Anda di halaman 1dari 35

5 Tipe

Pembelajaran
kooperatif
By: Rizal Sunanda
Model TGT
Teams game tournament
Model TGT (Teams game
tournament)
Tipe pembelajaran ini hampir sama dengan SAD
tetapi dalam pembelajaran ini lebih ditekankan
permainan yang bersifat akademik
Model pembelajaran ini dikembangkan oleh
Davied Devries dan keith edward
Strategi yang digunakan pada pembelajaran ini
Deskripsi
bersifat kooperatif yaitu pembelajaran
kelompok yang mampu meningkatkan prestasi
Tournament sendiri dilakukan pada akhir minggu,
setelah guru menyelesaikan presentasi kelas dan
tim diberi kesempatan menyelesaikan tugas
LKS.
Model TGT (Teams game tournament

Metode ceramah digunakan pada menjelaskan diawal


pelajaran, menyimpulkan materi pembelajaran dan
mengkonfirmasi bila ada jawaban siswa yang perlu
diperbaiki
METODE Metode kerja kelompok siswa diberi tugas dan
dikerjakan secara berkelompok
TG Metode diskusi siswa melakukan diskusi terhadap
masalah yang dihadapi
T Metode demonstrasi Guru memperagakan kepada siswa
tentang sesuatu
Metode problem solving adalah suatu cara mengajar
yang menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar
dipecahkan.
Metode pemberian tugas guru memberikan tugas
kepada kelompok masing-masing untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikannya.
Model TGT (Teams game tournament

Dipersiapkan LKS untuk setiap siswa


Menempatkan siswa ke tim Untuk
Persiapa setiap kelompok belajar kooperatif
beranggotakan 4 atau 5 orang siswa
n yang terdiri atas siswa berkemampuan
akademis tinggi, sedang dan rendah
TGT #untuk pembagian kelompok ada
dibawah
Model TGT (Teams game tournament
Dilihat rangking
Tetapkan jumlah anggota sebaiknya 4 orang
Persiapa dalam 1 kelompok dengan cara membagi
semua siswa.
n Kemampuan yang merata Contoh: jika
menggunakan 8 kelompok, maka kita bisa
TGT mengggunakan huruf A sampai H mulai pada
posisi rangking atas berilah tanda A; berikan
#(pembagia abjad sampai seterusnya. Ketika sampai pada
n huruf terakhir, kembalilah lagi pemberian
kelompok) abjad berlawanan dengan urutan abjad yang
telah dibuat.
Diisi oleh siswa lembar LKS yang diberi guru
Model TGT (Teams game tournament

Persiapa
Jadwal kegiatan
n # Mengajar: waktu 1-2 jam pelajaran. Ide utama
mengerjakan LKS dalam tim. Bahan ajar dibutuhkan

TGT 2 LKS untuk setiap tim


# Belajar sama dengan mengajar
# Tournamen: waktu satu pertemuan kelas ide utama
#jadwal Siswa bertanding pada meja-meja turnamen tiga siswa
kegiatan dengan kemampuan homogen. Bahan Lembar
penempatan meja turnamen dengan penempatan meja
turnamen yang telah di isi. Untuk tiap turnamen
disiapkan satu lembar skor (apenfik 6) untuk tiap meja
dan juga satu tumpuk kartu bernomor yang sesuai
dengan pertanyaan pada lembar meja
Model TGT (Teams game tournament

# Penghargaan tim
Persiapa # Bumping merupakan penempatan
kembali siswa ke meja-meja turnamen
n yang baru dilakukan setelah turnamet.
# Pengubahan tim
TGT # Pemberian nilai
#jadwal
kegiatan
Model TGT (Teams game tournament

# Menarik nomor bertujuan untuk giliran pertama


# Kocok dan ambil kartu bernomor dan carilah
soal yang berhubungan dengan nomor tersebut
MULAI pada lembar permainan. Kemudian pembaca
pertama membaca soal yang lain menjawab
PERMAINA kemudian penantang satu menantang jawaban
N pembaca dan melewatinya
# Tantang dan lewati Apabila penantang I berniat
menantang jawaban pembaca, maka penantang I
memberikan jawaban yang berbeda dengan
jawaban pembaca. Jika penantang I melewatinya,
penantang II boleh menantang atau melewatinya
pula. Begitu seterusnya sampai semua penantang
menentukan akan menantang atau melewati.
Model TGT (Teams game tournament
# Semua menantang apabila selesai semua menantang pembaca
1 makan penantang yang jawabannya betul berhak menyimpan
kartu, jika salah dikenakan sanksi (mengembalikan kartu)
# putaran selanjutnya Untuk memulai putaran selanjutnya,
semua posisi bergeser satu posisi ke kiri. Siswa yang tadinya
menjadi penantang I berganti posisi menjadi pembaca,
penantang II menjadi penantang I, dan pembaca menjadi
MULAI penantang yang terakhir. Setelah itu, turnamen berlanjut
PERMAINA sampai kartu habis atau sampai waktu yang ditentukan guru.
N # Penghitungan point siswa mencatat nomor yang telah
meraka menangkan pada lembar skor permainan. Pemberian
poin turnamen selanjutnya dilakukan oleh guru.
Selanjutnya, poin-poin tersebut dipindahkan ke lembar
rangkuman tim untuk dihitung rerata skor kelompoknya. Untuk
menghitung rerata skor kelompok adalah dengan menambahkan
skor seluruh anggota tim kemudian dibagi dengan jumlah anggota
tim yang bersangkutan
Model TGT (Teams game tournament
# Penghargaan kelompok dengan cara Menghitung
rekor kelompok yaitu dengan menjumlahkan skor yang
diperoleh oleh masing masing anggota
# ini tabel skor # Ini untuk predikat kelompok
Pemain dengan Poin Bila Kriteria ( Rerata Predikat
Jumlah Kartu Kelompok )
MULAI Yang
PERMAINA Diperoleh
30 sampai 39 Tim Kurang baik
N Top Scorer 40 40 sampai44 Tim Baik
High Middle 30 45 sampai 49 Tik Baik Sekali
Scorer
50 ke atas Tim Istimewa
Low Middle 20
Scorer
Low Scorer 10
Model TGT (Teams game tournament
# Kelebihan
Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk
tugas. Mengedepankan penerimaan terhadap
perbedaan individu
Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai
Kelebihan
dan
materi secara mendalam. Proses belajar mengajar
kekurangan
berlangsung dengan keaktifan dari siswa
#kekurnangan
Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu
yang sangat lama.
Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai
memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.
Model Jigsaw
Model Jigsaw
Pembelajaran melalui penggunaan
kelompok kecil siswa yang bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan diinginkan
Dalam pembelajaran kooperatif tipe
DESKRIPSI Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: a.
kelompok kecil, b. belajar bersama, dan c.
pengalaman belajar
Di siswa dibagi menjadi dua anggota
kelompok yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli,
Model Jigsaw
Siswa dibagi dalam kelompok kecil
Membagi tugas yang diberikan
Kumpulkan masing-masing siswa yang
memiliki tugas yang sama dalam satu
LANGKAH - kelompok sehingga jumlah kelompok ahli
LANGKAH sama dengan jumlah wacana atau tugas
Dalam kelompok ahli siswa belajar bersama
untuk menjadi ahli sesuai dengan tugasnya
Tugaskan bagi semua anggota kelompok
ahli untuk memahami dan dapat
menyampaikan informasi yang telah
dipahami kepada kelompok inti Poin a dan b
dilakukan dalam waktu 30 menit.
Model Jigsaw

Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam


kelompok ahli masing-masing siswa kembali
ke kelompok kooperatif asal.
Beri kesempatan secara bergiliran masing-
LANGKAH - masing siswa untuk menyampaikan hasil dari
LANGKAH tugas di kelompok asli. Poin c dan d dilakukan
dalam waktu 20 menit.
Bila kelompok sudah selesai tugasnya masing-
masing kelompok menyampaikan hasilnya
dan guru memberikan klarifilkasi. (10 menit).
Model Jigsaw
# kelebihan
Memacu siswa untuk lebih aktif, Mendorong siswa
untuk berfikir kritis
Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan
ide yang dimilikinya
KELEBIHAN Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi
DAN semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam
KEKURANGA
N diskusi tersebut.
#kekurangan
Kegiatan belajar-mengajar membutuhkan lebih banyak
waktu dibanding metode yang lain. Bagi guru metode
ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap
kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda
Model Jigsaw
# kekurangan
Memacu siswa untuk lebih aktif, kreatif serta
bertanggungjawab terhadap proses belajarnya.
Mendorong siswa untuk berfikir kritis
Memberi kesempatan setiap siswa untuk
KELEBIHAN
DAN menerapkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan
KEKURANGA materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam
N
kelompok tersebut.
Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja
tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif
dalam diskusi tersebut.
model STAD
Student Team Achievement Division
Model STAD
Dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-
temannya
Menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara
siswa untuk saling memotivasi dan saling
DESKRIPSI
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal.
Informasi akademik diajukan kepada siswa setiap
minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
Model STAD
# PERSIAPAN
Materi
Membuat kelompok Setiap kelompok
beranggotakan 4-5 siswa yang terdiri dari siswa
TAHAP
yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah
PELAKSANA buat kelompok dengan cara:
Merangking siswa
Menentukan jumlah kelompok
Membagi siswa dalam kelompok
Mengisi lembar rangkuman kelompok
Model STAD
# PERSIAPAN
Menetapkan skor awal
Kerja sama kelompok Sebelum memulai
pembelajaran kooperatif, sebaiknya diawali dengan
latihan-latihan kerja sama kelompok.
TAHAP Jadwal aktivitas
PELAKSANA # MENGAJAR
Dimulai dengan presentasi kelas, yang meliputi
pendahuluan, pengembangan, petunjuk praktis,
aktivitas kelompok, dan kuis.
Model STAD
# KELEBIHAN
Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat
guru maupun tes baku.
Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol
untuk keberhasilan akademisnya.
Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada
hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda
KELEBIHAN etnis.
DAN # KEKURANGAN
KEKURANGAN Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu
pengetahuan.
Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk
memonitor siswa dalam belajar bekerja sama
Model pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi
materi pelajaran yang sedang dibahas.
MODEL TSTS
Two Stay Two Stray
Model TSTS
DESKRIPSI
Dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992
Tipe pembelajaran kooperatif yang
memberikan kesempatan kepada kelompok
membagikan hasil dan informasi kepada
kelompok lain.
Dalam proses pembelajaran dengan model
two stay two stray, secara sadar ataupun tidak
sadar, siswa akan melakukan salah satu
kegiatan berbahasa yang menjadi kajian
untuk ditingkatkan yaitu keterampilan
menyimak.
Model TSTS
Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat
LANGKAH-
LANGKAH seperti biasa.
Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing
kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan
masing-masing bertamu ke kelompok yang lain.
Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke
tamu mereka.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka
sendiri dan melaporkan temuan mereka dari
kelompok lain.
Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil
kerja mereka
Model TSTS
Persiapan hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan
TAHAPAN- sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan
TAHAPAN membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing
anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen
berdasarkan prestasi akademik siswa.
Presentasi guru
Kegiatan kelompok guru memberi lembar kerja ke siswa. Siswa
mempelajari dalam kelompoknya kemudian 2 dari 4 siswa dari tiap
kelompok bertamu ke kelompok lain dan yang tinggal memberi
informasi kepada yang bertamu. Setelah memperoleh informasi
maka 2 yang bertamu tadi kembali kekelompok dan menyampaikan
ke kawannya.
Formalitas setelah diskusi selesai maka guru membahas dan
mengarahkan siswa ke bentuk formal
Evaluasi kelompok dan penghargaan
Model TSTS
KELEBIHAN # KELEBIHAN
Dan Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.
KEKURANGA Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
N
Lebih berorientasi pada keaktifan. Diharapkan siswa akan
berani mengungkapkan pendapatnya
Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
# KEKURANGAN
Membutuhkan waktu yang lama
Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana
dan tenaga)
Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
Model TPS
Think-Pair-Share
Model TSTS
DESKRIPSI
# Model pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) yang dikembangkan oleh Frank Lyman
# Think-Pair-Share merupakan tahap inti dari
teknik ini, yaitu mebagi pembelajaran dalam tiga
waktu yaitu think time siswa diberi tugas
mengerjakan dan sendiri yang diberikan dan
berusaha mencari pemecahan masalah. , pair
time, disini mereka melakukan interaksi dan
pertukaran informasi satu sama lain share time
berbagi informasi ke wilayah yang lebih luas
misalnya ke pasangan lain maupun ke kelas
Model TSTS
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
LANGKAH- Tahap 1 - Guru menjelaskan aturan main dan batasan waktu tiap kegiatan,
Pendahuluan memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
LANGKAH - Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa

Tahap 2 - Guru menggali pengetahuan awal siswa melalui kegiatan


Think demonstrasi
- Guru memberikan lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh
siswa
- Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu
Tahap 3 - Siswa dikelompokkan dengan teman disampingnya
Pair (sebangkunya)
- Siswa berdikusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas
yang telah dikerjakan
Tahap 4 - Satu pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi
Share pendapat kepada seluruh siswa dengan dipandu oleh guru

Tahap 5 - Siswa dinilai baik secara individu maupun kelompok


Penghargaan
Model TSTS
KELEBIHAN # Kelebihan
Dan Mudah dilaksanakan dalam kelas besar.
KEKURANG Memberikan waktu kepada siswa untuk merefleksikan isi materi
pelajaran.
AN
Memberikan waktu kepada siswa untuk melatih mengeluarkan
pendapat.
Diskusi kelompok berpasangan lebih efektif karena jumlahnya tidak
terlalu banyak.
# Kekurangan
Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan
kelompok.
Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan
pelaksanaannya.
Membutuhkan banyak waktu karena terdiri dari 3 (tiga) langkah
yang harus
Daftar Pustaka
Anonim.2010.Model Pembelajaran Think-Pair-Share (online)
(http:repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_060043_chapter2.pdf), diakses Senin,
31 Mei 2012, pukul 11.24.

Anonim.2011.Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan


Menggunakan Handout(online)(http://www.scrib.com/document_downloads/), diakses
Senin, 31 Mei 2012, pukul 11:39.

Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan


Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas

Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas

Johnson DW & Johnson, R, T (1991) Learning Together and Alone. Allin and Bacon :
Massa Chussetts

Sardiman, A.M, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada

Wina Senjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Standar Proses


Pendidikan, Jakarta : Kencana Prima
Daftar Pustaka
Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Anwar, Nhing. Makalah model pembelajaran kooperatif:


http://nhingz-anwar.blogspot.com/2013/05/makalah-model-pembelajaran-kooperatif_21
.html
(30 november 2014 pukul 10.00WIB)

Desy, kartika putrid. 2013. Makalah model pembelajaran koopertaif TGT:http


://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-pembelajaran-tgt
-teams-games-tournament/ (30 november 2014 pukul 10.00WIB)

Pratiwi dkk. 2013. Teams Games Tournaments (TGT):


http://3bkelompok5.blogspot.com/ (Sabtu, 8 November 2014 pukul 09:30)

Risky Aeni. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


TGT (Teams Games Tournament): http://rizardian.blogspot.com (Sabtu, 8 November
2014 pukul 09:39)

Wawan Listyawan. 2012. Model pembelajaran kooperatif TGT:http


://www.wawanlistyawan.com (Sabtu, 8 November 2014 pukul 09:35)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai