Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1

GREEN HOUSE - Namira


- Winda
KONSEP
DASAR
Dunia pertanian di Indonesia telah menjadi salah satu penghasil komoditas
unggulan baik untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini
menyebabkan semakin banyaknya teknologi budidaya pertanian untuk terus
dikembangkan. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah teknologi
rumah kaca (Greenhouse).

Greenhousefaktor yang berpengaruhseperti suhu, sinar matahari,


kelembaban, danudara disediakan, dipertahankan dandidistribusikan secara
merata pada level yang optimal. Untuk tujuan ini disyaratkan
dalampembuatangreenhouseadalah mempunyaitransmisi cahaya yang
tinggi, konsumsi panasyang rendah, ventilasi yang cukup dan efisien,struktur
yang kuat.
DESKRIPSI GREEN HOUSE
Rumah kaca atau green house pada prinsipnya adalah sebuah
bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik
yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan,
baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi juga dengan
peralatan pengatur temperature dan kelembaban udara serta
distribusi air maupun pupuk.

Secara umum green house dapat didefinisikan sebagai bangun


kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi
memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat
berkembang optimal.
FUNGSI GREEN HOUSE
1. Green House Sebagai SaranaPembibitan Tanaman
Dengan adanya green house pembibitan tanaman atau pembuatan
benih dengan perawatan intensif akan diperoleh bibit baik dan
subur. kondisi itu dapat di ciptakan dengan mudah mengingat bibit
atau tanaman yang masih kecil rentan terhadap kelebihan cahaya
matahari, kekurangan air, gangguan binatang, hama dan penyakit.
2. Green House Sebagai SaranaKarantina Tanaman
Tanaman yang sedang sakit, terkena hama atau ketika dalam proses
tranplantasi (pemindahan tanaman) perlu dirawat dan dipelihara
secara intensif atau di karantina. Hal ini dapat dilakukan di dalam
green house untuk mendapatkan perawatan khusus dan mengindari
kontaminasi terhadap tanaman lain.

3. Green House Sebagai SaranaBudidaya Tanaman Tertentu


Tanaman tertentu menghendaki pemeliharaan khusus karena
tanaman tersebut hanya dapat hidup dan berproduksi pada kondisi
tertentu. Dengan adanya green house kondisi lingkungan dapat di
manipulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut sehingga
produksi dapat berjalan dengan baik, meminimalisir kegagalan
produksi dan meningkatkan produktifitas.
4. Green House Sebagai SaranaAgro Wisata
Green house banyak di jadikan sebagai sarana agro wisata di
perkotaan yang memadukan keindahan taman dan fauna seperti
angsa, burung dan lainya. Kenyamanan pengunjung dapat di
ciptakan dan binatang dapat terjaga dengan baik.

green house untuk agrowisata


5. Green House Sebagai SaranaAgromart / Agroshop
Penjualan tanaman seperti tanaman hias tidak mungkin dilakukan
didalam gedung yang tertutup yang tidak ada cahaya matahari.
Dengan adanya green house dapat diciptakan kondisi yang nyaman
bagi para pengunjung dan pemeliharaan tanamanpun lebih mudah
dilakukan.
MANIPULASI LINGKUNGAN
GREEN HOUSE
Secara umum green house dapat didefinisikan sebagai
bangun kontruksi dengan atap tembus cahaya yang
berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar
tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal.
Manipulasi lingkungan ini dilakukan dalam dua hal,
yaitu menghindari kondisi lingkungan yang tidak
dikehendaki dan memunculkan kondisi lingkungan yang
dikehendaki.
Kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki antara lain :

Ekses radiasi sinar matahari seperti sinar ultra violet dan sinar
inframerah.
Suhu udara dan kelembaban yang tidak sesuai.
Kekurangan dan kelebihan curah hujan.
Gangguan hama dan penyakit.
Tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat merobohkan
tanaman.
Tiupan angin dan serangga yang menyebabkan kontaminasi
penyerbukan.
Ekses polutan akibat polusi udara.
kondisi lingkungan yang dikehendaki antara lain :

Kondisi cuaca yang mendukung rentang waktu tanam lebih panjang.


Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai
dengankebutuhan pertumbuhan tanaman.
Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.
JENIS GREEN HOUSE
1. Green house bambu.

Green house jenis ini umumnya dipakai sebagai green


house produksi. Green house ini secara umum adalah jenis
green house yang paling murah biaya pembuatannya dan
banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana
produksi

Namun kelemahan dari green house ini adalah umurnya


yang relatif pendek dan bahan materialnya dapat menjadi
media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur dan juga
masalah biaya, maka green house bambu atapnya
terbatas menggunakan plastik UV.
2. Green house kayu

Lebih baik dari green house bambu adalah gren


house dengan material kayu, terutama jenis
kayu yang tahan air, seperti ulin dan bengkirai.
Dibanding green house bambu umur pakai green
house kayu biasanya lebih panjang dan kondisi
sanitasi lingkungan lebih baik.

Beberapa jenis green house kayu, bagian


dinding bawah dibuat dari pasangan bata yang
diplester. Jenis green house ini bahan atapnya
sudah lebih bervariasi bisa plastik, polykarbonat,
PVC ataupun kaca.
3. Green house besi.

Dari segi umur pakai dan kwalitas, maka yang


terbaik adalah green house yang
menggunakan struktur besi, terlebih besi yang
telah di treatment hot dipped galvanis.
Struktur yang baik akan mengurangi frekuensi
perawatan; sehingga tidak terjadi stagnan
kegiatan., walaupun pada keadaan tertentu
perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi yang
terjadwal.

Dengan struktur yang kuat, maka berbagai


jenis tambahan peralatan / optional dapat
dipasangkan pada jenis green house besi,
sehingga penggunaan green house dapat
dilakukan secara optimal.
STRUKTUR DAN DESAIN
GREEN HOUSE
Tipe green house dibedakan berdasarkan bentuk bangunan atau desainnya. Bentuk atau desain
ini selain berpengaruh pada kekuatan struktur juga sangat berpengaruh pada kondisi mikroklimat
di dalam green house.

Secara umum desain green house uintuk daerah tropis berbeda dengan desain di daerah empat
musim maupun sub tropis. Kecuali desain green house yang memang dibuat khusus seperti untuk
penanaman planlet, induksi akar atau pembuatan stek.

Desain green house daerah tropis ditandai dengan banyaknya bukaan ventilasi. Karena problem
utama dari green house di wilayah tropis adalah suhu udara yang terlalu tinggi akibat radiasi
sinar infra merah.

Sebaliknya pada daerah sub tropis maupun daerah empat musim desain green house lebih
tertutup. Bukaan yang minimal ini dibuituhkan karena pada saat musim dingin udara hangat
akibar radiasi infra merah dipertahankan tidak keluar.
TIPE GREEN HOUSE
1. Tipe tunnel

o Tipe ini dari depan tampak seperti lorong setengah lingkaran.


Kelebihannya adalah memiliki struktur sangat kuat. Atapnya
yang berbentuk melengkung kebawah merupakan bentuk
yang sangat ideal dalam menghadapi terpaan angin.

o Sementara struktur busur dengan kedua kaki terpendam


ketanah memegang bangunan lebih kuat.

o Kelemahan dari tipe ini adalah minimnya sistem ventilasi.


Jika digunakan pada daerah tropis dibutuhkan alat tambahan
berupa exhaust fan atau cooling system untuk mengalirkan
dan menurunkan suhu udara di dalam green house.
2. Tipe Piggy back

oGreen house tipe ini banyak digunakan di


daerah tropis. Keunggulan tipe ini pada
ventilasi udara yang sangat baik. Banyak
memiliki struktur bukaan, sehingga
memberikan lingkungan mikroklimat yang
kondusif bagi pertrumbuhan tanaman.

okelemahan dari tipe ini, pada daerah


dengan tiupan angin yang kuat green
house tipe piggy back kurang disarankan.
Karena dengan banyaknya struktur terbuka
menyebabkan struktur rentan terhadap
terpaan angin. Greeen house tipe ini relatif
lebih mahal dibanding tipe lain karena
penggunaan material struktur lebih banyak
3. Tipe Campuran ( Single span dan Multispan )

o Desain tipe ini boleh dikatakan adalah campuran


antara tipe tunnel dengan tipe piggy back.
kelebihan dari tipe ini yaitu strukturnya kuat tetapi
tetap memiliki ventilasi yang maksimal.

o Kelebihan lain dari tipe ini adalah beberapa unit


green house (Single Span) dapat disatukan
menjadi satu blok green house besar (Multispan).

o selain struktur lebih kuat biaya pembuatan tipe


campuran ini lebih hemat. Sehingga pada bidang
kegiatan yang membutuhkan green house luas,
maka tipe multispan adalah tipe yang paling
sesuai.
o
SAFETY PADA GREEN HOUSE
oSebagian besar tanaman yang dibudidayakan pada green house membutuhkan
cahaya dengan panjang gelombang sekitar 400 700. Hampir semua bahan
penutup green house mampu menampung cahaya tersebut sesuai dengan
panjang gelombang yang diinginkan tanaman.

oBahan yang terbuat dari Polyethylene dan fiberglass cenderung membuat cahaya
menjadi tersebar, sementara bahan yang terbuat dari acrylic dan polycarbonate
lebih cenderung meneruskan cahaya yang masuk secara langsung.

oCahaya yang sifatnya menyebar tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi


tanaman, dimana tanaman bisa mengurangi kelebihan cahaya pada daun-daun
tanaman bagian atas dan memantulkannya pada daun-daun yang ada di bagian
bawah sehingga penyebaran cahaya menjadi lebih merata.
Untuk model atap ada yang berbentuk melengkung dan ada yang berbentuk
lancip. Tinggi dinding yang baik mencapai 6 sampai 9 meter, tergantung crop
yang akan diproduksi atau tergantung pada tujuannya.

Bahan dinding beserta atapnya dapat dari kaca maupun plastik yang tebal
yang tidak mudah sobek dan cara pemasanganya dimulai dari atapnya dulu,
kemudian dinding.

Pintu green house harus dibuat serapat mungkin sehingga tidak memberikan
kesempatan bagi udara luar untuk masuk kedalam green house.

memasang sistem irigasi dengan menggunakan pipa secara sistematis yang


dapat dikendalikan, serta diberi bak pengontrol untuk mengontrol masuk dan
keluarnya air dari dalam dan keluar dari green house.
Bagian dalam green house ada 2 jenis, yaitu :
1) diplester dengan semen, ini hanya untuk green
house yang penanamannya menggunakan media
pot atau plastik polybag atau percobaan
hydroponic.

2) berupa tanah seperti yang ada dilahan


persawahan, hal ini bertujuan untuk budidaya
sayuran, buah-buahan dan bunga yang akan
dibuat petakan atau bedengan.
UNSUR LOKASI GREEN
HOUSE
1.Luas Areal
Luas lahan hendaknya cukup besar untuk mengantisipasi perkembangan
usaha dimasa yang akan datang. Disamping itu perlu diperhitungkan juga
lahan untuk bangunan penunjang usaha seperti jalan, gudang dan lain-
lain.

2.Topografi
Lokasi pembangun green house harus sedatar mungkin. Lokasi yang datar
memudahkan dalam otomasisasi pada rangkai green house yang besar
sekalipun. Lahan tersebut juga harus mempunyai sifat drainase yang baik.
3.Iklim
Iklim lokasi yang dipilih diperhitungkan berdasarkan kebutuhan tanaman yang
akan diusahakan. Tanamam yang menyukai intensitas cahaya yang tinggi akan
lebih baik diusahakan di lokasi yang ketinggiannya cukup tinggi dengan intensitas
cahaya yang baik.

3.Ketersediaan air
Air adalah salah satu faktor utama yang sangat dibutuhkan tanamam. Karena itu
dalam menentukan lokasi green house, ketersediaan air di lokasi yang dipilih baik
kualitas maupun kuantitasnya harus cukup tersedia. Kontinuitas suplai air harus
bisa mencukupi untuk jangka waktu yang panjang. Begitupun kualitas air yang
tersedia harus diperiksa untuk menentukan kandungaan mineral dan
mendekteksi unsur-unsur yang kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

4.Arah/orientasi
Arah/orientasi akan mempengaruhi penerimaan/transmisi cahaya.
N K
A
TH U
YO

Anda mungkin juga menyukai