Anda di halaman 1dari 118

Prinsip-prinsip komunikasi

Putri R. Ayuningtyas
Mahasiswa mengetahui
prinsip-prinsip dasar
komunikasi interpersonal
Mampu menjadi
komunikator yang dapat
berkomunikasi secara
efektif
Mampu mengerti dan
Menurut anda, apa yang
terjadi pada tokoh tsb
Apa yang menyebabkan
dia begitu
Bagaimana membawa
tokoh tsb spy bisa menjadi
normal kembali?
KOMUNIKASI
Cara berinteraksi dengan orang
lain
Dapat dilakukan secara langsung/
tidak langsung
Langsung: direct conversation
Tidak langsung: melalui media
Dilakukan oleh hampir setiap
organisme
Unsur2 kom scr umum
Komunikator : pengirim
Komunikan : penerima
Pesan verbal/ non

verbal
Media :alat bantu kom
Pesan dalam kom
Feedback : umpan balik
Pos : tepat dlm penyampaian pesan
Neg: ketidak tepatan dlm peny. Pesan
Segera face to face
Tertunda : media massa
Low n high monitoring
Low monitoring : ngobrol dg teman
High : bicara dg dosen, ortu
Feedback kritis : evaluasi
Suportif: dukungan
Feed forward : mengantarkan inti pesan
(pendahuluan dalam buku)
Pentingnya komunikasi
Esensial bagi pertumbuhan
kepribadian manusia
Komunikasi erat kaitannya dengan
perilaku dan pengalaman kesadaran
manusia
Manusia pada hakikatnya merupakan
mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa
kehadiran orang lain
Manusia memerlukan komunikasi sebagai
bagian dari hidupnya
Definisi komunikasi
Latin communicare:
memberitahukan
The process by which an
individual (the communicator)
transmits stimuli (usually verbal)
to modify the behavior of other
individuals( the audience).
(Hovland, Janis, Kelly, 1953)
Usaha menimbulkan respons
Definisi (contd)
Mnrt Dictionary of Behavioral Science, komunikasi
adalah:
The transmission of energy change from one
place to another as in the nervous system or
transmission of sound waves
Penyampaian atau oenerimaan signal atau
pesan oleh organisme
Pesan yang disampaikan
Proses yang dilakukan satu sistem untuk
mempengaruhi sistem yang lain melalui
pengaturan signal-signal yang disampaikan
Pengaruh satu wilayah persona pada wilayah
persona yang lain sehingga perubahan dalam
satu wilayah menyebabkan perubahan yang
berkaitan pada wilayah lain
So..
Komunikasi merupakan
penyampaian energi dari alat
indera ke otak, dimana terdapat
peristiwa penerimaan dan
pengolahan informasi yang saling
berpengaruh diantara berbagai
sistem dalam diri organisme
Prinsip komunikasi efektif
Correct
Clear
Concise _> singkat
Courteous
Compact, to the point
Pendekatan2 dlm
komunikasi
Sosiologis
Interaksi sosial sebagai alat bantu
sosial, tdk ada masy tnp adanya
komunikasi
Filsafat
Hakikat mengapa orang
berkomunikasi
Psikologis
Mns sbg komunikan, individu
Pendekatan psikologi komunikasi

Sensory reception
Internal mediation of
stimuli
Prediction of responses
Reinforcement of
responses
Konteks komunikasi -> lingk
Dimensi fisik lingkungan
dimana komunikasi berlangsung
Temporal waktu
Sosial psikologis norma yg
berlaku
Budaya latar belakang
sumber maupun komunikan
Jenis-jenis komunikasi

Komunikasi
interpersonal
Komunikasi
intrapersonal
Komunikasi intrapersonal
kom yg melibatkan 2 org
Mnrt De Vito
Dyadic approach : kom antara 2 orang
dan sdh ada saling hub antara keduanya
Development: hub antara 2 orang sbg
suatu kontinuum
teman,sahabat , pacar, suami, isteri
Komunikasi interpersonal
Keefektifan:
Empati
Metaskill level
flexibuilitas kultural untuk
menentukan keterbukaan
dan empati sebagaimana
diperlukan dalam situasi ttt
faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi
personal pada persepsi interpersonal
Pengalaman learning by
experience
Motivasi keinginan untuk
mengaktualisasikan diri
Kepribadianmengeksternalisasika
n pengalaman subjektif pada hal-
hal yang dialami
Proses pembentukan kesan
Stereotyping generalisasi
Implicit personality theory
teori mengenai kepribadian secara
implisit
Atribusi proses menyimpulkan
maksud, motif, karakteristik orang
lain dengan melihat pada
perilakunya yang tampak
Pengaruh Kelompok pada perilaku
komunikasi
Konformitas
Fasilitasi sosialdg
berkelompok pekerjaan menjadi
mudah
Polarisasi kecenderungan
untuk menghindari resiko dengan
memihak pada suatu bagian
tertentu
Komunikasi non verbal
Mark L. Knapp
Repetisi : mengulang gagasan yang
sudah disajikan secara verbal
Substitusi : mgantikan lambang verbal
Kontradiksi: menolak pesan verbal
Komplemen : melengkapi/
memperkaya makna verbal
Aksentuasi: menegaskan/ mgaris
bawahi
Jenis pesan non verbal
Non verbal visual
Kinesik : gestures, facial, postural
Proksemik (akrab, sosial, publik)
Artifaktual pakaian, kosmetik
Auditif paralinguistik intonasi,
ritme, kualitas, volume
Pesan non verbal non visual non
auditif olfaktori
TEKNIK BERKOMUNIKASI
DOKTER-PASIEN
Dr Imam Djamaluddin Mashoedi, M.Kes.Epid
KOMUNIKASI
Dokter
Pasien
=

