Kelenjar ludah besar (major) & kecil (minor) Kelenjar ludah minor mukosa pipi & faring Anatomi & Fisiologi Dextra & sinistra, di depan agak ke bawah telinga Saluran parotis / saluran Stenson (pipi sblh dalam, berhadapan dengan geraham/molar kedua atas). Dilintasi oleh arteri karotis eksterna & n. facialis. Terletak di luar otot masseter. n. facialis, keluar dari foramen stylomastoideus temporo zygomaticus & cervico-facial temporal, zygomaticus, buccal, mandibular & cervical. Fungsi mengeluarkan saliva. Anamnesis Autoanamnesis RPD RPS Adakah riwayat penyakit Identitas pasien lain? KU & sejak kapan Adakah benjolan lain? Dimana letak benjolan Pernah melakukan operasi pada kelenjar ludah? Bagaimana benjolan mulai diperhatikan? Adakah penyakit lain yang menimbulkan Apakah membesar? Ada di pembengkakan? tempat yang lain? RS Apakah menimbulkan gejala lokal? Bagaimana pola makan? Apakah ada gejala lain? Apakah merokok? RK Apakah menggunakan alkohol? Adakah riwayat penyakit tumor atau kanker dalam RP keluarga? Opiate, antihipertensi, diazepam, derivat fenotiazin, Anamnesis Pada anamnesis didapatkan: pasien adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun, dengan keluhan benjolan di bawah telinga kanannya sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar hingga membuat telinga kanannya terangkat. Pasien juga mengeluhkan mata kanannya tidak dapat menutup Pemeriksaan Fisik Inspeksi Pada PF didapati : teraba benjolan Lihat letak benjolan, berdiameter < 7cm, nyeri tekan (+), tentukan ukuran, konsistensi keras, melekat pada adakah perubahan jaringan sekitar. Pada palpasi daerah warna kulit. leher dan supraclavicular teraba adanya pembesaran KGB. Palpasi Bagaimana konsistensi, raba suhu, nyeri tekan, adakah pigmentasi. Coba gerakan, bergerak atau terfiksasi, melekat pada kulit atau jaringan di bawahnya, apakah bergerak bila menelan. Auskultasi Apakah ada bruit atau Diagnosis Diagnosis banding : Parotitis Epidemika Adenoma Submandibula Diagnosis kerja : Tumor Parotis Parotitis Adenoma Tumor parotis Epidemika Submandibula Usia Anak-anak Dewasa Dewasa Infeksi virus akut (Sitomegali, Mutasi gen & faktor Mutasi gen & faktor Etiologi mononukleosis & lingkungan lingkungan campak) Suhu tubuh Timbul benjolan Timbul benjolan Pembengkakan pada pada Gejala salah kelenjar kelenjar parotis satu kelenjar liur submandibula Nyeri tekan (+) Nyeri tekan (+) Nyeri tekan (+) Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan darah; limfositosis, sitologik sitologik Pemeriksa amylase serum Foto rontgen Foto rontgen kepala an kepala &leher &leher Penunjang Foto toraks Foto toraks MRI MRI Sembuh sendiri Reseksi bedah total Reseksi bedah total Terapi tanpa pengobatan Orkitis Fistel liur Fistel liur Sterilitas Syndroma Frey Syndroma Frey Komplikasi Tuli perseptif Paralise saraf Paralise saraf fasialis fasialis Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan sitologik (Biopsi jarum kecil) Foto rontgen kepala & leher Foto toraks MRI ukuran, lokalisasi & letak tumor Pemeriksaan dengan rontgen kontras glandula parotidea & glandula submandibularis untuk inflamasi Tumor Parotis Tumor kelenjar liur jinak / ganas akan muncul sebagai suatu massa berbentuk soliter. Pertumbuhan yang cepat dari massa dan rasa sakit pada lesi berkaitan dengan perubahan ke arah keganasan. Keterlibatan saraf fasialis (N.VII) indikator keganasan (bukan diagnostik). Tumor Parotis 1. Tumor Jinak Parotis Meski dikatakan jinak, namun Tumor campur (mixed tumor dapat bertambah besar & menjadi dekstruktif setempat tumor) Nyeri & ggn N.VII (-) Benjolan di sekitar liang Tumor selalu diliputi kapsul telinga tanpa rasa sakit fibrosa tipis waktu dipotong Konsistensi padat, mudah terbuka sisa berbatas tegas, ggn N.VII jaringan tumor tertinggal (-) Secara histologis, terdapat Gross anatomi tumor berbagai sel-sel epitel, bkapsul berwarna putih mioepitel & stroma & padat miksoid/kondroid Apabila tumbuh di bagian Mudah residif bila dalam akan tampak dlm rongga pengangkatan inadekuat mulut sebagai pembengkakan 2. Adenoma Pleomorf peritonsil Paling banyak ditemukan, terutama di parotis Tumor Parotis 3. Limfomatosum Adenokistoma 4. Tumor Ganas Parotis Papilar (Tumor Warthin) Sulit dibedakan dari Sering pd usia 50-60 tahun benjolan yang bersifat Paling sering tjd bilateral benigna Berasal dari epitel duktus Tanda-tanda yang ektopik mencurigakan: tumor Histologi, terdapat struktur keras & berbatas tidak papil yang tersusun dari lapisan ganda sel granular tegas, paralise N.VII, eusinofil / onkosit, perubahan tumor yang tumbuh kistik & infiltrasi limfositik yg cepat, tumor yang matang. ulseratif, tumor Tumor ini berkapsul & tidak dengan pembesaran mungkin kambuh. KGB regional, tumor CT-Scan, terlihat massa dgn dengan metastase di batas jelas pd postero- paru-paru. inferior Tumor Parotis 5. Karsinoma Mukoepidermoid 6. Adenokarsinoma Jenis terbanyak keganasan 80% pasien asimptomatis akibat radiasi Berasal dari tubulus Paling tinggi pd usia dekade 30- terminal 40 7. Karsinoma Adenokistik 75% pasien dengan gejala pembengkakan yang (Silindroma) asimptomatis, 13% dengan rasa Termasuk tumor dengan sakit, lainnya dengan paralisis potensial ganas derajat N.VII tinggi Berasal dari sel epithelial Berasal dari sel mioepitel interlobar duktus saliva, kapsul (-) 3 pola pertumbuhan: cribriform, solid & tubular Penentuan derajat: derajat rendah (menyerupai adenoma Kekambuhan dapat terjadi pleomorfik), derajat menengah & setelah 15 tahun tinggi (ada proses infiltrat) (kekambuhan lokal) Patofisiologi 1. Mutasi DNA selama replikasi enzim pengoreksi (proofreading) mendeteksi kesalahan memberi signal ke siklus sel perbaiki kesalahan. Jika tidak diperbaiki self destruct. 2. Teori karsinogenesis kesalahan replikasi DNA mungkin tidak disadari siklus sel tidak berhenti atau sel defektif tidak menghancurkan diri sendiri mutasi permanen 3. Peristiwa promosi interaksi bertahun-tahun antara sel faktor endogen dan faktor eksogen perubahan genetik tambahan memicu produksi sel yang Patofisiologi Kegagalan ini bisa Kegagalan dalam terjadi pada : mendeteksi kesalahan Individu yang DNA langkah awal terjadinya sel karsinogen mendapat warisan mutasi gen dari satu orang tua kemudian terjadi mutasi gen selanjutnya Individu yang mengalami mutasi pada kedua gen yang mengkode penekan tumor tertentu, yang tdk dpt dideteksi sepanjang hidupnya. Etiologi Penyebab belum diketahui secara pasti. Dicurigai adanya keterlibatan faktor lingkungan & genetik Paparan radiasi (tumor jinak warthin & tumor ganas karsinoma mukoepidermoid) Kelainan genetik Epidemiologi 75-85% dari seluruh tumor berasal dari parotis 80% dari tumor ini adalah adenoma pleomorfik jinak 16% pasien dengan tumor parotis & 8% pasien dengan tumor submandibula secara klinis juga melibatkan Penatalaksanaan Prinsip-prinsip yang berlaku pada penatalaksanaan tumor kelenjar parotis adalah : 1. Semua tumor harus dibuang sama-sekali 2. n.facialis harus diselamatkan secara berhati-hati 3. Apabila n.facialis telah terinfiltrasi tumor, saraf ini harus dikorbankan & diutamakan rekonstruksi 4. Tumor jinak di permukaan kelenjar dibuang dengan cara parotidektomi, tumor yg terdapat pd bagian dalam juga dibuang 5. Pada tumor ganas, kelenjar leher regional dibuang atau dilakukan pembuangan kelenjar leher secara radikal 6. Karena pertimbangan anatomis, seringkali tumor ganas jarang dibuang. Hanya dilakukan radioterapi 7. Tumor residif hampir selalu multifokal. Operasi tumor residif harus dilakukan sangat radikal dengan parotidektomi total Penatalaksanaan Terapi tumor jinak parotis Setiap benjolan harus dioperasi, baik lobus superficialis maupun profunda Bila berasal dari lobus superficialis, lobus diangkat dengan meninggalkan saraf facialis & lobus profunda Kirim ke patologi untuk diperiksa
Terapi tumor ganas parotis
Tindakan parotidektomi totalis Pengangkatan n.facialis mengakibatkan kelumpuhan otot wajah selamanya Faktor Resiko Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya tumor : 1. Faktor genetik 2. Faktor imunitas 3. Faktor makanan Komplikasi Selain penyulit umum (perdarahanm infeksi, dll) ada beberapa komplikasi khusus, yaitu : Fistel liur Ludah yang tidak kering dari luka operasi Balut tekan dapat membantu penyembuhan Syndroma Frey Pasien mengalami berkeringat di daerah operasi sewaktu makan ggn persarafan kulit karena regenerasi yg salah dari cabang saraf auriculotemporalis Paralisa saraf fasialis Paralisa dapat mengakibatkan kreatitis, karena mata sulit tertutup dengan baik Grafting saraf dapat membantu memulihkan persarafan wajah Prognosis Prognosis adenoma pleomorfik adalah bonam dengan angka kesembuhan 96% Paralisis saraf fasialis merupakan tanda prognosis buruk indikasi untuk dilakukan pembedahan leher radikal Prognosis untuk dewasa dengan tumor ganas tergantung stadium dan ukuran tumor saat ditemukan, ada atau tidaknya paralisis saraf & menunjukkan metastasis servikal Sesudah terapi adekuat pada Pencegahan Pencegahan ditujukan untuk menghindari etiologi dan mengurangi faktor resiko dari tumor parotis. Pencegahan dapat dilakukan dengan : Mengatur pola makan untuk menghindari makanan yang bersifar karsinogenik Menjaga kesehatan agar memiliki imun yang baik dan mengurangi paparan radiasi Kesimpulan Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, gejala-gejala klinis yang disampaikan maupun diperiksa dapat disimpulkan pasien tersebut menderita penyakit tumor parotis. Tumor parotis adalah tumor yang menyerang kelenjar liur parotis. Sinar yang mengionisasi diduga sebagai faktor etiologi. Pencitraan menggunakan CT-Scan dan MRI dapat membantu. Prognosis adalah bonam jika ditangani dengan terapi yang adekuat.