Anda di halaman 1dari 42

ORGANOGENESIS

DASAR
Nadaa Cintya P. (K4314044)
Nastiti Dyah P. (K4314046)
Nina Hardiana (K4314048)
Ratna Nur A. (K4314052)
Wiji Setyo U. (K4312072)
DEFINISI

Proses pembentukan organ tubuh dari ectoderm, mesoderm, dan


entoderm
Embrio : bentuk primitif

Fetus : bentuk definitif

Mempunyai bentuk dan rupa spesifik bagi keluarga hewan


dalam satu spesies
PERIODE ORGANOGENESIS

Pertumbuhan Pertumbuhan
Antara Akhir

Terjadi transformasi dan Penyelesaian bentuk


diferensiasi bagian- definitif menjadi bentuk
bagian tubuh embrio dari individu (pertumbuhan
bentuk primitif menjadi jenis kelamin,
bentuk definitif yang khas roman/wajah khas bagi
spesies bentuk kayak, suatu individu)
ayam, sapi = tingkat
berudu/larva
ORGANOGENESIS

Organogenesis meliputi transformasi dan diferensiasi, berupa:


Pemisahan tubuh menjadi bagian kepala dan badan
Pemisahan tubuh embrio dari selaput ekstra embryonal
Perpanjangan tubuh
Perkembangan alat gerak
Pembentukan ekor
Ada ketergantungan antara satu organ tubuh dengan organ
tubuh lain dalam proses perkembangan suatu organ
Misal: bagian A tidak dapat berkembang tanpa adanya B, demikian
pula ketergantungan antara bagian B dengan C dan sebaliknya
PERKEMBANGAN LAPISAN
ECTODERM
Epidermal ectoderm
Menumbuhkan lapisan epidermis kulit dan derivatnya, sistem
indra, stomodeum (epitelium dari rongga mulut), rongga hidung,
sinus paranasalis, kelenjar ludah, proctodeum (kelenjar analis)
Neural tube
Menumbuhkan otak, spinal cord, saraf perifer, ganglia, retina
mata, reseptor kulit, reseptor pendengaran dan reseptor perasa,
neurohipofisis
Neural crest
Menumbuhkan neuron sensoris, neuron cholirgenik, sistem saraf
parasimpatetik, sel pigmen tubuh
PERKEMBANGAN LAPISAN
MESODERM
Notochord
Berkembang dengan baik pada Amphioxus, berkembang menjadi
sumsum tulang belakang pada Vertebrata
Epimer
Berkembang menjadi dermatome (dermis kulit), sclerotome (sumsum
tulang), myotom (otot kerangkang)
Mesomer
Berkembang menjadi organ ekskresi ginjal, urethra, ovarium,
saluran genitalis
Hypomer
Berkembang menjadi somatopleura (peritoneum), splanchnopleura
(mesenterium, jantung, sel darah, pembuluh darah), coelon (rongga
tubuh)
Epimere Mesomere
Sekelompok sel mesenkim Genital ridge mengandung
pindah ke median mengelilingi sel-sel untuk menjadi gonad
notochord dan ke dorsal
mengelilingi bumbung neural
Nephrotome tumbuh
menjadi ginjal beserta
membentuk vertebrae yang
salurannya
menyelaputi notochord dan
bumbung neural
Somit menyusun diri
bumbung dermatome
(sebelah luar) dan myotome
(sebelah dalam)
Dermatome menghasilkan
mesenkim pindah ke bawah
epidermis lapisan dermis
Hypomere

Somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm


menumbuhkan:
Kantung insang di daerah faring foregut berpasangan
Selaput rongga tubuh dan alat dalam selaput tersusun
dari mesotelium dan jaringan ikat
Somatic mesoderm menumbuhkan lapisan dermis
kulit di daerah lateral dan ventral embrio
Splanchnic mesoderm membentuk
epimyocardium, mesocardium
PERKEMBANGAN LAPISAN
ENDODERM
Epitelium saluran pencernaan dan derivatnya
Epitelium saluran pernapasan, saluran urine
Beberapa kelenjar endokrin seperti tiroid dan paratiroid
Organ yang dibentuk saluran pencernaan, saluran
pernapasan
Indra
Penglihatan
Indra
Pendengaran

ORGANOGENESIS DASAR Sistem Indra Indra Pembau

Indra
Sistem Saraf
Pengecap
Sistem
Indra Peraba
Sirkulasi
Sistem
Pernapasan
INDRA PENGLIHATAN
Tahap awal adalah induksi dari bagian calon otak yaitu diencephalon tumbuh
sepasang tonjolan (evaginasi) ke lateral yang semakin mendekati epidermal.
Induksi evaginasi epidermal menebal membentuk placoda lensa antara
evaginasi dan placoda lensa saling berinteraksi
Ujung evaginasi pendataran pelekukan pembentukan cawan (optic cup)
Placoda lensa mengalami invaginasi masuk ke dalam mesoderm membentuk
bola lensa dan melepaskan diri dari epidermal bola lensa menempatkan diri
tepat diantara bibir cawan optik.
Hubungan antara cawan optik dengan diencephalon makin menyempit
membentuk alur sebagai fisura choroidea nantinya berkembang menjadi nervus
opticus.
Perkembangan calon lensa menjadi lensa yang tembus cahaya merupakan proses
yang penting. Sel-sel epitel calon lensa berkemampuan mensintesis protein
kristalin sebagai bahan dasar lensa mata. Dalam perkembangan lebih lanjut sel
epitel sendiri mengalami kematian, hanya meninggalkan protein kristalin sebagai
lensa mata yang berfungsi meneruskan cahaya masuk diterima oleh retina.
Proses Pembentukan Mata
INDRA PENDENGARAN
Berasal dari lapisan epidermal ectoderm
Pembentukan organ indera ditandai dengan adanya penebalan
(plakoda) pada ektoderm yang berhadapan dengan otak
Plakoda nasal (olfaktorius), plakoda optik, dan plakoda otik
(auditorius) masing-masing berhadapan dengan telensefalon,
diensefalon, dan mielensefalon.
Bakal telinga yang mulai dibentuk adalah bakal telinga dalam
yang berasal dari plakoda otik, baru kemudian bakal telinga
tengah, dan terakhir bakal telinga luar (bagi hewan yang
memiliki daun telinga atau pina).
INDRA PENDENGARAN (2)

Plakoda telinga berasal dari invaginasi ectoderm yang


menjulur ke dalam dermis sekitar rombosenfalon
menghasilkan gelembung bakal telinga lepas dari
epidermis kulit. Plakoda telinga tengah menjadi telinga
tengah dan telinga dalam
Telinga luar (daun telinga) ada titik tumbuh epidermis di
sekitar tempat plakoda telinga dalam berkembang menjadi
dentik-dentik epidermis
INDRA PEMBAU
Perkembangan embrional bagian kepala pada usia kehamilan 4-
8 minggu terbentuk dua bagian rongga hidung yang terpisah
(daerah frontonasal dan bagian pertautan prosesus maksilaris)
Daerah frontonasal berkembang hingga otak bagian depan
dan mendukung pembentukan olfaktori
Bagian medial dan lateral berkembang menjadi nares (lubang
hidung)
Pertumbuhan garis tengah posterior frontonasal dan perluasan
garis tengah mesoderm dari daerah maksilaris membentuk
septum nasal
INDRA PEMBAU (2)
Terjadi invaginasi dinding lateral hidung membentuk
kompleks padat atau konka (turbinate) dan rongga (sinus)
Usia kehamilan 6 minggu terbentuk jaringan mesenkim yang
tampak sebagai dinding lateral hidung dengan struktur yang
masih sederhana
Usia kehamilan 7 minggu bersatunya tiga garis aksial
(berbentuk lekukan) menjadi 3 buah konka
Usia kehamilan 9 minggu terjadi invaginasi meatus media
terbentuk sinus maksilaris dan secara bersamaan terbentuk
prosesus unsinatus dan bula ethmoidalis yang membentuk
suatu daerah lebar (hiatus emilunaris)
INDRA PEMBAU (3)

Usia kehamilan 14 minggu pembentukan sel ethmoidalis


anterior dari invaginasi bagian atap meatus media dan sel
ethmoidalis posterior dari bagian dasar meatus superior
Usia kehamilan 36 minggu dinding lateral hidung terbentuk
dengan baik dan tampak jelas proporsi konka
Seluruh daerah sinus paranasal muncul dengan tingkatan
yang berbeda sejak anak baru lahir, melalui tahapan spesifik.
Tahapan perkembangan sinus paranasal sinus etmoid,
dinus maksilaris, sfenoid , sinus frontal
INDRA PENGECAP
Berasal dari proses tubulasi (pembumbungan)
pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula
Terdapat tiga lapisan sebagai bakal pembentuk alat (organ)
bentuk definitif yang menyusun diri menjadi bumbung
berongga bakal lapisan ectoderm, mesoderm dan
endoderm
Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi
diferensiasi awal pada daerah-daerah bumbung epidermis
dan bumbung neural, bagian depan tubuh menjadi
encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla
spinalis bagi bumbung neural (saraf).
INDRA PENGECAP (2)

Bumbung epidermis menumbuhkan:


Lapisan epidermis kulit
Kelenjar-kelenjar kulit
Lensa mata, alat telinga dalam, indra pembau dan indra
peraba
Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya
seperti lapisan enamel (email) gigi, kelenjar ludah, dan
indra pengecap
Proctodeum
INDRA PERABA
INDRA PERABA (2)

Proses pembentukan kulit terdiri atas suatu lapisan luar yang


disebut epidermis, berupa suatu epitel dan berasal dari
lapisan lembaga ectoderm
Kulit juga dibangun oleh suatu lapisan jaringan ikat yang
disebut dermis dan berasal dari lapisan lembaga mesoderm
Perkembangan Kulit Masa Embrio
Epidermis
Tahap permulaan selapis tunggal sel ectoderm
Bulan kedua epitel membelah dan terbentuk lapisan sel gepeng,
periderm atau epitrikium
Di lapisan basal terbentuk zona ketiga (zona intermediet)
Akhir bulan keempat epidermis terdiri dari 4 lapisan (stratum):
stratum basale, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum
korneum
Stratum basale (germinativum) berperan menghasilkan sel baru
Stratum spinosum terdiri dari sel-sel polyhedral besar,
mengandung tonofibril halus
Stratum granulosum mengandung granula keratohialin kecil
pada selnya
Stratum korneum terdiri dari sel mati yang rapat, mengandung
keratin
Dermis Kuku
Berasal dari mesoderm Terbentuk pada minggu ke-10
lempeng lateral dan Berasal dari rigi epitelium yang
dermatom dari somit menebal, disebut dasar kuku
Selama bulan ketiga dan pada tiap puncak dari jari
keempat korium Dasar kuku dibungkus lipatan
membentuk struktur papilar epidermis (lipatan kuku)
ireguler (papilla dermis)
Bagian proksimal tumbuh
Sebagian besar papilla melewati dasar kuku dan
mengandung kapiler halus mengalami keratinisasi
atau ujung saraf sensorik
Jari tangan terbentuk pada
Subkorium mengandung minggu ke-32
banyak jaringan lemak
Jari kaki terbentuk pada
minggu ke-36
Rambut
Folikel rambut terbentuk pada minggu ke 9-12
Muncul sebagai proliferasi epidermis solid yang
menembus dermis di bawahnya
Invaginasi tunas rambut, papilla rambut, berisi
mesoderm tempat terbentuknya pembuluh
darah dan ujung saraf
Sel-sel bagian tengah rambut berubah bentuk
menjadi gelendong dan mengalami keratinisasi
membentuk batang rambut
Sel perifer berubah menjadi kuboid dan
menghasilkan epitel selubung rambut
Akhir bulan ketiga muncul rambut pertama
(lanugo) di permukaan sekitar alis dan bibir
atas akan rontok ketika lahir dan digantikan
rambut yang lebih kasar dari folikel baru
Kelenjar Keringat

Berasal dari stratum basale epidermis, tetapi mulai tumbuh


pd dermis
Muncul pada minggu ke-20 pada tangan dan kaki, lalu
daerah lainnya
Sel-sel dari kelenjar berdegenerasi membentuk bahan
mirip lemak yang disekresikan ke dalam folikel rambut
Sebum dihasilkan selama periode fetal
Sebum bercampur dengan sel yang dilepas dari periderm
untuk membentuk vernix caseosa
Kelenjar Keringat
SISTEM SARAF

Pembentukan sepasang lipatan dataran neural lipatan


meninggi puncak lipatan melebur di garis tengah
membentuk bumbung neural (canalis neuralis). Di kanan-kiri
saluran terdapat sel-sel yang tidak ikut membentuk saluran
(crista neural).
Diferensiasi canalis neuralis menjadi otak, diferensiasi crista
neural menjadi ganglion spinale
Perkembangan selanjutnya tergantung tingkat Vertebrata
Vertebrata rendah telencephalon menjadi pusat indra pembau
Vertebrata tinggi telencephalon menjadi cerebrum, metencephalon
menjadi cerebellum, myelencephalon menjadi medulla oblongata
SISTEM SIRKULASI
Berasal dari mesoderm
Butir darah dibuat di lapisan entoderm saccus vitellinus
terbentuk dari sel-sel yang kehilangan afinitasnya
Saluran peredaran terbentuk dari penggabungan sinusoid
(pulau darah)
Pembentukan sepasang pembuluh di ventral calon usus depan
(fore gut) keduanya berhimpit melebur rongganya di
tempat perhimpitan gabungan pembuluh berkembang
tumbuh membentuk huruf S
Ventrikel berasal dari ujung belokan dari pertumbuhan huruf
S yang semakin membelok karena tidak simetris
Atrium terbentuk dari pangkal pembuluh yang membesar
SISTEM SIRKULASI (2)

Jantung mulai dapat berdenyut bila sudah terbentuk protein


kontraktil (aktin dan miosin) dalam serabut otot jantung.
Embrio ayam terjadi denyut jantung pertama kali pada
umur pengeraman 30 jam
Jantung embrio katak mulai berdenyut pada stadium 19
Jantung embrio manusia mulai berdenyut pada kehamilan
minggu ke-3
SISTEM PERNAPASAN
Berasal dari lapisan entoderm yaitu tonjolan bagian belakang
faring. Pneumatocyst homolog dengan sistem pernafasan yang
berasal dari tonjolan faring di bagian belakang di sebelah dorsal.
Pada awalnya paru-paru sebagai tonjolan padat dari dasar faring
sebelah belakang tonjolan memanjang ke arah ventro-caudal
membentuk saluran sebagai calon trachea ujung tonjolan
bercabang 2 sebagai calon bronchus. Kedua ujung tonjolan
bercabang-cabang terus membentuk bronchus respiratorius.
Pada ujung-ujung cabang kecil terbentuk alveolus, akhirnya
terbentuk struktur paru-paru.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai