sifat saturasi mesin listrik dinyatakan dalam
bentuk karakteristik open circuit (OCC) atau
disebut kurva magnetisasi atau kurva
saturasi
Kurva diperoleh dengan mengoperasikan
mesin pada kecepatan konstan dan
mengukur tegangan terbuka jangkar sebagai
fungsi dari arus medan
Garis celah udara (air gap line): pd kondisi ini reluktansi inti
besi diabaikan MMF dibutuhkan hanya utk mengeliminasi
reluktansi celah udara saja
Kalau tidak terjadi saturasi maka garis karakteristik open
circuit dan garis cela udara akan berhimpit
SATURASI BAHAN MAGNETIK
Pada tahapan disain, OCC dapat
ditentukan dengan teknik disain
data seperti analisis elemen finit.
Gambar hasil analisis elemen
finit di samping menunjukkan
distribusi fluks celah udara di
sekitar kutub dari suatu mesin
kutub sepatu
Gambar juga menunjukkan efek
dari celah udara yg tidak
seragam.
Kerapatan fluks di dekat muka
kutub jauh lebih tinggi dari lokasi
lain (sesuai dgn yg diharapkan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai