HUKUM PERIKATAN

(PERHUTANGAN)
Sistematika hukum perdata
barat buku III KUHPER
HUKUM PERIKATAN masuk
kedalam HARTA KEKAYAAN
dengan HUKUM BENDA dan
HUKUM HAK IMMATERIL
 PERIKATAN (Menurut BW) : suatu hubungan hukum (harta
benda) antara 2 org dimana pihak yg satu memiliki hak utk
meminta sesuatu dari pihak lain dan pihak lainnya memiliki
kewajiban utk memenuhi tuntutan itu
SIFAT HUKUM PERIKATAN : berupa TUNTUTAN-TUNTUTAN
PIHAK YG DITUNTUT : KREDITUR (PIHAK YG BERPIUTANG)
PIHAK YG WAJIB MEMENUHI TUNTUTAN : DEBITUR (PIHAK YG
BERHUTANG)
KREDITUR & DEBITUR (Subyek Hukum Perikatan)
PRESTASI (Obyek Hukum Perikatan) -> berupa MENYERAHKAN
SESUATU, MELAKUKAN SESUATU/ TIDAK MELAKUKAN
PERJANJIAN
PERJANJIAN : suatu peristiwa seseorang berjanji pada org lain
atau 2 org saling berjanji utk melaksanakan suatu hal
Berdasarkan definisi itu, kesimpulannya :
a. perjanjian timbulah suatu hubungan antara 2 org
disebut PERIKATAN
b. perjanjian menerbitkan suatu perikatan antara 2 org yg
membuatnya
SUMBER-SUMBER HUKUM
PERIKATAN
1. PERJANJIAN (PASAL 1314 KUHPER)
2. UNDANG-UNDANG (BUKU III KUHPER BAB III PASAL 1352,
1354, 1359 & 1365) tentang PERIKATAN, terdapat juga
dalam HUKUM KELUARGA & HUKUM ATAS BENDA.
. Contoh HUKUM KELUARGA (Pasal 298 KUHPER) berisi :
UNDANG-UNDANG MELETAKKAN KEWAJIBAN KEPADA ORTU
& ANAK UTK SALING MEMBERI NAFKAH
. Contoh HUKUM BENDA (Pasal 625 KUHPER) berisi :
ANTARA PEMILIK2 PEKARANGAN YG BERTENTANGAN MAKA
BERLAKU BEBERAPA HAK & KEWAJIBAN BERDASARKAN
ATAS UU
. UU berhubungan dgn PERBUATAN ORANG terdiri :
a. PERBUATAN HALAL
b. PERBUATAN YG MELANGGAR HUKUM
PERBEDAAN PERIKATAN
&PERJANJIAN
PERIKATAN : suatu pengertian yg ABSTRAK
PERJANJIAN : suatu yg KONKRET dan MERUPAKAN SUATU
PERISTIWA
PERIKATAN YG LAHIR DARI PERJANJIAN memang
dikehendaki 2 pihak yg membuat perjanjian,
PERIKATAN YG LAHIR DARI UU diluar kemauan pihak yg
bersangkutan
SYARAT SAH PERJANJIAN
1. KATA SEPAKAT (dimana para pihak sepakat utk
mengikatkan diri dalam perjanjian) <PASAL 1321-1328
KUHPER>
2. CAKAP (dalam melakukan perjanjian para pihak dianggap
cakap dalam melakukan perbuatan hukum) <PASAL
1329-1331 KUHPER>
3. MENGENAI HAL TERTENTU (dalam perjanjian ditentukan
hal yg akan diperjanjikan) <PASAL 1332-1334 KUHPER>
4. SUATU SEBAB YG HALAL (dalam perjanjian diatur hal yg
tidak melanggar hukum&kesusilaan) <PASAL 1335-1337
KUHPER>
. NO. 1 &2 disebut SYARAT SUBYEKTIF (subyek yg
mengadakan perjanjian)
. NO. 3 & 4 disebut SYARAT OBYEKTIF (obyek dari perbuatan
hukum yg dilakukan)
 Sepakat (perizinan) dimaksudkan SUBYEK YG
MENGADAKAN PERJANJIAN HARUS SETUJU TRHDP HAL
POKOK DARI PERJANJIAN YG DIADAKAN
Orang yg melakukan perjanjian HARUS CAKAP MENURUT
HUKUM
Pasal 1330 KUHPER Org yg tdk cakap :
Orang-org yg belum dewasa
Mereka yg dibawah pengampuan
Perempuan yg bersuami (dalam hal yg diterapkan UU melarang
melakukan perjanjian -> KETENTUAN DIHAPUS oleh Surat Edaran M.A
No. 3/ 1963 jo. Pasal 31 UU NO. 1/1974
SYARAT SUBYEKTIF : tidak dipenuhi maka perjanjiannya
BUKAN Batal Demi Hukum tapi salah satu pihak memiliki
HAK UTK MEMINTA PERJANJIAN DIBATALKAN (CANCELING)
SYARAT OBYEKTIF : tidak dipenuhi maka perjanjiannya
Batal Demi Hukum (null and void)-> semula tdk pernah
dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada perikatan
 Asas dalam Hukum Perjanjian : 1. ASAS KEBEBASAN
BERKONTRAK (Pasal 1338(1) KUHPER (SEMUA)
PERJANJIAN YG SAH BERLAKU SEBAGAI UU BAGI PARA
PIHAK YG MEMBUATNYA
SEMUA -> pernyataan kepada masyarakat bahwa
diperbolehkan utk membuat perjanjian yg berupa dan
berisi apa saja dan perjanjian itu mengikat yg
membuatnya seperti UU
Sistem Hukum Perjanjian dinamakan SISTEM TERBUKA
2. ASAS KONSENSUALISME (Pasal 1320 KUHPER
3. ASAS KEPRIBADIAN (Pasal 1315 &1340 KUHPER
MACAM MACAM PERJANJIAN
Perjanjian Jual-Beli
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Hibah
Perjanjian Persekutuan
Perjanjian Penyuruhan
Perjanjian Pinjam Meminjam
Penanggungan Hutang
Perjanjian Kerja
Perjanjian Perdamaian
MACAM MACAM PERIKATAN
Perikatan Bersyarat (Pasal 1253-1267 KUHPER)
Perikatan dengan ketetapan waktu (Pasal 1268-1271
KUHPER)
Perikatan mana suka (Pasal 1272-1277 KUHPER)
Perikatan tanggung menanggung (Pasal 1278-1295
KUHPER)
Perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi
(Pasal 1296-1303 KUHPER)
Perikatan dengan ancaman hukuman (Pasal 1312-
1340 KUHPER)
Isi Perjanjian
Perjanjian untuk memberikan sesuatu/
menyerahkan suatu barang ex. Jual-beli & sewa
menyewa
Perjanjian untuk berbuat sesuatu. Ex. Perjanjian
membuat lukisan, perjanjian perburuhan
Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu. Ex.
Perjanjian utk tidak mendirikan pagar
HAPUSNYA SUATU PERIKATAN
Pembayaran
Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan
penyimpanan
Pembaharuan hutang
Perjumpaan hutang/ kompensasi
Percampuran hutang
Pembebasan hutang
Musnahnya barang yang terhutang
Batal/pembatalan
Berlakunya suatu syarat batal
Lewat waktu