Anda di halaman 1dari 15

EKOLOGI PEMERINTAHAN

BAB 3
PENGARUH SOSIO KEMASYARAKATAN
KELOMPOK 4

YUNIARA SIMANJORANG (25.0058)


SAYYIDANI MUHAMMAD DZAKY (25.
ZIA ULHAQ TAURUTUBUN (25.
YUSRIANTO (25.
A. Ideologi
Ideologi adalah sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita
untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam
masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara sadar oleh
para tokoh pemikir negara serta kemudian menyebar-
luaskannya secara resmi sebagai dasar negara.
Ada tiga kutub paradigma yaitu Paradigma Sosialisme
Komunis, Paradigma Liberalisme Kapitalis, dan Paradigma
Islam
1. Paradigma Sosialisme Komunis
Paradigma ini muncul untuk mengantisipasi perbedaan
kelas dan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin,
caranya adalah dengan menyamaratakan penghasilan
perekonomian.
Unsur sosialis komunis adalah:
1. Negara terlibat dalam berbagai aspek kehidupan (bold
State)
2. Kolektifitas berlaku pada berbagai aktivitas
3. Kooperatif diberlakukan oleh pemerintah dengan
berbagai instansi tanpa memperbolehkan keberadaan
swastanisasi
4. Sama rata sama rasa (egalitarianisme) karena komune
berarti sama
5. Proteksi konprehensif
6. Modernisasi linear yang sosialis
7. Ekologi rendah dalam arti perhatian pada lingkungan
kurang
2. Paradigma Liberalisme Kapitalis
Berangkat dari keinginan manusia untuk hidup bebas,
maka pengawasan manusia atas manusia dikurangi,
sehingga berbagai protes untuk menyuarakan hidup dan
kehidupan dilontarkan, misalnya kebebasan berpendapat,
kebebasan bergaul, kebebasan beragama, kebebasan
berfikir, kebebasan menulis, kebebasan mencari nafkah,
kebebasan berkumpul, dan kebebasan meuwjudkan
keberadaan.
Syarat-syarat untuk Pemerintahan yang Liberalisme
Kapitalis:
1. Negara lepas tangan dalam mengatur kehidupan masyarakat
dalam banyak hal (No State)
2. Terdapat fundamentalisme pasar yang dikuasai swasta berduit
3. Otoritarianisme
4. Terdapat penerimaan yang sangat jauh berbeda (feodalistik)
5. Welfare
6. Modernisasi linear yang liberalis
7. Kepedulian pada ekologi yang rendah
3. Paradigma Islam
Nabi Muhammad SAW antara lain menyebutkan bahwa
orang kaya (kapitalis) harus membayarkan zakatnya
kepada kaum miskin, mustadafin, dhuafa (sosialis)
sebelum kaum miskin menolak zakat orang kaya dengan
mengatakan bahwa yang mereka perlukan adalah darah
orang kaya (sebelum terjadi revolusi sosial komunis).
Paradigma Islam melahirkan beberapa kriteria antara
lain sebagai berikut:
1. Pemerintah negara hanya melindungi para fakir miskin, orang tua
jompo, anak yatim piatu yang baik dan benar disebut dengan
amar makruf
2. Pemerintah dan masyarakat dituntut untuk transparan dan jujur
serta adil dalam perdagangan
3. Dalam penggajian dan penghonoran harus dihitung sesuai dengan
tingkat kelelahan disebut dengan keringat
4. Dalam politik dan hukum Islam pemerintah harus
menyeimbangkan antara kekuasaan dan pelayanan, antara
hukum dan hak azasi manusia, antara effectivness dan
responsiveness.
B. SOSIAL POLITIK
Situasi Politik sangat mempengaruhi pemerintahan dalam
ekologi pemerintahan, misalnya kita lihat selama lebih dari
setengah abad Negara Kesatuan Republik Indonesia
merdeka, bangsa Indonesia melakukan kepala daerah
secara perwakilan, artinya para wakil rakyat yang dipilih
dalam setiap pemilihan umum mengadakan pemilihan
kepala daerah setempat.
Untung dan ruginya pemilihan langsung kepala
daerah di seluruh Indonesia ini:
1. Menarik hati masyarakat adalah orang terpandang dalam
pemilihan langsung ini, baik karena bekas pejabat ataupun
pejabat yang masih berkuasa
2. Karena banyaknya masyarakat yang tingkat pendidikannya
relatif rendah maka kadar ikut-ikutan akan tinggi apalagi pada
suatu bangsa yang tingkat dekadensi moral sedang terjadi
3. Pihak yang berpikir optimis kita musti menyadari bahwa dalam
agama apapun kita mempercayai hati nurani, sehingga lahirlah
dari dulu istilah Vox Populey Vox Dey yaitu suara rakyat
adalah suara Tuhan
C. SOSIAL EKONOMI
Jadi membicarakan perekonomian Indonesia tidak dapat
lagi bermuluk-muluk membicarakan hasil tambang dan
hasil bumi yang kaya, karena tidak lagi dinikmati oleh
seluruh rakyat Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah
penduduk miskin bertambah, semua ini dari ketidak adilan
para pemimpin, sementara itu rekrutmen tenaga kerja tidak
lagi pernah transparan. Ini dimulai dari penerimaan
pegawai negeri yang buruk (nepotisme) sampai pada
munculnya korupsi dan kolusi
KORUPSI
Korupsi adalah setiap perbuatan yang dilakukan siapapun
juga untuk kepentingan diri sendiri, untuk kepentingan
orang lain, atau untuk kepentingan suatu badan yang
langsung menyebabkan kerugian bagi keuangan dan
perekonomian negara.
KOLUSI
Kolusi adalah kerja sama seorang atau sekelompok orang
yang memangku jabatan atau memiliki kewenangan
tertentu dalam pemerintahan dengan masyarakat atau
pejabat yang memerlukan bantuan saling memberikan
(jasa, komisi, uang atau materi lainnya) yang menimbulkan
ketidak adilan dalam percaturan sumber daya manusia.
NEPOTISME
Nepotisme adalah pendang bulu dalam memilih orang, baik
karena hubungan saudara, agama, suku, almamater
kendati yang ditolong (ditunjuk) relatif lebih buruk dari pihak
kandidat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai