Anda di halaman 1dari 25

LEUKEMIA

1
Pendahuluan
Leukemia (kanker sel darah putih ) adalah
proliferasi leukosit yang abnormal, ganas,
sering disertai bentuk leukosit yang tidak
normal , jumlahnya berlebihan (jumlah
leukosit > 50.000l), dapat menyebabkan
anemia, trombositopenia dan diakhiri dengan
kematian.
Leukemia adalah penyakit keganasan pada
jaringan hematopoietik yang ditandai dengan
penggantian elemen sumsum tulang normal
oleh sel darah abnormal atau sel leukemik

2
PATOGENESIS
Keganasan atau maligna yang muncul dari
perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel
darah yang tidak terkontrol.
Mekanisme kontrol seluler normal mungkin
tidak bekerja dengan baik akibat adanya
perubahan pada kode genetik yang
seharusnya bertanggung jawab atas
pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang
yang lebih lambat dibandingkan sel normal.
Proses pematangan atau maturasi berjalan
tidak lengkap dan bertahan hidup lebih lama
dibandingkan sel sejenis yang normal
Etiologi
Genetik
Infeksi (virus)
Radiasi
Zat Kimia

4
Klasifikasi Leukemia
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan tipe sel, baik
menurut maturitas sel maupun turunan sel.
Berdasarkan maturitas sel, leukemia dibedakan atas
akut dan kronik. Jika sel ganas tersebut sebagian
besar immatur (blast) maka diklasifikasikan sebagai
leukemia akut, sedangkan jika yang dominan adalah
sel matur maka diklasifikasikan sebagai leukemia
kronik.
Berdasarkan turunan sel, leukemia diklasifikasikan
atas leukemia mieloid dan leukemia limfoid.
Kelompok leukemia mieloid meliputi granulositik,
monositik, megakriositik dan eritrositik. Kelompok
leukemia limfoid mempengaruhi limfosit atau sel
limfoid.
1. Leukemia limfoblastik akut
Leukemia ( LLA / ALL )
akut 2. Leukemia mieloid akut
(LMA/AML)

1. Leukemia mieloid kronik


Leukemia ( LMK )
kronik 2. Leukemia limfositik kronik
( LLK )

6
1. Leukemia limfositik akut(LLA)
Tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang
terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
2. Leukemia mielositik akut(LMA).
Lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-
anak.
3. Leukemia limfositik kronis(LLK).
Sering diderita oleh orang dewasa yang berumur
lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita
oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-
anak.
4. Leukemia mielositik kronis(LMK)
sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi
pada anak-anak, namun sangat sedikit.

7
Leukemia akut ditandai dengan suatu
perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila hal
ini tidak segera diobati, maka dapat
menyebabkan kematian dalam hitungan
minggu hingga hari.
Leukemia kronis memiliki perjalanan
penyakit yang tidak begitu cepat sehingga
memiliki harapan hidup yang lebih lama,
hingga lebih dari 1 tahun.

8
Tanda dan Gejala Penyakit
Leukemia
1. Anemia
2. Perdarahan
3. Infeksi
4. Nyeri tulang dan persendian
5. Nyeri perut
6. Pembengkakan kelenjar limfa
7. Kesulitan bernafas

9
Diagnosa Penyakit Leukemia

Biopsy, Pemeriksaan darah


(complete blood count (CBC)), CT or
CAT scan, magnetic resonance
imaging (MRI), X-ray
Ultrasound, Spinal tap/lumbar
puncture

10
Penanganan penyakit
Leukemia
Cara single ataupun gabungan dari
beberapa metode dibawah ini:
1. Chemotherapy/intrathecal medications
2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat
jarang sekali digunakan
3. Transplantasi bone marrow (sumsum
tulang)
4. Pemberian obat-obatan tablet dan
suntik
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.
11
.
Sistem Therapi yang sering digunakan dalam
menangani penderita leukemia adalah
kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi)
dan pemberian obat-obatan yang berfokus
pada pemberhentian produksi sel darah putih
yang abnormal dalam bone marrow.
Penanganan terhadap beberapa gejala dan
tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh
penderita dengan monitor yang
komprehensive.

12
Leukemia Akut
LA didefinisikan sebagai adanya lebih
dari 30 % sel blas dalam sumsum
tulang pada saat manifestasi klinik.
LA merupakan penyakit yang bersifat
agresif dengan transformmasi ganas
yang menyebabkan terjadinya
akumulasi progenitor hemopoetik
sumsum tulang dini.

13
LEUKEMIA
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK
LIMFOBLASTIK
AKUT
AKUT
(( LLA
LLA // ALL
ALL ))

proleferasi patologik sel limfoblast di


sumsum tulang, berakibat terdesaknya
sistim hemopoetik lainnya

14
ETIOLOGI
BELUM JELAS
Diduga :
Virus ( virus onkogenik )
Faktor eksogen sperti : sinar x, sinar
radioaktif, hormon, bahan kimia ( benzol,
arsen, preparat sulfat), infeksi (virus , bakteri)
Faktor endogen : ras,konstitusi (sindr down>),
herediter ( kakak beradik / kembar identik)

15
Insidensi LLA
Terdesaknya sistim eritropoetik,
granulopoetik dan trombopoetik oleh sel
leukemia
Infiltrasi sel-sel leukemia ke organ non
hemapoetik
Bentuk leukemia yang paling lazim
dijumpai pada anak (3-7 tahun) dan
menurun pada usia 10 tahun.
16
Insidensi :
Sering mengenai anak-anak
Puncak insidensi 4 15 tahun
Prognosis

60 % penderita mencapai
ketahanan hidup 5
tahun

17
MANIFESTASI KLINIK
Kegagalan sumsum tulang : Pucat
mendadak, alergi, netropenia
(demam,gambaran infeksi mulut,
tenggorok,kulit, pernapasan),
trombositopenia (memar spontan, gusi
berdarah, hidung berdarah
Infiltrasi organ : Nyeri tulang / sendi,
limfadenopati, splenomegali,
hepatomegali, dan sidrom meningeal (sakit
kepala,mual,muntah,penglihatan kabur.
18
KLASIFIKASI
BERDASARKAN :
Morfologi & sitokimia

( menurut FAB ( french, America, British )


dibagi dalam L1, L2, L3
Imunologik

( B Cell ALL, T Cell ALL )


Sitogenetik

19
Menurut Morfologi dan
sitokimia
Tipe L1 : adanya sel blas kecil yang
seragam dengan sitoplasma yang sedikit.
Tipe L2 : terdiri dari sel blas yang
berukuran lebih besar dengan anak inti
dan sitoplasma yang lebih jelas dan lebih
heterogen
Tipe L3 : sel blas besar dengan anak
inti yang jelas sitoplasma yang sangat
basofilik dan vakuol sitoplasma.

20
Pada umumnya tipe L1 lah yang sering
ditemukan pada anak sedangkan
kebanyakan LLA pada dewasa memiliki
21
PEMERIKSAAN LAB.
Pemeriksaan hematologi : adanya anemia
normositik normokrom dengan
trombositopenia. Jumlah leukosit total
menurun, normal atau meningkat hingga
200x109/ atau lebih.
Pemeriksaan sediaan apus : adanya blas
dalam jumlah yang bervariasi.

22
Penatalaksanaan
Kemoterapi
Kombinasi awal :
Vincristine
Prednison
Daunorubicine
Aparaginase
Kombinasi lanjut :
Mercaptopurine
Methotrexate
Vincristine
Prednison
Radioterapi

23
MONITORING LEUKIMIA
AKUT
Monitoring sewaktu Monitoring setelah
terapi terapi
Pemeriksaan fisik harian Pemeriksaan fisik rutin
Complete blood count setiap lawatan klinik
Complete blood count
Biopsi sumsum tulang
dan aspirasi setelah 7-10 Biopsi sumsum tulang
pengobatan kemoterapi. dan aspirasi pada
Diulang setelah interval yang ditentukan
pemulihan hematologik untuk mengevaluasi
untuk mendokumentasi pengobatan yang
respon komplit diterima, dan, jika
Koagulasi (PT,PPT,D- peripheral blood count
dimers, fibrinogen [jika abnormal, atau, jika
APL]) pasien tidak pulih 5
Kurva suhu minggu setelah terapi
LEUKEMIA KRONIS

Leukemia kronis
Monitoring terhadap pengobatan Imatinib
pada pasien.
Respon hematologi yang komplit
diharapkan diperoleh setelah 3 bulan
penggunaan Imatinib

Anda mungkin juga menyukai