Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA

FRAKTUR COLLES & SMITH

Oleh
Andriany Chairunnisa (030.11.026)
Margareth Yosephine (030.11.174)
Pembimbing :
dr. Faida S, Sp.Rad

Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi


Rumah Sakit Angkatan Udara dr.Esnawan Antariksa
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
2016
Pendahuluan

Definisi: Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa.

Etiologi:
Trauma
Kelelahan atau tekanan
Patologis
ANATOMI ANTEBRACHII

Antebrachii terdiri atas 2 buah tulang parallel yang berbeda


panjang bentuknya, yaitu os radius dan os ulna.

Di sebelah proximal membentuk 3 persendian sedangkan sebelah


distal 2 persendian. Tulang radius, lebih pendek daripada ulna,
bentuk lebih melengkung dan bersendi dengan os ulna pada bagian
proximal dan distal radio-ulnar joint yang bersifat rotator.

Antara kedua tulang ini juga dihubungkan oleh membrane


interosseus, suatu jaringan fibrous yang berjalan oblique dari ulna
ke radius. Membrane ini berfungsi merotasikan tulang radius
terhadap os ulna, yang menghasilkan gerakan pada lengan bawah.
INDIKASI PEMERIKSAAN
Trauma ( kecelakaan )
Fraktur
Fisura
Dislokasi
Luksasi
Ruptur

Patologis
Artheritis
Osteoma

Benda asing ( corpus alienum )


PROYEKSI PEMERIKSAAN

Posisi Antero Posterior (AP)


Pada proyeksi AP antebrachii ini kaset yang digunakan
harus cukup untuk mencakup seluruh lengan dari
prosesus olecranon dari ulna sampai prosesus styloid
dari radius. Kedua gambar antebrachii dapat diambil
pada satu kaset dengan membagi kaset menjadi dua
bagian menggunakan lead mask.
Kaset yang digunakan pada proyeksi AP adalah 18 x
43 cm tunggal; 35 x 43 cm dibagi memanjang. Di
Indonesia digunakan kaset ukuran 24 x 30 cm untuk
dua proyeksi.
Posisi Posisi pasien duduk menghadap meja
Pasien pemeriksaan, dengan tangan di atas meja
pemeriksaan Full ektensi.
Atur antebrachii pada posisi supinase, ekstensikan
Posisi siku, dan pusatkan pertengahan kaset pada
obyek pertengahan antebrachii. Pastikan kedua
persendian masuk pada kaset.
Sesuaikan kaset sehingga sumbu panjang sejajar
dengan antebrachii.
Pada pasien yang lateral sampai anebrachi berada
dalam posisi true supinated.
Karena proksimal antebrachii umumnya dalam
posisi ini memutar, raba dan sesuaikan
epicondylus humeri sampai berjarak sama dari
kaset.
Pastikan bahwa tangan dalam posisi supinated.

Pakaikan pasien apron untuk poteksi radiasi.


Arah sinar :
Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
Focus Film Distance ( FFD ) : 90 cm
Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii

Kriteria Evaluasi
Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
Sedikit superimposisi caput, colum, tuberosity radial, pada daerah
proksimal ulna.
Tidak ada perpanjangan atau foreshortening dari epicondyles
humeri.
Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas
elbow joint.
Densitas yang sama antara daerah distal dan proksimal antebrachi.
PROYEKSI LATERAL
Kaset yang digunakan pada projeksi lateral antebrachii adalah
18 x 43 cm tunggal; 3543 cm dibagi dua memanjang. Di
indonesia digunakan kaset 24 x 30 cm dibagi dua untuk dua
proyeksi.
Posisi Pasien
Dudukan pasien di samping meja pemeriksaan dan
rendahkan humerus, shoulder joint, dan elbow joint
sejajar pada bidang yang sama.

Posisi Obyek
Fleksikan elbow 90 derajat, dan pusatkan antebrachi
di atas setengah permukaan kaset yang membuka
dan sejajar dengan long axis antebrachi.
Pastikan bahwa kesua sendi masuk pada gambaran
radiograf.
Atur lengan pada posisi true lateral position. Sisi ibu
jari dari tangan harus berada di atas.
Pakaikan apron pada pasien untuk mengurangi dosis
radiasi.
Arah Sinar
Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
Focus Film Distance ( FFD ) : 90 cm
Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii
Kriteria Evaluasi
Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
Superimposisi dari radius dan ulna pada ujung distal.
Superimposisi oleh caput radial di atas prosesus koronoideus.
Radial tuberositas menghadap depan.
Epicondilus humerus superposisi.
Elbow fleksi 90 derajat.
Tampak soft tissue dan trabecula tulang di sepanjang poros radial dan
ulnaris.
PENILAIAN RADIOGRAFI PADA
FRAKTUR RADIUS DISTAL
Panjang radial
diukur pada radiografi PA sebagai jarak antara satu garis tegak
lurus terhadap sumbu panjang jari-jari melewati ujung distal dari
styloid radial. Garis kedua berpotongan dengan permukaan
artikular distal caput ulnaris. Nilai rata-rata pengukuran 10-13
mm. Pengukuran kurang dari 9 mm pada orang dewasa
menunjukkan adanya fraktur kominuta atau dampak dari fraktur
radius distal.
Kemiringan atau sudut radial
Kemiringan radial diukur pada tampilan PA; ini adalah
pengukuran sudut radial. Sebuah garis ditarik sepanjang
permukaan artikular dari radius tegak lurus terhadap sumbu
panjang jari-jari, dan garis singgung ditarik dari styloid radial.
Sudut normal 15-25o kecenderungan abnormal dari radius
distal mungkin merupakan cerminan dari fraktur radius distal.
Radial tilt
Radial tilt diukur pada radiografi proyeksi lateral. Kemiringan
radial merupakan sudut antara garis sepanjang permukaan
radial artikular distal dan garis tegak lurus terhadap sumbu
longitudinal dari jari-jari di margin sendi. Normal besar sudut
volar tilt rata-rata 11 derajat dan memiliki jangkauan 2-20
derajat. Volar tilt negatif menunjukkan angulasi dorsal distal,
permukaan artikular radial.
FRAKTUR COLLES

Fraktur Colles adalah Fraktur Os Radius 1/3 Distal


dimana garis fraktur-nya maximal 1 inchi dari Radio
Carpal Joint dan Fragmen Distalnya Displacement ke
Definisi Arah Distal.

Fraktur distal radius terutama Fraktur Colles lebih


sering ditemukan pada wanita, dan jarang ditemui
sebelum umur 50 tahun. Secara umum insidennya
Epidemiolo kira-kira 8 15% dari seluruh Fraktur dan diterapi di
gi ruang gawat darurat.
KLASIFIKASI
Klasifikasi dari fraktur distal-end
radius ialah menggunakan klasifikasi
Frykman dan Melone.

Frykman terdiri dari 8 tipe, dimana


tipe dengan angka genap
menunjukkan adanya fraktur
styloideus ulna. Tipe I ialah fraktur
ekstraartikular, tipe III fraktur
radiokarpal, tipe V fraktur
radioulnar, dan tipe VII fraktur
radiokarpal dan radioulnar.
Klasifikasi Melone terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe I
terjadi pergeseran minimal, tipe II pergeseran
carpal, tipe III spike volar, dan tipe IV rotasi
fragmen volar.8
Patofisiologi
Umumnya Fraktur distal radius terutama
Fraktur Colles dapat timbul setelah
penderita terjatuh dengan tangan posisi
meyangga badan.

Pada saat terjatuh sebagian energi yang timbul


diserap oleh soft tissue dan wrist joint kemudian baru
diteruskan ke os radius distal, hingga dapat
menimbulkan patah tulang pada daerah yang lemah
yaitu antara batas tulang cortical dan tulang
spongiosa.

Fraktur pada radius distal ini dapat disertai


dengan kerusakan radiocalpar joint dan radio ulna
distal berupa luksasi atau subluksasi. Pada
radioulnar distal joint umumnya disertai dengan
robekan dari triangular fibrocartilago.
Manifestasi klinis
Deformitas garpu makan
malam, dengan penonjolan
punggung pergelangan
tangan dan depresi di
depan.
Nyeri tekan lokal dan nyeri
bila pergelangan tangan
digerakkan.
Kekakuan, gerakan yang
bebas terbatas, dan
pembengkakan di daerah
Dinner Fork Deformity
yang terkena.
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi
diperlukan untuk mengetahui
derajat remuknya Fraktur
kominutif dan mengetahui
letak persis patahannya.

Pada gambaran
radiologis dapat
diklasifikasikan stabil
dan instabil.
Stabil bila hanya
terjadi satu garis
patahan.
Instabil bila patahnya
comminutive dan
crushing dari
tulang cancellous.
Tatalaksana
Sebagian besar patah tulang Colles dapat
diobati dengan reduksi tertutup dan imobilisasi
gips.
Reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF)
dianggap saat fraktur tidak stabil, dan / atau
pengurangan tertutup memuaskan dicapai
(yakni> 10 derajat punggung angulasi;>
shortening 5mm; kominutif signifikan).
Komplikasi
Dini
Sirkulasi darah terganggu
Cedera saraf
Distrofi refleks simpatetik
Lanjut
Malunion
Penyatuan lambat dan non-union
Kekakuan
Atrofi Sudeck
Ruptur tendon
FRAKTUR SMITH
Fraktur Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles
fracture ialah fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser
ke arah volar. Hal ini berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur
DEFINISI distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah dorsal. (1)

Fraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman langsung


MEKANISME pada punggung tangan dengan posisi pergelangan tangan fleksi.
(1)

INJURY
Klasifikasi
MANIFESTASI KLINIS
Pasien yang mengalami fraktur ini tidaklah
menunjukkan tanda-tanda seperti Dinner-fork
deformity, tetapi Garden Spade Deformity.
Pada pemeriksaan x-ray, didapatkan adanya
fraktur pada yang terjadi pada metaphysis os
radius bagian distal. Pada foto lateral,
menunjukkan adanya fragment-fragment
fraktur yang terdorong kearah anterior.1
Pemeriksaan Radiologi
Fraktur pada metafisis radius distal. Foto lateral menunjukkan
bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior (sangat
berlawanan dengan fraktur Colles)
Ekstra-artikular fraktur dengan
bending volar (fraktur Smith ')
Radiografi posteroanterior Lateral radiograph demonstrates volar
displacement of the principal distal
menunjukkan fraktur radius distal
fracture fragment
TATALAKSANA
Konservatif
Fraktur yang stabil non-displaced ataupun fraktur yang mengalami
displacement secara minimal dapat diperbaiki dengan closed
reduction dan imobilisasi dengan plaster.
Operatif
Fraktur yang tidak stabil ataupun yang mengalami displacement
membutuhkan tindakan operatif setelah dilakukannya close atau
open reduction.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai