Anda di halaman 1dari 25

Tumor pada Kelenjar Parotis

Gian Alodia Risamasu


102011344
Anatomi & Fisiologi

Lapisan germinal ektodermal & endodermal


Kelenjar ludah besar (major) & kecil (minor)
Kelenjar ludah minor mukosa pipi & faring
Anatomi & Fisiologi
Dextra & sinistra, di depan
agak ke bawah telinga
Saluran parotis / saluran
Stenson (pipi sblh dalam,
berhadapan dengan
geraham/molar kedua atas).
Dilintasi oleh arteri karotis
eksterna & n. facialis.
Terletak di luar otot masseter.
n. facialis, keluar dari foramen
stylomastoideus temporo
zygomaticus & cervico-facial
temporal, zygomaticus,
buccal, mandibular & cervical.
Fungsi mengeluarkan saliva.
Anamnesis
Autoanamnesis RPD
RPS Adakah riwayat penyakit
Identitas pasien lain?
KU & sejak kapan
Adakah benjolan lain?
Dimana letak benjolan
Pernah melakukan operasi
pada kelenjar ludah?
Bagaimana benjolan mulai
diperhatikan? Adakah penyakit lain yang
menimbulkan
Apakah membesar? Ada di
pembengkakan?
tempat yang lain?
RS
Apakah menimbulkan gejala
lokal? Bagaimana pola makan?
Apakah ada gejala lain? Apakah merokok?
RK Apakah menggunakan
alkohol?
Adakah riwayat penyakit
tumor atau kanker dalam RP
keluarga? Opiate, antihipertensi,
diazepam, derivat fenotiazin,
Anamnesis
Pada anamnesis
didapatkan: pasien adalah
seorang laki-laki berusia
60 tahun, dengan keluhan
benjolan di bawah
telinga kanannya sejak
6 bulan yang lalu.
Benjolan dirasakan
semakin membesar
hingga membuat telinga
kanannya terangkat.
Pasien juga mengeluhkan
mata kanannya tidak
dapat menutup
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Pada PF didapati : teraba benjolan
Lihat letak benjolan, berdiameter < 7cm, nyeri tekan (+),
tentukan ukuran, konsistensi keras, melekat pada
adakah perubahan jaringan sekitar. Pada palpasi daerah
warna kulit. leher dan supraclavicular teraba
adanya pembesaran KGB.
Palpasi
Bagaimana konsistensi,
raba suhu, nyeri tekan,
adakah pigmentasi.
Coba gerakan,
bergerak atau
terfiksasi, melekat
pada kulit atau jaringan
di bawahnya, apakah
bergerak bila menelan.
Auskultasi
Apakah ada bruit atau
Diagnosis
Diagnosis banding : Parotitis
Epidemika
Adenoma
Submandibula
Diagnosis kerja : Tumor Parotis
Parotitis Adenoma
Tumor parotis
Epidemika Submandibula
Usia Anak-anak Dewasa Dewasa
Infeksi virus akut
(Sitomegali, Mutasi gen & faktor Mutasi gen & faktor
Etiologi
mononukleosis & lingkungan lingkungan
campak)
Suhu tubuh Timbul benjolan Timbul benjolan
Pembengkakan pada pada
Gejala
salah kelenjar kelenjar parotis
satu kelenjar liur submandibula Nyeri tekan (+)
Nyeri tekan (+) Nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
darah; limfositosis, sitologik sitologik
Pemeriksa
amylase serum Foto rontgen Foto rontgen kepala
an
kepala &leher &leher
Penunjang
Foto toraks Foto toraks
MRI MRI
Sembuh sendiri Reseksi bedah total Reseksi bedah total
Terapi
tanpa pengobatan
Orkitis Fistel liur Fistel liur
Sterilitas Syndroma Frey Syndroma Frey
Komplikasi
Tuli perseptif Paralise saraf Paralise saraf fasialis
fasialis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan sitologik
(Biopsi jarum kecil)
Foto rontgen kepala &
leher
Foto toraks
MRI ukuran,
lokalisasi & letak
tumor
Pemeriksaan dengan
rontgen kontras
glandula parotidea &
glandula
submandibularis
untuk inflamasi
Tumor Parotis
Tumor kelenjar liur jinak /
ganas akan muncul
sebagai suatu massa
berbentuk soliter.
Pertumbuhan yang cepat
dari massa dan rasa sakit
pada lesi berkaitan dengan
perubahan ke arah
keganasan.
Keterlibatan saraf fasialis
(N.VII) indikator
keganasan (bukan
diagnostik).
Tumor Parotis
1. Tumor Jinak Parotis Meski dikatakan jinak, namun
Tumor campur (mixed tumor dapat bertambah besar
& menjadi dekstruktif setempat
tumor)
Nyeri & ggn N.VII (-)
Benjolan di sekitar liang
Tumor selalu diliputi kapsul
telinga tanpa rasa sakit
fibrosa tipis waktu dipotong
Konsistensi padat, mudah terbuka sisa
berbatas tegas, ggn N.VII jaringan tumor tertinggal
(-) Secara histologis, terdapat
Gross anatomi tumor berbagai sel-sel epitel,
bkapsul berwarna putih mioepitel & stroma
& padat miksoid/kondroid
Apabila tumbuh di bagian
Mudah residif bila
dalam akan tampak dlm rongga
pengangkatan inadekuat
mulut sebagai pembengkakan
2. Adenoma Pleomorf peritonsil
Paling banyak ditemukan,
terutama di parotis
Tumor Parotis
3. Limfomatosum Adenokistoma 4. Tumor Ganas Parotis
Papilar (Tumor Warthin)
Sulit dibedakan dari
Sering pd usia 50-60 tahun
benjolan yang bersifat
Paling sering tjd bilateral benigna
Berasal dari epitel duktus Tanda-tanda yang
ektopik
mencurigakan: tumor
Histologi, terdapat struktur
keras & berbatas tidak
papil yang tersusun dari
lapisan ganda sel granular tegas, paralise N.VII,
eusinofil / onkosit, perubahan tumor yang tumbuh
kistik & infiltrasi limfositik yg cepat, tumor yang
matang. ulseratif, tumor
Tumor ini berkapsul & tidak dengan pembesaran
mungkin kambuh. KGB regional, tumor
CT-Scan, terlihat massa dgn dengan metastase di
batas jelas pd postero- paru-paru.
inferior
Tumor Parotis
5. Karsinoma Mukoepidermoid 6. Adenokarsinoma
Jenis terbanyak keganasan 80% pasien asimptomatis
akibat radiasi
Berasal dari tubulus
Paling tinggi pd usia dekade 30-
terminal
40
7. Karsinoma Adenokistik
75% pasien dengan gejala
pembengkakan yang (Silindroma)
asimptomatis, 13% dengan rasa Termasuk tumor dengan
sakit, lainnya dengan paralisis potensial ganas derajat
N.VII tinggi
Berasal dari sel epithelial Berasal dari sel mioepitel
interlobar duktus saliva, kapsul
(-)
3 pola pertumbuhan:
cribriform, solid & tubular
Penentuan derajat: derajat
rendah (menyerupai adenoma Kekambuhan dapat terjadi
pleomorfik), derajat menengah & setelah 15 tahun
tinggi (ada proses infiltrat) (kekambuhan lokal)
Patofisiologi
1. Mutasi DNA selama replikasi enzim
pengoreksi (proofreading)
mendeteksi kesalahan memberi
signal ke siklus sel perbaiki
kesalahan.
Jika tidak diperbaiki self destruct.
2. Teori karsinogenesis kesalahan
replikasi DNA mungkin tidak disadari
siklus sel tidak berhenti atau sel
defektif tidak menghancurkan diri
sendiri mutasi permanen
3. Peristiwa promosi interaksi
bertahun-tahun antara sel faktor
endogen dan faktor eksogen
perubahan genetik tambahan
memicu produksi sel yang
Patofisiologi
Kegagalan ini bisa Kegagalan dalam
terjadi pada : mendeteksi kesalahan
Individu yang DNA langkah awal
terjadinya sel karsinogen
mendapat warisan
mutasi gen dari satu
orang tua kemudian
terjadi mutasi gen
selanjutnya
Individu yang
mengalami mutasi
pada kedua gen
yang mengkode
penekan tumor
tertentu, yang tdk
dpt dideteksi
sepanjang hidupnya.
Etiologi
Penyebab belum
diketahui secara pasti.
Dicurigai adanya
keterlibatan faktor
lingkungan
& genetik
Paparan radiasi (tumor
jinak warthin & tumor
ganas karsinoma
mukoepidermoid)
Kelainan genetik
Epidemiologi
75-85% dari seluruh
tumor berasal dari
parotis
80% dari tumor ini
adalah adenoma
pleomorfik jinak
16% pasien dengan
tumor parotis & 8%
pasien dengan tumor
submandibula secara
klinis juga melibatkan
Penatalaksanaan
Prinsip-prinsip yang berlaku pada penatalaksanaan tumor
kelenjar parotis adalah :
1. Semua tumor harus dibuang sama-sekali
2. n.facialis harus diselamatkan secara berhati-hati
3. Apabila n.facialis telah terinfiltrasi tumor, saraf ini harus
dikorbankan & diutamakan rekonstruksi
4. Tumor jinak di permukaan kelenjar dibuang dengan cara
parotidektomi, tumor yg terdapat pd bagian dalam juga
dibuang
5. Pada tumor ganas, kelenjar leher regional dibuang atau
dilakukan pembuangan kelenjar leher secara radikal
6. Karena pertimbangan anatomis, seringkali tumor ganas
jarang dibuang. Hanya dilakukan radioterapi
7. Tumor residif hampir selalu multifokal. Operasi tumor
residif harus dilakukan sangat radikal dengan
parotidektomi total
Penatalaksanaan
Terapi tumor jinak parotis
Setiap benjolan harus dioperasi, baik
lobus superficialis maupun profunda
Bila berasal dari lobus superficialis, lobus
diangkat dengan meninggalkan saraf
facialis & lobus profunda
Kirim ke patologi untuk diperiksa

Terapi tumor ganas parotis


Tindakan parotidektomi totalis
Pengangkatan n.facialis mengakibatkan
kelumpuhan otot wajah selamanya
Faktor Resiko
Beberapa faktor yang
mempengaruhi
terjadinya tumor :
1. Faktor genetik
2. Faktor imunitas
3. Faktor makanan
Komplikasi
Selain penyulit umum (perdarahanm infeksi, dll) ada
beberapa komplikasi khusus, yaitu :
Fistel liur
Ludah yang tidak kering dari luka operasi
Balut tekan dapat membantu penyembuhan
Syndroma Frey
Pasien mengalami berkeringat di daerah operasi
sewaktu makan ggn persarafan kulit karena
regenerasi yg salah dari cabang saraf auriculotemporalis
Paralisa saraf fasialis
Paralisa dapat mengakibatkan kreatitis, karena mata
sulit tertutup dengan baik
Grafting saraf dapat membantu memulihkan persarafan
wajah
Prognosis
Prognosis adenoma pleomorfik
adalah bonam dengan angka
kesembuhan 96%
Paralisis saraf fasialis
merupakan tanda prognosis
buruk indikasi untuk
dilakukan pembedahan leher
radikal
Prognosis untuk dewasa
dengan tumor ganas
tergantung stadium dan
ukuran tumor saat ditemukan,
ada atau tidaknya paralisis
saraf & menunjukkan
metastasis servikal
Sesudah terapi adekuat pada
Pencegahan
Pencegahan ditujukan untuk
menghindari etiologi dan
mengurangi faktor resiko dari
tumor parotis.
Pencegahan dapat dilakukan
dengan :
Mengatur pola makan untuk
menghindari makanan yang
bersifar karsinogenik
Menjaga kesehatan agar
memiliki imun yang baik dan
mengurangi paparan radiasi
Kesimpulan
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, gejala-gejala
klinis yang disampaikan maupun diperiksa
dapat disimpulkan pasien tersebut menderita
penyakit tumor parotis. Tumor parotis adalah
tumor yang menyerang kelenjar liur parotis.
Sinar yang mengionisasi diduga sebagai faktor
etiologi. Pencitraan menggunakan CT-Scan dan
MRI dapat membantu. Prognosis adalah bonam
jika ditangani dengan terapi yang adekuat.

HIPOTESIS DITERIMA

Anda mungkin juga menyukai