Anda di halaman 1dari 18

Syamsuddin, S.

Si,
MT

BAB I

PENDAHULUAN
Pengukuran dan
Ketidakpastian
Pengukuran: merupakan aspek penting
mengingat suatu hukum dapat diberlakukan
kalau telah terbukti secara eksperimental, dan
eksperimental tidak dapat dipisahkan dari
pengukuran.
Pemberian hasil suatu pengukuran harus
disertai dengan estimasi ketidakpastian
5,2 0,1 cm
Prosentasi ketidakpastian adalah rasio ketidak-
pastian terhadap harga ukur dikalikan
dengan 100% (0,1 / 5,2) x 100 % = 2 %
Angka Signifikan (Angka
Penting)
Angka signifikan adalah angka-angka di
dalam suatu bilangan yang turut
mempengaruhi hasil-hasil perhitungan.
Empat angka signifikan pada bilangan 23,21 dan
dua angka signifikan pada pengukuran 0.062 cm.
Angka signifikan tidak bisa dipisahkan dari angka
pengukuran (skala terkecil alat ukur) 0,001 cm
atau 0,002 cm, sehingga angka 6 dan 2 angka
signifikan.
Tetapi pada bilangan 36,900 memiliki angka
signifikan yang tidak jelas, mungkin tiga, empat,
atau lima angka signifikan:
3,69 x 104 3 3,6900 x 104
AB 5 AB
BESARAN, SATUAN DAN
DIMENSI
Besaran dan Satuan merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan:
Besaran : suatu konsep yang memiliki
harga/nilai dan dapat diukur (Vektor & Skalar)
Satuan : suatu konsep yang menjadi
penegas atau penjelas hasil pengukuran dari
suatu besaran. Pembanding dalam suatu
pengukuran besaran.
Dimensi : cara menyatakan suatu besaran
fisis yang tersusun dari besaran dasar
(besaran pokok)
BESARAN
Besaran, berdasarkan dimensinya dapat
dibagi atas: besaran pokok dan
besaran turunan
BESARAN POKOK: besaran dasar yang
berasal dari alat ukur yang sifatnya
standar/dasar
BESARAN TURUNAN: besaran yang
tersusun oleh beberapa besaran dasar
(baik gabungan sesama ataupun dengan
yang lain)
PERUBAHAN IMBUHAN SATUAN

Faktor Imbuhan Lambang Faktor Imbuhan Lambang


1018 eksa E 10-3 milli m
1015 Peta P 10-6 mikro
1012 Tera T 10-9 nano n
109 Giga G 10-12 piko p
106 Mega M 10-15 femto f
103 kilo K 10-18 atto a
PENGANTAR
MATEMATIKA
FUNGSI
Diferensiasi
Integral
Jika terdapat suatu hubungan matematis y =
f(x), maka dapat disimpulkan beberapa hal:
y adalah suatu perubah tidak bebas karena
bergantung pada x
x adalah suatu perubah bebas karena tidak
bergantung pada y
y adalah fungsi dari x
Contoh Fungsi
Y
Linier: y = a + bx
a
x

Eksponen: y = a ex Y

a
x

Logaritma: y = ln x Y

x
1

Trigonometri: y = sin x Y
1
sin x cos x

y = cos x x

-1
PENGANTAR
MATEMATIKA
Fungsi
DIFERENSIASI
Integral
Diferensiasi atau sering dikenal sebagai
turunan didefinisikan sebagai laju
perubahan suatu perubah terhadap
perubah lain atau laju perubahan fungsi
terhadap perubah bebasnya
Rumus Diferensiasi
f(x) F(x) = df(x)/dx Dalil
C (konstan) 0 1
Xn n xn-1, n adalah konstanta 2
a f(x) a f(x), a adalah konstanta 3
f(x) + g(x) f(x) + g(x) 4
f(x) . g(x) f(x) g(x)+f(x) g(x) 5
f(g(x)) (df/dg)(dg/dx), dalil rantai 6
sin x; sin f(x) cos x; f(x) cos f(x) 7
cos x; cos f(x) -sin x; -f(x) sin f(x) 8
ln x; ln (x2); ln (2x) 1/x; 2/x; [(ln 2 = 0) + (1/x)] 9
ex, ef(x) ex, f(x) ef(x) 10
PENGANTAR
MATEMATIKA
Fungsi
Diferensiasi
INTEGRAL
Integrasi memperbesar orde
kebergantungan besaran turunan
terhadap besaran dasar.
Secara matematika, integrasi bisa berarti
penjumlahan, mencari luas di bawah
kurva, atau mencari fungsi turunan yang
f ( x)dx F ( x) C
diberikan.
Integral Tidak Tentu (a,b,C =
konstan)
f(x)dx = F(x) + C Dalil
xn dx (1/n+1) xn+1 + C, n -1 11
1/x dx ln x + C 12
cos x dx sin x + C 13
cos [f(x)] dx [1/f(x)] sin[f(x)] + C 14
sin x dx -cos x + C 15
sin (ax) dx -(1/a) cos (ax) + C 16
ex dx ex + C 17
a ebx dx (a/b) ebx + C 18
a f(x) dx a f(x) dx 19
[g(x) + f(x)] dx g(x) dx + f(x) dx 20
u(x) dv (x) uv- v du 21
VEKTOR


z A A x i A y j A z k
k


A
j y

i A A A x 2 A y2 Az2
x
Penjumlahan & Pengurangan
Vektor
A
A C C A
+ B = =
B B
CAB C AB BA
2
C A 2 B 2 2 A B cos C 2 A 2 B 2 2 A B cos

A
B A A-B -B
-B A- A
- A =
= + = B
-B
A - B = A + (-B)
Perkalian Titik (Dot
product)
Operasi perkalian vektor ada dua
macam. Yang pertama adalah
perkalian titik. Diberi tanda
antara dua vektor, hasilnya adalah
skalar.
A B A B cos ABcos

A B (A x i A y j A z k) (B x i B y j Bz k)
A x Bx A y B y A z Bz
i i j j k k 1
i j j k i k 0
Perkalian Silang (Cross
product)
Operasi perkalian vektor yang kedua
adalah perkalian silang, diberi
tanda x antara dua vektor,

hasilnya adalah

A B A B sin e vektor
AB sin e


A B A x i A y j A z k B x i B y j Bz k

A y Bz A z B y i A z B x A x Bz j A x B y A y B x k
i j k

atau A B Ax Ay Az
Bx By Bz
i i j j k k 0
SEKIAN

&

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai