HIPERPARATIROID PRIMER
ET CAUSA
KARSINOMA PARATIROID
Os
Os melakukan
melakukan pemeriksaan
pemeriksaan tulang
tulang di
di RS
RS
WANITA
WANITA Suharso
Suharso Solo,
Solo, dikatakan
dikatakan banyak
banyak terjadi
terjadi
01.71.85.04)
01.71.85.04) penipisan
penipisan tulang
tulang
Dilakukan
Dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan hormon
hormon paratiroid,
paratiroid,
21
21 TAHUN
TAHUN dikatakan
dikatakan nilainya
nilainya diatas
diatas normal
normal
Pasien
Pasien kemudian
kemudian dirujuk
dirujuk ke
ke RS
RS Sardjito.
Sardjito.
MAGELANG Pada
Pada HMRS
HMRS keluhan
keluhan nyeri
nyeri masih
masih dirasakan
dirasakan
MAGELANG
hilang
hilang timbul
timbul terutama
terutama pada
pada kedua
kedua tungkai
tungkai
bawah.
bawah. Nyeri
Nyeri perut
perut (-),
(-), BAK
BAK tak
tak ada
ada
keluhan,
keluhan,
BAB
BAB tiap
tiap 3-5
3-5 hari
hari sekali.
sekali.
Riwayat Penyakit Dahulu
Konsumsi obat-obatan (+) obat pereda nyeri
Riwayat operasi benjolan payudara,
dikatakan jinak
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan serupa di keluarga (-)
Keganasan (-)
Riwayat Pribadi
OS adalah anak kedua dari dua bersaudara,
status belum menikah. Pendidikan terakhir
SMA. Pasien tidak memiliki kesulitan ekonomi.
Pembiayaan dengan JKN Non PBI.
KU: sedang ,CM, gizi cukup
Kepala KU:: 18,7kg/m
sedang ,CM, gizi cukup
Kepala IMT 2
Konjungtiva IMT : 18,7kg/m 2
Konjungtiva TD=110/70 mmHg
pucat (-), Sklera TD=110/70 mmHg
pucat (-),(-)
ikterik Sklera N= 98x/menit
ikterik (-) N= 98x/menit
R=20x/menit
R=20x/menit
t=36,5C
t=36,5C
VAS= 3
Paru VAS= 3
I: simetris, retraksi (-) Leher
P: taktil fremitus kanan=kiri I : JVP takLeher
meningkat
P: sonor (+/+) P : Iimfonodimeningkat
I : JVP tak tak
A: vesikular (+/+) normal, P : Iimfonodi tak
teraba,
suara tambahan (-) teraba,
tidak teraba massa
tidak teraba massa
Jantung
I : Ictus cordisJantung
tak
I
tampak: Ictus cordis tak
Abdomen P tampak
: Ictus cordis teraba di
I : datarAbdomen SIC : Ictus cordis teraba di
P
A:I peristaltik
: datar normal SICV LMCS
A: peristaltik
P: timpani normal V LMCS
P : Cardiomegali (-)
P:P: timpani
hepar/lien tidak P : Cardiomegali
A : S1-2Ekstremitas (-)
reguler, bising
P: hepar/lien tidak
teraba, nyeri tekan (-)A Edema
: S1-2Ekstremitas
reguler, bising
(-)teraba, nyeri tekan (-) Edema: : -
-
-
--
(-) +
Akral hangat, nadi + -
Akral hangat, nadi
kuat
LABORATORIUM SAAT MASUK (10-2-
2015)PEMERIKSAAN NILAI FUNGSI HEPAR NILAI
Darah rutin SGOT/SGPT 19/9 U/L
Hemoglobin 11 MG/DL 3,5 g/dl
Albumin/
Angka Leukosit 7.49 /ml
Segmen 66,3% Lain-lain
Limfosit 26,6%
Monosit 4,5% PTH
1236 PG/ML
Eosinofil 2,3%
Basofil 0,3%
Angka Trombosit 237.000/ml
Angka Eritrosit 4.120.000/ml
Hematokrit 34,1%
Mean Corpuscular Volume 82,8 fl
(MCV)
Mean Corpuscular Hemoglobin 26,4 pg
(MCH)
Fungsi Ginjal
Blood Urea Nitrogen 12 MG/DL
Creatinin 0,8 mg/dL
Elektrolit
Natrium 137 MMOL/L
Kalium 3,43 mmol/L
Clorida 105 mmol/L
Kalsium/corrected kalsium 2,98/3,48mmol/
L (13,95mg/dL)
Pemeriksaan EKG
(21/2/2015)
Kesan :
Kesimpulan :
tidak
didapatkan
kelainan
kelenjar tiroid
dextra dan
sinistra
USG Doppler ekstremitas
(24-2-2015)
Kesan
didapatkan
kelainan yaitu
trombus kecil di
dinding vena
popliteal dextra
dan aliran vena
yang lambat di
vena poplitea
bilateral
USG abdomen
20-2-2015
Kesan
Pada pemeriksaan USG
abdomen didapatkan
kelainan di organ ginjal
yaitu hidronefrosis
bilateral grade II-III
curiga gangguan pasase
di ureter bilateral
hepar, vesica felea ,
lien, pankreas, vesica,
maupun uterus tidak
didapatkan kelainan
Bone survey
26-1-2015
Kesan
gambaran osteoporosis
generalisata
gambaran
chondrocalcinosis
terutama di calvaria
lesi litik bersepta pada
tulang femur bilateral
dan tibia bilateral yang
menyokong gambaran
hiperparatirodisme.
Bone survey
20-2-2015
Kesan
didpatkan kelainan
berupa lesi
hipersklerotik di
calvaria curiga bone
metastase tipe
osteoblastik
degenerasi sistema
tulang pada umumnya
malformasi femur
sinistra pars distalis
BNO-IVP
24-2-2015
Kesan
nefrolithiasis bilateral
dan ureterolithiasis
proximal dextra yang
menyebabkan
hidronefrosis bilateral
grade II-III,
sedangkan ureter
sinistra, vesica
urinaria, dan fungsi
voiding dalam batas
normal.
MRI leher
28-2-2015
Kesan
didapatkan massa
di inferior kelenjar
tiroid dextra
dengan ukuran
1,7x1,5 cm bentuk
oval, tampak
berbatas tegas,
dan tepi licin yang
kemungkinan
berasal dari
kelenjar paratiroid.
Preparat PA jaringan post paratiroidektomi
20-3-2015
Kesan
karsinoma
paratiroid dengan
radang dan
angioinvasi.
Awal :
Hiperparatiroid primer et causa susp adenoma
paratiroid
Hiperkalsemia
Nefrolitiasis bilateral dan ureterolithiasis dextra
dengan hidronefrosis bilateral Gr II-III
DIAGNOSA Osteoporosis
DVT
Akhir :
Hiperparatiroid primer et causa karsinoma paratiroid
Nefrolitiasis bilateral dan ureterolithiasis dextra dengan
hidronefrosis bilateral gr II-III
DVT
Pengobatan awal yang diberikan:
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah rehidrasi dengan
kebutuhan cairan 30-50cc/kgBB/jam untuk mengatasi
hiperkalsemia hingga terapi definitif dilakukan
Kasus
Pada pasien kali ini ditemukan peningkatan
PTH serumdiduga diakibatkan oleh adenoma
paratiroid
Kriteria diagnosis
Fraser et al, 2009
Kadar corrected calcium > 10,22 mg/dl (normal : 8,4-10,22 mg/dl) pada dua
kali pemeriksaan dengan kadar PTH >13,5 ng/L (normal :4,5 31,05 ng/l)
Kadar corrected calcium > 10,22 mg/dl pada satu kali pemeriksaan dengan
kadar PTH > 31,05 ng/L
Pada pasien kali ini, jika digunakan kriteria tersebut, maka pasien
terdiagnosis sebagai PHPT atas dasar kadar hormon PTH dan kadar
corrected calcium yang diatas normal pada satu kali pemeriksaan
Kecurigaan
PHPT
PHPT terhadap PHPT
umumnya
dikemukakan
atas dasar
Asimptomatik
Asimptomatik berbagai
temuan klinis
(via
(via screening)
screening) berikut
simptomatik
Nefrolitiasis
Nefrolitiasis
(ditemukan
(ditemukan Fraktur
Fraktur
hiperkalsemia
hiperkalsemia pada
pada 20%
20% patologis
patologis
kasus)
kasus)
Etiolgi Hiperparatiroid
Bandeira et, 2013
Os pada awalnya
didagnosis sebagai PHPT
et causa adenoma
paratiroid
Keluarga OS tidak
memilki keluhan serupa
Berdasarkan
pemeriksaan PA post
paratiroidektomi
didapatkan hasil
karsinoma paratiroid
Pemeriksaan penunjang
Kasus