DASAR
Nadaa Cintya P. (K4314044)
Nastiti Dyah P. (K4314046)
Nina Hardiana (K4314048)
Ratna Nur A. (K4314052)
Wiji Setyo U. (K4312072)
DEFINISI
Pertumbuhan Pertumbuhan
Antara Akhir
Indra
Sistem Saraf
Pengecap
Sistem
Indra Peraba
Sirkulasi
Sistem
Pernapasan
INDRA PENGLIHATAN
Tahap awal adalah induksi dari bagian calon otak yaitu diencephalon tumbuh
sepasang tonjolan (evaginasi) ke lateral yang semakin mendekati epidermal.
Induksi evaginasi epidermal menebal membentuk placoda lensa antara
evaginasi dan placoda lensa saling berinteraksi
Ujung evaginasi pendataran pelekukan pembentukan cawan (optic cup)
Placoda lensa mengalami invaginasi masuk ke dalam mesoderm membentuk
bola lensa dan melepaskan diri dari epidermal bola lensa menempatkan diri
tepat diantara bibir cawan optik.
Hubungan antara cawan optik dengan diencephalon makin menyempit
membentuk alur sebagai fisura choroidea nantinya berkembang menjadi nervus
opticus.
Perkembangan calon lensa menjadi lensa yang tembus cahaya merupakan proses
yang penting. Sel-sel epitel calon lensa berkemampuan mensintesis protein
kristalin sebagai bahan dasar lensa mata. Dalam perkembangan lebih lanjut sel
epitel sendiri mengalami kematian, hanya meninggalkan protein kristalin sebagai
lensa mata yang berfungsi meneruskan cahaya masuk diterima oleh retina.
Proses Pembentukan Mata
INDRA PENDENGARAN
Berasal dari lapisan epidermal ectoderm
Pembentukan organ indera ditandai dengan adanya penebalan
(plakoda) pada ektoderm yang berhadapan dengan otak
Plakoda nasal (olfaktorius), plakoda optik, dan plakoda otik
(auditorius) masing-masing berhadapan dengan telensefalon,
diensefalon, dan mielensefalon.
Bakal telinga yang mulai dibentuk adalah bakal telinga dalam
yang berasal dari plakoda otik, baru kemudian bakal telinga
tengah, dan terakhir bakal telinga luar (bagi hewan yang
memiliki daun telinga atau pina).
INDRA PENDENGARAN (2)