Lingkungan
PROSES
ANAMNESIS
Komunikasi Dokter-Pasien
merupakan
Landasan yang penting
dalam proses
diagnosis, terapi maupun
pencegahan
penyakit.
Supaya terjalin dengan baik,
maka
Peran
Bersama
Pasien akan berkonsultasi dengan dokter
karena
keinginannya untuk sembuh atau bebas dari
gejala
penyakit. Dia memilih dokter yang
dipercayainya
baik atas pertimbangan kemampuan dokter
Komunikasi Dokter-Pasien akan terbuka jika
tersebut
dokter
maupun kesediaan dokter untuk menjaga
bersedia mendengarkan secara aktif keluhan
rahasia.
pasien
Kepercayaan pasien kepada dokter bersifat
serta bersikap empati pada pasien. Dokter
pribadi.
yang
menunjukkan kepedulian yang besar terhadap
Mendenga Motiv
rkan Aktif asi

Dokt Saluran Pasi


er Komunikasi en

Emp Perca
ati ya

Saluran Komunikasi dengan Dasar Informasi Milik Be


Kapan Hubungan Dokter-Pasien
Dimulai ?
Saat pasien bertemu dokter, hubungan
Dokter-Pasien telah dimulai
Dokter telah mulai memikul tanggung
jawab hukum
Tidak semua kontak Dokter-Pasien merupakan
hubungan Dokter-Pasien

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum


masuk kerja
2. Pemeriksaan kesehatan bagi
peserta asuransi
3. Dokter yang ditunjuk oleh
pengadilan
Berbica
ra
Berikan informasi kepada pasien dengan bahasa yan
dimengerti oleh pasien

Mendengarkan

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian


2. Mempersiapkan diri
3. Merubah posisi dari pembicara ke
pendengar
4. Tunda penilaian
5. Mendengarkan secara aktif
Menghargai Pasien

Hak Pasien adalah :


1. Pasien berhak memilih dokternya
secara bebas
2. Pasien berhak menerima atau
menolak tindakan
pengobatan sesudah ia
memperoleh informasi yang jelas
3. Pasien berhak mengahiri atau
memutuskan hubungan dengan
dokternya atau bebas untuk memilih
atau menggantinya dengan dokter
lain
4. Pasien berhak dirawat oleh dokter
yang secara bebas menentukan
pendapat klinis dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari
pihak luar.
5. Pasien berhak atas privacy yang
harus dilindungi, iapun berhak atas
kerahasiaan data-data mediknya.
6. Pasien berhak meninggal secara
bermartabat dan terhormat.
7. Pasien berhak menerima/menolak
bimbingan moril ataupun spiritual.
8. Pasien berhak mengadukan dan
berhak atas penyelidikan
DEFINISI ANAMNESIS

Arti harfiah dari anamnesis yaitu :


mengingat kembali (a recalling)
berasal dari kata Perancis yang
artinya : to see each other/to
remember again.
Anamnesis merupakan dasar
ketrampilan klinik yang
merupakan satu proses inter-
personal, dan sering dikaitkan
dengan proses diagnosis,
ANAMNESIS
Sebagai sarana :
Mendapatkan/memberi
informasi
E d u k a s i
Promosi Kesehatan :

Mencegah penyakit
Deteksi penyakit secara
dini
34
ANAMNESIS
We hear and we forget
We see and we remember
We do and we understand
Hubungan antara Pasien
dengan Dokter
(P-D)
Dengan konsultasi ke Dokter
Pasien sadar /tidak sadar,
sukarela, posisi tergantung
pada Dokter SANGAT KHAS
35
STATUS ANAMNESIS
DALAM KASUS
KESEHATAN
Anamnesis
Pemeriksaan :
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Sementara
Differensial Diagnosis
Pemeriksaan Anjuran
Diagnosis
Therapi
Prognosis 36
ALUR PIKIR
I. Pendekatan sistematik (Isi
Anamnesis)
II. Mulai berfikir atas organ mana
yang terkena dan jangan
berfikir akan penyakit apa
III. Problem Centered
Interview.
IV. Menggunakan ketrampilan
interpersonal, dan pengetahuan
Sosiologi, Psikologi maupun
Antropologi.
V. Perlu konsep dasar : 1. Isi
Anamnesis
Pendekatan Sistematik

Isi Anamnesis :

1. Fundamental Four
2. Sacred Seven

Konsep Dasar

38
FUNDAMENTAL FOUR

Riwayat Penyakit Sekarang


Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Kesehatan Keluarga


Riwayat Pribadi/Sosial

39
Riwayat Penyakit Sekarang
SACRED SEVEN
Location
Chronology
Quality
Quantity/Saverity
Onset/Setting
Predisposing
Prodromal
Precipitating
Modifying Factor
Associated Symtom
Anamnesis 40
systemis
LOGIKA BERFIKIR

S
O >
Ev
S
P Dx
Dm
< >
O
Rx
Ex 41
ANAMNESIS
I SI :
- Fundamental Four
- Sacred Seven

PROSES :
- Model : Directif/
Non-Directif
- Penilaian : Kuantitatif/
Kualitatif
42
PROSES ANAMNESIS
MODEL DIRECTIF :
Dokter bersikap lebih aktif dan memimpin
percakapan,
banyak memakai pernyataan E-ex, Adv, Ev,
dan M.

MODEL NON-DIRECTIF :
Dokter bersikap membantu pasien
menemukan
pemecahan persoalan dan membuat
keputusan ,
sehingga Dokter lebih pasif dan Pasien lebih
SYARAT ANAMNESIS

RELEVAN
VALID
TIDAK MENGANDUNG B I A S
RELEVAN

Suatu anamnesis dikatakan tidak


relevan bila Informasi yang diperoleh
selama anamnesis menyimpang dari
tujuan anamnesis.

Relevansi dapat dicapai apabila :


1. Berpegang teguh pada tujuan
anamnesa
2. Dokter-Pasien tidak menyimpang dari
pokok
pembicaraan
3. Dokter mempunyai pandangan bahwa
VALID & TIDAK BIAS
Pendapat dari pasien itu sendiri.
Suatu anamnesis adalah valid kalau
pertanyaan tidak mengandung bias,
sehingga pertanyaan-pertanyaan :
1. Tidak boleh SUGESTIF
2. Jangan memberikan kemungkinan
jawaban yang terlalu sempit.
3. Jangan Menilai
4. Jangan membuat pra-duga
UNTUK MENCEGAH BIAS

JANGAN SUGESTIF
JANGAN ASUMTIF
JANGAN MENILAI
JANGAN MENYEMPITKAN
JAWABAN
KATEGORI PERTANYAAN

E-ex : Dokter bertanya tanpa mengacuhkan


atau
memperhitungkan jalan pikiran
pasien.
E-in : Dokter menanyakan lebih lanjut atau
meninta
pasien untuk memberikan
penjelasan tentang
hal-hal yang kurang jelas
Ev : Pernyataan dokter menilai pernyataan
dan
tingkah laku pasien
KATEGORI PERTANYAAN
O : Perangkuman bahan-bahan yang dikumpulkan
dalam
anamnesis.
Echo respons : Dokter mengulang apa yang
dikatakan
pasien dengan kata-kata yang
kurang lebih
sama, tidak ditambah aksen
baru
Content Respons : Dokter
menerangkan/menyimpulkan
dengan kata-kata baru
apa-apa yang
dikemukakan oleh pasien
dan
KATEGORI PERTANYAAN

I : Dokter memberikan informasi pada


pasien
S : Reaksi dokter berupa sisipan dalam
pembicaraan
dengan pasien. Bisa Verbal atau Non-
verbal
F : Pernyataan-pernyataan formal yang
diucapkan
oleh dokter
Adv : Dokter memberikan nasehat pada
HARAPAN DARI
KOMUNIKASI

Pengertian
Kesenangan
Mempengaruhi Sikap
Hubungan Sosial
Memudahkan Tindakan
DOKTER IDEAL
Simpatik, Empati
Bermoral tinggi
Jujur dan Kritis
K o m u n i k a t i f
Jangan terlalu ilmiah
Membuat suasana Pasien dapat
mengutarakan semua
masalahnya dengan tenang, jujur, pasti
Pengetahuan sosiologi, psikologi, antropologi

Disamping : Latar belakang pendidikan

Pengalaman medis
terdahulu
MENYAMPAIKAN BERITA
BURUK

1. Disampaikan langsung
2. Dengan kalimat yang singkat
3. Memperhitungkan perasaan
pasien
4. Menghayati perasaan pasien
Komunikasi dan Empati
Tidak ada
kesempatan, tanggung
jawab atau kewajiban
yang lebih besar
terhadap sejumlah
manusia daripada
menjadi dokter
Kebijakan, simpati dan
pengertian diharapkan dari
dokter, karena pasien bukan
hanya kumpulan gejala-
tanda- fungsi yang
terganggu, organ/alat tubuh
yang rusak, dan emosi yang
terganggu
Ia adalah manusia,
ketakutan dan
penuh harapan, yang
mencari peringanan,
bantuan dan hal yang
menenangkan
Dokter sejati dapat
mempunyai suatu
keluasan perhatian ala
Shakespeare, yaitu ...
kepada yang
bijaksana, yang bodoh,
yang sombong, dan yang
merendah, pahlawan yang
pandai menahan nafsu dan
bajingan yang merengek. Ia
selalu memberi
perhatian (Horrisons Principles
of Internal Medicine)
Engkau dengan segala
yang engkau miliki,
lebih baik dari jutaan
perempuan lain
(DR. Aidh al-Qarni Menjadi Wanita
Paling Bahagia)
Konsep Penyakit
Konsep terjadinya penyakit
berdasarkan model biomedis
semata, hanya tergantung dari
biologis .. kurang lengkap
Engel 1977 mengajukan model
biopsikososial
Model yang mencakup faktor
psikologi, sosial dan prilaku.
Harapan masyarakat terhadap
dokter
1. Mampu mengobati secara
mutakhir, teliti dan
terampil

2. Mampu mendengarkan,
menghormati pendapat
pasien, berlaku santun,
berkomunikasi dengan baik
Contd
3. Menyimpan rahasia,
bersifat jujur dan
mempunyai integritas

4. Mampu mempertahankan
hubungan yang luwes
sehingga pasien mendapatkan
penjelasan lengkap
Tugas & tanggung jawab Dokter
Five star doctor (WHO)
1. Pemberi layanan kesehatan
(Care Provider)
2. Pengambil keputusan
(Decission Maker)
3. Komunikator (Communicator)
4. Pemimpin Masyarakat
(Community Leader)
5. Pengurus (Manager)
Sikap dalam berkomunikasi
Hubungan dengan pasien
ditentukan seberapa jauh kita
bersedia terlibat dalam situasi
emosional pasien

Dperlukan ketrampilan
profesional dalam melaksanakan
hubungan dengan pasien
CARE
Comfort (nyaman)
Tenaga kesehatan perlu merasa
nyaman dan tidak engan untuk
membahas masalah yang
melibatkan emosi
jika keenganan timbul pasien
akan menutup diri
Ketidaknyamanan tergambar
dalam penggunaan kata, intonasi
maupun bahasa tubuh
kenyamanan untuk membahas
hal yang sensitif bisa dilatih
dengan sering terpapar dengan
masalah tsb lalu dibahas dengan
teman sejawat
Komunikasi non verbal
lebih mencukupi
dibandingkan kata-kata
Komunikasi non verbal
lebih menunjukkan
perasaan kita
Acceptance (Penerimaan)
Berusaha untuk menghargai
pasien, memahami prilaku
pasien
berhak untuk tidak setuju,
disampaikan dengan sikap
yang baik
Responsiveness (Tanggap)
ketrampilan untuk bereaksi terhadap
pesan yang tidak langsung atau
tidak lengkap dari pasien
didukung dengan kemampuan untuk
mengenal sesuatu yang seharusnya
diucapkan tapi tak disampaikan oleh
pasien
Pesan dapat berupa perubahan
suara, keraguan atau bahasa tubuh
Empathy (Empati)
kemampuan seorang untuk
mengerti perasaan, pikiran dan
keinginan orang lain tanpa
mempengaruhi objektivitas
dapat merasakan perasaan
pasien sebelum perasaan
tersebut diungkapkan
menolong pasien untuk
mengungkapkan perasaannya
Menumbuhkan empati
Konsentrasi: memusatkan perhatian
& meningkatkan kepedulian
Peduli: menganggap orang lain itu
penting, meningkatkan keperdulian
Mengamati: mengamati orang lain
yang sudah punya empati tinggi
Berlatih: memahami situasi setiap
berhadapan dengan orang yang kita
temui
ETIKA KEDOKTERAN

Dr. SETYO TRISNADI, Sp.F


KURIKULUM ETIKA KEDOKTERAN
A. ETIKA UMUM (DASAR) :
membahas dasar-dasar etika secara umum,
sebagai landasan guna memahami lebih jauh
isu-isu etik berkaitan dengan bidang-bidang
spesifik

B. ETIKA KHUSUS (TERAPAN) :


membahas aplikasi teori etika dasar ke
bidang-bidang spesifik dari kehidupan
manusia; misalnya kesehatan, sehingga
dokter (sbg ilmuwan atau profesional) perlu
memahaminya.
MATERI ETIKA DASAR
I. Definisi etika
II. Latar belakang perlunya etika
III.Sejarah dan perkembangan etika
IV. Terminologi-terminologi terkait
V. Media atau ruang dimana norma-norma etika
dapat dituangkan atau dirumuskan
VI. Bentuk-bentuk rumusan norma-norma etika
VII.Ethical theory
VIII. Ethical decision making
IX. Ethical decision making model
I. DEFINISI ETIKA
CATALANO
Sistem penilaian perilaku dan
keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna
menjamin perlindungan atas hak-hak
individu
Etika mencakup cara-cara
pembuatan keputusan untuk
membedakan yang baik dari yang
buruk serta mengarahkan bagaimana
yang seharusnya
FRANZ MAGNIS SUSENO

Etika merupakan filsafat yang


merefleksikan ajaran-ajaran
moral
Etika mengandung pemikiran
rasional, kritis, mendasar,
sistematis dan normatif
Etika merupakan sarana guna
memperoleh orientasi kritis
sehubungan dengan berbagai
GENE BLOKER
Etika adalah cabang ilmu filsafat
moral yang mencoba mencari
jawaban guna menentukan dan
mempertahankan secara rasional
teori yang berlaku secara umum
tentang apa yang benar dan salah,
baik dan buruk sebagai suatu
perangkat prinsip moral yang dapat
dipakai sebagai pedoman bagi
tindakan manusia
RINGKASNYA
Teori etika mencoba manyajikan sebuah sistem yg
mengandung prinsip-prinsip (principles) & aturan-
aturan (rules) untuk menyelesaikan dilema etik
Dilemma etik adalah situasi yang memerlukan
keputusan dari dua alternatif yang mungkin sama-
sama tidak menyenangkan atau saling berselisihan
Banyak keputusan di bidang pelayanan kesehatan
mengandung dilemma etik
Teori etika membahas keyakinan-keyakinan dasar
tentang benar tidaknya secara moral serta
memberikan alasan guna mendukung keyakinan-
keyakinan tsb
Teori etika memberikan dasar-dasar bagi
penyusunan kode etik suatu profesi
II. LATAR BELAKANG
Hidup mengandung arti bahwa setiap orang secara
terus menerus harus membuat keputusan
Sebagian dari keputusan itu sangat penting dan
dapat mempengaruhi keputusan kehidupan secara
keseluruhan
Untuk menuju ke suatu ketertiban maka peru dibuat
kesepakatan-kesepakatan, prinsip-prinsip,
pengertian-pengertian serta aturan-aturan
Mengingat moralitas merupakan acuan
pembentukan kaidah kehidupan maka moralitas
tidak dapat dipisahkan dari ruang-lingkup kehidupan
manusia
Moralitas itu sendiri selalu mengalami evolusi dan
perkembangan sehingga moral practices dan
III. SEJARAH
Aguste Comte pernah berkata: You can know little of
any idea, untill you know the history of that idea.
Etika, dilihat dari sejarahnya, tidak dapat dipisahkan dari
filsafah sebab etika memang berakar dari filsafah (yaitu
ilmu yang mencoba mencari jawaban tentang berbagai
masalah kehidupan beserta alam semesta dari aspek
yang paling dasar atau hakiki)
Filsafat itu sendiri diperlukan sebagai orientasi
dan sekaligus arahan dalam bersikap dan
bertindak
Paling tidak, ada tiga macam filsafah yang perlu
diketahui; yaitu filsafah ilmu (logika), filsafah estetika
dan filsafah moral (membahas tentang baik dan buruk
serta benar dan salah dari aspek moralitas)
IV. TERMINOLOGI TERKAIT
1.MORAL:
Standar tentang benar dan salah,
yang dipelajari lewat proses hidup
bermasyarakat
Didasarkan pada keyakinan agama
Umumnya dikaitkan dengan
individu-individu atau kelompok-
kelompok kecil
Diwujudkan sebagai perilaku yang
diselaraskan dengan kebiasaan-
Ajaran moral memuat nilai-nilai dan
norma-norma moral yang terdapat
diantara sekelompok manusia

Moralitas dapat berasal dari satu


sumber atau lebih; yaitu sumber
tradisi, adat, agama atau ideologi
(FRANZ MAGNIS SUSENO)
2. ETIKA SITUASI
Suatu faham yg mendasarkan pd pertimbangan:
1. Bahwa setiap situasi itu unik dan tak terulang
2. Bahwa setiap situasi itu merubah masalah

Oleh karena itu, aliran yang dipelopori oleh Joseph


Fletcher ini berpendapat bahwa:
3. Kewajiban moral selalu bergantung pada situasi
konkrit
4. Jika situasinya berbeda, kewajiban moralnya bisa
berbeda meski subjeknya sama
5. Tindakan apapun adalah benar jika merupakan
ungkapan cinta kasih, begitu sebaliknya
6. Prinsip moral konvensional (mis. Moral tradisional) dpt
dipertimbangkan, tetapi tak mengikat
3. ETIKA DISKURSUS
Faham dalam etika yang dipelopori Jurgen Habermas.
Pertimbangannya:
1. Pendasaran etika pada pandangan dunia
(worldview) serta agama-agama tradisional tidak
cukup dalam budaya pasca-tradisional
2. Moralitas manusia modern tidak luput dari tuntutan
yang khas dari modernitas
3. Kayakinan-kayakinan moral harus dilegitimasi secara
rasional (disahkan/disepakati)
Pendapatnya:
Hanya norma-norma yang dapat diperhatikan berlaku
universal (yaitu disepakati) saja yang berhak
menuntut untuk ditaati
4. KODE ETIK
Daftar ketetuan tertulis (written list) yang memuat
nilai-nilai dalam profesi, sekaligus sebagai standar
berperilaku
Kerangka acuan dalam mengambil keputusan
Selalu dilakukan revisi secara periodik, disesuaikan
perkembangan masyarakat maupun profesi
Biasanya lebih luas, tetapi tidak pernah
berbenturan dengan ketentuan hukum
Setiap anggota suatu profesi bertanggung jawab
terhadap tegaknya nilai serta standar yang
termuat dalam kode etik
Keberlakuannya tidak bersifat paksaan
5. NILAI
a. Konsep/keinginan ideal yang memberi arti
kepada kehidupan seseorang dan sekaligus
sebagai acuan dalam membuat keputusan
& bertindak
b. Biasanya nilai lebih dikaitkan kepada
individu-individu daripada kelompok; yang
dapat meliputi kepercayaan agama,
orientasi seks, hubungan famili atau aturan
permainan
c. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat
subjektif
d. Konflik nilai dapat muncul manakala
6. NORMA:
wujud konkrit dan objektif dari suatu nilai,
sehingga olehkarenanya dapat digunakan
untuk menentukan / menilai apakah
seseorang telah melanggar nilai-nilai yg telah
ditentukan atau tidak

7. BAIK:
Kata baik diartikan:
a. Nikmat (bagi kaum hedonis)
b. Apa yang diinginkan orang (etika
psikologis, misalnya Hume)
c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom)
d. Apa yang bermanfaat dalam evolusi
9. ETIKA DAN MORAL
Etika :
asal kata : bahasa Yunani
Tunggal, ethos : tempat tinggal yg
biasa, padang rumput, kandang,
adat, kebiasaan, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir,
Jamak, ta etha : adat kebiasaan
arti etimologis :
ilmu tentang apa yang baisa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan
Moral
Asal kata : bahasa Latin
mos (jamak mores) : kebiasaan, adat
Arti etimologis : adat kebiasaan

Arti etika menurut Kamus Besar Bahas


Indonesia (1988) : 1) ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentag
hak dan kewajiban moral (akhlak); 2)
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar
dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat
10. AMORAL DAN IMMORAL

Amoral : tidak berhubungan dengan


konteks moral, di luar suasana etis,
non moral, tidak bermoral, tidak
berakhlak, netral dari sudut moral,
tidak mempunyai relevansi etis

Immoral : bertentangan dengan


moralitas yang baik, secara moral
buruk, tidak etis
11. ETIKA DAN ETIKET

Etika : moral
Etiket : sopan santun, secarik
kertas yang ditempelkan pada
botol atau kemasan barang
Mengatur perilaku manusia
secara normatif, artinya
memberi norma apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh
dilakukan
12. Perbedaan Etika dan Etiket
Cara perbuatan dan Cara perbuatan yang
boleh dilakukan ya harus dilakukan
atau tidak manusia
Berlaku walaupun Berlaku dalam
tidak ada orang lain pergaulan, ada orang
lain hadir
Bersifat absolut : Bersifat relative
jangan berbohong,
jangan mencuri
Memandang manusia Memandang manusia
dari dalam, benar- secara lahiriah saja,
benar baik munafik
V. MEDIA NORMA ETIKA
Norma etika dapat dituangkan dalam media :
1. Sumpah (Oath) :
- Hippocratic Oath
- Sumpah Dokter Indonesia
2. Kode etik :
- Kode Etik Kedokteran Indonesia
- International Code of Medical Ethics
3. Deklarasi (kesepakatan tentang aspek
tertentu) :
- Declaration of Geneva (as amanded at Sydney)
- Declaration of Tokyo, 1975
- Declaration of Oslo, 1970
- Declaration of Helsinki (Revised 1975)
VI. BENTUK RUMUSAN ETIKA
STANDAR : standard are used to evaluate
person as good or bad, better or worse,
virtous or vicious, and can be fulfilled to
different degrees

PRINSIP : Principles help explicate the


standards that professional must meet.
Principle can be used to justify rules

ATURAN : Rules can be formulated only if


specific conduct is almost always right or
wrong
VII. TEORI ETIKA
DEONTOLOGI

Teori pengambilan keputusan yang bersifat


etik untuk meyelesaikan dilema etik

Berasal dari kata deon, yang berati


ikatan/kewajiban

Deontologi mencoba menentukan benar atau


salah lebih didasarkan pada perbuatan (yang
menjadi tugas & kewajiban seseorang)
daripada akibat suatu perbuatan itu
Karena menekankan pada tugas dan
kewajiban maka deontologi merupakan teori
pengambilan keputusan etik yang lebih
dapat diterima di dalam bidang pelayanan
kesehatan

Deontologi didasarkan pada prinsip-prinsip


yang tetap dan absolut, yang biasanya
diperoleh dari nilai-nilai universal dari
agama-agama besar

Prinsip-prinsip dasarnya dimaksudkan untuk


menjamin kelestarian spesies, dengan
memberikan tugas & kewajiban
IDE KUNCI DEONTOLOGI

Ide kunci deontologi didasarkan pada prinsip-prinsip


yang tetap dan absolut (unchanging an absolute
principles) yang diturunkan dari nilai-nilai
universal agama-agama besar

Prinsip dasarnya adalah untuk menjamin


kelangsungan hidup spesies dengan memberikan
tugas & kewajiban seseorang kepada orang lain

Tindakan apapun yang sesuai dengan tugas dan


kewajiban dianggap benar dan yang tidak sesuai
dengan tugas dan kewajiban dianggap salah
KETERBATASAN DEONTOLOGI
Tugas dan kewajiban mungkin saja
menimbulkan konflik tersendiri yang
memerlukan pemecahan tentang tugas dan
kewajiban mana yang seharusnya didahulukan

Dipertanyakan tentang asal usul timbulnya


tugas dan kewajiban, misalnya Siapa yang
menentukan tugas dan kewajiban? dan
Siapa pula yang mengidentifikasi tugas dan
kewajiban itu?

Deontologi dinilai tidak fleksibel


TELEOLOGI
Teleologi merupakan teori pengambilan keputusan
eris dengan menetapkan benar dan salah
berdasarkan akibat dari perbuatan
Berasal dari kata telos, yang berarti akhir atau
tujuan
Teleologi kadang-kadang disebut situation-ethics
(etika situasi) atau calculus morality
Prinsip utility (manfaat) merupakan dasar teleologi
Utilarianism merupakan contoh dari teleologi, yang
menentukan berguna tidaknya suatu perbuatan
dilihat dari akibatnya; sehingga perbuatan yang
benar akan menghasilkan kebaikan sementara
perbuatan yang salah akan menghasilkan kerugian
IDE KUNCI TELEOLOGI
Baik didefinisikan sebagai kebahagiaan atau
kesenangan
Suatu tindakan dianggap benar apabila dapat membawa
kabaikan sebesar-besarnya dan kerugian sekecil-
kecilnya
Teleologi tidak memiliki prinsip-prinsip yang kaku, kode
moral, tugas dan kewajiban atau peraturan-peraturan
tertentu untuk menyelesaikan situasi yang khusus
Asumsi dasarnya adalah bahwa good and harm dapat
dikalkulasi seperti formula matematika sehingga
seseorang dapat menilai tingkat good and evil terhadap
kasus spesifik
Pembuat keputusan mempertimbangkan tindakannya
untuk kesejahteraan umum sebagaimana yang
dilakukan oleh kebanyakan orang saat menghadapi
situasi yang sama
KETERBATASAN TELEOLOGI
Beberapa ahli menganggap teleologi lebih membantu
tercapainya kebahagiaan maksimum bagi beberapa
orang daripada kebahagiaan kebanyakan orang
Karena prinsipnya utility maka orang dapat mengalami
konflik yang tidak terselesaikan ketika harus
menentukan benar dan salah
Pertanyaan yang sering muncul adalah tindakan
mana yang lebih menghasilkan kebaikan sebesar-
besarnya dan kerugian sekecil-kecilnya
Teleologi cenderung mengabaikan hak-hak dan
kebutuhan individu
Mengukur nilai kebaikan relatif dan kerugian relatif dari
suatu tindakan sangat sulit, bahkan sering tidak
mungkin
VII. ETHICAL DECISION MAKING
1. Identify factors that influence
ethical decision making:
a. Socio-cultural factors
b. Scientific and technological
advances
c. Legal issues
d. Changes in the occupational
status of healt care workers
e. Consumer involvement in
2. Explain the four concepts cantral to ethical
decision making (the four moral principles)
According to Catalano, J, T, 1991):
a. Autonomy
b. Justice
c. Fidelity
d. Beneficence

According to Beauchamp, Childress; 1983


a. Beneficence
b. Non-maleficence
c. Autonomy
d. Justice
AUTONOMY
Merujuk pada adanya hak pasien untuk membuat
keputusan atas kepentingannya sendiri dimana:
a. Otonomi konsumen punya batas dan tidak boleh
mengganggu otonomi professional
b. Professional juga memiliki tingkat otonomi, yang
pada batas tertentu tidak dapat dipengaruhi

. JUSTICE
Justice merujuk pada adanya kewajiban yang adil
dan seimbang, dimana:
a. Kewajiban diterapkan kepada seseorang atau
pemerintah
b. Hak-hak seseorang menjadi terbatas bilamana
melanggar hak-hak orang lain
FIDELITY
Merujuk pada kesetiaan, kejujuran dan kecermatan
terhadap tanggung jawab yang diemban,
dimana :
a. Fidelity merupakan elemen kunci dari
akuntabilitas
b. Konflik bisa terjadi antara fidelity terhadap
konsumen, employer, masyarakat dan
pemerintah

. BENEFICENCE
Merujuk pada kewajiban to do good not harm,
dimana:
a. Problem dapat timbul tidak saja ketika sedang
mencoba memutuskan apa yang baik, tetapi
juga ketika sedang menentukan siapa yang
IX. ETHICAL DECISION MAKING
MODEL
A moral problem can be approched by
way of a five step process, including:
1. Assessing the situation
2. Diagnosing/identifying the moral problem
3. Setting moral goals and planning an
appropriate moral course of action
4. Implementating the moral plan of action
5. Evaluating the moral outcomes of action
implementated
ETIKA KHUSUS/TERAPAN
Membahas penerapan teori dasar etika
kedalam bidang kehidupan manusia;
antar lain:
1. Bioetika
2. Etika Profesi Medis
3. Etika Klinik
4. Dan Lain-lain
Bioetika, etika profesi medis dan etika
klinik mutlak perlu diberikan kepada
calon dokter melalui pendekatan
Problem based learning
BIO-ETHICS
Berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
- Bios (life) = kehidupan/makhluk
hidup
- Ethike = etika/ filsafah moral
Maknanya: etika terhadap makhluk
hidup, yang dalam
perkembangannya tidak terbatas
pada manusia; tetapi juga hewan,
biosphere dan tumbuhan
Hingga daat ini belum ada
MATERI BIOETIKA
1. Manusia beserta kehidupannya:
a. Pra-kehidupan (ovum, spermatozoa, embrio)
b. Awal dan akhir kehidupan manusia
c. Terminal illnesses, futility, penghentian terapi dan
euthanasia
d. Aborsi, infanticide, baby selling, dan lain-lain
e. Prenatal screening dan counseling
f. Infertility, bayi tabung dan ibu tumpang
g. Transplantasi dan donor organ atau jaringan
h. Human experimentation
i. Bioteknologi (rekayasa genetika, stem cells, dll)
j. Pasca-kehidupan (organ, kehormatan mayat)

2. Binatang dan kehidupannya (animal welfare)


k. Pemanfaatan binatang untuk percobaan
l. Pemanfaatan organ, jaringan, sel serta gen
ETIKA PROFESI KEDOKTERAN
Moral values relating to :
1. People who require medical care
kewajiban ketika ada pesakit datang berobat
2. Patients (clients)
kewajiban setelah terjalin hubungan terapetik
3. Health care team (co-workers)
kewajiban thd anggota tim yang ikut menangani
4. Society (social context)
tanggung jawab terhadap masyarakat
5. Profession
tanggung jawab terhadap profesi (disiplin
medis)
ACUAN DALAM PENERAPAN ETIKA KLINIK

1. Medical indication (indikasi medis)


2. Patient preferences (keinginan
pasien)
3. Quality of life (mutu hidup setelah
pengobatan)
4. Contextual features (faktor-faktor
kontekstual)
(Jonsen, Siegler, Winslade, 2006)
Topik-topik tersebut harus selalu
menjadi pertimbangan dokter
dalam menyelesaikan ethical
issues dalam kedokteran klinik

Pada hakekatnya, acuan tersebut


diatas merupakan penjabaran
dari keempat prinsip dasar moral
agar lebih operasional

Anda mungkin juga menyukai